Sinopsis Ashoka Antv Episode 24

Posted by

Sinopsis Ashoka Antv Episode 24. Helena memberikan sekantong koin pada prajurit yang telah berhasil membunuh Dharma. Dengan wajah berseri-seri ia berkata, "rencan saya telah sukses. Ashok tak akan mampu menangung berita kematian ibunya. ia tak akan lagi berada dalam kendali Chanakya. Lalu saya akan memberitahu Bindu kalo Chanakya punya rencana untuk menjadikan Ashok sebagai samrat baru. Bindu akan patah hati, dan sangat mudah memenangkan hati seorang raja yang sedang merana." Helena menyerigai puas dengan rencana yang di susunnya.

Ashok dan Siamak berjalan berdua. Pada siamak Ashok mengucapkan terima kasih, "kau selalu membantuku. Tanpamu, saya pasti tersesat di sini." Siamak sambil tersenyum menyahut, "kita berteman, jangan berterima kasih padaku." Siamak bertanya kenapa Ashok mau menjadi sukarelawan dalam pertarungan kalo ia tak tau cara bertarung? Ashok berkata kalo ia ingin menempatkan diri di berbagai situasi. Tiba-tiba muncul Sushim dan menantang ashok bertarung kalo Ashok punya keberanian. Siamak menegur Sushim, "tidak baik menatang orang seperti itu, kak Sushim. Sama sekali tak cocok dengan kepribadianmu." Lalu Siamak mengajak Ashok pergi dari tempat itu. "ayo Ashok, kita hampir terlambat." Ashok mengikuti langkah siamak. Tapi sebelum pergi, ashok sempat melirik Sushim dengan tatapan tajam. Sushim membalas lirikan Ashok dengan tak kalah garangnya.

Ashok berkeliaran di sekolah. ia melihat Mandir, ia singgah disana dan berdoa. Sambil menyatukan tangan di dada, Ashok berkata, " saya tak tau mengapa sesuatu terjadi dalam hidup. Tapi saya percaya bahwa apapun yang terjadi pad saya adalah ajaib. saya tak pernah terpikir akan belajar di sini dan mendapat penghormatan dari Samrat. Kita tak mampu melihat masa depan, tapi ini benar, apapun yang terjadi, terjadi karena kebaikan. Hidupku sangat baik karena saya memiliki restu dari ibuku. saya berharap bisa bertemu ibu sehingga saya bisa memberitahunya tentang hari pertam saya di sekolah. Maafkan saya dewa, kerana menyalahgunakan berkahmu, tapi sekarang saya akan mengikuti jalanmu. saya tak percaya pada nasibku." Chanakya datang ke mandir dan berdiri diam-diam di belakang ashok. Ashok tak menyadarinya, ia terus berbicara, ". saya bahkan mulai merasa kalo achari Chanakya juga menginginkan kebaikanku. ia memang melakukan banyak hal buruk padaku, tapi ia juga berjuang untukku beberapa kali. saya seperti ingin minta maaf padanya, tapi nanti ia mengira samrat vanraj membungkuk padanya. saya menentang ibuku agar bisa sampai ke sini. Maka berilah saya kekuatan untuk mengikuti jalan yang benar. saya melakukan semua ini untuk melindungi ibuku. saya ingin ia beristirahat dan saya yang bekerja untuknya. saya tak ingin menjadi bebannya. " Ashok kemudian memberi hormat pada patung dewa dan membalikan badan. ia melihat Chanakya dan menyapanya dengan ramah, "Achari.anda?" Ashok bicara banyak, Chanakya hanya mendengarkan dengan mata berkaca-kaca menahan sedih dan haru. Ashok menanyakan kapan ibunya dan bindu kembali dari berburu, " saya sangat merindukannya. Anda tau kan betapa saya sangat mencintainya. saya hanya ingin memeluknya sekali lagi dan katakan padanya agar tak marah pad saya lagi." Chanakya mendengarkan kata-kata Ashok dengan mata berkaca-kaca menahan sedih dan haru. ia meletakkan tangan di kepala Ashok untuk memberkatinya. Lalu ia menyembah patung dewa sambil memohon dalam hati, "dewa, saya tak punya keberanian untuk memberitahu seorang anak bahwa ibunya telah mati. saya tak punya keberanian memberitahu Ashok bahwa saya tak bisa melindungi ibunya, beri saya kekuatan dewa." Lalu sekali lagi ia menyentuh kepala Ashok dan menepuk pundaknya. Ashok dengan nada bercanda bertanya, "kenapa achari? kenapa memberiku begitu banyak cinta? Pasti ada alasan di balik semua ini. Apakah anda berencana memisahkan saya dari ibuku lagi?" Chanakya dengan berat hati memberitahu ashok kalo ibunya tak akan pernah kembali. Ashok kaget, "apa?' Chanakya sambil menahan aiarmata berkata, "ibumu meninggal." Ashok terpana tak percaya. ia tertegun lama. Chanakya teringat bagaimana ia berjanji kalo ashok mengikuti aturannya, ia akan melindungi ibunya. Ashok dengan perasaan tak percaya bertanya, "mengapa? mengapa anda bohong padaku? Di depan mandir?" Chanakya mengatakan kalo itu benar. Ashok berteriak, "tidak! tak achari! Anda berbohong pad saya sebelum ini. saya tak bisa mentolerir ini sekarang. saya tak mempercayai anda. saya menghormati anda, tapi sekarang tak lagi. saya tak tau kenapa anda melakukan ini, tapi anda tak melakukan hal yang benar." Chanakya dengan penuh rasa bersalah berkata, " saya tau sulit bagimu mempercayainya. Tapi ini benar." Ashok kembali berteriak, "tidaaakk! Ibuku masih hidup. Tak boleh terjadi apa-apa pada ibuku. Selama saya masih hidup tak boleh terjadi apa-apa padanya. ia masih hidup! Anda dengar itu? Ibuku masih hidup!" lalu sambil menangis Ashok berlari meninggalkan Chanakya.

Justin dan Helena sedang merayakan kesuksesan rencananya dengan bersulang. Setelah meneguk minumannya, Justin dengan rasa bersalah meminta maaf pada Helena, "maafkan saya ma, karena telah berl saya tak sopan padamu hari itu." Helena menyentuh tangan Justin penuh kasih sayang, "percayalah padaku, sampai saya tak membuat masa depanmu aman, saya tak akan pergi dari dunia ini." Justin terpana, "apa?" Belum sempat Helena menyahut, prajurit datang memenuhi panggilan Helena. Helena memberikan surat padanya, menyuruh ia mengirim surat itu pada Raja Ujjain. Pada Justin Helena berkata kalo mereka butuh bantuan raja Ujjain untuk merebut tahta.

Perdana menteri mengunjungi Klinik dan menanyai para pelayan yang ada di sana tentang anak Dharma. Tapi mereka semua mengatakan tak tahu. Perdana menteri kemudian meninggalkan Klinik, di saat yang sama Ashok datang, keduanya berpapasan tapi sama-sama tak melihat.  Ashok menghampiri para pelayan yang masih berdiri dan bertanya tentang Dharma. Pelayan itu menjawab kalo Dharma sudah mati. Ashok setengah berteriak berkata, "tidak! tak terjadi apa-apa padanya. ia dan Samrat pergi beruru, sebentar lagi pasti kembali." Dengan kesal Ashok meninggalkan klinik. ia pergi kepasar, sambil berjalan, matanya mencari-cari sosok Dharma. Ashok terlihat cemas. ia ingat bagaimana Dharma berkata kalo restunya akan selalu menyertai Ashok. Semua kata-kata Dharma tergiang kembali di telinga Ashok, bagaimana ia berpesan agar ashok berjalan di jalan damai kalo ingin menemukan dirinya, bagaimana Dharma berkata kalo ia lebih memilih mati daripada melihat Ashok melakukan kekerasan. Ashok dalam hati berkata, "tidak ma. tak akan terjadi apa-apa padamu. Tak akan, ma." Seorang anak yang pernah di rawat Ashok berlari-lari memanggilnya. Ashok menoleh. Sambil menangis sedih anak itu berkata pada  Ashok apakah tabib wanita yang merawat mereka sudah meningal. Ashok dengan hati teriris menjawab, "tidak, ia tak mati. ia banyak membantu orang. ia banyak melakukan kebaikan, jadi bagaimana hal buruk bisa terjadi padanya? ia sedang pergi dengan samrat. saya akan membawanya kembali, kau jangan kuatir. saya akan meminta ia membuatkan laddo untukmu. Kamu suka laddo kan?" Anak kecil itu mengangguk. Ashok mengelus pipi anak itu dan mengusap airmatanya. Lalu dengan airmata sendiri yang tertahan di kelopak mata, Ashok berlalu dari  hadapan anak itu.

Chanakya mengumpulkan prajurit dan dayang dan memberitahu mereka kalo Ashok akan mencoba meninggalkan Patliputra. Mereka harus mengawasinya dan melakukan sedaya upaya untuk menghentikannya. Mereka semua menganguk paham dan pergi menjalankan perintah chanakya. Radhagupta menemui Chanakya untuk memberitahu kalo mereka tak menemukan apa-apa tentang Nirjara. Chanakya dengan cemas berkata kalo dirinya sangat ingin tau tentang keadaannya. Dan meminta Radhagupta melakukan apapun untuk menemukan Nirjara, "hanya Nirjara yang bisa memberitahu tentang kejadian ini. Apakah ini kecelakaan atau di rencanakan." Chanakya berkata kalo dirinya telah mengambil tanggung jawab Ashok dan Dharma. Sehingga kalo Ashok menanyainya, ia tau harus menjawab apa, "temukan nirjara apapun caranya." Radhagupta mengangguk

Ashok duduk di pedati dengan wajah sedih. ia akan keluar dari Patliputra untuk pergi mencari Dharma. Bayangan Dharma tak pernah hengkang dari benak Ashok. ia ingat bagaimana Dharma memuji Ashok di depan Bindu, bagaimana Dharma selalu memanjakannya dan bagaimana ia tersenyum padanya untuk yang terakhir kali. Pedati tersandung sesuatu, Ashok tersadar dari lamunannya. ia meminta sais pedati mempercepat laju pedatinya. Si sais berkata, kalo pedati jalannya yang memang seperti ini, ia menyuruh Ashok sabar. Dalam hati Ashok berkata, " saya akan melakukan apapun untuk menemukan ibuku. saya akan menemukannya apapun taruhannya." Tiba-tiba Ashok melihat seorang wanita memakai kerudung seperi kerudung dharma. Tanpa pikir panjang, Ashok melompat dari pedati dan berlari memeluk wanita itu, "ma, kau masih hidudp. saya sangat senang." Wanita itu membalikan badannya kearah Ashok, Ashok tertegun.. Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Ashoka episode 25


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Antv Episode 24. Please share...!

Blog, Updated at: 11:25