Sinopsis Veera Antv Episode 130
Kartar menegur Nihal yang telah menyinggung perasaan tengkulak yang kemarin menawar hasil panen Ratan dengan harga rendah yang bernama Girdharji dan menjualnya ke Daljeet namun Balwant, kepala desa malah mendukung Nihal dan mengabarkan pada semua petani di Pritampura untuk menjual hasil panen mereka ke Daljeet, Kartar jadi semakin marah, apalagi ketika Veera berlari lari ke arah Nihal “Pamaaan, pamaaan Nihaaal” teriak Veera lantang “Paman Nihal, ibu mengundang paman Nihal untuk makan malam di rumah” Kartar yang mendengarnya merasa marah dan cemburu Malam harinya di rumah Ratan, keluarga Ratan bersama bibi Moti dan Nihal sedang menikmati makan malam di lantai di dekat tungku kompor dimana Ratan sibuk membuat roti sambil menikmati makan malam mereka, tiba tiba Nihal berhenti, Veera yang memperhatikannya sedari tadi merasa heran “Paman Nihal, kenapa paman Nihal tidak makan ?” bergegas Veera segera beralih tempat duduk ke sebelah Nihal “Sekarang aku akan menyuapi, paman Nihal.coba buka mulutnya.aaa aaaa” ujar Veera sambil menjulurkan makanan ditangannya ke mulut Nihal, awalnya Nihal menolak tapi karena Veera bersikeras memaksanya, akhirnya Nihal mau juga, sementara Ranvi masih terus menyuapi Veera “Ratan, lihat anakmu, Ranvi.sedari tadi makannya hanya sedikit, suapi ia juga” pinta bibi Moti “Baik, kak.aku akan menyuapi Ranvi” akhirnya Ratan pun ikutan menyuapi Ranvi, sementara Ranvi menyuapi Veera dan Veera menyuapi Nihal, bibi Moti yang melihat kebersamaan mereka merasa senang dan berharap Sampooran kembali bersama mereka seperti dulu
Namun tiba tiba lampu padam “Biar aku ambil lampu minyaknya” bibi Moti langsung mencegah Ratan “Jangan Ratan, lebih baik aku saja yang ambil, kamu suapi saja Ranvi” ujar bibi Moti sambil bangun dari tempatnya duduk, saat itu acara suap suapan juga masih terus berlangsung, Ranvi masih menyuapi Veera dan Veera masih menyuapi Nihal, begitu pula Ratan masih menyuapi Ranvi, namun karena keadaan saat itu gelap, tanpa mereka sadari Ratan tiba tiba menyuapi Nihal, tepat pada saat itu bibi Moti mendekat kearah mereka dengan lampu minyaknya dan melihat Ratan sedang menyuapi Nihal, Nihal dan Ratan saling memandang dengan perasaan canggung, sementara Ranvi dan Veera malah menganggapnya sebagai sesuatu hal yang lucu, sehingga mereka tertawa terbahak bahak melihatnya, Ratan yang merasa kikuk dan malu, langsung pergi berlalu dari sana dengan perasaan malu
Malam harinya, ketika Ratan sedang berkaca di kaca riasnya, dilihatnya ada bulu bulu ayam berterbangan disekitarnya, Ratan teringat akan Sampooran yang suka sekali memainkan bulu bulu ayam itu, Ratan segera turun kebawah dan mencari cari Sampooran, Ratan yakin kalau Sampooran telah datang, ketika Ratan berbalik, dilihatnya diujung sana ada seorang laki laki yang sedang berdiri membelakangi dirinya, Ratan segera berlari ke arah laki laki tersebut dan memeluknya dari belakang dengan perasaan senang, namun ketika laki laki itu berbalik, ternyata bukan Sampooran yang datang, melainkan Nihal, Ratan tertegun dan tiba tiba Ratan terbangun dari tidurnya, rupanya Ratan bermimpi tentang Nihal, Ratan marah pada dirinya sendiri, Ratan segera melihat dirinya di depan kaca rias dan menampar pipinya sendiri berulang kali sambil menangis, lalu Ratan terduduk lemas dilantai dan menatap ke arah foto Sampooran yang terpajang di dinding kamarnya, Ratan amat sangat merasa bersalah pada Sampooran karena telah memimpikan Nihal
Sementara itu di kamar Ranvi dan Veera, Veera sedang menggambar Nihal di dinding kamarnya dengan kapur tulis berwarna merah, ketika Ranvi bertanya gambar apa yang dibuat oleh Veera, Veera menutupi gambarnya, namun Ranvi memaksa Veera untuk bergeser agar Ranvi bisa melihat gambar apa yang dibuat oleh Veera, Veera mengatakan kalau dirinya menggambar paman Nihal yang sedang memegang pita kuningnya sebagai tanda kalau paman Nihal sudah memiliki hubungan dengan dirinya
Namun tiba tiba lampu padam “Biar aku ambil lampu minyaknya” bibi Moti langsung mencegah Ratan “Jangan Ratan, lebih baik aku saja yang ambil, kamu suapi saja Ranvi” ujar bibi Moti sambil bangun dari tempatnya duduk, saat itu acara suap suapan juga masih terus berlangsung, Ranvi masih menyuapi Veera dan Veera masih menyuapi Nihal, begitu pula Ratan masih menyuapi Ranvi, namun karena keadaan saat itu gelap, tanpa mereka sadari Ratan tiba tiba menyuapi Nihal, tepat pada saat itu bibi Moti mendekat kearah mereka dengan lampu minyaknya dan melihat Ratan sedang menyuapi Nihal, Nihal dan Ratan saling memandang dengan perasaan canggung, sementara Ranvi dan Veera malah menganggapnya sebagai sesuatu hal yang lucu, sehingga mereka tertawa terbahak bahak melihatnya, Ratan yang merasa kikuk dan malu, langsung pergi berlalu dari sana dengan perasaan malu
Malam harinya, ketika Ratan sedang berkaca di kaca riasnya, dilihatnya ada bulu bulu ayam berterbangan disekitarnya, Ratan teringat akan Sampooran yang suka sekali memainkan bulu bulu ayam itu, Ratan segera turun kebawah dan mencari cari Sampooran, Ratan yakin kalau Sampooran telah datang, ketika Ratan berbalik, dilihatnya diujung sana ada seorang laki laki yang sedang berdiri membelakangi dirinya, Ratan segera berlari ke arah laki laki tersebut dan memeluknya dari belakang dengan perasaan senang, namun ketika laki laki itu berbalik, ternyata bukan Sampooran yang datang, melainkan Nihal, Ratan tertegun dan tiba tiba Ratan terbangun dari tidurnya, rupanya Ratan bermimpi tentang Nihal, Ratan marah pada dirinya sendiri, Ratan segera melihat dirinya di depan kaca rias dan menampar pipinya sendiri berulang kali sambil menangis, lalu Ratan terduduk lemas dilantai dan menatap ke arah foto Sampooran yang terpajang di dinding kamarnya, Ratan amat sangat merasa bersalah pada Sampooran karena telah memimpikan Nihal
Sementara itu di kamar Ranvi dan Veera, Veera sedang menggambar Nihal di dinding kamarnya dengan kapur tulis berwarna merah, ketika Ranvi bertanya gambar apa yang dibuat oleh Veera, Veera menutupi gambarnya, namun Ranvi memaksa Veera untuk bergeser agar Ranvi bisa melihat gambar apa yang dibuat oleh Veera, Veera mengatakan kalau dirinya menggambar paman Nihal yang sedang memegang pita kuningnya sebagai tanda kalau paman Nihal sudah memiliki hubungan dengan dirinya