Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 535.Adegan melanjutkan suasana pertarungan antara roh jahat Laboni dengan Yogi Udaynaath di gua. Lajodha tampak berteriak-teriak dan menertawakan sang Yogi: “Kekuatan sihir mu tak mempan pada ku. Tak mempan pada ku! Udaynaath! Aku tak bisa kamu enyahka!! Hahaha! Hahaha! Hahaha!” Yogi Udaynaath terus membacakan mantranya dan menyerang balik Lajodha dengan tenaga dalam nya. Lajodha jatuh lunglai ketanah dan tak sadarkan diri.
Kesokan paginya tampak Jalal berdiri termenung sedih di balkon istana. Ia memandang keluar menanti kedatangan Jodha tercinta. Jalal kaget karena tiba-tiba Salima datang menepuk bahunya. Jalal bertanya: “Kya baat he? Ada apa? Apakah sudah ada kabar?” Salima mengatakan: “Shahenshah ap sari raat soe nehi hei. Shahenshah kamu tak tidur semalaman. Apko hum liye kuch khana lan cahiye? Perlukah aku bawakan kamu makanan?” Semua orang tak bisa tidur karena cemas. Jalal mengatakan: “Kamu sendiri tak tidur semalam?” Salima menjawab dengan wajah sedih: “Ya aku . aku. tapi Shahenshah seisi istana tak bisa tidur semalam. Amijan, Aku, Ruqaiya dan Salim pun tidak. Sab kuch Jodha Begum fikar hei. Semua orang mencemaskan Jodha” Wajah Jalal tampak semakin sedih dan mengatakan: “Semua orang amat mencintai nya” Salima mengiyakan perkataan Jalal tadi. Lalu Salima memberi semangat kepada Jalal: ”Ap dekhe ka. Jodha begum belkul sahi salamat hoga lotenge. kamu lihatlah nanti. Jodha akan kembali dengan selamat. Sari bal laya unase duur hogī. Semua itu akan terangkat dari nya. Itni nek dil jo hei humari Jodha Begum. Begitu mulianya hati Jodha kita. Khuda ka balki hone dega. Tuhan akan melindungi dirinya” Jalal mengatakan: “Hume bhi yeh bool. Aku juga berpendapat begitu .” Tiba-tiba seorang pelayan datang dan mengabarkan bahwa Jodha telah kembali: “Jodha begum lauta ye” Jalal dan Salima bergegas pergi untuk bertemu dengan nya.
Jodha tampak berjalan perlahan ke dalam halaman istana. Rambutnya masih tergerai acak-acakkan akan tapi ditutup oleh Dupattanya. Terlihat kelelahan di wajahnya. Lingkaran matanya berwarna hitam. Jalal dan Salima melihatnya dari selasar istana dan segera menghampirinya. Salim diikuti Abu Fazal pun berjalan menghampiri. Hamida dan Ruqaiya juga ikut datang menghampiri. Hamida mengucapkan pujian dan rasa syukurnya kepada Tuhan. Akan tapi Ruqaiya masih merasa was-was dan bertanya pada Hamida: “Apakah masih ada roh jahat di dalam dirinya?” Jodha terlihat masih space out alias bingung. Moti Bai datang bergabung. Jalal dan Jodha saling memandang sedih. Tangan Jalal menggapai hendak menyentuh Jodha. Mata Jodha berkaca-kaca dan lalu mengatakan lirih: “Shahenshah .” Jodha dan Jalal saling mendekat dan berpelukan. Ruqaiya dan Hamida terlihat merasa lega.
Kemudian Jodha memeluk Salima dan memohon maaf kepadanya. Jodha menghampiri Ruqaiya dan mereka saling berpelukan. Kepadanya Jodha juga meminta maaf. Lalu Jodha memeluk Hamida dan mengatakan: “Maaf kan diri ku Amijan atas apa yang telah ku perbuat. Aku tak berdaya karena roh Laboni lah yang melakukan semua itu. Ruqaiya, Salima dan Shahenshah maafkan lah diri ku telah menyakiti kalian semua” Jalal mengatakan: “Aku amat bersyukur kepada Tuhan karena kamu bisa selamat” Kemudian Jalal menengadahkan tangannya berdoa diikuti oleh yang lain. Jodha kemudian tampak memejamkan matanya dan terlihat berdirinya melemah kemudian tubuhnya pun lunglai terjatuh. Jalal langsung panic dan memanggil nama Jodha. Hamida mengatakan: “Mungkin ia lemah karena terlalu lelah. Sebaiknya cepat panggilkan Tabib istana dan bawalah ia ke kamar”
Jodha terbaring dikamarnya masih tak sadarkan diri. Tampak Tabib istana tengah memeriksa nadi nya. Jalal duduk disamping tempat tidur memandang dengan wajah cemas. Tabib kemudian memeriksa bola mata Jodha. Semua yang hadir terlihat tegang. Kemudian sang Tabib mengatakan: “Ratu Jodha dalam keadaan baik akan tapi ia masih lemah. Di amasih harus banyak istirahat agar bisa pulih kembali” Tak lama kemudian Jodha mulai sadar dan membuka matanya perlahan. Ia tersenyum kecil melihat Jalal yang memandangi dirinya. Semua yang hadir tersenyum lega melihat Jodha tersadar. Jalal menyapanya dengan wajah cemas: “Ap ka kya mem sotch kare Malika Hindt? Katakanlah keadaaan mu Malika Hindustan?” Jodha menjawab lirih: “Hum theekey. Aku baik. Aur pasand ne bhi humare pura pariwar aur humare saath hei. Terlebih lagi karena seluruh keluarga ku ada disini bersama ku” Sang Tabib kemudian mengatakan: “Tuan ku sebaiknya Malika Hindustan beristirahat dahulu” Jalal mengiyakan dan mempersilahkan yang lain keluar. Di dekat pintu kamar Jalal mengatakan kepada yang lain: “Aku bahagia sekali karena Yogi Udaynaath telah berhasil mengusir roh Laboni. Aku sangat berhutang budi kepada Yogi Udaynaath. Aku akan mengajaknya ke istana dan memberikannya pengrahargaan” Jodha terlihat kembali tertidur.
Hamida sedang di kamarnya ia tampak bahagia atas kembalinya Jodha. Ia sedang berbincang dengan para pelayannya tentang ide memasakan makanan kesukaan Jodha. Bersyukur karena Ratu Jodha telah kembali dengan selamat. Tak lama kemudian Salima datang menghampiri: “Apko kuch dekar hume bohot acha lag rahe Amijan. kamu tampak bahagia Amijan. Semua baik-baik saja sekarang. ia seorang menantu yang sangat baik” Hamida mengatakan sambil tersenyum lebar: “Kush raho hum hei sath. Tentu saja bahagia. Jodha humare bahoo nehi. Jodha bukan menantu ku. Humare betii hei. Akan tapi ia adalah Anak perempuan ku. Aise Jodha begum hei kaham phir? Dimana Jodha sekarang?” Salima mengatakan bahwa Jodha sedang beristirahat di kamarnya. Hamida kemudian mengatakan bahwa: “Aku akan pergi mengucapkan doa syukur besok” Salima mengiyakan perkataan Hamida dan pamit pergi. Hamida kemudian berdiri yang menengadahkan tangannya sambil mengucapkan: “Aku berterimakasih Oh Yang Maha Kuasa. Meri bacce ko baca liya. Anak ku telah kembali dengan selamat” Sementara itu Jalal dan Abu Fazl disertai para pengawal tengah menembus hutan menuju gua Yogi Udaynaath. Ketika ia sampai gua terlihat porak-poranda. Jalal melihat kesana-kemari tapi tak ada sang Yogi. Akhirnya ia menemukan tubuh Yogi Udaynaath terbujur di tanah dan terluka parah. Jalal kaget: “Udaynaath-ji! Udaynaath-ji! Apa yang terjadi Udaynaath-ji? Prajurit cepat panggil Tabib kemari” Yogi Udaynaath siuman dan mengatakan lirih: “Tak perlu Shahenshah. Sudah terlambat untuk menolong ku. Waktu ku tak akan lama lagi. Ratu Jodha dalam keadaan amat bahaya kini. Dimanakah Ratu Jodha sekarang?” Jalal bingung dan bertanya: “Dia berada di Istana. Bukan kah kamu sudah berhasil mengenyahkan roh Labonbin?” Sang Yogi menjawab lirih: “Tidak. Aku belum berhasil. Roh Laboni masih ada bersamanya. Apa yang terjadi pada diri ku adalah perbuatannya” Jalal dan Abu Fazl terkejut bukan main mendengar perkataan sang Yogi.
Adegan kemudian Flash back ke saat Yogi Udaynaath berjalan mendekati tubuh Lajodha yang terbaring tak sadarkan diri di gua. Yogi Udaynaath berjalan keluar dari lingkaran magis berwarna merah-putih yang melindunginnya sedari tadi. Yogi Udaynaath memanggil nama Jodha dan berusaha menyadarkannya. Ia mengatakan: “Ap theek he Jodha Begum? kamu baik-baik saja Ratu Jodha?” Yang tersadarkan justru ternyata Lajodha karena matanya membelalak garang bagaikan binatang buas siap menerkam. Lajodha langsung mencengkram leher sang Yogi dengan kencang dan menancapkan kukunya. Kemudian ia mengangkat tubuh Yogi dengan satu tangan dan menghempaskan nya ke tanah. Yogi Udaynaath tak mampu melakukan perlawanan. Laboni terlalu kuat dan sang Yogi pun akhirnya terkulai lemas di tanah. Lajodha memandang geram dan berbisiik kepada sang Yogi: “Aku telah membalas dendam ku pada mu. kamu telah membunuh ku dan sekarang kamu pun akan mati. Ketahuilah tak seorang pun mampu mengalahkan ku. Aku lah roh jahat. Aku lah roh jahat
Adegan kembali ke masa sekarang. Jalal masih memangku kepala Yogi Udaynaath. Sang Yogi tampak semakin lemah dan mengatakan lirih: “Ratu Jodha dalam keadaaan berbahaya Shahenshah. Sangat berbahaya” Adegan pindah ke Jodha yang terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan. Tak lama kemudian Laboni She Devil muncul disamping tempat tidurnya. Jodha terkejut melihat Laboni masih ada. Dengan congkak Laboni mengatakan: “Aku telah berhasil mengenyahkan duri yang menghalangi jalan ku. Yogi Udaynaath sudah ku bunuh. ia pikir dirinya lebih pintar dari ku! ia yang memanggiku ku menemuinya. ia berusaha melenyapkan aku dari dalam tubuh mu. Akan tapi justru ia sendiri yang malahan terbunuh” Laboni berbicara sambil mencengkram pipi Jodha. Laboni kemudian berdiri dan meneriakan: “ Ketahuilah tak seorang pun akan mampu mengalahkan ku!. Jhalaka ki ka use tum. Kalian lihat lah! ” Jodha terlihat tegang.
Adegan kembali Yogi Udaynaath. Ia mengatakan lirih: “Maafkan aku Shahenshah. Aku tak dapat menyelesaikan tugas ku. Laboni hanya mengusai tubuh Jodha hanya di malam hari. Saat matahari terbit ia hanya berada disekitarnya. Aku tak dapat menolomng mu lagi” Jalal kebingungan dan bertanya: “Bagaimana cara menolong Jodha?” Dengan nafas yang hanya tinggal satu per satu Yogi Udaynaath mengatakan: “Hanya Tuhan yang bisa menolongnya atau orang yang berilmu sihir tinggi, Laboni tak akan meninggalkan tubuh Jodha. Bachaye Shahenshah. Lindungi lah dirinya Shahenshah. Sap suraksa kijiye. Semoga semua dilindungi .“ Yogi Udaynaath keburu wafat sebelum selesai mengatakan. Jalal kaget dan meneriakan nama Udaynaath-ji. Jalal kebingungan dan mengatakan: “Ya Tuhan. Hanya Udaynaath-ji yang mampu menolong kita dan ia pun sekarang telah terbunuh. Apa yang harus kulakukan sekarang?”
Kembali ke Jodha di kamarnya. Laboni memperolok Jodha dan mengatakan bahwa: “Yogi Udaynaath sudah tak ada. Aku telah membuat diri mu makan daging, menghisap Hookkah, dan bertindak menari seperti seoarang Raqasa. Ini hanyalah sebuah permulaan. kamu tak akan ku biarkan hidup atau pun mati!
Jalal tampaknya telah menceritakan semua yang terjadi kepada seluruh keluarga. Hamida terkejut: “Ya Tuhan bagaimana ini? Roh Laboni masih ada” Jalal menjawab: “Kepda Yogi Udaynaath kita menaruh harapan satu-satunya akan tapi ia telah terbunuh. Agar ia tak menyakiti Jodha dan yang lainnya maka kita harus berpura-pura seakan kita tak mengetahu Laboni masih ada. Aku tak akan membiarkannya menyakiti Jodha lagi” Kemudian Jalal lanjut memerintahkan Salim: “Sheikoo kamu harus mencari seorang ahli sihir yang hebat untuk menolong Ibu mu. Sementara ini kita tetap seolah kita tak tahu tentang keberadaannya”
Jalal sedang berdiri di balkon istana sambil melamun. Ia berpikir keras tentang apa yang harus ia lakukan? Tiba-tiba Aram Banu datang menghampiri. Arama mengatakan: “Abujan! Amijan ko kya hua he? Ayah! Ada apa gerangan dengan Ibu?” Jalal: “Dia hanya sakit anak ku” Aram Banu dengan lugu bertanya lagi: “Aku sangat menantikan bisa bermain lagi dengannya” Jalal: “Sekarang belum bisa. Tunggu nanti bila ia sudah membaik ya. Baru nanti kamu bisa bermain dengan nya. Oke?” Aram Banu lalu pergi meninggalkan Jalal sendirian. Kedatangan Aram Banu membuat Jalal teringat saat bermain bertiga dengan Jodha.
Adegan Flash back. Jalal dan Jodha bermain dengan Aram Banu di kamar. Jalal memberikan sebuah teka-teki kepada Aram Banu tentang sesuatu yang tak bisa terlihat ketika terkena cahaya lalu bertanya apakah jawabnya. Aram Banu lalu dengan lugu menjawab: “Aku kan hanya seorang anak kecil. Lalu bagaimana aku bisa tahu jawabannya?” Jalal mengatakan: “Ayo tebak aja” Aram Banu lanjut menjawab: “Hanya Tuan Birbal yang bisa menjawabnya. Aku tak akan bisa menebaknya. Aku pamit dulu mau pergi bertanya-tanya” Lalu Aram Banu pamit pergi. Sekarang giliran Jodha yang memberikan Jalal sebuah teka-teki: “Pintar sekali cara kamu menyuruhnya agar meninggalkan kita berdua saja” Jalal bilaang: “Aku hanya bermain dengan nya kok. Lagi pula kamu pun tak tahu jawabannya” Jodha kemudian memberi jawabnya. Jalal kagum: “ Jodha ternyata kamu hebat” Lalu giliran Jodha yang memberikan teka-teki: “Acha. Bataye hei. Hei vo idhara bhi udhara bhi. Coba tebak apakah yang ada dimana-mana akan tapi kita tak dapat melihatnya” Jalal bilang: “Sulit mendapatkan jawabannya. Ah aku tak tahu jawabannya” Jodha bilang: “Ah kok nga tahu sih. Baiklah aku berikan jawabannya: “Matlab. Humare Kahna apke Khuuda. Jawabnya ia adalah Dewa (Krisna) ku dan Tuhan mu” Adegan Flash back berakhir dan Jalal tampaknya mengulang teka-teki itu: “Idhar bhi hei. Udhar bhi hei. Na udhar. Ada disini. Ada disana. Magara na idhara hai. Na udhara. tak ada disini. tak disana” Jalal tampak nya mendapat ide dari teka-teki itu.
Adegan memperlihatkan Salim yang sedang berjalan sambil berbincang dengan Abu Fazl. Salim mengungkapkan kecemasannya tentang Ibunya. Abu Fazl mengatakan bahwa semua orang mencemaskannya juga. Lalu ia menyampaikan perihal kejadian percobaan pembunuhan atas diri Salim di Mewar. Abu Fazl mengatakan semua itu ulah Shahbuddin. Dan ia sudah ditangkap. Akan tapi ia belum memberi tahu Shahenshah mengenai hal ini. Salim membenarkan tindakan Abu Fazl dan memerintahkan agar ia mencari tahu lebih lanjut siapa saja yang terlibat? Abu Fazl mengatakan ia akan melaksanakannya dan ia pun pamit pergi.
Kembali ke Jodha yang sedang menangis. Laboni mencemooh: “Tumhari aankhon mei asu? Ada apa dengan mata mu? Keh Jodha bohot mat wali hei? Jodha kok diam seribu bahasa? Bohot bahadur ke. Par yeh kya. Yaha ko bacco tarah ro kiye. Katanya kamu sangat pembernani. Taoi kamu menangis seperti anak kecil?” Jodha menjawab: “Jyada kismat ko Laboni. Wo kehte hei na. Jangan sombong Laboni. kamu camkanlah. Bhagwan niścit karenge. Semua yang jahat akan mendapat balasannya. Tuhan akan menentukannya” Laboni menertawakan Jodha: “Bhagwan? Hahaha! Kaun sa Bhagwan? Lekin saitan bhagwan citta takat! Tuhan? Hahaha! Tuhan yang mana? tapi setan juga memiliki kekuatan yang sama kuatnya dengan Tuhan! Aku memiliki kekuatan yang besar. Tak akan ada yang mampu mengalahkan ku!” Tiba-tiba pelayan mengumunkan kedatangan Jalal.
Jalal berjalan masuk dan memandang kuatir kearah Jodha. Ia tak pasti siapa yang akan berhadapan dengannya sekarang? Jalal mendekati Jodha dan mengatakan: “Kaise apke? Bagaimana keadaan mu?” Jodha mendekat dan Jalal merangkulnya. Dilatar belakanng terdengar lagu In A Ankhom Mem Tum. Jodha lalu mengatakan penuh haru: “Aba ā'ēgā aaye na humari baat. Āp keh koi takalif nehi. Dengan kamu disini bicara dengan ku. kamu mengatakan semua baik-baik saja. Cukuplah bagi ku. Diri ku memang belum sehat sepenuhnya, akan tapi aku akan menjadi lebih baik karena kamu ada bersama ku disini” Jalal kemudian berbisik cepat kepada Jodha: “Aku sedang terus berusahah menyelamatkan mu” Jodha memandang ke arah belakang Jalal dan Laboni muncul disana beusaha melingkar seperti Ular di bahu Jalla. Disaat yang sama Jalal merasakan ada sesuatu yang aneh dibelakangnya. Mata seolah mencari-cari apa gerangan itu akan ia tak menoleh kebelakang. Baca Selanjutnya SINOPSIS JODHA AKBAR ANTV EPISODE 536
Sumber Sinopsis : Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 535.
Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 535
Posted by Putri Viona
Tags:
Jodha Akbar,
Sinopsis
Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 535. Please share...!
Blog, Updated at: 04:38