Sinopsis Elif Indonesia Sctv Episode 18. Salim dan Kalina di kantin kampus sedang mengobrol Salim mencari Zaenab dan menelpon karena ada ujian. Zaenab sedang bekerja menjadi rumah tangga mengepel. Salim sangat perhatian ke Zaenab. Elif dan Aisah sedang didapur buat nugget Ikan, Tasya yang melihat Elif ngiri dan ikutan buat nugget ikan, sementara Iis mengintai Elif dan Aisah di dapur. Anne membicarakan ke Alya bahwa besok akan piknik dan memakai perhiasan yang diberikan oleh Alya. Iis memberitahu Anne kalo Aisah dan Elif aman. Iis memasukkan perhiasan ke dalam tas Aisah di kamarnya, kemudian Iis mengambil kotak perhiasan dan diberikan ke Anne, tetapi dibuka.kotak perhiasan itu kosong !! Anne kaget.
Anne dan Iis ke kamar untuk mencari perhiasannya dan memberitahu ke Alya kalo kalungnya tak ada, Alya malahan mau keluar rumah, Anne dan Iis berpandangan kecewa. Iva yang sedang habis mengobrol dengan temannya Nampak keliyengan dan hampir terjatuh tetapi diselamatkan oleh Malik.Di rumah Anne meminta Aisah dan Sarifah mencari kalungnya dengan lebay. Iva dengan pucat sampai di rumah, Anne teriak teriak mencari kalungnya. Semua masih mencari kalung Anne dan pulang Alya melihat rumah berantakan, Anne mengatakan kalungnya belum ketemu, Iis datang dan bilang hanya kamar Aisah yang belum di geledah .. Aisah tercekat. Lalu mereka ke kamarnya Aisah menggeledah kamarnya dan.di tas nya Aisah terdapat kalung Anne.Sarifah terkejut. Anne keluar kamar berteriak kalo Aisah pencur.
Alya datang kesana dan menanyakan ke Aisah, tetapi Aisah menyangkal kalo ia tidak melakukan, Alya yang pusing meninggalkan pertengkaran ini, elif menatap Aisah sedih, Aisah menangis dan tersungkur di tanah Aisah terlihat membereskan baju bajunya,dimasukkan kedalam tas pakaian jinjing,sambil terus menangis. Elif duduk di dekat jendela memeluk bonekanya dan menatapnya sedih. Aisah mengulurkan tangan pada Elif. tangan kecil Elif menyambut tangan Aisah,lalu Aisah menggandengnya mengajaknya pergi keluar dari kamar..Aisah keluar dari pondok menggandeng tangah Elif. Aisah menatap sesaat sekeliling dengan hati miris dan berat, hendak tinggalkan tempat yang sudah lama ia tinggali. Keduanya berjalan meninggalkan pondok...lalu sampai di gerbang dan keluar dari gerbang bergandengan tangan.