Sinopsis Beintehaa Antv Episode 33. Tayang 20 November 2015. Zain bicara dengan Rizwan di telepon, Zain bertanya “ada apa Rizwan?, Rizwan mengatakan “hari ini adalah pertandingan sepak bola di TV, kamu harus datang ke rumah ku, Zain mengatakan “biasa kita selalu menonton pertandingan bola di kamar ku, lalu mengapa sekarang ada perubahan?, Rizwan mengatakan “pertandingan akan dimulai sekitar pukul 12 tengah malam dan akan berakhir pada pukul 1:30 malam, kakak ipar Aaliya akan ada di kamar mu, Zain mengatakan “jangan pernah kamu memanggilnya kakak ipar, kamu harus datang ke kamar ku, siapapun yang memiliki masalah, maka ia harus pergi keluar dari kamar, kata Zain sambil melihat Aaliya, Aaliya yang sedang membeereskan pakaiannya mendengarkan semuanya,
Di depan rumah, Fahad sedang berolahraga, tiba tiba ia mendapat telapon, ia ingin mengangkat teleponnya, tapi suara Shaziya terdengar, ia sangat ketakutan, Shaziya datang dengan membawa mesin berat pengukur berat badan, Shaziya mengatakan “kau harus memeriksa berat badan mu, Fahad memeriksanya dan mengalami kenaikan 400 gram lebih dari biasanya, Shaziya terkejut melihatnya dan mengatakan “pasti Nafisa mencampur sesuatu dalam es krim dan makanan mu, lalu Shaziya menariknya ke treadmill dan meminta ia untuk berjalan di atasnya, Shaziya mengatakan “aku akan membawa air hangat dengan lemon, dan itu akan membantu mu untuk menurunkan berat badan dengan lebih cepat, lalu ia pergi, Fahad mulai berjalan, tiba tiba ia mendapat telapon lagi, ia mengangkat teleponnya dan mengatakan “jangan pernah menelpon ku ketika aku berada di rumah, karena Shaziya akan menangkap kita, tak lama Shaziya datang kembali dan memintanya untuk berolahraga lagi,
Dikamar, Aaliya melihat gambar orang tuanya dan memeluknya, pada saat itu Chandbibi datang dengan membawa sebuah paket dan mengatakan “ini ada paket berasal dari Bhopal, Aaliya senang melihatnya, dan langsung membukanya, ia melihat manisan di dalamnya, ia merasa senang, lalu ia membuka amplop yang ada didalam dan melihat gambar pernikahannya dengan Zain, Chandbibi melihat gambar mereka dan mengatakan “keduanya tampak lucu, kalian berdua diciptakan untuk menjadi satu, ibumu sama seperti ku selalu melihat tahun yang lalu, gambar ini sungguh indah, Aaliya telepon mereka yang ada di Bhopal, beritahu mereka kalau kamu telah menerima paketnya, lalu Chanbibi pergi,
Aaliya menelpon, tapi Ghulam dan Aayath tak mengangkatnya, Shabana datang dan bertanya “mengapa kalian tak mengangkatnya?, mereka mengatakan kalau mereka sibuk, Shabana mengangkat teleponnya dan merasa senang ketika mendengar suara Aaliya, Shabana mengatakan “Aaliya, begitu mendengar kata Aaliya, Ghulam dan Aayath langsung menghampiri Shabana, Aaliya mengatakan “aku telah menerima bingkisan dan hidangannya sangat baik, Chandbibi mengtaakan kalau hari ini akan indah seperti beberapa tahun yang lalu, Shabana tersenyum mendengarnya,
Usman mengambil telepon dari Shabana dan bicara dengan Aaliya, Aaliya bertanya “bagaimana kabar ayah?, Ghulam mengatakan “aku bicara tentang mu, nak, aku merasa senang ketika kamu menelpon, lalu Aayath dan Shabana mengambil telepon dan bicara dengannya, mereka semua merasa senang bicara dengan Aaliya, Aayath mengatakan “kak Aaliya, kakak harus menelopon dengan video chat dan tunjukkan kamar dan rumah mu, Aaliya mengatakan “aku janji aku akan menelpon dengan video chat di malam hari, lalu mereka menutup teleponnya,
Aaliya merasa khawatir, ia mengatakan sambil melihat disekitar dinding “ayah dan ibu berpikir kalau aku sangat bahagia dengan Zain, tapi aku merasa sebaliknya, aku berharap kalau mereka tak akan datang dan mengetahui tentang hal ini,
Zain dan teman-temannya sedang menuju kerumah, teman teman mengatakan “setelah menikah pasti ada perubahan situasi, tapi kamu meminta kami untuk datang dan memeriksanya, Zain mengatakan “tidak ada yang beruba, Zain Abdullah hidup sesuai dengan keinginannya,
Dikamar, Aaliya sedang menghiasi kamarnya dengan senang hati dan menyebar seprai di tempat tidurnya, sedangkan Zain sedang menikmati Bir bersama dengan teman-temannya, Aaliya menghiasi kamarnya dengan baik,
Di Bhopal, Aayath sedang mencoba untuk menghubungkan video chat dengan Aaliya, Ghulam bertanya “ berapa banyak waktu yang dibutuhkan, Aayath mengatakan “sinyal selalu mengganggu, bahkan kemarin tak bisa dihubungkan, Shabana mengatakan “kau telah mencobanya selama berjam-jam, Aayath mengatakan “aku sedang menyiapkan proyek kuliah, nanti juga akan terhubung,
teman Zain berkata pada Zain “kau takut untuk menikah, lalu mengapa kamu menikah secara tiba-tiba,
Dikamar Aaliya sedang bicara dengan keluarganya melalui video chat, Aaliya menangis bahagia, Ghulam meminta Aaliya untuk menyeka air matanya, Aaliya juga meminta ayahnya untuk menyeka air matanya, Ghulam bertanya “bagaimana keadaanmu, Aaliya mengatakan “aku baik-baik saja ayah, aku ingat semua orang yang ada di sana, Aayath meminta Aaliya untuk menunjukkan kamarnya, Aaliya menunjukkannya, Aayath melihatnya dan merasa senang, Aaliya bertanya “bagaimana menurut kalian, Aayath mengatakan “sepertinya itu kamar yang ada Bhopal, kamu telah mengubahnya menjadi lebih besar dan mewah sekarang, Ghulam mengatakan “iya, itu telah menjadi lebih besar, tapi jiwa mu masih berada dari Bhopal, Aaliya mengatakan “jiwa ku akan selalu di Bhopal, aku tak akan pernah melupakan kenangan saat bersama kalian, Shabana bertanya “apakah Zain menyukai dekorasi yang kamu buat?, Aaliya sedikit sedih, kemudian ia mengatakan “Ya, Aayath bertanya “dimana kakak Zain, Aaliya mengatakan “Zain sedang keluar, Aaliya bertanya pada Ghulam “apakah ayah selalu memeriksa kesehatan ayah secara teratur?, Ghulam mengatakan “Ya, ayah baik-baik saja, bahkan menjadi lebih baik setelah melihat mu sekarang, kamu sangat sempurna sekarang,
Shabana bertanya “bagaimana semuanya yang ada dirumah mu, kamu berbaur dengan semua orang. ?, Aaliya mengatakan “Ya, semuanya baik, ayah, ibu, aku harus pergi sekarang untuk membuat teh untuk paman Usman, Ghulam mengatakan “baiklah, aku merasa senang sekarang, sampaikan doaku untuk Zain, kamu harus mengurus diri mu sendiri dan juga Zain, mereka mengatakan “Khudahafiz, lalu menutup teleponnya,
Aaliya berkata dalam hatinya “ untuk kebahagiaan orang tua ku, aku bisa mengatakan 1.000 kebohongan, lalu ia berdoa untuk orang tuanya, pada saat itu Chandbibi datang dan melihat kamarnya, ia senang melihat kamar yang dihiasi, Chanbibi mengatakan “Zain datang bersama dengan teman-temannya sekarang, apa yang harus ku siapkan, Aaliya bertanya “bagaimana teman teman Zain datang pada jam segini, Chandbibi mengatakan “ mereka selalu datang pada jam segini, Aaliya mengatakan “aku akan membantu mu dalam menyiapkan makanan, lalu mereka berdua pergi ke dapur,
didapur, Surayya sedang memarahi juru masak karena menambahkan lebih banyak garam, dan ia terlalu lama untuk menyiapkan makanan, lalu Surayya meminta ia untuk membuang makanan, juru masak mencoba untuk membuang makanan itu, tapi Aaliya menghentikannya, ia mengatakan “jika garam terlalu banya di masukkan dalam makanan, adonannya harus ditambahkan, maka itu akan menyedot garam, hal ini pernah saya lakukan di Bhopal, lalu Aaliya menambah adonan dalam makanan itu, lalu mencicipinya, Surayya kemudian mencoba dan mengatakan “ini sudah menjadi baik-baik saja sekarang, tapi presentasi juga sangat penting, adonan telah mengubah warna makanan, ia berkata pada juru masak “kau harus membuangnya, Surayya bertanya pada Aaliya “apa yang kamu lakukan di dapur?, Aaliya mengatakan “ibu mengirim kabab masala (jenis bumbu makanan), aku ingin memasak makanan, Surayya memanggil Chandbibi, Chanbibi mendekat, Surayya mengatakan “kau harus menjelaskan pada Aaliya bagaimana kebiasaan di dapur, Aaliya tak bisa menyiapkan makanan, kami hanya hanya menggunakan masala organik, Aaliya mengatakan “bibi harus mencoba masala dari ibuku, jika bibi izinkan, aku akan memasaknya sekarang, Surayya bertanya “apa kamu akan memasak kabab dengan resep mu, Aaliya mengatakan “aku telah membaca buku resep, Aaliya bertanya padanya “apakah aku bisa memasak manisan?, Surayya mengatakan “kau bisa memasak makanan dengan menggunakan resep mu, aku berikan kamu waktu 20 menit, Aaliya mengatakan “aku akan menyelesaikannya dalam waktu 15 menit,
Aaliya mengatakan “aku meminta bibi agar tak memecat juru masak sebagai hadiah nya, Surayya mengatakan “masak kabab dalam waktu 15 menit, dan kamu akan mendapatkan hadiah mu dan aku akan menyiapkan sausnya, Aaliya mulai memasak, dan Surayya sibuk menyiapkan kari, Chanbibi dan juru masak terlihat khawatir,
Zain dan teman-temannya sampai dirumah, Zain mengirim pesan pada Aaliya yang mengatakan “ jangan memasuki kamar kalau teman temanku masih ada didalam, Aaliya membacanya,
Zain memasuki rumahnya, temannya mengatakan “apakah bibi tak akan marah, apakah bibi memungkinkan kita untuk menonton pertandingan bola di tengah malam, Zain mengatakan “ibu ku sangat baik, ia tak akan mengubah gaya hidup dan prioritas ku, tak lama Chandbibi datang dan mengatakan “Aaliya sedang berada di dapur dengan Surayya, Zain mengatakan “berarti akan ada kembang api yang akan terjadi di dapur, Chandbibi mengatakan “aku khawatir akan hal itu, Zain mengatakan “tidak perlu khawatir, aku akan pergi ke dapur untuk memeriksanya, lalu Chandbibi pergi,
Zain berkata pada teman temannya “ini adalah hari keberuntungan ku, tiba tiba Fahad datang dengan melemparkan bola pada Zain, Fahad memakai pakaian sepak bola, Rizwan terlihat malu, Fahad mendukung tim lawan, ia mulai bernyanyi dan memuji tim lawan, Rizwan mengatakan “aku tak akan menonton pertandingan dengan Fahad, Fahad mengatakan “aku ingin menonton pertandingan dengan kalian, Rizwan mengatakan “aku adalah adik Nafisa, tapi bukan adikmu, tak lama Putri Fahad datang dan memintanya untuk membantunya tidur, Fahad membawanya ke kamar dan berkata pada Zain “aku akan kembali dalam 10 menit, mendengar itu teman Zain menggoda dengan mengatakan “Fahad telah berubah setelah pernikahannya, Rizwan marah mendengarnya, ia kemudian mengatakan “aku bicara secara umum, seorang pria akan berubah setelah menikah, Zain mengatakan “ada pengecualian untuk itu, lihat lah diriku, lalu Zain meminta mereka untuk datang ke kamarnya, lalu mereka pergi didapur, Chandbibi datang dan memuji Aaliya karena telah menyiapkan makanannya, Chandbibi berkata pada Aaliya “kau harus datang untuk bertemu dengan teman-teman Zain, lalu Aaliya berkata pada Surayya “aku telah menyiapkan kabab dalam waktu 15 menit, apakah juru masak akan tetap bekerja, mendengar itu Surayya mengangguk, juru masak datang dan terima kasih pada Aaliya,
Zain yang memuji dirinya sendiri masuk ke kamarnya bersama dengan teman-temannya, semua orang syok melihat kamarnya telah dihiasi dan berbeda dari sebelumnya, teman Zain menggodanya dan tertawa, mereka mengatakan “kelihatannya bahkan pakaian mu juga akan dipilih oleh Aaliya, Zain marah, Rizwan mengatakan “mereka hanya untuk menggodamu, Zain sangat marah, teman temannya menggidanya,
Aaliya pergi membawa makanan, Surayya tak senang melihatnya, dikamar, teman teman Zain masih menggoda Zain, Zain pergi menemui Aaliya, Zain bertanya “apa ini?, Aaliya mengatakan “ini kabab, Zain marah dan memegang bahu Aaliya dan mengatakan “kau sedang mencoba untuk menunjukkan bahwa kamu mengendalikan diri ku, bagaimana bisa kamu berani mengubah dekorasi kamar ku, Aaliya mengatakan “ibu dan ayah ku tadi ingin melihat kamar ku, jadi aku mengubahnya, Zain bertanya “hanya untuk chatting, kamu mengubah kamar dan tak repot-repot untuk memperbaikinya, apa yang kamu ingin membuktikan, Aaliya mengatakan “itu adalah kamar ku juga, Zain berteriak dan mengatakan “cukup,
Dikamar, Aaliya melihat gambar orang tuanya dan memeluknya, pada saat itu Chandbibi datang dengan membawa sebuah paket dan mengatakan “ini ada paket berasal dari Bhopal, Aaliya senang melihatnya, dan langsung membukanya, ia melihat manisan di dalamnya, ia merasa senang, lalu ia membuka amplop yang ada didalam dan melihat gambar pernikahannya dengan Zain, Chandbibi melihat gambar mereka dan mengatakan “keduanya tampak lucu, kalian berdua diciptakan untuk menjadi satu, ibumu sama seperti ku selalu melihat tahun yang lalu, gambar ini sungguh indah, Aaliya telepon mereka yang ada di Bhopal, beritahu mereka kalau kamu telah menerima paketnya, lalu Chanbibi pergi,
Aaliya menelpon, tapi Ghulam dan Aayath tak mengangkatnya, Shabana datang dan bertanya “mengapa kalian tak mengangkatnya?, mereka mengatakan kalau mereka sibuk, Shabana mengangkat teleponnya dan merasa senang ketika mendengar suara Aaliya, Shabana mengatakan “Aaliya, begitu mendengar kata Aaliya, Ghulam dan Aayath langsung menghampiri Shabana, Aaliya mengatakan “aku telah menerima bingkisan dan hidangannya sangat baik, Chandbibi mengtaakan kalau hari ini akan indah seperti beberapa tahun yang lalu, Shabana tersenyum mendengarnya,
Usman mengambil telepon dari Shabana dan bicara dengan Aaliya, Aaliya bertanya “bagaimana kabar ayah?, Ghulam mengatakan “aku bicara tentang mu, nak, aku merasa senang ketika kamu menelpon, lalu Aayath dan Shabana mengambil telepon dan bicara dengannya, mereka semua merasa senang bicara dengan Aaliya, Aayath mengatakan “kak Aaliya, kakak harus menelopon dengan video chat dan tunjukkan kamar dan rumah mu, Aaliya mengatakan “aku janji aku akan menelpon dengan video chat di malam hari, lalu mereka menutup teleponnya,
Aaliya merasa khawatir, ia mengatakan sambil melihat disekitar dinding “ayah dan ibu berpikir kalau aku sangat bahagia dengan Zain, tapi aku merasa sebaliknya, aku berharap kalau mereka tak akan datang dan mengetahui tentang hal ini,
Zain dan teman-temannya sedang menuju kerumah, teman teman mengatakan “setelah menikah pasti ada perubahan situasi, tapi kamu meminta kami untuk datang dan memeriksanya, Zain mengatakan “tidak ada yang beruba, Zain Abdullah hidup sesuai dengan keinginannya,
Dikamar, Aaliya sedang menghiasi kamarnya dengan senang hati dan menyebar seprai di tempat tidurnya, sedangkan Zain sedang menikmati Bir bersama dengan teman-temannya, Aaliya menghiasi kamarnya dengan baik,
Di Bhopal, Aayath sedang mencoba untuk menghubungkan video chat dengan Aaliya, Ghulam bertanya “ berapa banyak waktu yang dibutuhkan, Aayath mengatakan “sinyal selalu mengganggu, bahkan kemarin tak bisa dihubungkan, Shabana mengatakan “kau telah mencobanya selama berjam-jam, Aayath mengatakan “aku sedang menyiapkan proyek kuliah, nanti juga akan terhubung,
teman Zain berkata pada Zain “kau takut untuk menikah, lalu mengapa kamu menikah secara tiba-tiba,
Dikamar Aaliya sedang bicara dengan keluarganya melalui video chat, Aaliya menangis bahagia, Ghulam meminta Aaliya untuk menyeka air matanya, Aaliya juga meminta ayahnya untuk menyeka air matanya, Ghulam bertanya “bagaimana keadaanmu, Aaliya mengatakan “aku baik-baik saja ayah, aku ingat semua orang yang ada di sana, Aayath meminta Aaliya untuk menunjukkan kamarnya, Aaliya menunjukkannya, Aayath melihatnya dan merasa senang, Aaliya bertanya “bagaimana menurut kalian, Aayath mengatakan “sepertinya itu kamar yang ada Bhopal, kamu telah mengubahnya menjadi lebih besar dan mewah sekarang, Ghulam mengatakan “iya, itu telah menjadi lebih besar, tapi jiwa mu masih berada dari Bhopal, Aaliya mengatakan “jiwa ku akan selalu di Bhopal, aku tak akan pernah melupakan kenangan saat bersama kalian, Shabana bertanya “apakah Zain menyukai dekorasi yang kamu buat?, Aaliya sedikit sedih, kemudian ia mengatakan “Ya, Aayath bertanya “dimana kakak Zain, Aaliya mengatakan “Zain sedang keluar, Aaliya bertanya pada Ghulam “apakah ayah selalu memeriksa kesehatan ayah secara teratur?, Ghulam mengatakan “Ya, ayah baik-baik saja, bahkan menjadi lebih baik setelah melihat mu sekarang, kamu sangat sempurna sekarang,
Shabana bertanya “bagaimana semuanya yang ada dirumah mu, kamu berbaur dengan semua orang. ?, Aaliya mengatakan “Ya, semuanya baik, ayah, ibu, aku harus pergi sekarang untuk membuat teh untuk paman Usman, Ghulam mengatakan “baiklah, aku merasa senang sekarang, sampaikan doaku untuk Zain, kamu harus mengurus diri mu sendiri dan juga Zain, mereka mengatakan “Khudahafiz, lalu menutup teleponnya,
Aaliya berkata dalam hatinya “ untuk kebahagiaan orang tua ku, aku bisa mengatakan 1.000 kebohongan, lalu ia berdoa untuk orang tuanya, pada saat itu Chandbibi datang dan melihat kamarnya, ia senang melihat kamar yang dihiasi, Chanbibi mengatakan “Zain datang bersama dengan teman-temannya sekarang, apa yang harus ku siapkan, Aaliya bertanya “bagaimana teman teman Zain datang pada jam segini, Chandbibi mengatakan “ mereka selalu datang pada jam segini, Aaliya mengatakan “aku akan membantu mu dalam menyiapkan makanan, lalu mereka berdua pergi ke dapur,
didapur, Surayya sedang memarahi juru masak karena menambahkan lebih banyak garam, dan ia terlalu lama untuk menyiapkan makanan, lalu Surayya meminta ia untuk membuang makanan, juru masak mencoba untuk membuang makanan itu, tapi Aaliya menghentikannya, ia mengatakan “jika garam terlalu banya di masukkan dalam makanan, adonannya harus ditambahkan, maka itu akan menyedot garam, hal ini pernah saya lakukan di Bhopal, lalu Aaliya menambah adonan dalam makanan itu, lalu mencicipinya, Surayya kemudian mencoba dan mengatakan “ini sudah menjadi baik-baik saja sekarang, tapi presentasi juga sangat penting, adonan telah mengubah warna makanan, ia berkata pada juru masak “kau harus membuangnya, Surayya bertanya pada Aaliya “apa yang kamu lakukan di dapur?, Aaliya mengatakan “ibu mengirim kabab masala (jenis bumbu makanan), aku ingin memasak makanan, Surayya memanggil Chandbibi, Chanbibi mendekat, Surayya mengatakan “kau harus menjelaskan pada Aaliya bagaimana kebiasaan di dapur, Aaliya tak bisa menyiapkan makanan, kami hanya hanya menggunakan masala organik, Aaliya mengatakan “bibi harus mencoba masala dari ibuku, jika bibi izinkan, aku akan memasaknya sekarang, Surayya bertanya “apa kamu akan memasak kabab dengan resep mu, Aaliya mengatakan “aku telah membaca buku resep, Aaliya bertanya padanya “apakah aku bisa memasak manisan?, Surayya mengatakan “kau bisa memasak makanan dengan menggunakan resep mu, aku berikan kamu waktu 20 menit, Aaliya mengatakan “aku akan menyelesaikannya dalam waktu 15 menit,
Aaliya mengatakan “aku meminta bibi agar tak memecat juru masak sebagai hadiah nya, Surayya mengatakan “masak kabab dalam waktu 15 menit, dan kamu akan mendapatkan hadiah mu dan aku akan menyiapkan sausnya, Aaliya mulai memasak, dan Surayya sibuk menyiapkan kari, Chanbibi dan juru masak terlihat khawatir,
Zain dan teman-temannya sampai dirumah, Zain mengirim pesan pada Aaliya yang mengatakan “ jangan memasuki kamar kalau teman temanku masih ada didalam, Aaliya membacanya,
Zain memasuki rumahnya, temannya mengatakan “apakah bibi tak akan marah, apakah bibi memungkinkan kita untuk menonton pertandingan bola di tengah malam, Zain mengatakan “ibu ku sangat baik, ia tak akan mengubah gaya hidup dan prioritas ku, tak lama Chandbibi datang dan mengatakan “Aaliya sedang berada di dapur dengan Surayya, Zain mengatakan “berarti akan ada kembang api yang akan terjadi di dapur, Chandbibi mengatakan “aku khawatir akan hal itu, Zain mengatakan “tidak perlu khawatir, aku akan pergi ke dapur untuk memeriksanya, lalu Chandbibi pergi,
Zain berkata pada teman temannya “ini adalah hari keberuntungan ku, tiba tiba Fahad datang dengan melemparkan bola pada Zain, Fahad memakai pakaian sepak bola, Rizwan terlihat malu, Fahad mendukung tim lawan, ia mulai bernyanyi dan memuji tim lawan, Rizwan mengatakan “aku tak akan menonton pertandingan dengan Fahad, Fahad mengatakan “aku ingin menonton pertandingan dengan kalian, Rizwan mengatakan “aku adalah adik Nafisa, tapi bukan adikmu, tak lama Putri Fahad datang dan memintanya untuk membantunya tidur, Fahad membawanya ke kamar dan berkata pada Zain “aku akan kembali dalam 10 menit, mendengar itu teman Zain menggoda dengan mengatakan “Fahad telah berubah setelah pernikahannya, Rizwan marah mendengarnya, ia kemudian mengatakan “aku bicara secara umum, seorang pria akan berubah setelah menikah, Zain mengatakan “ada pengecualian untuk itu, lihat lah diriku, lalu Zain meminta mereka untuk datang ke kamarnya, lalu mereka pergi didapur, Chandbibi datang dan memuji Aaliya karena telah menyiapkan makanannya, Chandbibi berkata pada Aaliya “kau harus datang untuk bertemu dengan teman-teman Zain, lalu Aaliya berkata pada Surayya “aku telah menyiapkan kabab dalam waktu 15 menit, apakah juru masak akan tetap bekerja, mendengar itu Surayya mengangguk, juru masak datang dan terima kasih pada Aaliya,
Zain yang memuji dirinya sendiri masuk ke kamarnya bersama dengan teman-temannya, semua orang syok melihat kamarnya telah dihiasi dan berbeda dari sebelumnya, teman Zain menggodanya dan tertawa, mereka mengatakan “kelihatannya bahkan pakaian mu juga akan dipilih oleh Aaliya, Zain marah, Rizwan mengatakan “mereka hanya untuk menggodamu, Zain sangat marah, teman temannya menggidanya,
Aaliya pergi membawa makanan, Surayya tak senang melihatnya, dikamar, teman teman Zain masih menggoda Zain, Zain pergi menemui Aaliya, Zain bertanya “apa ini?, Aaliya mengatakan “ini kabab, Zain marah dan memegang bahu Aaliya dan mengatakan “kau sedang mencoba untuk menunjukkan bahwa kamu mengendalikan diri ku, bagaimana bisa kamu berani mengubah dekorasi kamar ku, Aaliya mengatakan “ibu dan ayah ku tadi ingin melihat kamar ku, jadi aku mengubahnya, Zain bertanya “hanya untuk chatting, kamu mengubah kamar dan tak repot-repot untuk memperbaikinya, apa yang kamu ingin membuktikan, Aaliya mengatakan “itu adalah kamar ku juga, Zain berteriak dan mengatakan “cukup,