Sinopsis Cinta di Musim Cherry Trans Tv Episode 62. Malamnya, Monika mengajak semua yang bekerja pada kerjasama Sessa-Dincer makan malam di lokasi yang akan digunakan untuk membuka butik pertamanya. Monika memberikan sambutan terimakasih pada Onem, Derin, Seyma, dan Oyku. Usai memberikan sambutannya, Onem juga ingin memberikan sambutannya. Ketika akan bicara, telepon Ayaz berbunyi. Onem mempersilahkan Ayaz mengangkat teleponnya.
Ternyata itu adalah telepon dari Mete. ia mengabarkan bahwa kliennya memutuskan kerjasama. Bahkan mereka menuntut ganti rugi yang besar karena merasa dirugikan. Perusahaan Ayaz-Mete dinyatakan bangkrut karena tuntutan tersebut. Ayaz bingung harus berbuat apa. Ketika Oyku tanya apa yang terjadi, Ayaz tak mau menjawab. Dia tak ingin merusak suasana makan malam itu. Apalagi itu adalah hari besar untuk Oyku.
Onem lalu meneruskan sambutannya. Onem mengatakan terimakasih pada Monika dan mengenalkan Seyma sebagai orang hebat. Onem juga ingin mengucapkan selamat kepada Oyku dan Derin yang akan pergi ke Italia.
Mendengar itu, Ayaz lepas kendali. ia tanya pada Oyku tentang hal tersebut. Oyku menjelaskan bahwa sebenarnya dia akan mengatakannya nanti pada Ayaz. tetapi semuanya sudah terlambat, Ayaz tahu kabar tersebut dari orang lain.
Ayaz marah besar. Dia merasa pengorbanannya untuk Oyku sia-sia. Bahkan Ayaz meninggalkan perusahaannya ketika hampir bangkrut demi menolong Oyku. Melihat Ayaz yang kalap, Oyku hanya menangis. Derin mencoba menghentikan Ayaz. Namun, ia malah memprovokasinya dengan mengatakan “Cinta dan Italia adalah masalah yang berbeda. Kami akan bersenang-senang di sana.” Kata-kata Derin itu membuat Ayaz semakin marah. Ayaz lalu memukul Derin. Melihat itu, Onem mengusir Ayaz keluar. Bahkan Monika juga menyuruhnya pergi.
Ayaz lalu pergi untuk menenangkan diri. Dia merasa benar-benar hancur malam itu. Oyku pun demikian. ia hanya menangis dan bingung harus berbuat apa. Ayaz kembali ke kantornya malam itu. Ternyata Mete masih ada di tempat tersebut. Ayaz meminta maaf pada Mete karena menghancurkan perusahaan yang sudah dibangunnya selama 5 tahun. Namun, Mete menegaskan bahwa semuanya bukan salahnya. Mete pun mengaku tak bisa fokus melakukan pekerjaannya. Mereka berdua sama-sama menyesal harus melepaskan impian masa kuliahnya dulu
Ternyata itu adalah telepon dari Mete. ia mengabarkan bahwa kliennya memutuskan kerjasama. Bahkan mereka menuntut ganti rugi yang besar karena merasa dirugikan. Perusahaan Ayaz-Mete dinyatakan bangkrut karena tuntutan tersebut. Ayaz bingung harus berbuat apa. Ketika Oyku tanya apa yang terjadi, Ayaz tak mau menjawab. Dia tak ingin merusak suasana makan malam itu. Apalagi itu adalah hari besar untuk Oyku.
Onem lalu meneruskan sambutannya. Onem mengatakan terimakasih pada Monika dan mengenalkan Seyma sebagai orang hebat. Onem juga ingin mengucapkan selamat kepada Oyku dan Derin yang akan pergi ke Italia.
Mendengar itu, Ayaz lepas kendali. ia tanya pada Oyku tentang hal tersebut. Oyku menjelaskan bahwa sebenarnya dia akan mengatakannya nanti pada Ayaz. tetapi semuanya sudah terlambat, Ayaz tahu kabar tersebut dari orang lain.
Ayaz marah besar. Dia merasa pengorbanannya untuk Oyku sia-sia. Bahkan Ayaz meninggalkan perusahaannya ketika hampir bangkrut demi menolong Oyku. Melihat Ayaz yang kalap, Oyku hanya menangis. Derin mencoba menghentikan Ayaz. Namun, ia malah memprovokasinya dengan mengatakan “Cinta dan Italia adalah masalah yang berbeda. Kami akan bersenang-senang di sana.” Kata-kata Derin itu membuat Ayaz semakin marah. Ayaz lalu memukul Derin. Melihat itu, Onem mengusir Ayaz keluar. Bahkan Monika juga menyuruhnya pergi.
Ayaz lalu pergi untuk menenangkan diri. Dia merasa benar-benar hancur malam itu. Oyku pun demikian. ia hanya menangis dan bingung harus berbuat apa. Ayaz kembali ke kantornya malam itu. Ternyata Mete masih ada di tempat tersebut. Ayaz meminta maaf pada Mete karena menghancurkan perusahaan yang sudah dibangunnya selama 5 tahun. Namun, Mete menegaskan bahwa semuanya bukan salahnya. Mete pun mengaku tak bisa fokus melakukan pekerjaannya. Mereka berdua sama-sama menyesal harus melepaskan impian masa kuliahnya dulu
