Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 499

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 499. Adegan masih melanjutkan yang kemarin malam. Jalal datang memberi selamat kepada wanita itu. Jodha sementara itu masih terdiam dan belum mampu melanjutkan melafalkan kalimat syahadat secara lengkap. Jalal pergi menghampiri dan masuk ke ruang sebelahnya. Jalal langsung mengucapkan dengan lantang: “Mubāraka hō kā tum. Aku ucapkan selamat kepada mu” Ia memandang kearah wanita itu dan terkejut memandang wajahnya. Wanita itu ternyata adalah Jodha. Sedangkan Jodha yang sedari tadi tertunduk diam pun terkejut mendengar suara suami nya itu. Jalal bergegas menghampiri dan berkata: “Apa-apaan kau ini?!” Jalal menyuruh para Ulama menghentikan semua aktifitas. Jalal: “Hentikan semua ini!!! Si Ulama senior berkata: “Maafkan kami Shahenshah akan tetapi kami tak tahu bahwa Malika Hindustan dipaksa?” Jalal menyuruh semua orang keluar. Jalal memandang Jodha dengan geram: “Bukan kah kau sudah bersumpah tak akan berpindah agama? Lalu untuk apa semua ini?!” Jodha menjawab: “Aku merasa tak berdaya” Jalal makin marah: “Bukankah sudah ku katakan pada mu!? Adalah dosa jika kau pindah agama hanya karena terpaksa. Lalu mengapa kau lakukan ini? Jodha dengan sedih menjawab: “Karena tak ada lagi yang bisa ku lakukan. Sama sekali tak ada kabar dari mu” Jalal menyelak bicara dan terus marah: “Aku ingin memberi mu kejutan. Aku ingin berita kemenangan itu kau dengar dari diri ku sendiri. Bukan kah aku telah berusaha keras untuk membuat mu mengerti bahwa kau tak perlu melakukan semua ini. Aku pergi melawan Iran demi kebebasan negeri ini. Hal ini sama sekali tak ada hubungannya dengan diri mu yang berbangsa Rajavnshi!!!”  Jodha tertunduk menjawab: “Aku mengira aku dapat menyelesaikan semua masalah ini” Jalal: “Kau telah menghianati diri ku. Kau telah ditekan untuk pindah agama. Kau bahkan telah melawan hukum. Kau menghina diri ku, menghina agama ku, melanggar perintah dan sumpah!!!” Jalal kesal dan pergi meninggalkan Jodha terbingung-bingung disana. (OMG Shahenshah kok malah langsung marah-marah sih. Belum juga tahu masalah sebenarnya. Bikin kejutan kok malah memarahi. I am not liking this kind of Shahenshah!!! NOT AT ALL)

Sementara itu di istana salah seorang pelayan berpapasan dengan Hoshiyar. Ia ngomel karena tertabrak pelayan itu. Hoshiyar bertanya memangnya kau mau kemana? Pelayan itu berkata ia akan menyampaikan berita penting untuk Mariam Makani. Hoshiyar memaksa pelayan itu untuk mengatakan kepadanya berita itu. Awalnya pelayan menolak tetapi ia akhirnya bercerita. Tetapi suara mereka tak diperdengarkan. Lalu Hoshiyar menyuruh pelayan itu pergi.

Sementara itu kamera memperlihatkan Hamida terbaring lemah di tempat tidurnya. Hamida berkata: “Tak ada satu pun berita yang datang untuk ku. Tak ada yang bisa membuat ku bahagia. Jalal dan cucuku tak satu pun mengirim berita” Ia dikelilingi Salima yang terlihat menangis terharu dan Gulbadan yang tertegun sedih. Hamida bertanya apakah Ruqaiya mendengar sesuatu kabar? Ruks menjawab ia juga tak menerima kabar apa pun. Padahal ia telah memerintahkan prajurit menyusul ke Jalal tetapi mereka belum kembali. Tiba-tiba Hoshiyar datang berlari dan berkata: “Mariam Makani aku datang membawa kabar baik. Sangat baik. Shahenshah akan segera kembali ke Agra. Shahensha telah memenangkan perang” Hamida langsung tersenyum begitu juga semua yang hadir disana. Hamida kemudian bertanya apakah semua baik-baik saja? Hoshiyar mengiyakan. Hamida mengucapkan puji syukur nya kepada Tuhan. Ia ingin mengadakan pesta penyambutan besar-besaran. Ruqaiya langsung setuju. Ruqaiya menjanjikan Hoshiyar sebuah hadiah yang mahal karena berjasa membawa kabar baik ini.

Hamida, Ruqaiya dan Salima tampak berdiri di balkon istana menanti kedatangan Jalal. Para pelayan dan pengawal istana meneriakan: “Hidup Kerajaan Mughal! Hidup Shahenshah Jalaluddin Muhammad Akbar!” Terlihat Jalal memasuki istana bersama pengawalnya. Semua tampak tersenyum bahagia. Jalal dan Abu Fazl berjalan memasuki istana.  Lalu dibelakang iringan tampak juga ada tandu Jodha. Birbal dan Todar Mal memberi ucapan selamat  kepada Shahenshah. Sementara itu Jodha terlihat keluar dari tandu. Ruks, Salima dan Hamida kaget melihat Jodha datang bersama Jalal dan berpakaian Mudhal. Ruks bilang kenapa Jodha datang bersama Jalal? Salima bilang bahwa Jodha tadi pergi ke Mandir untuk berdoa. Tetapi ia tak mengenakan baju Mughal ini. Ruqaiya yang selalu bersiasat tentu curiga dan berkata dalam hati pasti ada sesuatu yang tak benar nih. Sementara itu Jodha terlihat tertunduk diam dengan wajah sedih. Birbal menanyakan kemana Murad, Salim dan Daniyal? Jalal menjawab bahwa Murad, Salim dan Daniyal akan kembali nanti setelah selesai memastikan keadaan di Iran. Kemudian Jalal berjalan menghampiri Hamida. Jodha dibiarkan Jalal tanpa ditegur sekalipun.
Jalal terlihat berjalan memasuki kamar Hamida dan disambut oleh Aram Banu. Jalal tersenyum bahagia dan menggendongnya. Para istri lainnya menyambut kedatangan Jalal dan satu per satu memberikan bunga mawar dan mengucapkan selamat atas kemenangan Jalal.  Jalal kemudian memeluk Ruqaiya dan Salima. Jodha tak tampak di ruangan tersebut. Jalaltersenyum dan  kemudian duduk disamping Hamida. Hamida berkata:”Fateh Mubarak. Selamat atas kemenangan mu anak ku” Jalal kemudian mencium tangan Hamida: “Amijan aku sangat kuatir akan kesehatan mu”  Lalu ia bertanya kepada Ruqaiya: “Mengapa kau tak mengabari ku bahwa Amijan sakit?” Hamida berkata bahwa dirinya melarang karena takut menggangu konsentrasi Jalal disaat perang. Salima berkata bahwa sekarang Amijan akan mau makan lagi. Jalal kaget. Salima menjawab bahwa Amijan keras kepala dan menolak makan sampai Jalal kembali. Ruks kemudian membawa makanan untuk Hamida dan Jalal memaksanya untuk makan. Jalal menyuapi Ibunya. Hamida tampak bahagia: “Semua senang semua masalah ini berakhir. Dimana gerangan cucu-cucuku? Jalal menjawab: “Amijan mereka aku tugaskan ke beberapa kota lain yang telah kita telah menangkan. Mereka akan memastikan hukum baru sesuai dengan Mughal diberlakukan disana. Mereka bertiga telah kembali berbaikan” (Hemm rupanya Jalal belum juga mengetahui bahwa tindakannya yang tiba-tiba mengembalikan kedudukan Shah Shah kepada Salim, telah menyalakan kembali api kemarahan pada diri Murad dan Daniyal). Terlihat Jodha datang ke kamar Hamida masih dalam pakaian Mughal. Jodha menyapa dan memberi salam kepada Hamida. Semua tampak kaget melihat Jodha berpakaian Mughal. Jalal tampak kesal.  Salima menghampiri Jodha dan bertanya: “Bukankah kau ke Mandir? Lalu kenapa aku berpakaian Mughal? Dan kenapa datang bersama Shahenshah?” Jodha tampak terpojok dan semua ini karena kesalahan Hamida dan Jalal. Jalal  berdiri dan dengan wajah kesal berkata kepada Jodha agar menjawab pertanyaan Salima. Jalal: “Katakan bukan kah kau ke Kuil/ Mandir? Lalu mana Parsad dari Mandir!?” Jodha terdiam dan hanya memandang Jalal. Jalal lanjut berkata: “ Jodha tak pergi ke Mandir tetapi ia pergi ke Dargah! ia  pergi untuk pindah agama Islam! Semua kaget mendengar itu. Jalal berkata: “Untung saja aku berada disana dan menghentikannya. Jodha telah melawan kehendak suami. ia telah pergi melawan kata hatinya sendiri. ia melanggar sumpahnya. Aku sungguh tak bisa mengerti kenapa ia melakukan hal ini?! Aku tak akan menyalahkan orang lain karena Jhoda sendiri bahkan tak menjunjung tinggi sumpah kami. Ia bahkan tak peduli dengan hukum dan perintah ku. Jodha telah mempermalukan diri ku. Lalu mana mungkin Jodha bisa dipengaruhi orang lain?! Sungguh aku malu. ia telah melecehkan satu-satunya alasan kenapa aku pergi memerangi Iran. Jodha menodai tujuan ku itu!!!” Jalal memandang Jodha dengan kesal ia berkata: “Aku lelah!” Jalal pun pergi meninggalkan ruangan. Hamida tampak sedih. Sementara Ruks, yah tentunya ia senyum dengan sinis seperti biasanya.

Dikamarnya Ruqaiya sedang berhias dibantu Hoshiyar. Hoshiyar berkata: “Pertama-tama Jodha menolak pindah agama dan sekarang ia malah mau?”

Ruqaiya: “Ah aku tak peduli.  Apapun yang ia lakukan semua menguntungkan diri ku. Karena Jalal sekarang benci padanya. ia bahkan tak datang ke kamar Jodha. Maka aku lah yang akan datang ke Jalal dan menemaninya”

Kamera memperlihatkan Jalal sedang di Hamam. Punggung dan tangannya sedang  diborehkan rempah-rempah. Ia sedang menikmati minuman sambil teringat saat melihat Jodha di Dargah. Ia kemudian menyuruh pelayan pergi meninggalkannya sendirian. Terlihat Ruqaiya masuk mendekati Jalal. Ia menyentuh Jalal. Tetapi Jalal malah melarangnya ia tak mau diganggu. Jalal berkata: Aku tak mau ditanya-tanya sekarang ini!” Ruqaiya: “Baiklah aku tak akan menanyakan apa-apa. Katakan apa yang ada dalam hati mu saja” Jalal marah dan berkata kau tahu dan tak perlu bertanya!!” Jalal berkata: “Kejadian ini amat membuat ku terpukul. Aku berperang dengan tujuan agar tak seorangpun boleh dipaksa pindah agama. Tetapi saat aku kembali malah aku mendapatkan sesuatu yang amat menyakitkan” Jalal kemudian telah berpakaian dan siap keluar dari Hamam. Ruqaiya berkata: “Tak adakah kau waktu luang untuk bersama ku?” Jalal tak mau diganggu. ia pun pergi meninggalkan Ruqaiya disana. Ruks berkata pada dirinya sendiri: “Kau tak punya waktu untuk bersama ku dan apalagi untuk mencintai ku”

Jodha tampak sedang merapihkan rambutnya dikamar bersama Moti Bai. Ia berkata: “Shahenshah amat marah kepada ku.  Apakah yang kulakukan itu begitu buruk?” Moti Bai menjawab: “Dalam situasi seperti kemarin tentu kau tak salah. Shahenshah pasti bisa mengerti diri mu” Moti Bai mulai mengikat rambu Jodha tetapi ia melarangnya: “Moti tolong biarkan rambut ku terurai karena Shahenshah lebih menyukainya begitu” Jalal sedang duduk dikamarnya. Ia tampak masih kesal tetapi kemudian pelayan datang mengatakan Malika Hindustan datang. Jodha masuk ke kamar Jalal. Jalal cuek tak memandang kearah Jodha. Jodha bertanya duluan: “Shahensahah apakah kau masih marah dengan ku?” Jalal menjawab: “Masih kah kau ingat janji mu Jodha?” Jodha bertanya janji yang mana? Jalal:”Janji yang kau ucapkan saat kita menikah” Jodha: “Istri harus menurut kepada suaminya. Istri akan mengikuti suami nya sampai matipun. Jalal: “Aku pikir janji itu harus diganti karena ternyata tak kau patuhi. Lalu untuk apa ada janji itu?!” Jodha duduk disamping Jalal dan berkata: “Aku tahu aku bersalah. Kau boleh menghukum ku. Tetapi janganlah kau terus marah pada ku” pinta Jodha sedih. Jalal: "Jodha apakah setelah semua ini kau mau aku tak marah lagi pada mu? Baiklah kalau begitu. Aku tak akan marah lagi pada mu” Jodha berdiri mendekati Jalal dan berkata: “Akan tetapi perlakuan mu kepada ku sangat menyakitkan Shahenshah” Jalal berkata: “Sebaiknya kau pergi dari sini sebelum aku berkata kasar kepada mu” Jodha menjawab: “Kalau begitu silahkan lah kau marahi aku, hukumlah aku, akan tetapi jangan usir aku dari sisi mu. Aku ingin bersama mu” Jodha kemudian menggenggam tangan Jalal. Jalal berkata: “Lalu kenapa kau melanggar perintah ku? Malika Hindustan kau telah berani melanggarnya akan tetapi aku tak akan pernah melakukan itu. Baiklah kalau begitu kau diam disini dan aku yang akan pergi” Jalal pergi meninggalkan Jodha berlinangan air mata disana. Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 500


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 499. Please share...!

Blog, Updated at: 01:44