Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 497,Adegan dimulai dengan melanjutkan episode kemarin. Suasana malam hari. Jalal terpisah dari Abu Fazl dan pengawalnya. Jalal berkata kepada kudanya: “Chalo! Chalo! Ayo jalan! Jalan! Kya hua? Ada apa dengan mu? Thikey. Baiklah” Walaupun Jalal bersikeras akan tetapi Kuda yang ditungganinya tetap tak mau bergerak maju. Jalal pun turun dari kudanya. Ia melihat kesekelilingnya. Bunyi angin dan suara burung Hantu terdengar dilatar belakang. Jalal memandang keatas dahan pohon. Ada Burung Hantu yang bertengger diatas sana. Ia meninggalkan kudanya dan berjalan memeriksa sekitarnya. Hutan belukar tersebut dihuni banyak ular ternyata. Tiba-tiba ada sosok perempuan berlari di arah seberang depan Jalal. Suara gemerincing gelang kakinya terdengar sayup-sayup. Jalal memeriksa dibalik pohon tetapi perempuan itu sudah menghilang. Ia berlari ke arah lain sambil sesekali mengintip dari balik pohon kearah Jalal. Jalal kembali ke kudanya dan lanjut berjalan menuntunnya menembus hutan. Sementara si perempuan misterius itu terus mengawasi dari balik pepohonan. Tiba-tiba perempuan itu berlari lagi dan suara gemerincing gelang kakinya pun terdengar lagi oleh Jalal. Kali ini ia penasaran dan memanggil: “Ada siapa disana?” Tak ada jawaban dari perempuan itu. Jalal berkata kepada Kudanya: “Tum he rukna. Kau diam disini” Lalu ia berteriak lagi: “Kon hu tum? Siapa kah kau? Koi he ap? Adakah orang disana? Jawaab tum! Jawablah kau!” Tiba-tiba sosok perempuan bermata berapi-api biru berdiri dibelakang Jalal tanpa disadarinya. Kabut menyelimuti sekeliling. (OMG kok jadi mirip film horror sih? Untung si perempuan ngak bertaring. Kalau iya jadi mirip drama seri Twilight. Hemm getting bored with this scene. Jadi mengada-ada aja!) Lanjut kembali ke Jalal. Perempuan itu berdiri tepat di belakang Jalal dan memperhatikannya dengan seksama. Akan tapi kedahirannya tetap tak dapat dirasakan Jalal. Tiba-tiba si perempuan berteriak: “Bacao! Tolong!” Jalal pun menengok kebelakang dan perempuan itu menghilang. Jalal melihat kesekeliling dan menemukan perempuan tadi terbujur ditanah seolah-olah ia terluka. Jalal menghampiri dan bertanya siapa gerangan diri perempuan itu? Si perempuan tiba-tiba memeluk Jalal erat pura-pura ketakutan: “Tolong lah aku” Jalal merasakan keanehan dan melepas pelukan si perempuan tadi dan bertanya kenapa perempuan itu berada disini? Perempuan itu mengaku bahwa ada sekelompok lelaki yang mengejar-ngejar dirinya. Bahwa ia sangat takut sekali. Jalal berkata agar perempuan itu jangan kuatir ia akan menolongnya. Mereka pun berjalan.
Sementara itu di Agra, Jodha sedang berada di ruang museum istana. Ia sedang memandangi lukisan dirinya yang berdiri disebelah Jalal. Jodha berkata: “Aku telah berjanji kepada mu Shahenshah. Aku tak akan pindah agama akan tetapi kau juga telah menitipkan Amijan pada ku. Aku harus menjaganya dengan baik. Jika aku tak pindah agama maka jiwa Amijan tak mungkin bisa terselamatkan. Dirinya semakin lemah karena penyakitnya semakin parah. Maafkan aku harus melanggar sumpah ku kepada mu. Jika terjadi sesuatu dengan Amijan maka aku tak akan dapat memaafkan diri ku sendiri. Aku harus pindah agama. Aku terpaksa mengambil keputusan ini. Jodha menarik nafas dalam-dalam menahan rasa sedihnya.
Kembali ke hutan dimana Jalal berada. Mereka berhenti berjalan karena si perempuan tadi bilang disini tadi para lelaki yang mengejarnya berada. Jalal mengambil pedangnya dan menyuruh Si perempuan itu menunggu disitu. berkata pada dirinya sendiri: “Bohot pasanda. Hem aku rasa aku amat suka lelaki ini. Aku akan menjadikannya milik ku” Jalal kembali dan mengatakan tak ada siapa-siapa lagi disana. Jalal menawarkan mengantarnya pulang dan ia bertanya siapa namanya? Perempuan itu bilang namanya Laboni. Jalal lanjut bertanya sedang apa ia di hutan ini? Laboni mengaku ia disuruh ibunya mencari kayu bakar. Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya ia dilarang kesini. Menurut ibunya ada banyak hantu dan arwah-arwah tersesat dibagian hutan ini. Tapi Jalal tampaknya tak peduli dengan hal ini. Laboni bertanya apakah Jalal tak percaya hantu? Jalal menjawab ia tak percaya hantu. Laboni lanjut bercerita bahwa ada hal-hal yang secara kasat mata tak dapat kita lihat, akan tetapi sebenarnya ia ada. Jalal berkata: “Aku hanya percaya kepada Tuhan. Jika kita menyebut nama Tuhan maka Ia akan melindungi diri kita” Laboni tampak gelisah begitu Jalal menyebut Tuhan. Jalal mengajak Laboni terus berjalan.
Malam itu di Agra, Jodha tampak berjalan di halaman istana bersama Moti Bai sambil berbincang. Tiba-tiba ia melihat Zil ibunya Anarkali yang sedang berdoa di dekat taman. (Hem aneh yak kok shalat di taman istana agak2 maksa nih adegan) Saat Zil selesai Jodha menghampirinya. Zil menyapa salam hormat kepada Malika Hindustan. ia berdalih bahwa ia akan menemui Anarkali tetapi kemudian mendengar suara Azan. Jadi ia memutuskan untuk langsung Shalat disini saja. Ia lalu meminta maaf jika kehadirannya disana mengganggu. Malika Hindustan menjawab: “Kau sedang berdoa. Itu tak berarti kau menganggu siapa pun.Apakah kau sedang memohon sesuatu kah dalam shalat mu tadi?” Zil menjawab bahwa ia memohon untuk keselamatan Shahenshah dan pasukan Mughal yang sedang di medan perang. Apakah Malika Hindustan sudah mendapat kabar dari sana?” Jodha menjawab: “Belum aku belum mendapat kabar apa pun” Zil berkata agar Jodha tak usah kuatir semua akan baik-baik saja. Jodha menjawab: “Tentu saya yakin juga semua akan baik-baik saja” Zil mohon diri. Jodha berkata dalam hati. Bahwa tentu saja semua akan baik-baik saja begitu dirinya pindah agama dan menerima Islam.
Jalal terlihat masih di hutan bersama Laboni. Jalal melanjutkan perjalan dan akhirnya mereka sampai dekat sebuah gua. Laboni berkata inilah tempat tinggalnya. Laboni mempersilahkan Jalal mampir masuk tetapi Jalal menolak dan mohon pamit. Jalal pun berjalan meninggalkan Laboni. Tetapi Laboni ternyata memiliki kekuatan magic. Secara tiba-tiba duri panjang muncul ditanah dekat kaki Jalal melangkah. Kaki Jalal pun tergores duri dan
berdarah. Jalal kaget dan berhenti. Laboni menghampiri Jalal dan bertanya ada apa gerangan? Laboni bilang disini banyak tanaman berduri. Laboni lalu bilang ia akan membantu mencabut durinya. Jalal menolak tetapi Laboni tetap memaksa dan berlutut mencabut duri tersebut. Darah terciprat dari kaki Jalal dan mengenai daun. Jalal lalu tetap pamit dan berjalan meninggalkan Laboni. Laboni mengambil daun tersebut dan memandangi nya sambil tersenyum aneh.
Laboni sedang di dalam gua bersama seorang perempuan tua yang tampaknya adalah Ibunya. ia berkata akan melalukan sesuatu terhadap Shahensah. Kemudia Ibu nya itu terlihat duduk dikelilingi tengkorak-tengkorak yang menyala-nyala. Kelihatannnya mereka melakukan ritual ilmu hitam. Lentera kayu berada di tengah lingkaran diagram aneh dilantai. Ibu Laboni berulang-ulnag mengucapkan sesuatu lalu menggerakan tangannya kearah lentera tadi. Lentera kayu itu pun menyala dan terbang melayang kearah luar. Ia berkata: "Mauta jaldī mēṁ nē. Kematian akan segera datang. Aku baru saja mengucapkan mantra ilmu hitam kepada seseorang dan hidup orang tersebut hanya tersisa 5 hari saja. Ibu Laboni tertawa terbahak. Ia kemudian bertanya apakah Laboni membawakannya sesuatu? Laboni memperlihatkan daun yang ada bercak darah Jalal. Laboni: “Deko ma. Lihat ini untuk Ibu” Ibu Laboni kemudian menerima daun tersebut dan mengendusnya: “Khuun. Darah rupanya. Yeh to shah khun lata hei. Ini berbau darah seorang keturunan bangsawan” Laboni menjawab: “Darah ini bukan sekedar keturunan bangsawan tetapi darah Shahenshah. Shahenshah Hindustan Jalaluddin Muhammad Akbar. Aku menginginkannya untuk diri ku sendiri” Ibu Laboni menjawab: “Tum cāhi'ē vahīṁ milēgā. Tentu anak ku kau pasti akan mendapatkannya. Kau mahir ilmu hitam. Mudah saja bagi mu untuk mendapatkan siapa pun. Shahenshah tumhārā ġulāma hōgā. Jika kau menginginkan Shahenshah maka kau bisa membuatnya menjadi budak mu” Ibu Laboni mulai meniup-niup dan mengucap mantra pada daun tadi. Ia mencampur darah tersebut dengan tanah dan membentuknya menjadi bulatan bola. Ibunya kemudian lanjut mengucapkan matra-mantra lagi. Laboni kemudian bertanya apa yang sedang dilakukan Ibunya? Ibu Laboni menjawab: “Aku akan mengguna-guna Shahenshah dan ia akan menjadi milik mu dalam waktu tak lama lagi. Kau akan dapat berbuat apa saja kepadanya. Kau bahkan bisa memerintahkannya menari untuk mu. Bersiap lah untuk malam Kaali Chaudas itu terjadi. Shahenshah sendiri yang akan mendatangi mu. Laboni menjawab: “Aku akan menantikan saat itu tiba”
Aduh jadi males tingkat dewa nih nontonnya! Dari dari "Silly Track" alias "Hamida Track" malah tambah parah pindah ke "Stupid Track" alias "Magic Track". Maaf kijie kalau saya besok tulis recap semankin pendek. Baca Selanjutnya
Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 498
Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 497
Posted by Putri Viona
Tags:
Jodha Akbar,
Sinopsis
Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 497. Please share...!
Blog, Updated at: 01:43