Sinopsis Abad Kejayaan ANTV Episode 50 Tayang 13 April 2015. Mustafa dan Aybige terkejut mendengar keputusan Ibu Suri yang akan menikahkan mereka berdua, Ibu Suri menjelaskan seorang Pangeran harus memiliki istri yang juga berasal dari keluarga kerajaan, namun Mustafa bertanya apakah ayahnya tau tentang keputusan ini dan Ibu Suri menjawab itu adalah keputusan Ibu Suri sendiri
suatu hari, Matrakci merasa putus asa dan berkata pada Ibrahim bahwa dirinya sudah muak dengan semua sandiwara itu dan Matrakci meminta Ibrahim agar menghapus semua siksaan batinnya, Ibrahim menolak, justru ketika Hatice menanyakan apakah ada masalah pada pernikahan Matrakci.. Ibrahim menyarankan Matrakci mempunyai masalah karena belum mempunyai anak dan Ibrahim menyarankan agar Matrakci dan Nigar memeriksakan ke dokter agar dapat membantu mereka mempunyai anak
Aybige yang resah tentang pernikahannya dengan Mustafa lalu mendatangi Hurrem, disitu Aybige menceritakan juga mencurahkan isi hatinya pada Hurrem tentang pernikahan itu, Aybige meminta Hurrem agar membantunya, Aybige meminta Hurrem membatalkan pernikahan itu, Hurrem meyakinkan Aybige bahwa pernikahan itu tak akan pernah terjadi karena ia berjanji akan membantu Aybige, Aybige merasa senang
Mustafa bertanya.tanya mengapa ibu dan neneknya membuat keputusan tanpa persetujuan ayahnya, Mahidevran meyakinkan bahwa pernikahannya demi kebaikan Negara, Mustafa marah dan menyangkalnya, namun Raja justru tak membantah, Raja bahkan meminta Mustafa untuk memikirkan kembali karena Aybige adalah wanita yang baik dan cantik, namun Mustafa tetap tak mau karena ia menganggap Aybige sebagai kakaknya
suatu ketika Hatice panik karena pematung akan membuat patung perwujudan Ibrahim (patung replika), ia takut kakanya akan marah pada Ibrahim, disisi lain Ibu Suri mengirim surat pada kakaknya di Crimea yang berisi tentang pernikahan Mustafa dan Aybige
Aybige memberitau Bali Bey tentang pernikahannya dengan Mustafa, Bali sangat terkejut namun ia tetap memberikan ucapan selamat pada Aybige walaupun dalam hatinya Bali Bey sangat sedih karena ia mencintai Aybige
Hatice meminta Daye agar mencari tau masalah Nigar dan Matrakci karena Hatice merasa keduanya menyembunyikan sesuatu
ketika sedang berdua, Hurrem mencoba berbicara pada Raja tentang pernikahan Aybige dan Mustafa, Hurrem terkejut karena Raja menyetujuinya, karena Hurrem berpikir bahwa baik Mustafa dan Aybige akan menikah dengan orang yang mereka cintai sama seperti dirinya dan Raja, Raja menjawab bahwa mereka harus mengikuti takdir
Ibu Suri yang kini mengetahui lebih jauh tentang Efsun lalu berkata bahwa kepala ular harus segera dipotong sebelum dewasa karena ia tak perlu Hurrem kedua, Ibu Suri akan mengirim Efsun ke istana lama
Hurrem mengunjungi istana Hatice, Hurrem terkejut melihat patung Ibrahim, Hurrem juga tau jika Hatice panik akan hal itu
Raja meminta kejelasan pada Ibunya mengapa menikahkan Mustafa dan Aybige, Ibu Suri menjawab bahwa Ibu Suri tak ingin Mustafa diracuni pikirannya oleh pelayan, sama seperti ayahnya
Mustafa yang tau bahwa Efsun dikirim ke istana lama lalu segera bertindak untuk membawa keluar Efsun
suatu ketika Hurrem memberitaukan Raja tentang Hatice yang panik dan gelisah karena patung perwujudan Ibrahim, mendengar semua itu Raja terkejut dan marah
Aybige bercerita pada Bali bahwa ia meminta Raja mengirimnya pulang dengan alasan ia akan melihat keluarganya di Crimea, namun tak akan kembali lagi karena sengaja untuk menghindari pernikahannya
Raja pun mengijinkan dan mempercayakan pada Bali akan keselamatan Aybige, Bali merasa bertanggung jawab atas perintah Raja itu, Bali menolak rencana Aybige yang akan melarikan diri, Aybige pun marah padanya
Raja pergi ke Istana Ibrahim, disana beliau melihat Ibrahim sedang berdiri dihadapan patungnya, sementara itu Hatice takut jika kakaknya memarahi Ibrahim
Mahidevran meminta Ibrahim agar segera melangsungkan pernikahan Mustafa dan Aybige
kemudian hari Raja memanggil Ibrahim untuk menghadapnya, disitu Raja merasa kecewa pada Ibrahim mengapa anak nelayan dari Manolis membuat patung seperti Raja, itu bukan hal sepele, dan Raja kecewa mengapa Ibrahim mempunyai pemikiran bahwa semua harus menyembahwanya sama seperti Raja
Raja menegaskan pada Ibrahim bahwa tak ada yang boleh berbuat seperti itu, Raja akhirnya memenggal kepala patung perwujudan Ibrahim
suatu hari, Matrakci merasa putus asa dan berkata pada Ibrahim bahwa dirinya sudah muak dengan semua sandiwara itu dan Matrakci meminta Ibrahim agar menghapus semua siksaan batinnya, Ibrahim menolak, justru ketika Hatice menanyakan apakah ada masalah pada pernikahan Matrakci.. Ibrahim menyarankan Matrakci mempunyai masalah karena belum mempunyai anak dan Ibrahim menyarankan agar Matrakci dan Nigar memeriksakan ke dokter agar dapat membantu mereka mempunyai anak
Aybige yang resah tentang pernikahannya dengan Mustafa lalu mendatangi Hurrem, disitu Aybige menceritakan juga mencurahkan isi hatinya pada Hurrem tentang pernikahan itu, Aybige meminta Hurrem agar membantunya, Aybige meminta Hurrem membatalkan pernikahan itu, Hurrem meyakinkan Aybige bahwa pernikahan itu tak akan pernah terjadi karena ia berjanji akan membantu Aybige, Aybige merasa senang
Mustafa bertanya.tanya mengapa ibu dan neneknya membuat keputusan tanpa persetujuan ayahnya, Mahidevran meyakinkan bahwa pernikahannya demi kebaikan Negara, Mustafa marah dan menyangkalnya, namun Raja justru tak membantah, Raja bahkan meminta Mustafa untuk memikirkan kembali karena Aybige adalah wanita yang baik dan cantik, namun Mustafa tetap tak mau karena ia menganggap Aybige sebagai kakaknya
suatu ketika Hatice panik karena pematung akan membuat patung perwujudan Ibrahim (patung replika), ia takut kakanya akan marah pada Ibrahim, disisi lain Ibu Suri mengirim surat pada kakaknya di Crimea yang berisi tentang pernikahan Mustafa dan Aybige
Aybige memberitau Bali Bey tentang pernikahannya dengan Mustafa, Bali sangat terkejut namun ia tetap memberikan ucapan selamat pada Aybige walaupun dalam hatinya Bali Bey sangat sedih karena ia mencintai Aybige
Hatice meminta Daye agar mencari tau masalah Nigar dan Matrakci karena Hatice merasa keduanya menyembunyikan sesuatu
ketika sedang berdua, Hurrem mencoba berbicara pada Raja tentang pernikahan Aybige dan Mustafa, Hurrem terkejut karena Raja menyetujuinya, karena Hurrem berpikir bahwa baik Mustafa dan Aybige akan menikah dengan orang yang mereka cintai sama seperti dirinya dan Raja, Raja menjawab bahwa mereka harus mengikuti takdir
Ibu Suri yang kini mengetahui lebih jauh tentang Efsun lalu berkata bahwa kepala ular harus segera dipotong sebelum dewasa karena ia tak perlu Hurrem kedua, Ibu Suri akan mengirim Efsun ke istana lama
Hurrem mengunjungi istana Hatice, Hurrem terkejut melihat patung Ibrahim, Hurrem juga tau jika Hatice panik akan hal itu
Raja meminta kejelasan pada Ibunya mengapa menikahkan Mustafa dan Aybige, Ibu Suri menjawab bahwa Ibu Suri tak ingin Mustafa diracuni pikirannya oleh pelayan, sama seperti ayahnya
Mustafa yang tau bahwa Efsun dikirim ke istana lama lalu segera bertindak untuk membawa keluar Efsun
suatu ketika Hurrem memberitaukan Raja tentang Hatice yang panik dan gelisah karena patung perwujudan Ibrahim, mendengar semua itu Raja terkejut dan marah
Aybige bercerita pada Bali bahwa ia meminta Raja mengirimnya pulang dengan alasan ia akan melihat keluarganya di Crimea, namun tak akan kembali lagi karena sengaja untuk menghindari pernikahannya
Raja pun mengijinkan dan mempercayakan pada Bali akan keselamatan Aybige, Bali merasa bertanggung jawab atas perintah Raja itu, Bali menolak rencana Aybige yang akan melarikan diri, Aybige pun marah padanya
Raja pergi ke Istana Ibrahim, disana beliau melihat Ibrahim sedang berdiri dihadapan patungnya, sementara itu Hatice takut jika kakaknya memarahi Ibrahim
Mahidevran meminta Ibrahim agar segera melangsungkan pernikahan Mustafa dan Aybige
kemudian hari Raja memanggil Ibrahim untuk menghadapnya, disitu Raja merasa kecewa pada Ibrahim mengapa anak nelayan dari Manolis membuat patung seperti Raja, itu bukan hal sepele, dan Raja kecewa mengapa Ibrahim mempunyai pemikiran bahwa semua harus menyembahwanya sama seperti Raja
Raja menegaskan pada Ibrahim bahwa tak ada yang boleh berbuat seperti itu, Raja akhirnya memenggal kepala patung perwujudan Ibrahim