Di kerajaan Magadha, ashoka datang menemui teman-temannya dari desa Vann di penjara, Teman-teman mereka meminta agar ashoka mau mendukung mereka
Teman ashok : “Kami akan menculik shusima dan menjadikan ia sebagai tahanan kami”
Ashok :”Tak, jangan lakukan itu, shsuima diberikan tugas untuk menjadi wakil dari Bindusar”
Anil mengeluarkan kain berwarna merah
Anil dan temannya mendekati jeruji jendela dan mengikatkan kain merah tersebut
Klias balik ketika mereka diperlakukan kasar oleh shusima teman ashoka dengan sangat marah akan menuntut balas atas perlakuan shusima yang tidak manusiawi.
Teman ashok : “Kami akan menculik shusima dan menjadikan ia sebagai tahanan kami”
Ashok :”Tak, jangan lakukan itu, shsuima diberikan tugas untuk menjadi wakil dari Bindusar”
Anil mengeluarkan kain berwarna merah
Anil dan temannya mendekati jeruji jendela dan mengikatkan kain merah tersebut
Klias balik ketika mereka diperlakukan kasar oleh shusima teman ashoka dengan sangat marah akan menuntut balas atas perlakuan shusima yang tidak manusiawi.
Satriajid memberikan ide lain kepada teman-temannya untuk melakukan pemberontakan, mereka merencanakan sesuatu dan meminta agar ashoka ikut, tetapi dengan tegas ashoka menolaknya.
Seorang teman yang lolos dari tahanan penjara melihat kain merah yang terikat dijeruji jendela penjara, ia bersiap-siap untuk melakukan sesuatu.
Teman-teman ashoka dari desa vann memberontak dan mengalahkan prajurit dikooridor istana. Ashoka datang ketempat shusima dan tidak menemukan shusima berada disana ashoka bertanya pada prajurit tentang keberadaan raja sementara.
Malam hari ahenkara menggendong adik kecilnya dan berbicara kepada pelayan, ahenkara mencoba pergi disaat shusima pingsandanprajurit tidak ketat berjaga. Di koridor istana ahenkara bersembunyi dibalik pilar bersama dengan adik kecilnya yang ia gendong, ahenkara melihat para prajurit menandu shusima yang sedang pingsan.
Di kooridor istana, Ahenkara bertemu dengan Ashoka. Ashoka bertanya kepada ahenkara dimana shusima, ahenkara hanya menatap arah prajurit pergi. ashoka pergi dari sana.
Ahenkara :”Ashoka, maafkan aku.. aku hanya tidak bisa melihat derita mu”
Prajurit menaruh shusima dikamarnya dan menyelimutinya, beberapa prajurit memastikan keamanan shusima prajurit laindatang mengabarkanbahwa ahenkara pergi. Ahenkara berjalan di depan kamar shusima dan prajurit lain mengejar ahenkara, Ahenkara berlari dan bersembunyi dibalik tumpukan karung, prajurit terus menusukan pedangnya pada tumpukan karung dan membuat Ahenkara terkejut
Teman ashoka masuk ke dalam kamar dan menggotong sesorang yang tertutupi selimut, dan membawanya ke kereta kemudian membawanya pergi. Ahenkara menangis sedih sambil memeluk adik kecilnya, dan menatap kepergian kereta.
Teman ashoka membawa seseorang yang tertutup selimut ke markas mereka, semua rakyat di desa vaan mengira bahwa orang itu adalah shusima dan mereka akan menawan shusima, ternyata orang tersebut bergerak dan bangun, mereka menemukan bahwa itu adalah ashoka, mereka semua tidak mempercayai bahwa ashoka seorang pangeran dananakdari bindusara dan juga shubadrangi atau Dharma
Teman Ashoka : "Tidak mungkin, bagaimana hal ini terjadi"
kilas balik menunjukkan ashoka menyelamatkan shusima dan menggantikan posisinya sedang tidur dengan menutupi selimut.
Semua rakyat sepakat untuk memberontak pataliputra karena shsuima sudah tidak adil pada mereka.
Di pagi hari shusima sedang berbicara pada kaalatak dan juga cahru, shusima tertawa bahagia mendapatkanselembar surat dari desa vann bahwa ashoka menjadi tawanan mereka mendengar ucapan shusima cahrumitra menampar wajah shusima. Shusima protes :”Aku sudah menjadi seorang raja bu, mengapa kau masih saja suka menampar ku?”
Cahru membentak shusima :”Jangan lupa akulah yang menjadikan mu raja dan kekacauan ini kau yang melakukannya, kau harus berpura-pura iba terhadap saudara tiri mu”
Shusima berbicara kepada semua orang di ruangannya ia duduk diatas tahtanya, ia meminta maaf atas perbuatannya yang sudah menyakiti dharma dan ashoka, sesorang bertanya :”Lalu dimana sekarang ashoka, sekarang mengapa ia tidak ada diistana”
Dharma hanya terdiam ia gelisah memikirkan ashoka, shusimmeminta agar permaisuri dharma dan radhaguota tidak khawatir
Shusima meminta agar Aakaramak segera menemukan ashoka dalam keadaan selamat
Seorang pria sedang berlatih gulat bertubuh kekar, ia mengalahkan beberapa orang dan prajurit datang untuk berusaha menakhlukan laki-laki itu, prajurit melemparkan tali pada leher pria itu dan tarik menarik kekuatan dengan pria itu. Kaalatak datang dan menyuruh agar prajurit dan semua orang meninggalkan mereka berdua kaalatak berbincang pada laki-laki itu agar ia menghalangi aakramak untuk menemukan ashoka
Dihadapan rakyat desa Vann ashoka dijadikan tawanan oleh semua temannya, ashoka duduk di dekat puing-puing bangunan, mereka semua menceritakan kekejaman raja di desa vann, mata ashoka ditutup dan tangannya diikat, teman ashoka menarik dirinya ia membuka penutup mata ahoka dan menyaksikan penderitaan rakyat desa vann yang sedang kelaparan dan sekarat dari kejauhan, ashoka hanya terdiam
Teman asoma :"jika kau tidak percaya lihatlah mereka", seorang anak kecil laki-laki datang menemui ashoka dan memelas agar ashoka memberikan ia makanan dan perutnya kelaparan, ashoka tidak tega ia sedih dan membelai wajah anak itu dengan kedua tangan terikat
Seorang teman yang lolos dari tahanan penjara melihat kain merah yang terikat dijeruji jendela penjara, ia bersiap-siap untuk melakukan sesuatu.
Teman-teman ashoka dari desa vann memberontak dan mengalahkan prajurit dikooridor istana. Ashoka datang ketempat shusima dan tidak menemukan shusima berada disana ashoka bertanya pada prajurit tentang keberadaan raja sementara.
Malam hari ahenkara menggendong adik kecilnya dan berbicara kepada pelayan, ahenkara mencoba pergi disaat shusima pingsandanprajurit tidak ketat berjaga. Di koridor istana ahenkara bersembunyi dibalik pilar bersama dengan adik kecilnya yang ia gendong, ahenkara melihat para prajurit menandu shusima yang sedang pingsan.
Di kooridor istana, Ahenkara bertemu dengan Ashoka. Ashoka bertanya kepada ahenkara dimana shusima, ahenkara hanya menatap arah prajurit pergi. ashoka pergi dari sana.
Ahenkara :”Ashoka, maafkan aku.. aku hanya tidak bisa melihat derita mu”
Prajurit menaruh shusima dikamarnya dan menyelimutinya, beberapa prajurit memastikan keamanan shusima prajurit laindatang mengabarkanbahwa ahenkara pergi. Ahenkara berjalan di depan kamar shusima dan prajurit lain mengejar ahenkara, Ahenkara berlari dan bersembunyi dibalik tumpukan karung, prajurit terus menusukan pedangnya pada tumpukan karung dan membuat Ahenkara terkejut
Teman ashoka masuk ke dalam kamar dan menggotong sesorang yang tertutupi selimut, dan membawanya ke kereta kemudian membawanya pergi. Ahenkara menangis sedih sambil memeluk adik kecilnya, dan menatap kepergian kereta.
Teman ashoka membawa seseorang yang tertutup selimut ke markas mereka, semua rakyat di desa vaan mengira bahwa orang itu adalah shusima dan mereka akan menawan shusima, ternyata orang tersebut bergerak dan bangun, mereka menemukan bahwa itu adalah ashoka, mereka semua tidak mempercayai bahwa ashoka seorang pangeran dananakdari bindusara dan juga shubadrangi atau Dharma
Teman Ashoka : "Tidak mungkin, bagaimana hal ini terjadi"
kilas balik menunjukkan ashoka menyelamatkan shusima dan menggantikan posisinya sedang tidur dengan menutupi selimut.
Semua rakyat sepakat untuk memberontak pataliputra karena shsuima sudah tidak adil pada mereka.
Di pagi hari shusima sedang berbicara pada kaalatak dan juga cahru, shusima tertawa bahagia mendapatkanselembar surat dari desa vann bahwa ashoka menjadi tawanan mereka mendengar ucapan shusima cahrumitra menampar wajah shusima. Shusima protes :”Aku sudah menjadi seorang raja bu, mengapa kau masih saja suka menampar ku?”
Cahru membentak shusima :”Jangan lupa akulah yang menjadikan mu raja dan kekacauan ini kau yang melakukannya, kau harus berpura-pura iba terhadap saudara tiri mu”
Shusima berbicara kepada semua orang di ruangannya ia duduk diatas tahtanya, ia meminta maaf atas perbuatannya yang sudah menyakiti dharma dan ashoka, sesorang bertanya :”Lalu dimana sekarang ashoka, sekarang mengapa ia tidak ada diistana”
Dharma hanya terdiam ia gelisah memikirkan ashoka, shusimmeminta agar permaisuri dharma dan radhaguota tidak khawatir
Shusima meminta agar Aakaramak segera menemukan ashoka dalam keadaan selamat
Seorang pria sedang berlatih gulat bertubuh kekar, ia mengalahkan beberapa orang dan prajurit datang untuk berusaha menakhlukan laki-laki itu, prajurit melemparkan tali pada leher pria itu dan tarik menarik kekuatan dengan pria itu. Kaalatak datang dan menyuruh agar prajurit dan semua orang meninggalkan mereka berdua kaalatak berbincang pada laki-laki itu agar ia menghalangi aakramak untuk menemukan ashoka
Dihadapan rakyat desa Vann ashoka dijadikan tawanan oleh semua temannya, ashoka duduk di dekat puing-puing bangunan, mereka semua menceritakan kekejaman raja di desa vann, mata ashoka ditutup dan tangannya diikat, teman ashoka menarik dirinya ia membuka penutup mata ahoka dan menyaksikan penderitaan rakyat desa vann yang sedang kelaparan dan sekarat dari kejauhan, ashoka hanya terdiam
Teman asoma :"jika kau tidak percaya lihatlah mereka", seorang anak kecil laki-laki datang menemui ashoka dan memelas agar ashoka memberikan ia makanan dan perutnya kelaparan, ashoka tidak tega ia sedih dan membelai wajah anak itu dengan kedua tangan terikat