Sinopsis Veera Antv Episode 131
Di rumah Ratan, malam itu bibi Moti sedang melihat lihat baju baju Sampooran dan merasakan kerinduan yang mendalam akan kepergian Sampooran, bibi Moti teringat bagaimana dulu saat Sampooran masih muda ketika bibi Moti merawatnya dan bagaimana dulu ketika Sampooran yang suka melarikan diri tapi kali ini Sampooran telah pergi begitu lama “Bagaimana beraninya Ratan hidup tanpa dirimu, Sampooran.tapi saat ini rasanya sudah cukup” kata bibi Moti sedih Keesokan harinya, bibi Moti sedang sibuk memasak di dapur, bibi Moti memanggil manggil Ratan “Rataaaan ! Turunlah !” teriak bibi Moti “Aku heran kenapa hari ini Ratan sangat terlambat berangkat bekerja ?” tanya bibi Moti pada dirinya sendiri, tak lama kemudian Ratan pun turun dengan perasaan malu dan bersalah setelah mimpinya tentang Nihal semalam “Hari ini aku tak akan bekerja, kakak.aku akan mengecek buku keuangan saja dirumah” kata Ratan sambil mulai menggarap pekerjaan rumah tangganya
“Baguslah ! Akhirnya kamu bisa beristirahat di rumah” kata bibi Moti senang “Kamu tahu, Ratan.Nihal memang telah membawa sebuah perubahan yang baik dalam kehidupan kita” ucapan bibi Moti semakin membuat Ratan merasa bersalah, tak lama kemudian anak anak turun dari lantai atas “Ibu, apakah ibu tak ke ladang hari ini ?” tanya Ranvi “Tidak, Ranvi.ibu akan mengecek buku keuangan di rumah” kata Ratan sambil terus menyelesaikan pekerjaannya “Waah bagus itu, aku juga pintar dalam hal penjumlahan, aku nanti akan membantu ibu” kata Ranvi “Aku juga ingin membantu ibu dalam hal pekerjaan rumah” sela Veera yang tak mau kalah, bibi Moti lalu mengajaknya bergurau, setelah semuanya pergi, Veera bertanya tanya “Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu ibu ya ?” kata Veera sambil melirik ke arah persediaan bahan makanan
Ranvi sedang membantu ibunya dalam hal pembukuan dan mengoreksi kesalahan Ratan, Ratan sangat bangga pada Ranvi dan berkata “Ayahmu pasti akan melakukan hal yang sama” kata Ratan, kemudian Ranvi pergi mencari Veera “Bibi, apakah bibi melihat Veera ?” tanya Ranvi pada bibi Moti “Sedari tadi bibi juga tak melihatnya” kata bibi Moti, Ranvi segera berteriak memanggil manggil nama Veera “Veeraa ! Veeraaa !” tiba tiba terdengar suara Veera dari arah dapur “Kakak aku disini !” Ranvi bersama bibi Moti segera berlari ke arah dapur dan melihat tubuh Veera yang tertutup oleh tepung hingga terlihat seperti hantu, saat itu Ratan juga ikut melihat apa yang dilakukan oleh Veera dan mereka bertiga mulai tertawa geli, Veera segera menangis dan berkata “Aku sedang mencoba membantu ibu dengan membuat paratha dan tiba tiba saja kaleng tempat terigu ini jatuh mengenai kepalaku”
Mereka bertiga yang melihat ulah Veera semakin geli “Kakak, bagaimana rupaku ?” tanya Veera manja “Penampilan kamu sangaaaat cantik !” goda Ranvi, bibi Moti juga menambahkan hal yang sama sambil tertawa geli dengan menutupi mulutnya kemudian Ranvi dan bibi Moti segera berlalu dari sana sambil tertawa geli, sementara Ratan mendekati Veera dan berusaha membersihkan tubuhnya “Ibu, apakah aku kelihatan lebih cantik dari pada ibu ?” Ratan menganggukkan kepalanya sambil menahan tawa dan berkata “Iyaa”, “Kalau begitu cepat bersihkan aku, bu.agar bisa sama seperti ibu” pinta Veera sambil merengek manja, Ratan pun tak mampu berkata kata, lidahnya langsung kelu melihat Veera yang begitu polos sambil terus membersihkan tubuhnya
Tak lama kemudian, bibi Moti dan Ranvi sedang ngobrol membahas Veera, saat itu Veera dan Ratan datang menemui mereka “Veera, kamu seharusnya tak mencoba melakukan perkerjaan rumah tangga apapun sampai kamu dewasa nanti, sayang” kata bibi Moti “Kamu bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga ketika kamu sudah menikah nanti” Veera langsung merasa penasaran dengan ucapan bibi Moti “Bibi, apa itu menikah ?” tanya Veera polos, bibi Moti langsung bingung bagaimana menjawab pertanyaan Veera kali ini, bibi Moti berusaha untuk menjelaskannya namun tetap saja Veera masih penasaran, bibi Moti kemudian meminta Ranvi untuk menjelaskannya ke Veera “Aku juga tak bisa, bibi.karena aku kan belum menikah” bela Ranvi, kemudian Veera bertanya pada Ratan yang saat itu sedang sibuk di dapur “Veera, menikah itu terjadi di antara dua orang, yaitu antara laki laki dan perempuan dan pernikahan dibuat untuk menyatukan mereka berdua”
Veera tersenyum mendengar jawaban Ratan karena kali ini Veera tahu maksudnya, bibi Moti juga merasa puas dengan jawaban Ratan karena Ratan telah membantu dirinya “Nah, sekarang kalian harus bersiap siap berangkat ke sekolah, sementara bibi pagi ini juga mau ke kuil untuk melakukan doa disana” tepat pada saat itu seorang laki laki datang dan mengabarkan kalau Ratan dan Nihal diundang ke pertemuan warga desa “Pertemuan warga desa ? Untuk apa ?” tanya Ratan penasaran “Saya tak tahu, nyonya” kata laki laki itu lalu pergi dari rumah Ratan, Ratan bertanya tanya bagaimana dirinya mengabarkan pada Nihal tentang pertemuan warga desa ini, sedangkan bibi Moti sudah pergi ke kuil tadi
Sementara itu Nihal sedang berjalan di jalanan desa, Nihal merasa khawatir karena Ratan tak pergi ke ladang pagi ini, Nihal khawatir kalau saja Ratan sakit, Nihal benar benar berada di sebuah dilema yang membingungkannya, apakah dirinya akan pergi ke rumah Ratan untuk mengecek kondisinya atau tidak, tiba tiba ponselnya berdering, dilihatnya nama Ratan tertera disana memanggilnya, Nihal langsung mengangkat telfonnya dan menanyakan tentang kondisi Ratan apakah baik baik saja atau tidak, ternyata yang menelfonnya bukan Ratan melainkan Ranvi “Paman Nihal, saat ini ibu sedang berada di rumah untuk menyelesaikan pembukuan hasil panen, kenapa paman sangat khawatir ?” tanya Ranvi polos, Ratan saat itu mendengar pembicaraan Ranvi sambil membersihkan perabotan rumah “Aku menelfon paman, untuk mengabarkan kalau paman Nihal diundang ke pertemuan warga desa nanti, paman harus kesana” kata Ranvi lagi
“Baguslah ! Akhirnya kamu bisa beristirahat di rumah” kata bibi Moti senang “Kamu tahu, Ratan.Nihal memang telah membawa sebuah perubahan yang baik dalam kehidupan kita” ucapan bibi Moti semakin membuat Ratan merasa bersalah, tak lama kemudian anak anak turun dari lantai atas “Ibu, apakah ibu tak ke ladang hari ini ?” tanya Ranvi “Tidak, Ranvi.ibu akan mengecek buku keuangan di rumah” kata Ratan sambil terus menyelesaikan pekerjaannya “Waah bagus itu, aku juga pintar dalam hal penjumlahan, aku nanti akan membantu ibu” kata Ranvi “Aku juga ingin membantu ibu dalam hal pekerjaan rumah” sela Veera yang tak mau kalah, bibi Moti lalu mengajaknya bergurau, setelah semuanya pergi, Veera bertanya tanya “Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu ibu ya ?” kata Veera sambil melirik ke arah persediaan bahan makanan
Ranvi sedang membantu ibunya dalam hal pembukuan dan mengoreksi kesalahan Ratan, Ratan sangat bangga pada Ranvi dan berkata “Ayahmu pasti akan melakukan hal yang sama” kata Ratan, kemudian Ranvi pergi mencari Veera “Bibi, apakah bibi melihat Veera ?” tanya Ranvi pada bibi Moti “Sedari tadi bibi juga tak melihatnya” kata bibi Moti, Ranvi segera berteriak memanggil manggil nama Veera “Veeraa ! Veeraaa !” tiba tiba terdengar suara Veera dari arah dapur “Kakak aku disini !” Ranvi bersama bibi Moti segera berlari ke arah dapur dan melihat tubuh Veera yang tertutup oleh tepung hingga terlihat seperti hantu, saat itu Ratan juga ikut melihat apa yang dilakukan oleh Veera dan mereka bertiga mulai tertawa geli, Veera segera menangis dan berkata “Aku sedang mencoba membantu ibu dengan membuat paratha dan tiba tiba saja kaleng tempat terigu ini jatuh mengenai kepalaku”
Mereka bertiga yang melihat ulah Veera semakin geli “Kakak, bagaimana rupaku ?” tanya Veera manja “Penampilan kamu sangaaaat cantik !” goda Ranvi, bibi Moti juga menambahkan hal yang sama sambil tertawa geli dengan menutupi mulutnya kemudian Ranvi dan bibi Moti segera berlalu dari sana sambil tertawa geli, sementara Ratan mendekati Veera dan berusaha membersihkan tubuhnya “Ibu, apakah aku kelihatan lebih cantik dari pada ibu ?” Ratan menganggukkan kepalanya sambil menahan tawa dan berkata “Iyaa”, “Kalau begitu cepat bersihkan aku, bu.agar bisa sama seperti ibu” pinta Veera sambil merengek manja, Ratan pun tak mampu berkata kata, lidahnya langsung kelu melihat Veera yang begitu polos sambil terus membersihkan tubuhnya
Tak lama kemudian, bibi Moti dan Ranvi sedang ngobrol membahas Veera, saat itu Veera dan Ratan datang menemui mereka “Veera, kamu seharusnya tak mencoba melakukan perkerjaan rumah tangga apapun sampai kamu dewasa nanti, sayang” kata bibi Moti “Kamu bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga ketika kamu sudah menikah nanti” Veera langsung merasa penasaran dengan ucapan bibi Moti “Bibi, apa itu menikah ?” tanya Veera polos, bibi Moti langsung bingung bagaimana menjawab pertanyaan Veera kali ini, bibi Moti berusaha untuk menjelaskannya namun tetap saja Veera masih penasaran, bibi Moti kemudian meminta Ranvi untuk menjelaskannya ke Veera “Aku juga tak bisa, bibi.karena aku kan belum menikah” bela Ranvi, kemudian Veera bertanya pada Ratan yang saat itu sedang sibuk di dapur “Veera, menikah itu terjadi di antara dua orang, yaitu antara laki laki dan perempuan dan pernikahan dibuat untuk menyatukan mereka berdua”
Veera tersenyum mendengar jawaban Ratan karena kali ini Veera tahu maksudnya, bibi Moti juga merasa puas dengan jawaban Ratan karena Ratan telah membantu dirinya “Nah, sekarang kalian harus bersiap siap berangkat ke sekolah, sementara bibi pagi ini juga mau ke kuil untuk melakukan doa disana” tepat pada saat itu seorang laki laki datang dan mengabarkan kalau Ratan dan Nihal diundang ke pertemuan warga desa “Pertemuan warga desa ? Untuk apa ?” tanya Ratan penasaran “Saya tak tahu, nyonya” kata laki laki itu lalu pergi dari rumah Ratan, Ratan bertanya tanya bagaimana dirinya mengabarkan pada Nihal tentang pertemuan warga desa ini, sedangkan bibi Moti sudah pergi ke kuil tadi
Sementara itu Nihal sedang berjalan di jalanan desa, Nihal merasa khawatir karena Ratan tak pergi ke ladang pagi ini, Nihal khawatir kalau saja Ratan sakit, Nihal benar benar berada di sebuah dilema yang membingungkannya, apakah dirinya akan pergi ke rumah Ratan untuk mengecek kondisinya atau tidak, tiba tiba ponselnya berdering, dilihatnya nama Ratan tertera disana memanggilnya, Nihal langsung mengangkat telfonnya dan menanyakan tentang kondisi Ratan apakah baik baik saja atau tidak, ternyata yang menelfonnya bukan Ratan melainkan Ranvi “Paman Nihal, saat ini ibu sedang berada di rumah untuk menyelesaikan pembukuan hasil panen, kenapa paman sangat khawatir ?” tanya Ranvi polos, Ratan saat itu mendengar pembicaraan Ranvi sambil membersihkan perabotan rumah “Aku menelfon paman, untuk mengabarkan kalau paman Nihal diundang ke pertemuan warga desa nanti, paman harus kesana” kata Ranvi lagi
