Sinopsis Veera Antv Episode 71. Di sekolah, guru meminta anak anak untuk masuk ke dalam kelas mereka masing masing, sementara Veera mencoba berteriak dari arah gudang meminta tolong “Kakak, selamatkan aku, selamatkan aku, kakak !!” Veera benar benar sangat ketakutan ketika dilihatnya ada banyak tikus di ruangan yang gelap itu “Kakak, aku lapaaar” saat itu Ranvi sebenarnya bisa merasakan getaran ini, seperti ada seseorang yang memanggilnya namun Ranvi mengabaikannya, tak lama kemudian Ranvi bertemu dengan Gunjan “Ranvi, apakah kau mau coklat ?” tanya Gunjan sambil menyodorkan coklatnya ke Ranvi “Tidak, Gunjan,terima kasih” Gunjan tersenyum sambil berkata “Tidak usah berpura pura, Ranvi,ambillah” Ranvi akhirnya mengambil coklat yang diberikan Gunjan dan di masukkannya ke dalam sakunya “Makan saja sekarang” pinta Gunjan “Aku akan membaginya bersama Veera dan memakannya bersama sama” ujar Ranvi “Tapi sejak pagi, kau sudah lapar kan ?” tanya Gunjan cemas “Aku memang lapar tapi jika aku memakannya maka bu guru Tiffin akan memarahi aku”, “Ya sudah, oh iya nanti aku akan mengajak Veera ke rumahku sepulang sekolah ya” Ranvi kaget “Oooh jangan ! Soalnya aku belum minta ijin pada ibu”
Veera yang masih di dalam gudang mulai merasa kelaparan, Veera teringat ketika dirinya bermain masak masakan “Waah makanannya banyak sekali” Veera bingung karena sebenarnya tak ada makanan apapun disana, Veera hanya pura pura memasak “Kakak, aku tak bisa melihat makanan apapun disini ?” tanya Veera polos “Ada ! Ini disini” kemudian Ranvi menggambar sebuah roti yang biasa dibuat ibu mereka dan berkata ke Veera “Veera, makanlah” mereka berdua tertawa bersama sama, Veera sedih teringat semua kenangan itu karena sekarang perutnya lapar, Veera kemudian menggambar roti itu di dinding dan berkata “Aku telah membuat semuanya, sekarang kakak harus datang padaku dan menyuapi aku !” Veera membayangkan Ranvi ada disana bersamanya, lalu Ranvi menyuapi Veera, dalam bayangan Veera Ranvi memberikannya minuman air putih dan Veera meminumnya, Veera menyentuh perutnya sendiri dan berkata “Terima kasih, kakak” Pada saat yang bersamaan, saat itu Ranvi sedang berada di dalam kelas dan Ranvi merasa gelisah, Ranvi hanya memain mainkan pensilnya ditangan, ia tak bisa konsentrasi pada pelajaran sekarang, sementara itu guru yang memberikan hukuman ke Veera berkata “Biarkan saja ia terus berada disana sampai waktunya pulang sekolah
Di ladang, Ratan sedang ngobrol dengan bibi Moti “Kakak, kenapa kau mengambil makanan itu ?”, “Ini buat aku, Ratan,aku bosan makan sendirian, jadi aku pikir aku mau makan bersama kamu” ujar bibi Moti dengan gayanya yang lucu “Aku senang kau datang, aku merasa tak enak badan, kak” bibi Moti segera mengecek tubuh Ratan “Kamu baik baik saja, Tuhan pasti akan melakukan yang terbaik, Ratan”, “Tapi Tuhan tak mendengarkan, kak” ujar Ratan sambil memakan roti buatan bibi Moti “Rasanya kok asam, kak ?” bibi Moti kaget “Sebentar” kemudian bibi Moti mulai memakannya “Mungkin kau membuat roti ini dengan adonan yang sudah lama yang aku simpan di sebelah adonan baru” bibi Moti tertegun “Kenapa kau tak mengatakannya tadi padaku ? Aku akan membuat lagi yang baru”, “Kita akan membuatnya nanti saja, kak” pinta Ratan “Tidak, Ratan,soalnya aku sudah lapar dan aku tak ingin menjadi bibi yang kurus, aku ini bibi yang gendut” ujar bibi Moti dengan gayanya yang menyenangkan,
Di sekolah, bel pelajaran di sekolah telah usai, Veera merasa senang “Sekarang ibu guru pasti akan mengeluarkan aku” ujar Veera, saat itu Ranvi berlari untuk bertemu dengan Veera,
Ratan sedang bersama laki laki yang dirampok tadi “Bagaimana kau bisa terluka seperti ini ?” tanya Ratan cemas “Aku baru saja dirampok ketika aku akan memasukan uangmu ke bank, nyonya,aku berkelahi dengan para perampok itu, aku minta maaf, nyonya,mungkin lukaku bisa sembuh tapi bagaimana dengan uangmu ?” ujar pria tersebut cemas “Iyaa, kau benar, padahal aku harus membayar para petani yang bekerja di ladang, tapi bagaimana bisa para perampok itu datang ? Kita harus segera mencari tahu” ujar Ratan geram,
Di sekolah, guru yang menghukum Veera sedang menerima telfon dan tiba tiba pergi terburu buru dan lupa kalau dirinya telah menghukum Veera di gudang, sementara Ranvi sedang memasuki kelas Veera, namun kelas Veera sudah kosong, yang ada hanya tasnya saja “Dimana Veera ?” Ranvi langsung berteriak memanggil manggil Veera “Veeraaa ! Veeraaaa !” saat itu Veera melihat dari sebuah lubang di pintu dan berkata “Bu guruuu, keluarkan aku ! Bu guruuu, kau dimanaa?” Veera terus berteriak memanggil gurunya
Sementara itu di tempat yang lain, Baktavar sedang menyalahkan Shamsher “Pernikahan anak perempuanmu telah ditentukan namun karena Sahukar tak memberikan kau uang jadi kau mencuri uang itu ?” ujar Baktavar kesal, sementara Ratan membelanya “Baktavar, aku percaya pada dia” bela Ratan “Aku tahu itu tapi mulai sekarang tak ada seorangpun yang bisa menggarap ladang kamu, Ratan” ujar Baktavar “Aku ini memang miskin tapi aku tak akan melakukan hal semacam itu” ujar Samsher “Aku percaya padamu, Shamsher” ujar Ratan “Nyonya, aku akan tinggal disini, kau bisa mencarinya dirumahku, kalau memang aku mencuri” Ratan menggelengkan kepalanya “Itu tak perlu, Shamsher” namun Baktavar tetap memaksanya “Yaa ! Itu benar ! Rumahnya harus di geledah !” ujar Baktavar dengan nada marah, akhirnya Ratan setuju “Baiklah,,, Shamsher, aku percaya padamu tapi untuk membuktikan kalau orang orang diladang ini salah, aku akan menggeledah rumahmu” kemudian mereka semua pergi meninggalkan tempat itu
Di sekolah, Veera masih terus menerus berteriak kencang “Bu guruuu, keluarkan aku dari siniii !!!!” sementara Ranvi juga berteriak mencari Veera “Veeraaa ! Dimana kau ?” Veera melihat melalui lubang di pintu dan berteriak “Kakak, aku disiniiii !!!” ujar Veera sambil menggedor gedor pintu gudang, Veera mulai melemparkan kapur tulis dan mengenai kepala Ranvi, Ranvi mengambil kapur tulis itu tapi Ranvi tak tahu darimana asalnya kapur tulis ini, Ranvi hanya menengok ke kanan dan ke kiri tapi tak menemukan apa apa, Veera kembali melempar kapur tulis itu hingga akhirnya Veera lelah karena harus melempar terus, kapur tulis itupun jatuh ke lantai. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 72.
Veera yang masih di dalam gudang mulai merasa kelaparan, Veera teringat ketika dirinya bermain masak masakan “Waah makanannya banyak sekali” Veera bingung karena sebenarnya tak ada makanan apapun disana, Veera hanya pura pura memasak “Kakak, aku tak bisa melihat makanan apapun disini ?” tanya Veera polos “Ada ! Ini disini” kemudian Ranvi menggambar sebuah roti yang biasa dibuat ibu mereka dan berkata ke Veera “Veera, makanlah” mereka berdua tertawa bersama sama, Veera sedih teringat semua kenangan itu karena sekarang perutnya lapar, Veera kemudian menggambar roti itu di dinding dan berkata “Aku telah membuat semuanya, sekarang kakak harus datang padaku dan menyuapi aku !” Veera membayangkan Ranvi ada disana bersamanya, lalu Ranvi menyuapi Veera, dalam bayangan Veera Ranvi memberikannya minuman air putih dan Veera meminumnya, Veera menyentuh perutnya sendiri dan berkata “Terima kasih, kakak” Pada saat yang bersamaan, saat itu Ranvi sedang berada di dalam kelas dan Ranvi merasa gelisah, Ranvi hanya memain mainkan pensilnya ditangan, ia tak bisa konsentrasi pada pelajaran sekarang, sementara itu guru yang memberikan hukuman ke Veera berkata “Biarkan saja ia terus berada disana sampai waktunya pulang sekolah
Di ladang, Ratan sedang ngobrol dengan bibi Moti “Kakak, kenapa kau mengambil makanan itu ?”, “Ini buat aku, Ratan,aku bosan makan sendirian, jadi aku pikir aku mau makan bersama kamu” ujar bibi Moti dengan gayanya yang lucu “Aku senang kau datang, aku merasa tak enak badan, kak” bibi Moti segera mengecek tubuh Ratan “Kamu baik baik saja, Tuhan pasti akan melakukan yang terbaik, Ratan”, “Tapi Tuhan tak mendengarkan, kak” ujar Ratan sambil memakan roti buatan bibi Moti “Rasanya kok asam, kak ?” bibi Moti kaget “Sebentar” kemudian bibi Moti mulai memakannya “Mungkin kau membuat roti ini dengan adonan yang sudah lama yang aku simpan di sebelah adonan baru” bibi Moti tertegun “Kenapa kau tak mengatakannya tadi padaku ? Aku akan membuat lagi yang baru”, “Kita akan membuatnya nanti saja, kak” pinta Ratan “Tidak, Ratan,soalnya aku sudah lapar dan aku tak ingin menjadi bibi yang kurus, aku ini bibi yang gendut” ujar bibi Moti dengan gayanya yang menyenangkan,
Di sekolah, bel pelajaran di sekolah telah usai, Veera merasa senang “Sekarang ibu guru pasti akan mengeluarkan aku” ujar Veera, saat itu Ranvi berlari untuk bertemu dengan Veera,
Ratan sedang bersama laki laki yang dirampok tadi “Bagaimana kau bisa terluka seperti ini ?” tanya Ratan cemas “Aku baru saja dirampok ketika aku akan memasukan uangmu ke bank, nyonya,aku berkelahi dengan para perampok itu, aku minta maaf, nyonya,mungkin lukaku bisa sembuh tapi bagaimana dengan uangmu ?” ujar pria tersebut cemas “Iyaa, kau benar, padahal aku harus membayar para petani yang bekerja di ladang, tapi bagaimana bisa para perampok itu datang ? Kita harus segera mencari tahu” ujar Ratan geram,
Di sekolah, guru yang menghukum Veera sedang menerima telfon dan tiba tiba pergi terburu buru dan lupa kalau dirinya telah menghukum Veera di gudang, sementara Ranvi sedang memasuki kelas Veera, namun kelas Veera sudah kosong, yang ada hanya tasnya saja “Dimana Veera ?” Ranvi langsung berteriak memanggil manggil Veera “Veeraaa ! Veeraaaa !” saat itu Veera melihat dari sebuah lubang di pintu dan berkata “Bu guruuu, keluarkan aku ! Bu guruuu, kau dimanaa?” Veera terus berteriak memanggil gurunya
Sementara itu di tempat yang lain, Baktavar sedang menyalahkan Shamsher “Pernikahan anak perempuanmu telah ditentukan namun karena Sahukar tak memberikan kau uang jadi kau mencuri uang itu ?” ujar Baktavar kesal, sementara Ratan membelanya “Baktavar, aku percaya pada dia” bela Ratan “Aku tahu itu tapi mulai sekarang tak ada seorangpun yang bisa menggarap ladang kamu, Ratan” ujar Baktavar “Aku ini memang miskin tapi aku tak akan melakukan hal semacam itu” ujar Samsher “Aku percaya padamu, Shamsher” ujar Ratan “Nyonya, aku akan tinggal disini, kau bisa mencarinya dirumahku, kalau memang aku mencuri” Ratan menggelengkan kepalanya “Itu tak perlu, Shamsher” namun Baktavar tetap memaksanya “Yaa ! Itu benar ! Rumahnya harus di geledah !” ujar Baktavar dengan nada marah, akhirnya Ratan setuju “Baiklah,,, Shamsher, aku percaya padamu tapi untuk membuktikan kalau orang orang diladang ini salah, aku akan menggeledah rumahmu” kemudian mereka semua pergi meninggalkan tempat itu
Di sekolah, Veera masih terus menerus berteriak kencang “Bu guruuu, keluarkan aku dari siniii !!!!” sementara Ranvi juga berteriak mencari Veera “Veeraaa ! Dimana kau ?” Veera melihat melalui lubang di pintu dan berteriak “Kakak, aku disiniiii !!!” ujar Veera sambil menggedor gedor pintu gudang, Veera mulai melemparkan kapur tulis dan mengenai kepala Ranvi, Ranvi mengambil kapur tulis itu tapi Ranvi tak tahu darimana asalnya kapur tulis ini, Ranvi hanya menengok ke kanan dan ke kiri tapi tak menemukan apa apa, Veera kembali melempar kapur tulis itu hingga akhirnya Veera lelah karena harus melempar terus, kapur tulis itupun jatuh ke lantai. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 72.