Trik Di Balik Berhentinya Kompetisi QNB/ISL 2015

Baca Juga:

Trik Di Balik Berhentinya Kompetisi QNB/ISL 2015. Jangan mudah menelan mentah-mentah berita tentang keputusan Exco PSSI yang menyatakan kompetisi berhenti alias selesai. Itu cuma trick buat menyerang balik Menpora. Itu jurus yang sudah ditebak sebelumnya. Tujuan utamanya adalah melepaskan diri dari kewajiban membayar gaji pemain. Ingat bro, yang dihadapi Menpora ini kartel berbasis ormas dan parpol. Licin dan banyak manuver.

Setelah ini gelombang serangan media akan mengalir dari berbagai penjuru secara masif, terstruktur dan sistematis. Yang jadi narsum siapa lagi kalau bukan korban-korban yang berjatuhan akibat kompetisi dihentikan oleh mereka sendiri. Budget membayar gaji akan dialihkan untuk membayar media.

Satu hal yang pasti akan disembunyikan oleh media pro PSSI tersebut adalah fakta bahwa Menpora sudah mengumpulkan mereka untuk berkoordinasi, bahkan menyuruh kompetisi segera diputar tgl 9 Mei 2015.

Ini strategi yang sudah bisa dibaca, yaitu menolak berkompetisi, menyandera timnas, dan membentuk opini publik secara gencar dengan mendiskreditkan Menpora. Seolah-olah tidak mengirim timnas ke Sea Games adalah bencana besar yang mempermalukan nama bangsa. Padahal jika dikirim paling juga nyungsep di babak penyisihan.

Jangan galau jika sehabis ini ada gelombang demo (mungkin bersponsor). Ada link berita menyudutkan Menpora bertebaran dimana-mana. Hadapi saja dengan tenang. Semua resiko ini sudah masuk kalkulasi Menpora. Jadi antisipasinya juga sudah disiapkan. Ini cuma adu nyali dan adu ketahanan nafas.

Mereka akan sedikit diatas angin menjelang Sea Games. Tapi memasuki bulan Juni saat bulan puasa menanti, pelatih dan pemain yang 'kelaparan' akan memberontak dan memilih tunduk kepada Menpora. Asal ada kompetisi dan terima gaji, mereka akan sign kontrak. Sebenarnya terhitung sejak dinyatakan FORCE MAJEURE, secara hukum kontrak pemain dan klub sudah putus. Sekali lagi : PUTUS.

Sehabis ini mereka mau bergabung klub manapun boleh saja. Berkompetisi dimanapun bisa saja.

Jika saat-saat kritis ini bisa dilampaui, mungkin rezim ini akan tumbang dan menata ulang sepakbola nasional yg dicanangkan oleh Menpora bisa dijalankan.

By Ari Wibowo FDSI (Forum Diskusi Suporter Indonesia)