Detik-Detik Kematian Hurrem. kala itu seluruh dunia tau siapa itu Hurrem, sang istri Kaisar Dunia, jiwanya Raja Suleiman
suatu ketika Hurrem merasa hidupnya tak akan lama lagi, penyakit yang dideritanya bertahun.tahun tak ada obatnya, walaupun Baginda berulang kali mendatangkan tabib terhebat namun kematian Hurrem sudah dekat*
Hurrem meminta Sumbul Aga pelayan setianya menemani dirinya menemui Mahidevran di Bursa dan mencari makam Ibrahim untuk meminta maaf
HURREM : "apakah kau juga lupa?kau juga penyebab kematian Mehmet, Mahidevranaku datangaku tak ingin lagi ada permusuhan diantara kita,aku minta maaf padamu"
MAHIDEVRAN : "aku tak mempunyai hak untuk tak memaafkanmu, kita akan mempertanggungj
awabkannya pada Tuhan"
sampai di Istana Hurrem meminta maaf kepada semua penghuni jika ia bersalah, dengan didampingi Baginda yang kala itu beliau juga sudah sangat tua Hurrem sengaja menjatuhkan dirinya didepan haremdalam pelukan Baginda dengan berkata :"SULEIMAN"
Baginda memahami Hurrem ingin MENGINGATKAN KEMBALIBAGAIMANA PERTEMUANNYA DULU KETIKA KEDUANYA MASIH MUDA juga didepan para harem, dan persis seperti itu
Baginda menuntun Hurrem berjalan kekamarnya, Hurrem berbaring Baginda dengan setia menemani dan meminta Hurrem agar tetap bertahan melawan sakitnya*
kala itu seluruh dunia tau siapa itu Hurrem, sang istri Kaisar Dunia, jiwanya Raja Suleiman
suatu ketika Hurrem merasa hidupnya tak akan lama lagi, penyakit yang dideritanya bertahun.tahun tak ada obatnya, walaupun Baginda berulang kali mendatangkan tabib terhebat namun kematian Hurrem sudah dekat*
Hurrem meminta Sumbul Aga pelayan setianya menemani dirinya menemui Mahidevran di Bursa dan mencari makam Ibrahim untuk meminta maaf
MAHIDEVRAN : "untuk apa kau datang kemari, tak puaskah kau dengan apa yang kau dapat, kau adalah penyebab kematian Mustafa"
HURREM : "apakah kau juga lupa?kau juga penyebab kematian Mehmet, Mahidevranaku datangaku tak ingin lagi ada permusuhan diantara kita,aku minta maaf padamu"
MAHIDEVRAN : "aku tak mempunyai hak untuk tak memaafkanmu, kita akan mempertanggungjawabkannya pada Tuhan"
sampai di Istana Hurrem meminta maaf kepada semua penghuni jika ia bersalah, dengan didampingi Baginda yang kala itu beliau juga sudah sangat tua Hurrem sengaja menjatuhkan dirinya didepan haremdalam pelukan Baginda dengan berkata :"SULEIMAN"
Baginda memahami Hurrem ingin MENGINGATKAN KEMBALIBAGAIMANA PERTEMUANNYA DULU KETIKA KEDUANYA MASIH MUDA juga didepan para harem, dan persis seperti itu
Baginda menuntun Hurrem berjalan kekamarnya, Hurrem berbaring Baginda dengan setia menemani dan meminta Hurrem agar tetap bertahan melawan sakitnya*