Sinopsis Beintehaa Antv Episode 22. Tayang 9 November 2015. Dikamar Zain, Zain membaringkan Aaliya di tempat tidur, Zain mendekat pada Aaliya, Aaliya merasa risih, tapi Zain hanya memberikan ponsel dan berkata “teleponlah paman dan bibi, dan beritahu pada mereka kalau kita telah sampai, Aaliya mengambil ponsel dari Zain dan mengatakan “terima kasih,
Di Bhopal, Aayat bersikeras meminta Shabana untuk menelepon Aaliya, tapi Shabana menolaknya, saat Ghulam datang menemui mereka, tiba tiba ponsel berbunyi, Ghulam mengangkat telaponnya, Ghulam merasa senang saat mendengar suara Aaliya, Aaliya mengucapkan salaam dan berbicara padanya, Aayat mendengar Gulam menyebut nama Aaliya, ia merasa bahagia dan meminta Ghulam untuk memberi kan ponsel padanya, tapi Ghulam menolaknya, Aaliya tertawa mendengarnya dan bertanya pada Ghulam “bagaimana Aayat, dan saat itu Aayat merenggut ponsel dari Ghulam dan berbicara pada Aaliya, Aayat mengatakan “kakak, aku ingin sekali berbicara padamu, Shabana memberi tanda pada Aayat untuk bertanya tentang Zain, Aayat bertanya tentang Zain pada Aaliya, Aaliya melihat kearah Zain, Zain tersenyum, Aaliya berkata pada Aayat “kau hanya khawatir padanya, Zain merasa bahagia, Allah bersama dengannya, Aayat bertanya “bagaimana dengan rumah paman?, pasti sangat besar, Aaliya mengatakan “rumah paman sangat bagus dan indah seperti istana, kemudian Shabana mengambil ponsel dari Aayat dan bertanya pada Aaliya “bagaimana keadaanmu?, Aaliya bertanya “apakah kalian baik-baik saja bukan, Shabana mengatakan “kami baik-baik saja, ini sudah larut malam, sekarang tidurlah, kemudian Shabana menutup telaponnya, Aayath mengatakan “aku harus bicara banyak pada Aaliya, ia marah dan pergi, Shabana dan Ghulam merasa senang kalau putri mereka baik-baik saja sekarang,
Di Bhopal, Aayat bersikeras meminta Shabana untuk menelepon Aaliya, tapi Shabana menolaknya, saat Ghulam datang menemui mereka, tiba tiba ponsel berbunyi, Ghulam mengangkat telaponnya, Ghulam merasa senang saat mendengar suara Aaliya, Aaliya mengucapkan salaam dan berbicara padanya, Aayat mendengar Gulam menyebut nama Aaliya, ia merasa bahagia dan meminta Ghulam untuk memberi kan ponsel padanya, tapi Ghulam menolaknya, Aaliya tertawa mendengarnya dan bertanya pada Ghulam “bagaimana Aayat, dan saat itu Aayat merenggut ponsel dari Ghulam dan berbicara pada Aaliya, Aayat mengatakan “kakak, aku ingin sekali berbicara padamu, Shabana memberi tanda pada Aayat untuk bertanya tentang Zain, Aayat bertanya tentang Zain pada Aaliya, Aaliya melihat kearah Zain, Zain tersenyum, Aaliya berkata pada Aayat “kau hanya khawatir padanya, Zain merasa bahagia, Allah bersama dengannya, Aayat bertanya “bagaimana dengan rumah paman?, pasti sangat besar, Aaliya mengatakan “rumah paman sangat bagus dan indah seperti istana, kemudian Shabana mengambil ponsel dari Aayat dan bertanya pada Aaliya “bagaimana keadaanmu?, Aaliya bertanya “apakah kalian baik-baik saja bukan, Shabana mengatakan “kami baik-baik saja, ini sudah larut malam, sekarang tidurlah, kemudian Shabana menutup telaponnya, Aayath mengatakan “aku harus bicara banyak pada Aaliya, ia marah dan pergi, Shabana dan Ghulam merasa senang kalau putri mereka baik-baik saja sekarang,
Di Mumbai, Surayya teringat bagaimana Zain menggendong Aaliya dan membawanya pergi ke kamarnya, ia ingta akan kata-kata Zain yang mengatakan Aaliya sebagai istrinya, tak lama Nafeesa datang dan bertanya “mengapa ibu belum tidur?, Surayya mengatakan “bagaimana aku bisa tidur sekarang setelah Zain mengkhianati ibunya sendiri, aku bahkan tak bisa berpikir kalau Zain telah menikahi Aaliya, aku tak bisa melupakan bagaimana Zain menikahinya, Zain sepertinya merasa senang menikah dengan Aaliya, Nafeesa mengatakan “Iya bu, sepertinya Zain merasa bahagia karena telah menikahinya, sepertinya semua ini terjadi dengan persetujuan Zain, Surayya mengatakan “aku akan malu jika orang orang bertanya tentang keberadaan Aaliya, Nafeesa mengatakan “aku tahu itu, tapi aku menyesal untuk mengatakan kalau permainan ibu tak berjalan kali ini, Surayya mengatakan “aku akan menyiksa Aaliya, Nafisa mengatakan “jika ayah ada, maka tak ada yang bisa melakukan apa pun pada Aaliya, Surayya mengatakan “aku akan memastikan pada Usman kalau aku akan menyeret Aaliya keluar dari rumah sama seperti pada saat Usman membawanya, setelah mengatakan itu ia tersenyum licik,
Dikamar Zain, Zain meminta izin pada Aaliya untuk menunjukkan rumahnya, Aaliya setuju, Zain menunjukkan warbrobe dan perabotan lain, Zain menunjukkan kolam renang dari jendela dan mengatakan “kita akan menikmati kopi sambil melihat pemandangan diluar, ayah memang benar, aku meminta maaf atas apa yang terjadi karena telah menyakiti mu, Aaliya mengatakan “aku ingin menjelaskan mengapa aku menerima untuk menikah, Zain mengatakan “itu adalah masa lalu yang tak penting, Aaliya mengatakan “aku pikir kamu akan membenci ku, Zain mengatakan “aku telah berjanji pada ayah mu kalau aku akan mencintai mu dan meminta mu untuk memulai hidup baru, Aaliya mengatakan “baiklah, lalu ia tersenyum, Zain bertanya “apakah kamu bahagia dan tak menyesal telah menikahi dengan ku?, Aaliya menggelengkan kepalanya, melihat itu Zain mengatakan “mari kita merayakannya sekarang, mereka mulai menari dengan romantis, tiba tiba Zain mendorong Aaliya ke tempat tidur dan memberikan senyum yang jahat, Aaliya terkejut melihatnya
Zain berkata pada Aaliya "bangunlah dari mimpi mu, kembalilah ke kenyataan, apa kamu berpikir aku telah memaafkanmu, setelah apa yang kamu lakukan pada ku, aku tak akan bisa memaafkan mu begitu saja, aku akan pastikan kalau kamu akan mengingat semua kesalahan mu setiap saat dan setiap detik, kemudian Zain dengan marah mengatakan “selamat datang di surga mu, apakah kamu terkejut sekarang?, kamu pikir kamu tak akan mendapatkan orang baik seperti Zain Abdullah, sehingga dengan sakitnya ayahmu kamu membuat rencana untuk menikah, Aaliya mengatakan “cukup Zain, aku sangat khawatir tentang kesehatan ayah ku, itulah sebabnya mengapa aku menerima keinginannya untuk menikahi dengan mu, lagi pula aku tak suka menikah dengan seorang pria seperti mu, aku akan melalui neraka dalam hidup ku sehari-hari demi ayah ku, Zain mengatakan “kau akan mengatakan kalau Zain adalah orang jahat dan menolak untuk menikah, Aaliya mengatakan “kau akan menolaknya, Zain mengatakan “kau pikir aku sedang sekarat untuk menikah, aku tak percaya ini, mengapa aku harus bicara dengan mu, aku datang hanya untuk memperingatkan mu bahwa aku akan membuat mu begitu sulit untuk tinggal di sini, dan lambat laun kamu sendiri akan pergi dari sini, sampai kemudian kamu tak memiliki hak atas ruangan ini, setelah mengatakan itu Zain kemudian pergi,
Dikamar Usman, Usman datang menemui Surayya dan berterima kasih karena telah menerima Aaliya sebagai menantunya, ia mengatakan “aku tahu kamu tak menginginkan hal ini terjadi, tapi kamu telah menerima ini dengan sepenuh hati, aku bangga pada mu, aku tahu kalau kamu akan menjadi ibu mertua yang baik, Aaliya baru berada di kota ini, ia belum mengerti budaya kita, kamu akan mengajarkan semuanya secara perlahan, Surayya mengatakan “kebahagiaan anak ku adalah hal yang paling penting bagi ku, jika Aaliya terus membuat anak ku bahagia, maka aku tak akan memiliki alasan untuk tak merawatnya, Usman mengatakan “aku melihat dengan cara Zain melakukan Aaliya, aku merasa kalau ia sangat senang hari ini, tampaknya kamu akan mengurus Aaliya, Surrayya mengatakan “tentu saja,
Dikamar Zain, Zain mengganti pakaian pernikahannya dan berbaring di tempat tidur, kemudian ia mematikan lampu, tiba tiba Aaliya datang dan menyalakan lampu, Zain bangkit dan marah pada Aaliya, Aaliya mengatakan “kau telah menikah dengan ku dan paman telah membawa ku ke sini, jadi ruangan ini juga milik ku, kamu bilang kalau aku tak akan mendapatkan pria seperti Zain Abdulla, dan kebenarannya adalah kalau kamu tak akan mendapatkan gadis seperti Aaliya Haider, aku akan melakukan apapun yang aku suka, dan aku akan hidup seperti yang aku inginkan, kamu bisa saja menghentikan ku jika kamu bisa, Zain merasa sangat marah, kemudian Aaliya tidur di tempat tidur, Zain terkejut mendengarkan semua perkataan Aaliya,
Di Bhopal, Aayath bertanya pada Shabana “kapan kita akan pergi untuk menemui Aaliya, Shabana mengatakan “kalau ayahmu sudah membaik, maka kita akan pergi, Aayath mengatakan “kita akan bicara pada Aaliya besok, Shabana mengatakan “Aaliya harus bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan barunya, ia pasti memiliki banyak pekerjaan, jadi kita tak mengganggunya, Aayat mengatakan “ada banyak pembantu di rumah paman, sehingga Aaliya akan menikmatinya, kemudian ia tertawa dan mengatakan “aku berpikir tentang kakak Zain, ia akan bertoleransi dengan Aaliya sampai sekarang, sekarang Zain harus mentolerir nya, Shabana juga tertawa,
Dikamar Zain, Zain dan Aaliya sedang tidur di tempat tidur, Aaliya bergerak dan kakinya mengenai wajah Zain, Zain bangun dan mengatakan “bagaimana cara mengatakan sesuatu dengan gadis yang sombong seperti dia, bahkan sekarang bagaimana aku untuk tidur, Aaliya mengatakan dalam tidur “Aayat, biarkan aku tidur, Zain kembali berbaring, kemudian Aaliya bangun dan teringat apa yang Zain katakana padanya, Aaliya berkata dalam hatinya “ jika ini adalah neraka, maka aku juga telah siap untuk itu Tuan Zain Abdullah, BACA SELANJUTNYA Sinopsis Beintehaa Antv Episode 23. Tayang 10 November 2015.
Dikamar Zain, Zain meminta izin pada Aaliya untuk menunjukkan rumahnya, Aaliya setuju, Zain menunjukkan warbrobe dan perabotan lain, Zain menunjukkan kolam renang dari jendela dan mengatakan “kita akan menikmati kopi sambil melihat pemandangan diluar, ayah memang benar, aku meminta maaf atas apa yang terjadi karena telah menyakiti mu, Aaliya mengatakan “aku ingin menjelaskan mengapa aku menerima untuk menikah, Zain mengatakan “itu adalah masa lalu yang tak penting, Aaliya mengatakan “aku pikir kamu akan membenci ku, Zain mengatakan “aku telah berjanji pada ayah mu kalau aku akan mencintai mu dan meminta mu untuk memulai hidup baru, Aaliya mengatakan “baiklah, lalu ia tersenyum, Zain bertanya “apakah kamu bahagia dan tak menyesal telah menikahi dengan ku?, Aaliya menggelengkan kepalanya, melihat itu Zain mengatakan “mari kita merayakannya sekarang, mereka mulai menari dengan romantis, tiba tiba Zain mendorong Aaliya ke tempat tidur dan memberikan senyum yang jahat, Aaliya terkejut melihatnya
Zain berkata pada Aaliya "bangunlah dari mimpi mu, kembalilah ke kenyataan, apa kamu berpikir aku telah memaafkanmu, setelah apa yang kamu lakukan pada ku, aku tak akan bisa memaafkan mu begitu saja, aku akan pastikan kalau kamu akan mengingat semua kesalahan mu setiap saat dan setiap detik, kemudian Zain dengan marah mengatakan “selamat datang di surga mu, apakah kamu terkejut sekarang?, kamu pikir kamu tak akan mendapatkan orang baik seperti Zain Abdullah, sehingga dengan sakitnya ayahmu kamu membuat rencana untuk menikah, Aaliya mengatakan “cukup Zain, aku sangat khawatir tentang kesehatan ayah ku, itulah sebabnya mengapa aku menerima keinginannya untuk menikahi dengan mu, lagi pula aku tak suka menikah dengan seorang pria seperti mu, aku akan melalui neraka dalam hidup ku sehari-hari demi ayah ku, Zain mengatakan “kau akan mengatakan kalau Zain adalah orang jahat dan menolak untuk menikah, Aaliya mengatakan “kau akan menolaknya, Zain mengatakan “kau pikir aku sedang sekarat untuk menikah, aku tak percaya ini, mengapa aku harus bicara dengan mu, aku datang hanya untuk memperingatkan mu bahwa aku akan membuat mu begitu sulit untuk tinggal di sini, dan lambat laun kamu sendiri akan pergi dari sini, sampai kemudian kamu tak memiliki hak atas ruangan ini, setelah mengatakan itu Zain kemudian pergi,
Dikamar Usman, Usman datang menemui Surayya dan berterima kasih karena telah menerima Aaliya sebagai menantunya, ia mengatakan “aku tahu kamu tak menginginkan hal ini terjadi, tapi kamu telah menerima ini dengan sepenuh hati, aku bangga pada mu, aku tahu kalau kamu akan menjadi ibu mertua yang baik, Aaliya baru berada di kota ini, ia belum mengerti budaya kita, kamu akan mengajarkan semuanya secara perlahan, Surayya mengatakan “kebahagiaan anak ku adalah hal yang paling penting bagi ku, jika Aaliya terus membuat anak ku bahagia, maka aku tak akan memiliki alasan untuk tak merawatnya, Usman mengatakan “aku melihat dengan cara Zain melakukan Aaliya, aku merasa kalau ia sangat senang hari ini, tampaknya kamu akan mengurus Aaliya, Surrayya mengatakan “tentu saja,
Dikamar Zain, Zain mengganti pakaian pernikahannya dan berbaring di tempat tidur, kemudian ia mematikan lampu, tiba tiba Aaliya datang dan menyalakan lampu, Zain bangkit dan marah pada Aaliya, Aaliya mengatakan “kau telah menikah dengan ku dan paman telah membawa ku ke sini, jadi ruangan ini juga milik ku, kamu bilang kalau aku tak akan mendapatkan pria seperti Zain Abdulla, dan kebenarannya adalah kalau kamu tak akan mendapatkan gadis seperti Aaliya Haider, aku akan melakukan apapun yang aku suka, dan aku akan hidup seperti yang aku inginkan, kamu bisa saja menghentikan ku jika kamu bisa, Zain merasa sangat marah, kemudian Aaliya tidur di tempat tidur, Zain terkejut mendengarkan semua perkataan Aaliya,
Di Bhopal, Aayath bertanya pada Shabana “kapan kita akan pergi untuk menemui Aaliya, Shabana mengatakan “kalau ayahmu sudah membaik, maka kita akan pergi, Aayath mengatakan “kita akan bicara pada Aaliya besok, Shabana mengatakan “Aaliya harus bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan barunya, ia pasti memiliki banyak pekerjaan, jadi kita tak mengganggunya, Aayat mengatakan “ada banyak pembantu di rumah paman, sehingga Aaliya akan menikmatinya, kemudian ia tertawa dan mengatakan “aku berpikir tentang kakak Zain, ia akan bertoleransi dengan Aaliya sampai sekarang, sekarang Zain harus mentolerir nya, Shabana juga tertawa,
Dikamar Zain, Zain dan Aaliya sedang tidur di tempat tidur, Aaliya bergerak dan kakinya mengenai wajah Zain, Zain bangun dan mengatakan “bagaimana cara mengatakan sesuatu dengan gadis yang sombong seperti dia, bahkan sekarang bagaimana aku untuk tidur, Aaliya mengatakan dalam tidur “Aayat, biarkan aku tidur, Zain kembali berbaring, kemudian Aaliya bangun dan teringat apa yang Zain katakana padanya, Aaliya berkata dalam hatinya “ jika ini adalah neraka, maka aku juga telah siap untuk itu Tuan Zain Abdullah, BACA SELANJUTNYA Sinopsis Beintehaa Antv Episode 23. Tayang 10 November 2015.