Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 31. Tayang 7 Oktober 2015. Dokter berusaha menyelamatkan Jihan yang kondisinya drop. Dan sepertinya Jihan kembali membaik.
Gulseren tiba-tiba bangun dari tidurnya, karena mungkin punya firasat buruk tentang Jihan. Gulseren langsung pergi naik taksi dan menuju rumah sakit. Kebetulan Dilara baru keluar jadi Gulseren langsung masuk kamar Jihan lalu bilang "Jihan aku hanya minta jaga putri-putri kita" sembari menyelipkan sesuatu ditangan Jihan. Udah gitu aja langsung pergi lagi. Jihan pun semacam merasakan kehadiran Gulseren dengan menggerakan tangannya dan menggenggam erat benda yang diselipkan Gulseren.
Paginya Gulseren pamitan kepada Deria ingin pergi ke kantor tetapi mampir ke apartemen yang akan disewanya nanti. Gulseren minta pindah hari Jumat tetapi yang pemilik tak bisa karena baru bisa ngasih kuncinya sabtu.
Keriman dapat surat dari bank, ya apalagi kalau bukan terkait hutang. Keriman lapor ke Oskan, tetapi yang terjadi ya seperti biasa kakak adik itu berantem. Keriman minta agar Oskan bicara baik-baik pada Rahmi agar bisa dapat duit darinya. Oskan menolak permintaan Keriman dan justru minta fotonya Cansu. Keriman mendadak punya ide, agar Oskan mengambil Cansu dan minta tebusan 200 euro.
Jihan sudah diperbolehkan pulang, tetapi Jihan menolak ajakan Dilara untuk kembali ke rumah. Tiba-tiba Rahmi dan ketiga cucunya datang dan minta Jihan untuk pulang bersama, akhirnya Jihan mau.
Cansu nampak dekat dengan Jihan sementara Hazal cemberut dari jauh. Tiba-tiba hp Dilara bunyi, yang telpon adalah Candan. Pengacara Dilara itu menyarankan agar baik-baik pada Jihan karena perceraiannya rumit, Dilara pun bilang bagaimana itu bisa karena sama sekali tak mencitai Jihan tetapi sang pengacara tetap minta Dilara melakukan itu.
Gulseren akhirnya dipecat dari perusahaan.
Gulseren menyendiri dan terus memandangi foto putrinya.
Cansu terus bersama ayahnya, Cansu ingin menjaga sang ayah yang lagi sakit. Dilara datang dan minta agar Cansu sekolah, awalnya Cansu merengek tak mau sekolah tetapi kemudian Jihan meminta agar Cansu kesekolah dan putrinya itu pun menurutinya.
Jihan meminta ponselnya yang dibawa Dilara. Awalnya Dilara tak mau memberikannya tetapi Jihan terus memaksa. Jihan langsung menelpon Gulseren dan pergi. Dilara pun menghampiri Jihan agar tak keluar rumah karena masih sakit tetapi Jihan tak peduli dan tetap pergi.
Jihan menemui Gulseren yang lagi galau karena habis dipecat dari tempat kerjanya. Jihan dan Gulseren berduaan, saling lepas kangen, saling curhat. tetapi entah kenapa Gulseren mendadak pergi dan bilang sudah tak ada lagi yang perlu dibicarakan.
Oskan pinjam mobil temannya, lalu beli pulsa dan buka internet di hp-nya untuk mencari sebuah alamat.
Ternyata oh ternyata Oskan pergi ke sekolah Cansu. Oskan langsung menemui Cansu dan dengan senang hati Cansu menerima sapaan Oskan. Cansu memanggil Oskan dengan sebutan ayah, Cansu langsung memeluk Oskan. Tentu saja Oskan sangat senang. Cansu bilang pada supirnya karena ingin pergi, Oskan pun mengajak Cansu pergi dengan mobil pinjamannya. Cansu sangat senang ketemu dengan ayah kandungnya.
Rahmi marah-marah karena Jihan pergi padahal masih sakit, Dilara pun bilang pasti jihan menemui Gulseren.
Jihan kembali ke rumah dan papasan dengan Dilara yang hendak pergi keluar. Saat itu supir juga kebetulan datang dan bilang Cansu tak bisa ikut pulang. Jihan semacam panik, pergi kemana Cansu? hp-nya gak bisa dihubungi.
Oskan dan Cansu jajan dipinggiran pantai dengan akrabnya.
Oskan dan Cansu cerita ini itu, tetapi Oskan tentu saja tak cerita soal dia di Jerman dipenjara dan hal-hal buruk lainnya.Jihan kawatir karena Cansu tak kunjung pulang.
Oskan dan Cansu pindah tempat, Oskan mengajak ke kafe karena tak ingin Cansu kedinginan diluar. Cansu tanya pada Oskan kenapa meninggalkan ibu Gulseren? Oskan bilang karena ada urusan bisnis. Oskan pun minta agar Cansu ngobrolin tema yang lain aja. Tiba-tiba Jihan telpon, Cansu pun dengan jujur sedang bersama ayah Oskan, Jihan terkejut karena selama ini tak tahu kalau Oskan sudah kembali. Baca Selanjutnya Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 32.
Gulseren tiba-tiba bangun dari tidurnya, karena mungkin punya firasat buruk tentang Jihan. Gulseren langsung pergi naik taksi dan menuju rumah sakit. Kebetulan Dilara baru keluar jadi Gulseren langsung masuk kamar Jihan lalu bilang "Jihan aku hanya minta jaga putri-putri kita" sembari menyelipkan sesuatu ditangan Jihan. Udah gitu aja langsung pergi lagi. Jihan pun semacam merasakan kehadiran Gulseren dengan menggerakan tangannya dan menggenggam erat benda yang diselipkan Gulseren.
Paginya Gulseren pamitan kepada Deria ingin pergi ke kantor tetapi mampir ke apartemen yang akan disewanya nanti. Gulseren minta pindah hari Jumat tetapi yang pemilik tak bisa karena baru bisa ngasih kuncinya sabtu.
Keriman dapat surat dari bank, ya apalagi kalau bukan terkait hutang. Keriman lapor ke Oskan, tetapi yang terjadi ya seperti biasa kakak adik itu berantem. Keriman minta agar Oskan bicara baik-baik pada Rahmi agar bisa dapat duit darinya. Oskan menolak permintaan Keriman dan justru minta fotonya Cansu. Keriman mendadak punya ide, agar Oskan mengambil Cansu dan minta tebusan 200 euro.
Jihan sudah diperbolehkan pulang, tetapi Jihan menolak ajakan Dilara untuk kembali ke rumah. Tiba-tiba Rahmi dan ketiga cucunya datang dan minta Jihan untuk pulang bersama, akhirnya Jihan mau.
Cansu nampak dekat dengan Jihan sementara Hazal cemberut dari jauh. Tiba-tiba hp Dilara bunyi, yang telpon adalah Candan. Pengacara Dilara itu menyarankan agar baik-baik pada Jihan karena perceraiannya rumit, Dilara pun bilang bagaimana itu bisa karena sama sekali tak mencitai Jihan tetapi sang pengacara tetap minta Dilara melakukan itu.
Gulseren akhirnya dipecat dari perusahaan.
Gulseren menyendiri dan terus memandangi foto putrinya.
Cansu terus bersama ayahnya, Cansu ingin menjaga sang ayah yang lagi sakit. Dilara datang dan minta agar Cansu sekolah, awalnya Cansu merengek tak mau sekolah tetapi kemudian Jihan meminta agar Cansu kesekolah dan putrinya itu pun menurutinya.
Jihan meminta ponselnya yang dibawa Dilara. Awalnya Dilara tak mau memberikannya tetapi Jihan terus memaksa. Jihan langsung menelpon Gulseren dan pergi. Dilara pun menghampiri Jihan agar tak keluar rumah karena masih sakit tetapi Jihan tak peduli dan tetap pergi.
Jihan menemui Gulseren yang lagi galau karena habis dipecat dari tempat kerjanya. Jihan dan Gulseren berduaan, saling lepas kangen, saling curhat. tetapi entah kenapa Gulseren mendadak pergi dan bilang sudah tak ada lagi yang perlu dibicarakan.
Oskan pinjam mobil temannya, lalu beli pulsa dan buka internet di hp-nya untuk mencari sebuah alamat.
Ternyata oh ternyata Oskan pergi ke sekolah Cansu. Oskan langsung menemui Cansu dan dengan senang hati Cansu menerima sapaan Oskan. Cansu memanggil Oskan dengan sebutan ayah, Cansu langsung memeluk Oskan. Tentu saja Oskan sangat senang. Cansu bilang pada supirnya karena ingin pergi, Oskan pun mengajak Cansu pergi dengan mobil pinjamannya. Cansu sangat senang ketemu dengan ayah kandungnya.
Rahmi marah-marah karena Jihan pergi padahal masih sakit, Dilara pun bilang pasti jihan menemui Gulseren.
Jihan kembali ke rumah dan papasan dengan Dilara yang hendak pergi keluar. Saat itu supir juga kebetulan datang dan bilang Cansu tak bisa ikut pulang. Jihan semacam panik, pergi kemana Cansu? hp-nya gak bisa dihubungi.
Oskan dan Cansu jajan dipinggiran pantai dengan akrabnya.
Oskan dan Cansu cerita ini itu, tetapi Oskan tentu saja tak cerita soal dia di Jerman dipenjara dan hal-hal buruk lainnya.Jihan kawatir karena Cansu tak kunjung pulang.
Oskan dan Cansu pindah tempat, Oskan mengajak ke kafe karena tak ingin Cansu kedinginan diluar. Cansu tanya pada Oskan kenapa meninggalkan ibu Gulseren? Oskan bilang karena ada urusan bisnis. Oskan pun minta agar Cansu ngobrolin tema yang lain aja. Tiba-tiba Jihan telpon, Cansu pun dengan jujur sedang bersama ayah Oskan, Jihan terkejut karena selama ini tak tahu kalau Oskan sudah kembali. Baca Selanjutnya Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 32.