Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 530. Masih di ruang keluarga, ketiga ratu istimewa Jalal masih berada di sana bersama Jalal “Rukayah, saya akan menemani Kau malam ini, kita akan ngobrol banyak sambil bermain catur” Rukayah tersenyum senang sambil memandang suaminya itu dengan tatapan mesra karena selama ini Jalal selalu menghabiskan malam malamnya bersama Jodha “Ratu Jodha, Kau dengarkan kalau Yang Mulia akan menghabiskan malamnya malam ini hanya bersama dengan aku” Jodha yang masih kerasukan arwah Laboni merasa tak senang, dalam hati Jodha berkata “Semua malam malam Jalal adalah milikku ! tak boleh ada orang lain !” sementara Salima merasa heran dengan perangai Jodha yang mulai berubah dan tak lama kemudian Jalal meninggalkan ruangan tersebut di ikuti oleh Rukayah,
Jodha yang masih di pengaruhi oleh Laboni merasa kesal dan cemburu melihat kemesraan Jalal dan Rukayah, sepeninggal mereka, Jodha berjalan menuju ke kursi dan duduk bersandar disana dengan satu tangannya yang menyangga “Hoshiyar ! Siapkan hookkah untukku sekarang !” Hoshiyar terkejut karena selama ini Jodha tak pernah menghisap hookkah “Malika Hind itu aneh ya, tak biasanya dia seperti ini” para pelayanpun mulai bergunjing tentang perubahan diri Jodha, sementara Hoshiyar mengambil hookkah yang tadi di hisap oleh Rukayah dan menggantinya dengan yang baru untuk Jodha, Salima semakin tak mengerti mengapa Jodha sangat berbeda saat ini ? Semua orang terpana melihat Jodha, tak lama kemudian Hoshiyar meletakkan hookkah yang baru untuk Jodha, perlahan Jodha mulai menghisap hookkah dan menghebuskannya melalui mulut dan hidungnya dengan tatapan matanya yang tajam.
Malam harinya di lorong istana, ketika Anarkali sedang berjalan tiba tiba Salim mencegat Anarkali dan mengajaknya ngobrol di balik tirai “Pangeran Salim” Anarkali terkejut ketika Salim menggeret lengannya “Bagaimana jika ada seseorang yang melihat kita ?” Anarkali nampak cemas, sementara Salim tak peduli “Kamu akan menjadi istriku nanti” Salim ingin selalu berduaan dengan Anarkali “Biarkan saya pergi, Salim ... hari ini adalah hari ulang tahun Ratu Rukayah, saya harus menyiapkan diriku untuk berlatih menari” Salim memegang lengan Anarkali dan mendorong tubuh Anarkali agar mendekat ke arah tubuhnya, Anarkali tersipu malu kemudian dia berbalik sementara Salim memeluknya dari belakang sambil membelai lengannya, Anarkali sangat senang dan menikmati setiap sentuhan Salim namun dari kejauhan Anarkali melihat ada seseorang yang sedang memperhatikan kebersamaan mereka berdua “Salim, ada seseorang yang sedang memperhatikan kita sedari tadi, saya harus pergi” Anarkali segera berlalu meninggalkan Salim. Salim keluar dari balik tirai dan melihat Danial berjalan kearahnya sambil bertepuk tangan kencang “Hebat ! Hebat ! Hebat ! Kau memang hebat Salim tapi ini semua tak baik Kau lakukan, Salim ! Dia itu penari !” Danial mencoba menyadarkan Salim bagaimana posisinya di istana ini, namun Salim tak peduli “Aku mencintainya, Danial !” Salim tetap bersikeras pada pendiriannya dengan nada suaranya yang mulai marah ke Danial “Kamu tahu, jika Yang Mulia tahu tentang dia, Yang Mulia pasti akan membunuhnya” Salim tak suka dengan ucapan Danial “Danial ! jaga mulutmu ! Kau tak akan berbicara seperti itu tentang dia lagi ! saya mencintainya, Kau tahu itu !” bentak Salim marah
Sementara itu di kamar Jalal, Rukayah dan Jalal sedang duduk di bawah tempat tidur sambil minum bersama sama “Jalal, saya hanya ingin menikmati kebersamaan kita malam ini” Rukayah memberikan segelas minuman anggur ke Jalal “Tentu saja, Rukayah ,,, saya pasti akan menemani Kau malam ini” Jalal mulai meminumnya perlahan sambil memandang mesra ke Rukayah, Rukayah tersenyum senang melihatnya “Jalal, saya ingin bertanya sesuatu ke kamu, Kau bersedia kan menjawabnya ? saya ingin tahu siapa yang sangat Kau cintai ? saya atau Ratu Jodha ?” pertanyaan Rukayah membuat Jalal tersenyum dan berkata “Ini adalah pertanyaan yang sama setelah 25 tahun lamanya ?” Rukayah menginginkan jawabannya yang riil “Itu bukan sebuah jawaban, Jalal ... saya tahu kalau Kau lebih mencintai Jodha, saya hanya ingin tahu saja, apakah masih ada tempat di hatimu untukku ? jika masih ada maka apa itu ?” Jalal memandang ke arah Rukayah dengan tatapan mesra dan senyumannya yang menawan “Aku telah menghabiskan masa kanak kanakku bersama dirimu, Kau adalah sahabatku yang pertama kali dan Kau adalah seseorang yang saya percayai, seseorang yang selalu siap memberikan bahunya ketika saya ingin menangis, saya bisa berkeluh kesah padamu” Rukayah senang mendengar penuturan Jalal “Terima kasih, Jalal” Rukayah merasa berarti di mata Jalal “Kamu tak usah khawatir, tak ada seorangpun yang akan menggantikan posisimu, Ratu Jodha pun mengetahui hal ini, betapa berartinya dirimu bagiku, dia juga tak pernah ingin mengambil posisimu” Rukayah jadi tak enak dengan Jodha “Terima kasih, Jalal” Rukayah kemudian merebahkan kepalanya di dada Jalal, Jalal memeluknya lembut namun tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Rukayah, Rukayah terkejut
“Siapa sih yang telah mengganggu kita malam ini ? Padahal saya sudah mengatakan pada mereka kalau saya tak mau diganggu malam ini !” Rukayah nampak kesal dengan seseorang yang tiba tiba muncul di depan pintu kamarnya, bergegas Rukayah segera membuka pintu kamarnya dan disana ternyata ada Jodha yang sedang berdiri sambil menatap tajam ke arah Rukayah “Kamu ? Mau apa Kau kesini ?” Rukayah mulai mencium gelagat yang kurang baik dari kemunculan Jodha, sementara Jodha hanya diam saja sambil terus menatap Rukayah tajam kemudian Jodha segera menyeruak masuk ke kamar Rukayah sambil berjalan terhuyung huyung, Jalal kaget ketika melihat kemunculan Jodha yang tiba tiba terjatuh di atas ranjang Rukayah sambil memanggil nama Jalal
“Yang Muliaaa ....” suara Jodha terdengar manja “Ratu Jodha, apa yang terjadi padamu ?” Jalal panik melihat Jodha yang terbaring lemas di ranjang Rukayah, sementara Rukayah marah karena Jodha telah mengganggu kebersamaannya bersama Jalal “Yang Mulia, saya tadi menghisap hookkah, rasanya saya kebanyakan menghisapnya, saya merasa pusing dan kurang enak badan sekarang” Rukayah terkejut ketika mendengar Jodha menghisap hookkah, satu hal yang tak pernah di lakukan oleh Jodha “Lalu kenapa Kau menghisap hookah, Ratu Jodha ?” Jalal masih terheran heran dengan perubahan Jodha “Hari ini kan hari ulang tahun Ratu Rukayah, saya sangat bahagia makanya saya menghisap hookkah sampai saya mabuk, Yang Mulia” suara Jodha kembali terdengar manja sambil mendekat ke arah Jalal, Jalal segera memeluknya. Rukayah tak suka melihat perlakuan Jodha yang merusak hari ulang tahunnya “Jalal, saya ingin malam ini bersama Kau ! Biarakan saja dia !” Rukayah mulai kesal pada Jodha “Aku tak bisa meninggalkannya sendirian, Rukayah ... saya harap Kau bisa mengerti, lebih baik Kau ambilkan obat dan air putih” Jalal merasa iba dengan Jodha
“Aku akan menemuimu, kalau Ratu Jodha sudah mulai membaik” Rukayah sangat kesal dengan perhatian Jalal yang berlebihan ke Jodha, terlebih lagi di hari ulang tahunnya seperti saat ini, Jodha merasa menang karena berhasil merebut perhatian Jalal, sambil melirik ke arah Rukayah, Jodha berkata “Aku mohon. jangan tinggalkan aku, Yang Mulia ... tetaplah disini bersamaku, kepalaku pusing dan badanku mriang” suara Jodha kembali terdengar manja sambil merebahkan kepalanya di dada Jalal, Jalalpun masih memeluk Jodha mesra “Iya saya akan tetap disini menemani kamu, Ratu Jodha” Rukayah marah dan kesal melihat mereka berdua yang bermesraan di depannya, Rukayah segera meninggalkan mereka berdua, melihat kepergian Rukayah, Jalal jadi serba salah dan hanya bisa berteriak “Rukayaaaah ...” namun tak berusaha mengejar Rukayah karena Jalal lebih memilih menemani Jodha yang bermanja manja dalam pelukkannya.
Sementara itu Rahim memanggil Sabudhin, salah satu menteri Jalal yang sering menemani Murad, Rahim mencoba mengorek tentang Murad dari Sabudhin tentang kebiasaannya minum minuman keras, rupanya Rahim sedikit curiga terhadap Sabudhin, namun Sabudhin malah mampu meyakinkan Rahim kalau dia akan mengawasi Murad yang suka minum minuman keras.
Rukayah yang tak terima di perlakukan seperti itu oleh Jalal dan Jodha, segera menemui Salima dan mencurahkan semua kekesalannya pada Salima “Ratu Rukayah, sepertinya ada yang tak beres pada Ratu Jodha” Salima mulai merasa curiga dengan perubahan Jodha yang aneh “Ini sudah keterlaluan, Ratu Salima ... saya tak terima ! Sekarang Jalal harus memilih siapa diantara kami yang tinggal disini ? saya atau dia !” nada suara Rukayah tredengar marah dan meninggi “Mungkin ini karena hal yang lain, Ratu Rukayah ... kita harus mencari tahu, saya kenal Ratu Jodha dengan baik, Ratu Jodha tak mungkin seperti ini” Salima mencoba membujuk Rukayah agar tak marah yang berlebih lebihan.
Sementara itu di kamar Jalal, Jalal masih memeluk Jodha mesra, Jodha masih bermanja manja di dada Jalal “Ratu Jodha, Kau bilang agar saya menghabiskan malam ini bersama Ratu Rukayah, lalu apa yang terjadi padamu hari ini ?” Jalal merasa heran dengan sikap Jodha yang tiba tiba berubah “Sudahlah, Yang Mulia ... Lupakan itu semua”
Di teras istana, Rukayah nampak cemas sambil berjalan mondar mandir kesana kemari, Jodha menghampiri Rukayah sambil pura pura menguap dan meregangkan tangannya ke atas “Ratu Jodha, saya ingin bicara denganmu sekarang !” Jodha tak peduli “Aku akan ngobrol denganmu besok saja, Ratu Rukayah ... saya ingin minum air putih, pergilah ... ambilkan saya air putih !” Rukayah geram melihat Jodha yang memperlakukan dirinya seperti pelayan “Apa ??? Ratu Jodha, dengar ya ! saya ingin bicara denganmu ! saya telah menantikan malam ini sepanjang tahun ! Tapi Kau malah mengacaukannya dengan pura pura mabuk di depan Jalal !” tiba tiba Jodha menghentikan ucapan Rukayah dengan tangannya yang dibuat seperti mulut bebek “Husss ! Kau itu cicit cuiit cicit cuiit saja, jangan ngomong terlalu banyak di usiamu yang sudah tua ini ! Bisa bisa Kau mati dan arwahmu gentayangan seperti hantu !” Rukayah kaget “Aku ini adalah istri sejatinya Yang Mulia dan kekasih Yang Mulia, Kau yang tua tua ini harus mati !” tiba tiba tanpa Jodha duga Rukayah menampar pipi Jodha keras seraya berkata “Beraninya Kau berkata seperti itu, Jodha, Kau ini kurang ajar !” Jodha tak terima diperlakukan seperti itu oleh Rukayah, bergegas Jodha membalas menampar pipi Rukayah dengan keras “Kamu itu yang kurang ajar !” Jodha marah hingga menampar Rukayah hingga dua kali “Jangan berani beraninya Kau melakukan hal ini lagi padaku !” Jodha mengacungkan tangannya di depan Rukayah, Rukayah terlihat ketakutan sambil memegangi kedua pipinya dan merasa tak berdaya di perlakukan seperti itu oleh Jodha, sementara dari kejauhan Hoshiyar melihat pertengkaran Jodha dan Rukayah, Hoshiyar merasa saat ini adalah saatnya Ratu Jodha melakukan balas dendam pada semua perlakuan Ratu Rukayah selama ini “Sekali lagi saya katakan padamu ! Jangan ceritakan pada orang lain tentang hal ini atau saya akan menceritakan pada setiap orang bahwa Kau telah mendapatkan dua tamparan di pipi pada hari ulang tahunmu ini !” ancam Jodha dengan tatapannya yang sadis, kemudian Jodha meninggalkan Rukayah sendirian disana, sesampainya di pintu, Jodha berbalik dan memerintah ke Hoshiyar, Hoshiyar nampak ketakutan.
Rukayah segera menemui Salima di kamarnya dan menceritakan semua yang telah di perbuat oleh Jodha pada dirinya “Aku akan menceritakan hal ini pada Jalal !” namun Salima segera mencegahnya “Jangan Ratu Rukayah ! Kau jangan mengatakan hal ini pada Yang Mulia ... karena saya yakin dia ini bukan Ratu Jodha ! saya sangat kenal bagaimana Ratu Jodha, Ratu Jodha tak akan seperti ini, Ratu Rukayah” Salima merasa cemas “Ini adalah wajah aslinya, Ratu Salima ... Ini adalah Jodha yang sebenarnya dan saya tak akan memaafkannya untuk kali ini ! saya akan balas dendam padanya !” Rukayah nampak senang sambil tertawa terbahak bahak. Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 531.
Jodha yang masih di pengaruhi oleh Laboni merasa kesal dan cemburu melihat kemesraan Jalal dan Rukayah, sepeninggal mereka, Jodha berjalan menuju ke kursi dan duduk bersandar disana dengan satu tangannya yang menyangga “Hoshiyar ! Siapkan hookkah untukku sekarang !” Hoshiyar terkejut karena selama ini Jodha tak pernah menghisap hookkah “Malika Hind itu aneh ya, tak biasanya dia seperti ini” para pelayanpun mulai bergunjing tentang perubahan diri Jodha, sementara Hoshiyar mengambil hookkah yang tadi di hisap oleh Rukayah dan menggantinya dengan yang baru untuk Jodha, Salima semakin tak mengerti mengapa Jodha sangat berbeda saat ini ? Semua orang terpana melihat Jodha, tak lama kemudian Hoshiyar meletakkan hookkah yang baru untuk Jodha, perlahan Jodha mulai menghisap hookkah dan menghebuskannya melalui mulut dan hidungnya dengan tatapan matanya yang tajam.
Malam harinya di lorong istana, ketika Anarkali sedang berjalan tiba tiba Salim mencegat Anarkali dan mengajaknya ngobrol di balik tirai “Pangeran Salim” Anarkali terkejut ketika Salim menggeret lengannya “Bagaimana jika ada seseorang yang melihat kita ?” Anarkali nampak cemas, sementara Salim tak peduli “Kamu akan menjadi istriku nanti” Salim ingin selalu berduaan dengan Anarkali “Biarkan saya pergi, Salim ... hari ini adalah hari ulang tahun Ratu Rukayah, saya harus menyiapkan diriku untuk berlatih menari” Salim memegang lengan Anarkali dan mendorong tubuh Anarkali agar mendekat ke arah tubuhnya, Anarkali tersipu malu kemudian dia berbalik sementara Salim memeluknya dari belakang sambil membelai lengannya, Anarkali sangat senang dan menikmati setiap sentuhan Salim namun dari kejauhan Anarkali melihat ada seseorang yang sedang memperhatikan kebersamaan mereka berdua “Salim, ada seseorang yang sedang memperhatikan kita sedari tadi, saya harus pergi” Anarkali segera berlalu meninggalkan Salim. Salim keluar dari balik tirai dan melihat Danial berjalan kearahnya sambil bertepuk tangan kencang “Hebat ! Hebat ! Hebat ! Kau memang hebat Salim tapi ini semua tak baik Kau lakukan, Salim ! Dia itu penari !” Danial mencoba menyadarkan Salim bagaimana posisinya di istana ini, namun Salim tak peduli “Aku mencintainya, Danial !” Salim tetap bersikeras pada pendiriannya dengan nada suaranya yang mulai marah ke Danial “Kamu tahu, jika Yang Mulia tahu tentang dia, Yang Mulia pasti akan membunuhnya” Salim tak suka dengan ucapan Danial “Danial ! jaga mulutmu ! Kau tak akan berbicara seperti itu tentang dia lagi ! saya mencintainya, Kau tahu itu !” bentak Salim marah
Sementara itu di kamar Jalal, Rukayah dan Jalal sedang duduk di bawah tempat tidur sambil minum bersama sama “Jalal, saya hanya ingin menikmati kebersamaan kita malam ini” Rukayah memberikan segelas minuman anggur ke Jalal “Tentu saja, Rukayah ,,, saya pasti akan menemani Kau malam ini” Jalal mulai meminumnya perlahan sambil memandang mesra ke Rukayah, Rukayah tersenyum senang melihatnya “Jalal, saya ingin bertanya sesuatu ke kamu, Kau bersedia kan menjawabnya ? saya ingin tahu siapa yang sangat Kau cintai ? saya atau Ratu Jodha ?” pertanyaan Rukayah membuat Jalal tersenyum dan berkata “Ini adalah pertanyaan yang sama setelah 25 tahun lamanya ?” Rukayah menginginkan jawabannya yang riil “Itu bukan sebuah jawaban, Jalal ... saya tahu kalau Kau lebih mencintai Jodha, saya hanya ingin tahu saja, apakah masih ada tempat di hatimu untukku ? jika masih ada maka apa itu ?” Jalal memandang ke arah Rukayah dengan tatapan mesra dan senyumannya yang menawan “Aku telah menghabiskan masa kanak kanakku bersama dirimu, Kau adalah sahabatku yang pertama kali dan Kau adalah seseorang yang saya percayai, seseorang yang selalu siap memberikan bahunya ketika saya ingin menangis, saya bisa berkeluh kesah padamu” Rukayah senang mendengar penuturan Jalal “Terima kasih, Jalal” Rukayah merasa berarti di mata Jalal “Kamu tak usah khawatir, tak ada seorangpun yang akan menggantikan posisimu, Ratu Jodha pun mengetahui hal ini, betapa berartinya dirimu bagiku, dia juga tak pernah ingin mengambil posisimu” Rukayah jadi tak enak dengan Jodha “Terima kasih, Jalal” Rukayah kemudian merebahkan kepalanya di dada Jalal, Jalal memeluknya lembut namun tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Rukayah, Rukayah terkejut
“Siapa sih yang telah mengganggu kita malam ini ? Padahal saya sudah mengatakan pada mereka kalau saya tak mau diganggu malam ini !” Rukayah nampak kesal dengan seseorang yang tiba tiba muncul di depan pintu kamarnya, bergegas Rukayah segera membuka pintu kamarnya dan disana ternyata ada Jodha yang sedang berdiri sambil menatap tajam ke arah Rukayah “Kamu ? Mau apa Kau kesini ?” Rukayah mulai mencium gelagat yang kurang baik dari kemunculan Jodha, sementara Jodha hanya diam saja sambil terus menatap Rukayah tajam kemudian Jodha segera menyeruak masuk ke kamar Rukayah sambil berjalan terhuyung huyung, Jalal kaget ketika melihat kemunculan Jodha yang tiba tiba terjatuh di atas ranjang Rukayah sambil memanggil nama Jalal
“Yang Muliaaa ....” suara Jodha terdengar manja “Ratu Jodha, apa yang terjadi padamu ?” Jalal panik melihat Jodha yang terbaring lemas di ranjang Rukayah, sementara Rukayah marah karena Jodha telah mengganggu kebersamaannya bersama Jalal “Yang Mulia, saya tadi menghisap hookkah, rasanya saya kebanyakan menghisapnya, saya merasa pusing dan kurang enak badan sekarang” Rukayah terkejut ketika mendengar Jodha menghisap hookkah, satu hal yang tak pernah di lakukan oleh Jodha “Lalu kenapa Kau menghisap hookah, Ratu Jodha ?” Jalal masih terheran heran dengan perubahan Jodha “Hari ini kan hari ulang tahun Ratu Rukayah, saya sangat bahagia makanya saya menghisap hookkah sampai saya mabuk, Yang Mulia” suara Jodha kembali terdengar manja sambil mendekat ke arah Jalal, Jalal segera memeluknya. Rukayah tak suka melihat perlakuan Jodha yang merusak hari ulang tahunnya “Jalal, saya ingin malam ini bersama Kau ! Biarakan saja dia !” Rukayah mulai kesal pada Jodha “Aku tak bisa meninggalkannya sendirian, Rukayah ... saya harap Kau bisa mengerti, lebih baik Kau ambilkan obat dan air putih” Jalal merasa iba dengan Jodha
“Aku akan menemuimu, kalau Ratu Jodha sudah mulai membaik” Rukayah sangat kesal dengan perhatian Jalal yang berlebihan ke Jodha, terlebih lagi di hari ulang tahunnya seperti saat ini, Jodha merasa menang karena berhasil merebut perhatian Jalal, sambil melirik ke arah Rukayah, Jodha berkata “Aku mohon. jangan tinggalkan aku, Yang Mulia ... tetaplah disini bersamaku, kepalaku pusing dan badanku mriang” suara Jodha kembali terdengar manja sambil merebahkan kepalanya di dada Jalal, Jalalpun masih memeluk Jodha mesra “Iya saya akan tetap disini menemani kamu, Ratu Jodha” Rukayah marah dan kesal melihat mereka berdua yang bermesraan di depannya, Rukayah segera meninggalkan mereka berdua, melihat kepergian Rukayah, Jalal jadi serba salah dan hanya bisa berteriak “Rukayaaaah ...” namun tak berusaha mengejar Rukayah karena Jalal lebih memilih menemani Jodha yang bermanja manja dalam pelukkannya.
Sementara itu Rahim memanggil Sabudhin, salah satu menteri Jalal yang sering menemani Murad, Rahim mencoba mengorek tentang Murad dari Sabudhin tentang kebiasaannya minum minuman keras, rupanya Rahim sedikit curiga terhadap Sabudhin, namun Sabudhin malah mampu meyakinkan Rahim kalau dia akan mengawasi Murad yang suka minum minuman keras.
Rukayah yang tak terima di perlakukan seperti itu oleh Jalal dan Jodha, segera menemui Salima dan mencurahkan semua kekesalannya pada Salima “Ratu Rukayah, sepertinya ada yang tak beres pada Ratu Jodha” Salima mulai merasa curiga dengan perubahan Jodha yang aneh “Ini sudah keterlaluan, Ratu Salima ... saya tak terima ! Sekarang Jalal harus memilih siapa diantara kami yang tinggal disini ? saya atau dia !” nada suara Rukayah tredengar marah dan meninggi “Mungkin ini karena hal yang lain, Ratu Rukayah ... kita harus mencari tahu, saya kenal Ratu Jodha dengan baik, Ratu Jodha tak mungkin seperti ini” Salima mencoba membujuk Rukayah agar tak marah yang berlebih lebihan.
Sementara itu di kamar Jalal, Jalal masih memeluk Jodha mesra, Jodha masih bermanja manja di dada Jalal “Ratu Jodha, Kau bilang agar saya menghabiskan malam ini bersama Ratu Rukayah, lalu apa yang terjadi padamu hari ini ?” Jalal merasa heran dengan sikap Jodha yang tiba tiba berubah “Sudahlah, Yang Mulia ... Lupakan itu semua”
Di teras istana, Rukayah nampak cemas sambil berjalan mondar mandir kesana kemari, Jodha menghampiri Rukayah sambil pura pura menguap dan meregangkan tangannya ke atas “Ratu Jodha, saya ingin bicara denganmu sekarang !” Jodha tak peduli “Aku akan ngobrol denganmu besok saja, Ratu Rukayah ... saya ingin minum air putih, pergilah ... ambilkan saya air putih !” Rukayah geram melihat Jodha yang memperlakukan dirinya seperti pelayan “Apa ??? Ratu Jodha, dengar ya ! saya ingin bicara denganmu ! saya telah menantikan malam ini sepanjang tahun ! Tapi Kau malah mengacaukannya dengan pura pura mabuk di depan Jalal !” tiba tiba Jodha menghentikan ucapan Rukayah dengan tangannya yang dibuat seperti mulut bebek “Husss ! Kau itu cicit cuiit cicit cuiit saja, jangan ngomong terlalu banyak di usiamu yang sudah tua ini ! Bisa bisa Kau mati dan arwahmu gentayangan seperti hantu !” Rukayah kaget “Aku ini adalah istri sejatinya Yang Mulia dan kekasih Yang Mulia, Kau yang tua tua ini harus mati !” tiba tiba tanpa Jodha duga Rukayah menampar pipi Jodha keras seraya berkata “Beraninya Kau berkata seperti itu, Jodha, Kau ini kurang ajar !” Jodha tak terima diperlakukan seperti itu oleh Rukayah, bergegas Jodha membalas menampar pipi Rukayah dengan keras “Kamu itu yang kurang ajar !” Jodha marah hingga menampar Rukayah hingga dua kali “Jangan berani beraninya Kau melakukan hal ini lagi padaku !” Jodha mengacungkan tangannya di depan Rukayah, Rukayah terlihat ketakutan sambil memegangi kedua pipinya dan merasa tak berdaya di perlakukan seperti itu oleh Jodha, sementara dari kejauhan Hoshiyar melihat pertengkaran Jodha dan Rukayah, Hoshiyar merasa saat ini adalah saatnya Ratu Jodha melakukan balas dendam pada semua perlakuan Ratu Rukayah selama ini “Sekali lagi saya katakan padamu ! Jangan ceritakan pada orang lain tentang hal ini atau saya akan menceritakan pada setiap orang bahwa Kau telah mendapatkan dua tamparan di pipi pada hari ulang tahunmu ini !” ancam Jodha dengan tatapannya yang sadis, kemudian Jodha meninggalkan Rukayah sendirian disana, sesampainya di pintu, Jodha berbalik dan memerintah ke Hoshiyar, Hoshiyar nampak ketakutan.
Rukayah segera menemui Salima di kamarnya dan menceritakan semua yang telah di perbuat oleh Jodha pada dirinya “Aku akan menceritakan hal ini pada Jalal !” namun Salima segera mencegahnya “Jangan Ratu Rukayah ! Kau jangan mengatakan hal ini pada Yang Mulia ... karena saya yakin dia ini bukan Ratu Jodha ! saya sangat kenal bagaimana Ratu Jodha, Ratu Jodha tak akan seperti ini, Ratu Rukayah” Salima merasa cemas “Ini adalah wajah aslinya, Ratu Salima ... Ini adalah Jodha yang sebenarnya dan saya tak akan memaafkannya untuk kali ini ! saya akan balas dendam padanya !” Rukayah nampak senang sambil tertawa terbahak bahak. Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 531.