Sinopsis Ashoka Antv Episode 155. Masih berada diruang pengadilan, Ashok mengatakan “Saya anak anda”
Helena : “ Sekarang saya mengerti mengapa Chanakya selalu berada di sisinya”
Bindu : “Putra ku”
Ashok : “Ayah”
Ashok menangis begitu juga dengan Bindu.
Bindu berjalan menuruni anak tangga dan membuka tangannya, Ashok berlari kepelukan Bindu, ia bagi menemukan pripullara.
Dharma sangat terharu.
Bindu : “Kebenarannya adalah saya selalu menginginkan anak seperti mu, sekarang jika ini merupakan kebenarannya dan saya tak mempercayai itu”
Khurasan tertengun.
Helena mencoba untuk meyakinkan Bindu dan maju kedepan :” ia anak dari penghianat Dharma”
Ashok menjelaskan kepada Bindu “Itu tak benar, ibu saya bukanlah kriminal (Penjahat), ia tak melakukan apapun, Niharika salah jika ia menduga bahwa ibu saya bersalah, ibu saya tak melakukan hal buruk untuk mencelakai orang”, orang yang yang selama ini ingin membunuh ibu saya, dialah Mir Khurasan”.
Ashok menoleh dan menunjuk dengan jarinya kearah Mirkhurasan yang sedang geram .
Bindu : “Miiiir”
Khurasan, mengeluarkan pedangnya dan memerintahkan prajuritnya untuk menyerang, prajurit menyebar mengelilingi Bindu dan menodongkan pedang, Susana sangat mencekam.
Dharma sangat ketakutan dan menangis :” Putraku”
Khurasan meraih dan mencegar Dharma, Khurasan menahan Dharma :”Saya akan mengakhiri semua cerita ini sekarang”. Khurasan Menyayat leher Dharma dengan pedangnya, lalu seketika dharma terkapar.
Ashok berlari dan menangis melihat keadaan Dharma :” Ibu”, ujar Ashok, ia menitihkan air matanya
Bindu ingin mendekati Dharma, bebarapa prajurit menahan Bindu dengan pedangnya :” Dharma”. Bindu terhalang oleh prajurit yang membawa pedang.
Chanakya tegang.
Mir Khurasan menusukan pedangnya pada Bindu, Ashok menoleh dan melihatnya.
perlahan Bindu pun terkapar.
Semua orang tercengang melihat semua itu, Noor tersenyum senang dan sangat licik.
Ternyata, itu semua hanyalah mimpi, Ashok tersadar dari lamunannya.
Bindu : “Apa yang anda ketahui tentang Dharma?”. “Siapa yang mencoba untuk membunuhnya?”
Ashok : “ Saya akan memberitahu segalanya, tapi hanya secara pribadi”
Helena dan cahru kembali berdebat kepada Bindu.
Bindu mengatakan pada Sevika : “ Semua akan saya putuskan, kau bersalah atau tak akan ku putuskan setelah pembicaraan saya dan Ashok selesai”
Bindu mengatakan pada Shubarasi : “Bawalah Sevika kembali bersama dengan mu”
Chanakya ,memberikan kode pada dua orang pelayan untuk membawa Dharma (Sevika) pergi, mereka meninggalkan persidangan.
Ashok berfikir : “Aku adalah putra anda”
Semua orang bubar dan meninggalkan persdiangan, khurasan dan prajuritnya pergi, disusl oleh chanakya dan murid-muridnya, juga pergi meninggalkan ruangan pengadilan.
Hanya tersisa antara Ashok dan Bindu saja
Dharma, berjalan di luar koridor istana tentang ucapan Ashok, ia masih sedih dan menutupi wajahnya, tiba-tiba kepanya pusing dan hampir pingsan, khasturi membatunya. Dharma menyandar pada Khasturi
Khasturi :”Kau tak apa-apa?”
Dua pelayan meninggalkan mereka. DHarma menyandar pada khasturi.
Noor, Mir Khurasan, berada diruangan Helena
Helana mengatakan apada Khurasan : “Seorang anak mengetahui kebenaran, tapi anda tak tau malu, dimana semua prajurit anda ketika ia (Ashok) menemukan kebenaran?”
Noor : “ Kita tak tau apa yang akan Asok bicarakan, jika ia mengatakan sesuatu tentang Dharma kepada Bindu, maka semuanya akan selesai”
Helena dan Mir Khurasan sangat khawatir.
Part II
Semua orang yang telah hadir di persidangan telah pergi, diruang persidangan hanya tersisa Asok dan Bindu. Bindu mengingat semua kata-kata Asok, ashok sangat sedih melihat Bindu, Ashok mengingat bagaimana Chanakya memintanya untuk tak mengatakan yang sebenarnya kepada Bindu tanpa bukti,
Bindu meminta Ashok untuk mengatakan kebenarannya.
Bidnu mengatakan pada Ashok : “; Saya pikir, saya orang yang sangat berdosa kepada Dharma, selama bertahun-tahun dan sekarang anda mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki putra darinya. tak tau betapa sulitnya bagi Dharma untuk mengurusnya sendiri, dan anak saya akan membenci saya, apa yang akan ia katakana kepadaku, dimana dia?", Ujar Bindu
Ashok menangis mendengar kata-kata Bindu.
Ashok bersujud dikaki Bindu, ia meminta restunya, air mata Ashok jatuh di kaki Bindu.
Bindu menoleh kearah Ashok
“Ashok”, Ujar Bindu, Bindu membantu Ashok untuk berdiri dan bertanya kepada Ashok “Apa kau baik-baik saja?”
Ashok mengatakan kepada Bindu : Saya baik-baik saja sekarang, aku hanya lelah”
Bindu : “ Beritahulah saya tentang apapun yang anda tau tentang Dharma?”
Ashok : “Rumah Dharma dibakar oleh sesorang ketika ia (Dharma) hamil, musuh berfikir bahwa ia sudah berhasil untuk membunuh Dharma, tapi Dhrma melahirkan anaknya ditengah kobaran api, dan meninggalkan Champanagri, tak ada yang tau tentang dia”
Bindu : “ Apakah anda memiliki bukti”?
Ashok : “ Saya tau hal itu dari orang yang memiliki semua catatan tentang keluarga di Champanagri”
Bindu menangis, dan meminta Ashok meninggalkannya dan Ashok melangkah meninggalkannya dari ruangan persidangan, Ashok menangis dan pergi dari sana.
Kembali pada Noor, Mir Khurasan yang berada diruangan Helena
Noor : “Dharma kelemahan Bindu, hal itu dapat dilihat dengan mudah, saya takut jika anaknya mengetahui kelemahan Bindu ”
Helena : “ Saya telah berjanji pada justin, hanya Siamak yang akan menjadi samarat, dan saya akan memenuhi semua keinginan terakhir anak saya, kita harus menemukan Dhrma”
Khurasan :” Kita tak tau tentang Dharma, bagaimana kita akan menemukannya?”
Helena : Bindu (dia) tak akan menyembunyikan apapun dari ibunya, tersenyum licik.
Ashok tiba diluar koridor istana, penuh dengan prajurit, ia berhenti dan mengusap air matanya, Ashok berlari, ia bersandar pada pilar dan menangis “Ibu”, Ujar Ashok, ia terisak
Ashok putus asa, Ashok berjongkok menyandar pada pilar, lalu Chanakya datang menemuinya dan mengusap air mata Ashok dan membantunya berdiri.
Dharma mengawatirkan anaknya :”Ashok, dharma menangis diruang penggilingan tepung.
Ashok : “Aku sangat ingin mendapatkan Ayahku, tapi sampai sekarang aku tak mengatakan padanya bahwa saya anaknya.
Ashok menangis dan memeluk Chanakya, chanakya mengatakan pada Ashok “Berdoalah kepada tuhan”.
Dharma masih menangis diruang penggilingan tepung, sambil memutari alat penggilingan “Jika ini kesalahan saya, maka saya akan dihukum, dan saya menerimanya, tapi kita semua berada dalam rasa sakit dan berada di bawah satu atap yang sama”, Dharma terisak sedih mengatakan itu.
Diruang pengadilan, Bindu duduk diatas anak tangga ia sangat sedih dan berdoa “Dewa, engkaulah yang membuat saya bertemu dengan anak dan istri saya, bagaimana saya akan menemukan mereka?".
Perecap :
Niharika membakar beberapa potong kayu, Noor, Khurasan dan Helena melihatnya
Noor bertanya pada Niharika : “Apa yang sedang engkau lakukan?”
Niharika : “Saya sedang membakar tubuh anda”
Helena pada Khurasan : “ Anak Dharma akan dating saat ibunya (Dhrna) akan kembali, maka senua akan tertangkap, dan saya akan menjebak mereka, saya tak akan meninggalkan kesempatan untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada Bindu”
Ashok mengatakan pada Chanakya : Saya akan membawa kebenaran dari musuh-musuh Bindu yang membuat ibu saya seperti penjahat (Kriminal).
Khurasan :”Apa yang akan terjadi, saya akan menemukan Dharma dan anaknya, saya akan menyelesaikannya
Helena : “ Sekarang saya mengerti mengapa Chanakya selalu berada di sisinya”
Bindu : “Putra ku”
Ashok : “Ayah”
Ashok menangis begitu juga dengan Bindu.
Bindu berjalan menuruni anak tangga dan membuka tangannya, Ashok berlari kepelukan Bindu, ia bagi menemukan pripullara.
Dharma sangat terharu.
Bindu : “Kebenarannya adalah saya selalu menginginkan anak seperti mu, sekarang jika ini merupakan kebenarannya dan saya tak mempercayai itu”
Khurasan tertengun.
Helena mencoba untuk meyakinkan Bindu dan maju kedepan :” ia anak dari penghianat Dharma”
Ashok menjelaskan kepada Bindu “Itu tak benar, ibu saya bukanlah kriminal (Penjahat), ia tak melakukan apapun, Niharika salah jika ia menduga bahwa ibu saya bersalah, ibu saya tak melakukan hal buruk untuk mencelakai orang”, orang yang yang selama ini ingin membunuh ibu saya, dialah Mir Khurasan”.
Ashok menoleh dan menunjuk dengan jarinya kearah Mirkhurasan yang sedang geram .
Bindu : “Miiiir”
Khurasan, mengeluarkan pedangnya dan memerintahkan prajuritnya untuk menyerang, prajurit menyebar mengelilingi Bindu dan menodongkan pedang, Susana sangat mencekam.
Dharma sangat ketakutan dan menangis :” Putraku”
Khurasan meraih dan mencegar Dharma, Khurasan menahan Dharma :”Saya akan mengakhiri semua cerita ini sekarang”. Khurasan Menyayat leher Dharma dengan pedangnya, lalu seketika dharma terkapar.
Ashok berlari dan menangis melihat keadaan Dharma :” Ibu”, ujar Ashok, ia menitihkan air matanya
Bindu ingin mendekati Dharma, bebarapa prajurit menahan Bindu dengan pedangnya :” Dharma”. Bindu terhalang oleh prajurit yang membawa pedang.
Chanakya tegang.
Mir Khurasan menusukan pedangnya pada Bindu, Ashok menoleh dan melihatnya.
perlahan Bindu pun terkapar.
Semua orang tercengang melihat semua itu, Noor tersenyum senang dan sangat licik.
Ternyata, itu semua hanyalah mimpi, Ashok tersadar dari lamunannya.
Bindu : “Apa yang anda ketahui tentang Dharma?”. “Siapa yang mencoba untuk membunuhnya?”
Ashok : “ Saya akan memberitahu segalanya, tapi hanya secara pribadi”
Helena dan cahru kembali berdebat kepada Bindu.
Bindu mengatakan pada Sevika : “ Semua akan saya putuskan, kau bersalah atau tak akan ku putuskan setelah pembicaraan saya dan Ashok selesai”
Bindu mengatakan pada Shubarasi : “Bawalah Sevika kembali bersama dengan mu”
Chanakya ,memberikan kode pada dua orang pelayan untuk membawa Dharma (Sevika) pergi, mereka meninggalkan persidangan.
Ashok berfikir : “Aku adalah putra anda”
Semua orang bubar dan meninggalkan persdiangan, khurasan dan prajuritnya pergi, disusl oleh chanakya dan murid-muridnya, juga pergi meninggalkan ruangan pengadilan.
Hanya tersisa antara Ashok dan Bindu saja
Dharma, berjalan di luar koridor istana tentang ucapan Ashok, ia masih sedih dan menutupi wajahnya, tiba-tiba kepanya pusing dan hampir pingsan, khasturi membatunya. Dharma menyandar pada Khasturi
Khasturi :”Kau tak apa-apa?”
Dua pelayan meninggalkan mereka. DHarma menyandar pada khasturi.
Noor, Mir Khurasan, berada diruangan Helena
Helana mengatakan apada Khurasan : “Seorang anak mengetahui kebenaran, tapi anda tak tau malu, dimana semua prajurit anda ketika ia (Ashok) menemukan kebenaran?”
Noor : “ Kita tak tau apa yang akan Asok bicarakan, jika ia mengatakan sesuatu tentang Dharma kepada Bindu, maka semuanya akan selesai”
Helena dan Mir Khurasan sangat khawatir.
Part II
Semua orang yang telah hadir di persidangan telah pergi, diruang persidangan hanya tersisa Asok dan Bindu. Bindu mengingat semua kata-kata Asok, ashok sangat sedih melihat Bindu, Ashok mengingat bagaimana Chanakya memintanya untuk tak mengatakan yang sebenarnya kepada Bindu tanpa bukti,
Bindu meminta Ashok untuk mengatakan kebenarannya.
Bidnu mengatakan pada Ashok : “; Saya pikir, saya orang yang sangat berdosa kepada Dharma, selama bertahun-tahun dan sekarang anda mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki putra darinya. tak tau betapa sulitnya bagi Dharma untuk mengurusnya sendiri, dan anak saya akan membenci saya, apa yang akan ia katakana kepadaku, dimana dia?", Ujar Bindu
Ashok menangis mendengar kata-kata Bindu.
Ashok bersujud dikaki Bindu, ia meminta restunya, air mata Ashok jatuh di kaki Bindu.
Bindu menoleh kearah Ashok
“Ashok”, Ujar Bindu, Bindu membantu Ashok untuk berdiri dan bertanya kepada Ashok “Apa kau baik-baik saja?”
Ashok mengatakan kepada Bindu : Saya baik-baik saja sekarang, aku hanya lelah”
Bindu : “ Beritahulah saya tentang apapun yang anda tau tentang Dharma?”
Ashok : “Rumah Dharma dibakar oleh sesorang ketika ia (Dharma) hamil, musuh berfikir bahwa ia sudah berhasil untuk membunuh Dharma, tapi Dhrma melahirkan anaknya ditengah kobaran api, dan meninggalkan Champanagri, tak ada yang tau tentang dia”
Bindu : “ Apakah anda memiliki bukti”?
Ashok : “ Saya tau hal itu dari orang yang memiliki semua catatan tentang keluarga di Champanagri”
Bindu menangis, dan meminta Ashok meninggalkannya dan Ashok melangkah meninggalkannya dari ruangan persidangan, Ashok menangis dan pergi dari sana.
Kembali pada Noor, Mir Khurasan yang berada diruangan Helena
Noor : “Dharma kelemahan Bindu, hal itu dapat dilihat dengan mudah, saya takut jika anaknya mengetahui kelemahan Bindu ”
Helena : “ Saya telah berjanji pada justin, hanya Siamak yang akan menjadi samarat, dan saya akan memenuhi semua keinginan terakhir anak saya, kita harus menemukan Dhrma”
Khurasan :” Kita tak tau tentang Dharma, bagaimana kita akan menemukannya?”
Helena : Bindu (dia) tak akan menyembunyikan apapun dari ibunya, tersenyum licik.
Ashok tiba diluar koridor istana, penuh dengan prajurit, ia berhenti dan mengusap air matanya, Ashok berlari, ia bersandar pada pilar dan menangis “Ibu”, Ujar Ashok, ia terisak
Ashok putus asa, Ashok berjongkok menyandar pada pilar, lalu Chanakya datang menemuinya dan mengusap air mata Ashok dan membantunya berdiri.
Dharma mengawatirkan anaknya :”Ashok, dharma menangis diruang penggilingan tepung.
Ashok : “Aku sangat ingin mendapatkan Ayahku, tapi sampai sekarang aku tak mengatakan padanya bahwa saya anaknya.
Ashok menangis dan memeluk Chanakya, chanakya mengatakan pada Ashok “Berdoalah kepada tuhan”.
Dharma masih menangis diruang penggilingan tepung, sambil memutari alat penggilingan “Jika ini kesalahan saya, maka saya akan dihukum, dan saya menerimanya, tapi kita semua berada dalam rasa sakit dan berada di bawah satu atap yang sama”, Dharma terisak sedih mengatakan itu.
Diruang pengadilan, Bindu duduk diatas anak tangga ia sangat sedih dan berdoa “Dewa, engkaulah yang membuat saya bertemu dengan anak dan istri saya, bagaimana saya akan menemukan mereka?".
Perecap :
Niharika membakar beberapa potong kayu, Noor, Khurasan dan Helena melihatnya
Noor bertanya pada Niharika : “Apa yang sedang engkau lakukan?”
Niharika : “Saya sedang membakar tubuh anda”
Helena pada Khurasan : “ Anak Dharma akan dating saat ibunya (Dhrna) akan kembali, maka senua akan tertangkap, dan saya akan menjebak mereka, saya tak akan meninggalkan kesempatan untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada Bindu”
Ashok mengatakan pada Chanakya : Saya akan membawa kebenaran dari musuh-musuh Bindu yang membuat ibu saya seperti penjahat (Kriminal).
Khurasan :”Apa yang akan terjadi, saya akan menemukan Dharma dan anaknya, saya akan menyelesaikannya