Sinopsis Abad Kejayaan Antv Episode Sabtu 8 Agustus 2015

Baca Juga:

Sinopsis Abad Kejayaan Antv Episode Sabtu 8 Agustus 2015. tabib yang tengah memeriksa kondisi Hurrem banyak orang yang hadir disana. Banyak tabib ahli yang memeriksa kondisi Hurrem mulai dari mata, dada hingga benjolan yang ada di bahunya. Baginda Sulaiman pun selalu setia berada di dekat Hurrem sambil terus memegangi tangannya.

Sedangkan Beyazid di Abad Kejayaan ANTV tadi malam mendapatkan sebuah surat dan membaca surat tersebut. Namun usai membaca surat tersebut Beyazid merasa marah hingga memberikan surat yang dikirm Lala pada Atmaja.

Abad Kejayaan ANTV tadi malam dilanjutkan dengan Rustem yang mengetahui pertemuan antara istrinya, Mihrima dengan Pedro. Pedro sendiri akan segera pergi dan ia berharap sebelum pergi ia dapat bertemu dengan Mihrima.

Saat itu Rustem tengah berjalan di koridor istana bersama Zal Mahmud. Rustem Aga sendiri tengah menunggu kepala tabib, Rustem menanyakan tentang penyakit Hurrem, tabib menjelaskan penyakit Hurrem yang serius. Rustem sendiri meminta pada tabib untuk tak memberitahukan pada siapapun akan penyakit Hurrem.

Saat itu Mihrima di Abad Kejayaan ANTV datang menemui Pedro di sebuah dermaga keduanya pun saling berbicara. Pedro berniat membawa Mihrima pergi dari ibukota namun Mihrima menolak hingga memberikan sebuah kotak sebelum pergi .

Rupanya Rustem Aga melihat mereka berdua dan benar-benar marah pada Mihrima. Mihrima mencoba menjelaskan jika kedatangannya menemui Pedro untuk mengakhiri hubungannya dengan Pedro. Akhirnya Mihrima kembali ke istana dan masuk ke kamarnya dengan perasaan sedih.
Sementara itu Pedro yang berada di kapal membuka isi kotak yang diberikan Mihrima yang isinya sebuah surat dan segulung rambung Mihrima.

Abad Kejayaan ANTV tadi malam dilanjutkan dengan cerita di ruangan Hurrem, tabib masih terus melakukan sejumlah perawatan pada Hurrem. Hurrem benar-benar merasa kesakitan saat tabib memberikan ramuan pada bahunya yang diberikan obat. Hurrem yang mulai lelah dengan pengobatan yang dilakukannya pun meminta semua tabib keluar. Sedangkan Baginda Sulaiman terus berdoa untuk kesembuhan istri tercintanya.