Sinopsis Ashoka Antv Episode 218. Bindu mengatakan "Noor melakukan penyerangan terhadap kita tapi serangannya sangat mudah baginya. Ada seseorang diantara kita yang menolong Noor dan Dastan untuk masuk kedalam. Helena menimbulkan keraguan pada Akramak tapi menjawabnya "Akramak mati untuk kita. Seperti orang-orang yang harus dihargai. Saya harus mencari tau siapa orang itu yang membantu Noor dan Daastan! Bahwa penghianat tak akan mendapatkan hukuman lain selain kematian!" Helena setuju dengannya
"Kita harus menyanyai kepada semua prajurit yang hadir disini selama serangan"
Mahamadhya mengangguk.
Acharya Chanakya menjelaskan kepada Ashoka "Kebenaran terbesar yang pahit dari kehidupan adalah bahwa orang-orang terdekat memfitnah / menusuk Anda dari belakang. Jika Anda harus menghadapi masalah dalam hidup, kemudian bersiap-siap untuk bertarung dengan siapa pun"
"Kita harus menyanyai kepada semua prajurit yang hadir disini selama serangan"
Mahamadhya mengangguk.
Acharya Chanakya menjelaskan kepada Ashoka "Kebenaran terbesar yang pahit dari kehidupan adalah bahwa orang-orang terdekat memfitnah / menusuk Anda dari belakang. Jika Anda harus menghadapi masalah dalam hidup, kemudian bersiap-siap untuk bertarung dengan siapa pun"
Ashoka mengangguk "Saya tak akan membiarkan orang berpikir untuk menyakiti ibu saya dan ibu pertiwi!"
Di malam hari, Helena datang menemui Dastan. Dastan tau dia akan datang menemuinya.
Dastan mengatakan "Anda tau mengapa saya masih hidup? Bindu mau tau tentang penghianat di dalam istana yang membantu saya dan Noor. Saya punya surat-surat yang telah ditulis untuk Noor. Bindu tak akan ragu setelah membacanya. Dia akan mengerti bahwa Yunanis juga adalah musuh-musuh-nya"
Helena beralasan "Anda tak akan keluar hidup-hidup dari sini bahkan setelah membawa nama saya"
Dastan mengatakan "Saya akan membawa Anda jatuh bersama saya! Jika Anda ingin menyelamatkan diri Anda sendiri maka Anda harus menyelamatkan saya"
Paginya, semua anggota keluarga berkumpul
mengelilingi tumpukkan kayu bakar Noor.
Bimdu berpikir tentang masa lalu 'Saya berharap saya bisa mengerti kemarahan, kecemburuan dan ketidakamanan yang menggelegak dalam diri Anda. Itu berpengaruh pada anakmu sendiri'
Siamak memikirkan pertemuan terakhir kali dengan ibunya sambil dia meneteskan air mata memegang kayu yang terbakar. Dia menyalakan api pada tumpukkan kayu.
Dia berpikir tentang masa lalu ketika Ashoka telah berbicara untuk tak menjengkelkan / merepotkan ibu-ibu mereka.
Dia berpaling untuk pergi ketika Ashoka berlutut di depannya "Tolong maafkan saya. Saya telah sangat menyakiti Anda. Saya akan menerima apapun hukuman yang Anda berikan kepada saya"
Bindu meminta Siamak untuk memaafkan Ashoka "Dia melakukannya untuk menyelamatkan ibunya"
Siamak memeluk Ashoka "Saya memaafkan Anda bhai" Dia pergi dari sana.
Semua orang mengikutinya kecuali Acharya Chanakya dan Helena.
Acharya mengatakan kepada Helena "Saya bisa mengerti ketika Siamak tak ditawan (seperti Drupada dan Sushima) tapi saya tak bisa mengerti mengapa anda tak ditawan oleh Khurasani? Mengapa Khurasani seperti tempat khusus bagi anda (Yunanis)"
Dia bertanya pada Chanakya "Apa yang dia ingin katakan?"
Dia menjawab "Saya akan membuktikan semuanya segera. Waktunya tak lama lagi"
Charumitra melihat boneka ilmu hitamnya. Batu berubah menjadi putih "Ini berarti seseorang menyelamatkan Dharma"
Dia memikirkan kata-kata iwanita tantric itu "Seseorang telah datang mengetahui tentang ilmu hitam yang dilakukan pada Dharma"
Dia memikirkan perkataan tantangan Acharya Chanakya "Jika dia dibalik ini kemudian dia pasti akan menangkap saya. Hukuman bagi orang yang melakukan ilmu hitam di Magadha pada seseorang adalah kematian. Chanakya akan memastikan saya mendapatkan hukuman"
Radhagupta mengatakan kepada Chanakya "Anda benar mencurigai Purshottam. Purshottam sering datang ke istana untuk bertemu Sushima dan Mahamadhya"
Chanakya mengatakan "Dia tak datang ke sini dalam waktu dekat. Saya yakin dia sudah mati sekarang. Sushima dan Mahamadhya sama-sama berada pada ini. Sekalipun hal ini masih tersembunyi. Sushima adalah seorang pangeran. Mengapa dia mengambil uang dari bendahara atas nama pembantu? Mengapa dia butuh itu? Saya akan membawanya keluar kepada orang-orang sebelum sesuatu berjalan salah. Tahta Magadha adalah untuk menyatukan seluruh India. Siapa pun yang mencoba untuk merencanakan sesuatu yang berlawanan hal itu harus keluar. Saya bersumpah untuk membawa keluar seluruh kebenaran kepada Bindu malam hari ini. Saya akan mencari tau siapa musuh itu"
Ashoka dan seorang pria datang ke pasar lokal dalam penyamaran. Ashoka berbicara tentang apa yang ibunya lalui baru-baru ini. Orang lain menunjuk pada ilmu hitam.
Ashoka meminta solusi "Atau saya akan membuang-buang 100 koin emas? Saya akan memberikannya kepada siapa pun yang menawarkan untuk menyembuhkan ibu saya"
Orang-orang mendengar jumlah. Orang lain mengatakan kepada Ashoka untuk mencari di tempat lain "Tidak ada seorang pun di sini bisa membantu anda"
Ashoka mengangguk dan pergi.
Pria itu mengikutinya.
Helena menulis surat dengan kata-kata petunjuk (kode). Dia takut kehilangan Siamak. Dia memberikan surat itu kepada pelayan "Pastikan itu sampai pada ayahku secepatnya. Lindungi itu dengan hidupmu" Dia membayar prajurit itu beberapa uang.
Diluar, Acharya Chanakya datang bertemu langsung dengan prajurit. Mudirnya datang dari arah lain. Prajurit menangkap dirinya. Prajurit (suruhan Helena) mencoba untuk menelan pesan tapi Radhagupta mengeluarkan potongan surat dari mulutnya.
Acharya memerintahkan prajurit "Bawa keluar sisa pesan dari orang itu, bahkan jika itu harus membunuh dia"
Pria menawarkan untuk menolong Ashoka "Saya telah mendengar Anda. Semuanya petunjuk dari ilmu hitam. Saya tau cara untuk melakukannya"
Ashoka memberinya kantung yang berisi koin emas "Selamatkan ibu saya. Tapi pertama-tama katakan pada saya, apakah Anda pernah mengobati orang lain sebelumnya?"
Pria itu mengangguk.
Ashoka meminta dia untuk datang.
Pria itu bilang "Saya bisa melakukannya di sini. Orang-orang datang dari jauh"
Ashoka setuju. Dia memberi satu kantong uang kepada orang itu dan mencabut kumisnya.
Pria itu ketakutan.
Ashoka mengatakan "Adalah ilegal melakukan ilmu hitam di Magadha. Anda menggunakannya pada anggota keluarga kerajaan? Sekarang Anda akan mati"
Pria itu mengatakan "Saya tak tau apa-apa tentang ilmu hitam. Saya hanya seorang preman. Saya ingin mencuri uang anda. Tidak
ada ditempat ini yang melakukan sihir. Wanita itu tak pernah membiarkan setiap orang"
Ashoka mengancam dia untuk memberikan info.
Pria itu mengatakan kepada Ashoka tentang wanita yang hidup di dalam gua "Dia adalah yang terkuat. Saya sering membantu dia mencuri mayat. Saya mengatakan kebenaran"
Ashoka bertanya tentang gua. Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Antv Episode 219.
Di malam hari, Helena datang menemui Dastan. Dastan tau dia akan datang menemuinya.
Dastan mengatakan "Anda tau mengapa saya masih hidup? Bindu mau tau tentang penghianat di dalam istana yang membantu saya dan Noor. Saya punya surat-surat yang telah ditulis untuk Noor. Bindu tak akan ragu setelah membacanya. Dia akan mengerti bahwa Yunanis juga adalah musuh-musuh-nya"
Helena beralasan "Anda tak akan keluar hidup-hidup dari sini bahkan setelah membawa nama saya"
Dastan mengatakan "Saya akan membawa Anda jatuh bersama saya! Jika Anda ingin menyelamatkan diri Anda sendiri maka Anda harus menyelamatkan saya"
Paginya, semua anggota keluarga berkumpul
mengelilingi tumpukkan kayu bakar Noor.
Bimdu berpikir tentang masa lalu 'Saya berharap saya bisa mengerti kemarahan, kecemburuan dan ketidakamanan yang menggelegak dalam diri Anda. Itu berpengaruh pada anakmu sendiri'
Siamak memikirkan pertemuan terakhir kali dengan ibunya sambil dia meneteskan air mata memegang kayu yang terbakar. Dia menyalakan api pada tumpukkan kayu.
Dia berpikir tentang masa lalu ketika Ashoka telah berbicara untuk tak menjengkelkan / merepotkan ibu-ibu mereka.
Dia berpaling untuk pergi ketika Ashoka berlutut di depannya "Tolong maafkan saya. Saya telah sangat menyakiti Anda. Saya akan menerima apapun hukuman yang Anda berikan kepada saya"
Bindu meminta Siamak untuk memaafkan Ashoka "Dia melakukannya untuk menyelamatkan ibunya"
Siamak memeluk Ashoka "Saya memaafkan Anda bhai" Dia pergi dari sana.
Semua orang mengikutinya kecuali Acharya Chanakya dan Helena.
Acharya mengatakan kepada Helena "Saya bisa mengerti ketika Siamak tak ditawan (seperti Drupada dan Sushima) tapi saya tak bisa mengerti mengapa anda tak ditawan oleh Khurasani? Mengapa Khurasani seperti tempat khusus bagi anda (Yunanis)"
Dia bertanya pada Chanakya "Apa yang dia ingin katakan?"
Dia menjawab "Saya akan membuktikan semuanya segera. Waktunya tak lama lagi"
Charumitra melihat boneka ilmu hitamnya. Batu berubah menjadi putih "Ini berarti seseorang menyelamatkan Dharma"
Dia memikirkan kata-kata iwanita tantric itu "Seseorang telah datang mengetahui tentang ilmu hitam yang dilakukan pada Dharma"
Dia memikirkan perkataan tantangan Acharya Chanakya "Jika dia dibalik ini kemudian dia pasti akan menangkap saya. Hukuman bagi orang yang melakukan ilmu hitam di Magadha pada seseorang adalah kematian. Chanakya akan memastikan saya mendapatkan hukuman"
Radhagupta mengatakan kepada Chanakya "Anda benar mencurigai Purshottam. Purshottam sering datang ke istana untuk bertemu Sushima dan Mahamadhya"
Chanakya mengatakan "Dia tak datang ke sini dalam waktu dekat. Saya yakin dia sudah mati sekarang. Sushima dan Mahamadhya sama-sama berada pada ini. Sekalipun hal ini masih tersembunyi. Sushima adalah seorang pangeran. Mengapa dia mengambil uang dari bendahara atas nama pembantu? Mengapa dia butuh itu? Saya akan membawanya keluar kepada orang-orang sebelum sesuatu berjalan salah. Tahta Magadha adalah untuk menyatukan seluruh India. Siapa pun yang mencoba untuk merencanakan sesuatu yang berlawanan hal itu harus keluar. Saya bersumpah untuk membawa keluar seluruh kebenaran kepada Bindu malam hari ini. Saya akan mencari tau siapa musuh itu"
Ashoka dan seorang pria datang ke pasar lokal dalam penyamaran. Ashoka berbicara tentang apa yang ibunya lalui baru-baru ini. Orang lain menunjuk pada ilmu hitam.
Ashoka meminta solusi "Atau saya akan membuang-buang 100 koin emas? Saya akan memberikannya kepada siapa pun yang menawarkan untuk menyembuhkan ibu saya"
Orang-orang mendengar jumlah. Orang lain mengatakan kepada Ashoka untuk mencari di tempat lain "Tidak ada seorang pun di sini bisa membantu anda"
Ashoka mengangguk dan pergi.
Pria itu mengikutinya.
Helena menulis surat dengan kata-kata petunjuk (kode). Dia takut kehilangan Siamak. Dia memberikan surat itu kepada pelayan "Pastikan itu sampai pada ayahku secepatnya. Lindungi itu dengan hidupmu" Dia membayar prajurit itu beberapa uang.
Diluar, Acharya Chanakya datang bertemu langsung dengan prajurit. Mudirnya datang dari arah lain. Prajurit menangkap dirinya. Prajurit (suruhan Helena) mencoba untuk menelan pesan tapi Radhagupta mengeluarkan potongan surat dari mulutnya.
Acharya memerintahkan prajurit "Bawa keluar sisa pesan dari orang itu, bahkan jika itu harus membunuh dia"
Pria menawarkan untuk menolong Ashoka "Saya telah mendengar Anda. Semuanya petunjuk dari ilmu hitam. Saya tau cara untuk melakukannya"
Ashoka memberinya kantung yang berisi koin emas "Selamatkan ibu saya. Tapi pertama-tama katakan pada saya, apakah Anda pernah mengobati orang lain sebelumnya?"
Pria itu mengangguk.
Ashoka meminta dia untuk datang.
Pria itu bilang "Saya bisa melakukannya di sini. Orang-orang datang dari jauh"
Ashoka setuju. Dia memberi satu kantong uang kepada orang itu dan mencabut kumisnya.
Pria itu ketakutan.
Ashoka mengatakan "Adalah ilegal melakukan ilmu hitam di Magadha. Anda menggunakannya pada anggota keluarga kerajaan? Sekarang Anda akan mati"
Pria itu mengatakan "Saya tak tau apa-apa tentang ilmu hitam. Saya hanya seorang preman. Saya ingin mencuri uang anda. Tidak
ada ditempat ini yang melakukan sihir. Wanita itu tak pernah membiarkan setiap orang"
Ashoka mengancam dia untuk memberikan info.
Pria itu mengatakan kepada Ashoka tentang wanita yang hidup di dalam gua "Dia adalah yang terkuat. Saya sering membantu dia mencuri mayat. Saya mengatakan kebenaran"
Ashoka bertanya tentang gua. Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Antv Episode 219.