Sinopsis Ashoka Antv Tayang 1 September 2015. Episode 153. Chanakya menghampiri Dharma, Dharma sangat panik karena mencemaskan
Ashoka, Chanakya berusaha untuk menenangkannya, Chanakya meminta Dharma
untuk tak pergi meninggalkan Ashoka dan menjelaskan semua alasannya,
ketika Ashoka mengungkapkan kebenaran,
Dharma: "me dar hua hum (aku takut) jika Ashoka marah padaku, ketika ia bertanya padaku, apa yang harus aku katakan?"
Chanakya: "Kya ap sabhi is samay chup rahe hai ki sab saca ka dharm karna cahiye (kau harus mengungkapkan semua kebenaran yang selama ini kau sembunyikan) atau kau akan celaka"
Dharma menyeka air matanya dan pergi, batin Chanakya "percayalah padaku, aku akan melindungi kau dan Ashoka".
~Ashoka masih pingsan di hutan, Ashoka bermimpi ibunya memanggil dirinya dan Bindu sambil tersenyum, Ashoka terkejut melihat Bindu berdiri disamping ibunya sambil membentangkan tangannya dan mengajak Ashoka untuk memeluknya, Ashoka akan memeluk Bindu, tetapi mimpi itu lenyap dan ia tersadar sambil berkata "Ayah", Ashoka bangkit dan memegang pedangnya, Ashoka melihat sekelilingnya tak ada siapapun, ia pun menjadi sangat sedih. Ashoka berjalan kembali mengunjungi rumah tua milik ibunya, disana hanya tersisa bekas-bekas rumah, suasananya juga sangat indah, burung-burung berkicauan sangat merdu, tetapi hati Ashoka dipenuhi dengan rasa kekacauan, penyesalan, dan kesedihan, ia menyeka air matanya, Ashoka mengingat semua ucapan Bindu, mengingat bagaimana Niharika menuduh ibunya.
Ashoka mengkhayal.ibunya memberikan pelajaran kepada anak-anak, Bindu ada disana, Ashoka memandangi ibunya yang tersenyum manis.
Selain itu, Ashoka juga mengkhayalkan tentang pernikahan ibunya dengan Bindu, seolah-olah Ashoka menyaksikan upacara pernikahan mereka. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka melangkah, dan ia berkhayal lagi.Ashoka melihat ketika Bindu dan Dharma berbicara berdua, ketika Dharma memohon kepada Bindu untuk meninggalkannya dan melindungi Magadha. Khayalan itupun berakhir
Ashoka melangkah kembali, ia berkhayal lagi.Ashoka menyaksikan ketika pertama kali Bindu berbicara dengan Dharma dan memberikan cincin kerajaan pada Dharma, Ashoka melihat Bindu pergi meninggalkan Dharma dengan kudanya bersama beberapa prajurit dan Khurasan. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka tersadar dari khayalannya, tetapi ia lagi-lagi mengkhayal (hadohh Ashokaa apa yang kau lakukan?? Hahaha ngebayang mulu abaikannn).Ashoka melihat Dharma sedang hamil dan berlari keluar dari rumahnya untuk menyambut kedatangan Bindu, tetapi yang datang bukanlah Bindu melainkan sekelompok prajurit dengan kudanya, Dharma menjadi kecewa. Khayalan itupun berakhir.
Lagi-lagi Ashoka melamun dan berkhayal.Ashoka melihat ketika kakeknya (Ayah Dharma) dibunuh oleh prajurit, seorang nenek tua mengatakan padanya bahwa Dharma diserang oleh prajurit tersbut dan Dharma melarikan diri di dalam rumahnya tetapi prajurit malah membakar rumahnya. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka kembali tersadar dari lamunannya tetapi lagi lagi dan lagi ia berkhayal.Ashoka melihat ketika Dharma menjerit kesakitan dan melahirkan dirinya dikelilingi kobaran api. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka kembali tersadar dari lamunannya, ia duduk di rerumputan yang sudah mengering, disana ia menemukan sebuah gelang yang telah hangus terbakar, ia mulai menangis dan membawa gelang itu, ia pergi menuju kuil dewa siwa,
Ashoka pada batu dewa: "kenapa kau hanya ia m ketika melihat kedua orang tua ku berpisah? Kau bersemayam di dalam batu selama bertahun-tahun,
dan aku tak memerlukan batu seperti mu ! Ibuku menderita menantikan kedatangan ayahku, tetapi ia tak pernah datang untuk menemui ibuku ! mengapa kau hanya ia m ? jawab aku ! Aku bersumpah, jika kau tak menyatukan ibuku dengan ayahku maka aku tak akan pernah berbicara lagi dengamu !"
Ashoka mendekati simbol dewa siwa trsbt, lalu Ashoka melihat singa jelmaan Chandragupta sedang mengaum.
~Helena berbicara mengenai pernikahan Ahankara dengan Sushima pada Niharika, Ahenkara datang ke sana sambil menggendong adiknya, Helena menatap licik Ahankara dan pergi, Ahankara memberikan adiknya pada pelayannya. Niharika mencoba meyakinkan Ahankara untuk menikah dengan Sushima, tetapi Ahankara menolaknya, Niharika memaksa Ahankara untuk tetap menikah dengan Sushima dan pergi, Ahankara menjadi sedih dan menangis. Ahankara melihat bekas luka ditangannya saat Ashoka menyelamatkannya, ia mulai menangis.
~Sushima sedang mengobrol dengan temannya sambil meminum anggur, Ahankara melihat semua ini dan menghampiri Sushima, semua pelayan dan teman teman Sushima pergi. Sushima menawarkan minuman anggur (minuman keras) pada Ahankara, tetapi Ahankara menolaknya, Sushima akan menyiram air minuman di gelasnya kepada Ahankara, tetapi dengan sigap Ahankara menghindar, Sushima melempar gelasnya dan mendekati Ahankara, Sushima menanyakan tujuan Ahankara menemuinya, Ahenkara mencoba untuk berbicara tetapi ia gugup karena ketakutan, Shusima sangat marah pada Ahankara, ia menjelaskan kepada Ahankara bahwa ia tak mau menikah dengan putri pengkhianat, Ahankara menjadi menangis, Sushima meminta Ahankara meminum anggur untuk membuktikan cintanya, Sushima tertawa dan memegang kedua pipinya dengan keras untuk meminum anggur, Ahankara mencoba untuk menolaknya, Sushima memaksanya untuk meminumnya, tetapi Dharma datang ke sana dan mengentikan Shusima, Sushima terkejut dan segera melepaskan Ahankara, Ahankara berlari pergi dan menangis, Dharma mencoba untuk menenangkan Shusima tetapi ia malah sangat marah padanya, Sushima memegang lengan Dharma dan mendorongnya, Dharma terbentur, Shusima sangat marah dan pergi meninggalkan Dharma yang duduk lemas di lantai sambil memegang kepalanya yang terbentur dan memanggil Ashoka.
~Ashoka duduk seorang diri dibawah pohon besar, ia melihat singa jelmaan Chandragupta yang sedang mencoba untuk menggali tanah dengan tangannya yang berkuku runcing, tetapi kemudian ia pergi. Ashoka yang melihat itu mencoba untuk menghampiri galian itu dan menggali lebih dalam dengan tangannya, Ashoka menemukan sebuah kotak rahasia, ia mengambilnya dan membukanya, Ashoka terkejut melihat isi kotak tersebut terdapat sebuah belati dan kalung peninggalan Chandragupta, Ashoka mengambil kalung itu dan kalung itu bergandul kepala singa, dan Ashoka juga mengambil belati itu, ia menangis sambil menggenggam dan memeluk kalung dan belati tersebut.
Ashok duduk ia tas kudanya dan melihat Maghadha dari kejauhan, ia mulai untuk memacu kudanya untuk kembali ke Magadha, ia masih sangat gundah
Diistana Cahru membawa Pelayan (Dharma) ke hadapan Shubarasi, cahru sangat marah dan mendorong dharma, kepala dhrma terluka akibat terpentok dengan kasar Cahru menyeret dan mendorongnya dharma berpegangan hampir terkena api
Shubarasi sangat terkejud atas perlakuan cahru kepada pelayannya (Dharma)
Apa yang anda lakukan, ujar Shubarashi kapada cahru
Charu : ia sudah melewati batasannya, berfikirlah dahulu sebelum kau bicara
bukan seperti itu, saya hanya menghentikan shusim ketika ia ingn menyakiti Ahenkara, Ujar Dhrama kepada shubarasi
Biarkan ia bicara sebelum anda menyimpulkan apapun, Ujar Shubarasi
Anda mengatakan saya tak mengatakan hal yang sebenarnya? Anda sudah menghina saya di depan pelayan dan saya akan memastikan ia (Pelayan) ini akan mendapatkan hukuman dari samarat, Ujar Cahru
Dharma tertengun
Saya minta maaf, saya sama sekali tak bermaksud untuk menyakiti anda, ujar Dharma kepada Cahru, dharma menangis
Shubarasi meminta kepada cahru : kita biasa menyelesaikannya, mengapa kau ingin melibatkan samarat didalamnya
Cahru : saya datang kesini untuk menyelesikannya tetapi anda meragukan kebenarannya ucapan saya untuk pelayan itu (Dharma), sekarang saya akan mengambil keputusan
Ashok memacu kudanya, ia akan kembali ke Magadha, kuda berlari dengan cepat melewati bebatuan dan kubangan air
Ashok Tiba di Magadha dan memacu kudanya memasuki pintu gerbang Magadha, amarah dan rasa sedih masih terlukis di wajahnya ashok menghentikan kudanya langsung menemui Chanakya, dihadapan Chanakya ia mengingat bagaimana Chanakya membawa mereka ke Patliputra, bagaimana ia merencanakan segala sesuatu,
Ashok bertanya pada chanakya : saya punya pertanyaan,
Chanakya : saya akan senang untuk menjawab tetapi tak di sini Ashok atau harus saya katakan Pangeran Ashok, Ashok tertegun.
Diistana Cahru datang untuk menemui samara, cahru sangat jengekel
Charu mengatakan pada Bindu subhrasi menghina saya hanya karena seorang pelayan
cahru kapada Bindu : Sushim selalu menyukai Ahenkara,
cahru sangat jengkel dengan dharma, sekarang mereka sudah keterlaluan, ujar Charu di hadapan samarat, Kami sudah bicara ketika pelayan itu datang kesana ketika saya bicara pada pelayan Sevika, shubarasi lebih mempercayainya (Dharma) bukan saya Anda mencintai Dharma tetapi saya adalah ratu apakah pantas jika seseorang menghina saya?
Bindu memerintahkan prajuritnya untuk memberitahukan shubarasi agar membawa pelayan itu kehadapnnya
Ashok berada diruangan chanakya, ia menangis
mengatakan pada Chanakya mengapa Anda melakukan semua ini? mengapa Anda terus membuat ibu saya menjauhi Bindu? ketika anda tau ia mencintanya, mengapa Anda tak mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki satu anak lagi, Anda memiliki keraguan terhadap loyalitas ibuku? atau Anda ingin tahu apakah aku bahkan layak untuk menjadi pangeran?, Ujar Ashok
Ketika pertama kali saya membawa andam saya sudah mengetahui siapa yang Anda, saya melihat singa jelmaan Chandragupt, mengapa aku membawa kau dan ibu mu kesini , ibumu ingin tak datang saat itu, ia berpikir bahwa Bindu ingin membunuhmu dan dirinya, sya mengajaknya kesini agar ia dapat percaya lagi kepada pada Bindu, tetapi kemudian situasi itu terus berubah, sehingga semua jelas ketika Anda berpikir ibumu sudah mati, saya mengirim bindu kepada Anda sehingga ia mau datang untuk menemani anda, jika kebenaran itu datang sebelum waktu yang tepat maka mereka itu dapat menyakiti Anda, karena begitu banyak musuh ibumu, ayahmu dan Anda, mereka semua dapat membahayakan Anda jika mereka tahu yang sebenarnya, ujar chanakya
Ashok masih menangis di hadapan chanakya dan ia bertanya siapa musuh tersebut? Musuh yang membuat ibu saya berpikir bahwa ayah saya buruk, sehingga membuat mereka terpisah dan sekarang mereka semua menyalahkan ibu saya, mengapa anda tak melakukan apapun kepada meraka.
Semua menginginkan tahta ini, baik itu yunani, Khurasani, ujar chanakya
Ashok: berarti dalam konspirasi itu disertai oleh justin, Khurasan juga terlibat, Asok mengingat bagaimana Khurasan memberi pernyataan terhadap Dharma, bagaimana ia mengikuti Dharma untuk membunuhnya, ia marah pada Khurasan , ia mengatakan saat ini sudah jelas, karena Khurasanlah orang tua saya harus menanggung begitu banyak penederitaan, ia harus membayar sekarang dengan memberikan hidupnya, ashok mengangkat pedangnya
Chanakya jika membunuh solusinya maka saya akan melakukannya sejak lama, Khurasan kepala tentara dan jika Anda membunuhnya maka Anda akan disebut pengkhianat dan orang-orang akan mengatakan dharma yang membunuhnya, Ibu mu akan difitnah lagi
Jika saya tak bisa membunuhnya kemudian saya dapat membuat Bindu melihat kebenaran, ayah saya akan membunuh ibu ku dan ia akan menunjukkan kebenaran kepada ibuku pada semua orang, ujar ashok
Chanakya : jika Anda mengatakan itu tanpa bukti maka kau akan membawa ibumu dalam bahaya, Khurasan akan membunuhnya atau Bindu harus memberikan hukuman mati untuk menunjukkan keadilan-Nya,
Ashok menangis ia mencakup dan berlutut dihadapan chanakya : saya hanya ingin orang tua saya bersatu, saya ingin membuktikan bahwa ibuku tak bersalah, sehingga dapat menunjukkan jalan kebenaran itu, saya akan selalu mendengarkan Anda, jika itu untuk membawa orang tua saya keluar dari masalah ini,
Sekarang musuh akan menang, Ujar Chanakya
Saya ingin membawa bukti untuk kebenaran ibuku bahwa ia tak bersalah dan membawanya pada ayah saya (Samarat) ujar ashoka. baca selanjutnya ASHOKA 2 SEPTEMBER 2015
Chanakya: "Kya ap sabhi is samay chup rahe hai ki sab saca ka dharm karna cahiye (kau harus mengungkapkan semua kebenaran yang selama ini kau sembunyikan) atau kau akan celaka"
Dharma menyeka air matanya dan pergi, batin Chanakya "percayalah padaku, aku akan melindungi kau dan Ashoka".
~Ashoka masih pingsan di hutan, Ashoka bermimpi ibunya memanggil dirinya dan Bindu sambil tersenyum, Ashoka terkejut melihat Bindu berdiri disamping ibunya sambil membentangkan tangannya dan mengajak Ashoka untuk memeluknya, Ashoka akan memeluk Bindu, tetapi mimpi itu lenyap dan ia tersadar sambil berkata "Ayah", Ashoka bangkit dan memegang pedangnya, Ashoka melihat sekelilingnya tak ada siapapun, ia pun menjadi sangat sedih. Ashoka berjalan kembali mengunjungi rumah tua milik ibunya, disana hanya tersisa bekas-bekas rumah, suasananya juga sangat indah, burung-burung berkicauan sangat merdu, tetapi hati Ashoka dipenuhi dengan rasa kekacauan, penyesalan, dan kesedihan, ia menyeka air matanya, Ashoka mengingat semua ucapan Bindu, mengingat bagaimana Niharika menuduh ibunya.
Ashoka mengkhayal.ibunya memberikan pelajaran kepada anak-anak, Bindu ada disana, Ashoka memandangi ibunya yang tersenyum manis.
Selain itu, Ashoka juga mengkhayalkan tentang pernikahan ibunya dengan Bindu, seolah-olah Ashoka menyaksikan upacara pernikahan mereka. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka melangkah, dan ia berkhayal lagi.Ashoka melihat ketika Bindu dan Dharma berbicara berdua, ketika Dharma memohon kepada Bindu untuk meninggalkannya dan melindungi Magadha. Khayalan itupun berakhir
Ashoka melangkah kembali, ia berkhayal lagi.Ashoka menyaksikan ketika pertama kali Bindu berbicara dengan Dharma dan memberikan cincin kerajaan pada Dharma, Ashoka melihat Bindu pergi meninggalkan Dharma dengan kudanya bersama beberapa prajurit dan Khurasan. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka tersadar dari khayalannya, tetapi ia lagi-lagi mengkhayal (hadohh Ashokaa apa yang kau lakukan?? Hahaha ngebayang mulu abaikannn).Ashoka melihat Dharma sedang hamil dan berlari keluar dari rumahnya untuk menyambut kedatangan Bindu, tetapi yang datang bukanlah Bindu melainkan sekelompok prajurit dengan kudanya, Dharma menjadi kecewa. Khayalan itupun berakhir.
Lagi-lagi Ashoka melamun dan berkhayal.Ashoka melihat ketika kakeknya (Ayah Dharma) dibunuh oleh prajurit, seorang nenek tua mengatakan padanya bahwa Dharma diserang oleh prajurit tersbut dan Dharma melarikan diri di dalam rumahnya tetapi prajurit malah membakar rumahnya. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka kembali tersadar dari lamunannya tetapi lagi lagi dan lagi ia berkhayal.Ashoka melihat ketika Dharma menjerit kesakitan dan melahirkan dirinya dikelilingi kobaran api. Khayalan itupun berakhir.
Ashoka kembali tersadar dari lamunannya, ia duduk di rerumputan yang sudah mengering, disana ia menemukan sebuah gelang yang telah hangus terbakar, ia mulai menangis dan membawa gelang itu, ia pergi menuju kuil dewa siwa,
Ashoka pada batu dewa: "kenapa kau hanya ia m ketika melihat kedua orang tua ku berpisah? Kau bersemayam di dalam batu selama bertahun-tahun,
dan aku tak memerlukan batu seperti mu ! Ibuku menderita menantikan kedatangan ayahku, tetapi ia tak pernah datang untuk menemui ibuku ! mengapa kau hanya ia m ? jawab aku ! Aku bersumpah, jika kau tak menyatukan ibuku dengan ayahku maka aku tak akan pernah berbicara lagi dengamu !"
Ashoka mendekati simbol dewa siwa trsbt, lalu Ashoka melihat singa jelmaan Chandragupta sedang mengaum.
~Helena berbicara mengenai pernikahan Ahankara dengan Sushima pada Niharika, Ahenkara datang ke sana sambil menggendong adiknya, Helena menatap licik Ahankara dan pergi, Ahankara memberikan adiknya pada pelayannya. Niharika mencoba meyakinkan Ahankara untuk menikah dengan Sushima, tetapi Ahankara menolaknya, Niharika memaksa Ahankara untuk tetap menikah dengan Sushima dan pergi, Ahankara menjadi sedih dan menangis. Ahankara melihat bekas luka ditangannya saat Ashoka menyelamatkannya, ia mulai menangis.
~Sushima sedang mengobrol dengan temannya sambil meminum anggur, Ahankara melihat semua ini dan menghampiri Sushima, semua pelayan dan teman teman Sushima pergi. Sushima menawarkan minuman anggur (minuman keras) pada Ahankara, tetapi Ahankara menolaknya, Sushima akan menyiram air minuman di gelasnya kepada Ahankara, tetapi dengan sigap Ahankara menghindar, Sushima melempar gelasnya dan mendekati Ahankara, Sushima menanyakan tujuan Ahankara menemuinya, Ahenkara mencoba untuk berbicara tetapi ia gugup karena ketakutan, Shusima sangat marah pada Ahankara, ia menjelaskan kepada Ahankara bahwa ia tak mau menikah dengan putri pengkhianat, Ahankara menjadi menangis, Sushima meminta Ahankara meminum anggur untuk membuktikan cintanya, Sushima tertawa dan memegang kedua pipinya dengan keras untuk meminum anggur, Ahankara mencoba untuk menolaknya, Sushima memaksanya untuk meminumnya, tetapi Dharma datang ke sana dan mengentikan Shusima, Sushima terkejut dan segera melepaskan Ahankara, Ahankara berlari pergi dan menangis, Dharma mencoba untuk menenangkan Shusima tetapi ia malah sangat marah padanya, Sushima memegang lengan Dharma dan mendorongnya, Dharma terbentur, Shusima sangat marah dan pergi meninggalkan Dharma yang duduk lemas di lantai sambil memegang kepalanya yang terbentur dan memanggil Ashoka.
~Ashoka duduk seorang diri dibawah pohon besar, ia melihat singa jelmaan Chandragupta yang sedang mencoba untuk menggali tanah dengan tangannya yang berkuku runcing, tetapi kemudian ia pergi. Ashoka yang melihat itu mencoba untuk menghampiri galian itu dan menggali lebih dalam dengan tangannya, Ashoka menemukan sebuah kotak rahasia, ia mengambilnya dan membukanya, Ashoka terkejut melihat isi kotak tersebut terdapat sebuah belati dan kalung peninggalan Chandragupta, Ashoka mengambil kalung itu dan kalung itu bergandul kepala singa, dan Ashoka juga mengambil belati itu, ia menangis sambil menggenggam dan memeluk kalung dan belati tersebut.
Ashok duduk ia tas kudanya dan melihat Maghadha dari kejauhan, ia mulai untuk memacu kudanya untuk kembali ke Magadha, ia masih sangat gundah
Diistana Cahru membawa Pelayan (Dharma) ke hadapan Shubarasi, cahru sangat marah dan mendorong dharma, kepala dhrma terluka akibat terpentok dengan kasar Cahru menyeret dan mendorongnya dharma berpegangan hampir terkena api
Shubarasi sangat terkejud atas perlakuan cahru kepada pelayannya (Dharma)
Apa yang anda lakukan, ujar Shubarashi kapada cahru
Charu : ia sudah melewati batasannya, berfikirlah dahulu sebelum kau bicara
bukan seperti itu, saya hanya menghentikan shusim ketika ia ingn menyakiti Ahenkara, Ujar Dhrama kepada shubarasi
Biarkan ia bicara sebelum anda menyimpulkan apapun, Ujar Shubarasi
Anda mengatakan saya tak mengatakan hal yang sebenarnya? Anda sudah menghina saya di depan pelayan dan saya akan memastikan ia (Pelayan) ini akan mendapatkan hukuman dari samarat, Ujar Cahru
Dharma tertengun
Saya minta maaf, saya sama sekali tak bermaksud untuk menyakiti anda, ujar Dharma kepada Cahru, dharma menangis
Shubarasi meminta kepada cahru : kita biasa menyelesaikannya, mengapa kau ingin melibatkan samarat didalamnya
Cahru : saya datang kesini untuk menyelesikannya tetapi anda meragukan kebenarannya ucapan saya untuk pelayan itu (Dharma), sekarang saya akan mengambil keputusan
Ashok memacu kudanya, ia akan kembali ke Magadha, kuda berlari dengan cepat melewati bebatuan dan kubangan air
Ashok Tiba di Magadha dan memacu kudanya memasuki pintu gerbang Magadha, amarah dan rasa sedih masih terlukis di wajahnya ashok menghentikan kudanya langsung menemui Chanakya, dihadapan Chanakya ia mengingat bagaimana Chanakya membawa mereka ke Patliputra, bagaimana ia merencanakan segala sesuatu,
Ashok bertanya pada chanakya : saya punya pertanyaan,
Chanakya : saya akan senang untuk menjawab tetapi tak di sini Ashok atau harus saya katakan Pangeran Ashok, Ashok tertegun.
Diistana Cahru datang untuk menemui samara, cahru sangat jengekel
Charu mengatakan pada Bindu subhrasi menghina saya hanya karena seorang pelayan
cahru kapada Bindu : Sushim selalu menyukai Ahenkara,
cahru sangat jengkel dengan dharma, sekarang mereka sudah keterlaluan, ujar Charu di hadapan samarat, Kami sudah bicara ketika pelayan itu datang kesana ketika saya bicara pada pelayan Sevika, shubarasi lebih mempercayainya (Dharma) bukan saya Anda mencintai Dharma tetapi saya adalah ratu apakah pantas jika seseorang menghina saya?
Bindu memerintahkan prajuritnya untuk memberitahukan shubarasi agar membawa pelayan itu kehadapnnya
Ashok berada diruangan chanakya, ia menangis
mengatakan pada Chanakya mengapa Anda melakukan semua ini? mengapa Anda terus membuat ibu saya menjauhi Bindu? ketika anda tau ia mencintanya, mengapa Anda tak mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki satu anak lagi, Anda memiliki keraguan terhadap loyalitas ibuku? atau Anda ingin tahu apakah aku bahkan layak untuk menjadi pangeran?, Ujar Ashok
Ketika pertama kali saya membawa andam saya sudah mengetahui siapa yang Anda, saya melihat singa jelmaan Chandragupt, mengapa aku membawa kau dan ibu mu kesini , ibumu ingin tak datang saat itu, ia berpikir bahwa Bindu ingin membunuhmu dan dirinya, sya mengajaknya kesini agar ia dapat percaya lagi kepada pada Bindu, tetapi kemudian situasi itu terus berubah, sehingga semua jelas ketika Anda berpikir ibumu sudah mati, saya mengirim bindu kepada Anda sehingga ia mau datang untuk menemani anda, jika kebenaran itu datang sebelum waktu yang tepat maka mereka itu dapat menyakiti Anda, karena begitu banyak musuh ibumu, ayahmu dan Anda, mereka semua dapat membahayakan Anda jika mereka tahu yang sebenarnya, ujar chanakya
Ashok masih menangis di hadapan chanakya dan ia bertanya siapa musuh tersebut? Musuh yang membuat ibu saya berpikir bahwa ayah saya buruk, sehingga membuat mereka terpisah dan sekarang mereka semua menyalahkan ibu saya, mengapa anda tak melakukan apapun kepada meraka.
Semua menginginkan tahta ini, baik itu yunani, Khurasani, ujar chanakya
Ashok: berarti dalam konspirasi itu disertai oleh justin, Khurasan juga terlibat, Asok mengingat bagaimana Khurasan memberi pernyataan terhadap Dharma, bagaimana ia mengikuti Dharma untuk membunuhnya, ia marah pada Khurasan , ia mengatakan saat ini sudah jelas, karena Khurasanlah orang tua saya harus menanggung begitu banyak penederitaan, ia harus membayar sekarang dengan memberikan hidupnya, ashok mengangkat pedangnya
Chanakya jika membunuh solusinya maka saya akan melakukannya sejak lama, Khurasan kepala tentara dan jika Anda membunuhnya maka Anda akan disebut pengkhianat dan orang-orang akan mengatakan dharma yang membunuhnya, Ibu mu akan difitnah lagi
Jika saya tak bisa membunuhnya kemudian saya dapat membuat Bindu melihat kebenaran, ayah saya akan membunuh ibu ku dan ia akan menunjukkan kebenaran kepada ibuku pada semua orang, ujar ashok
Chanakya : jika Anda mengatakan itu tanpa bukti maka kau akan membawa ibumu dalam bahaya, Khurasan akan membunuhnya atau Bindu harus memberikan hukuman mati untuk menunjukkan keadilan-Nya,
Ashok menangis ia mencakup dan berlutut dihadapan chanakya : saya hanya ingin orang tua saya bersatu, saya ingin membuktikan bahwa ibuku tak bersalah, sehingga dapat menunjukkan jalan kebenaran itu, saya akan selalu mendengarkan Anda, jika itu untuk membawa orang tua saya keluar dari masalah ini,
Sekarang musuh akan menang, Ujar Chanakya
Saya ingin membawa bukti untuk kebenaran ibuku bahwa ia tak bersalah dan membawanya pada ayah saya (Samarat) ujar ashoka. baca selanjutnya ASHOKA 2 SEPTEMBER 2015