Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 470

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 470. Hamida yg duduk ditepi pembaringan Jodha dan Ruqaiya berdiri disampingnya serta Moti Bai dibelakangnya. Semua tampak menangis dirundung duka. Jodha terbaring diam, tak ada gerakan nafas sama sekali. Raut wajahnya terlihat tidur dalam damai. Hamida meratapi Jodha: “Malik kyu humari  Jodha … “ Wahai Yang Maha Kuasa mengapa Jodhaku?”.Sementara itu Jalal terlihat telah kembali. Kedatangannya disambut barisan para prajurit yang tertunduk sedih. ”Mengapa? Ada apa dengan kalian?” Jalal bertanya.Sang Tabib memandangi Jalal dan berkata: ”Shahenshah. Ratu Jodha telah meninggal kan dunia ini. Ia tak ada lagi bersama kita”.  Jalal pun tercengang kehilangan kata2. Adegan flash back. Jalal terkenan masa berduaan dengan Jodha. Keduanya tampak sedang duduk santai ditempat tidur. Ia teringat kembali saat Jodha menanyakan ttg sumpah pernikahan mrk. Jodha: “Ada 7 sumpah yg kamu ucapkan kepada ku Shahenshah. Lupa kah kamu Shahenshah?” Jodha terlihat tersenyum sementara Jalal terihat mejawab serius. Jalal: ”Jodha bagaimana aku bisa lupa akan hal itu. Akan tetapi aku memohon maaf kepada mu. Krn hanya 1 dari 7 itu yg tak mungkin aku mengijinkanmu.  Aku tak akan mengijinkan kamu pergi meninggalkan dunia ini terlebih dahulu dari diri ku”. Jodha menjawab dengan wajah serius:”Tetapi Shahenshah hal ini adalah kebiasaan permohonan dan sumpah hormat seorang istri Rajpiut. Adalah sebuah kehormatan bagi seorg istri untuk meninggal sebelum suaminya”. Jalal tetap pada pendiriannya: ”Aku tak akan melakukan hal itu.  Justru aku sekarang berjanji kepada mu,  bhw aku tak akan membiarkan mu pergi meninggalkan ku terlebih dahulu. kamu berada disisi ku dan sambil aku memandangi wajah mu lah, yg aku inginkan sebelum aku mati”.  Jalal dan Jodha keduanya tampak tersenyum. Jodha bahkan mengggoda Jalal dan memegang tangan Jalal ketika ia berkata: ”Tentunya. Aku yakin kamu akan memegang teguh janji2 mu itu".
http://informasidiary.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-470.html
Jalal kembali tersadar ke realita. Kepala nya tertunduk dan melihat ke kanan-kiri bagaikan kehilangan pegangan. Ia pun mulai menangis tanpa bersuara. Jalal bergegas menghampiri tubuh Jodha dipembaringan. Jalal berlari sambil berteriak: “Jodha! Aku disini skrg. Aku telah datang,. Aku berhasil mencegah makam2 itu digusur”.Jalal terus mengajak bicara Jodha sambil tak hentinya menangis dan membelai kepala Jodha:” Ayolah Jodha bukalah mata mu. Ayo lah! Jodha pandang lah diri ku”. Kedua mata Jalal terlihat sampai bengkak krn terus menrus menangis tersedu2.

Hamida, Ruqaiya dan Moti Bai tak tahan melihat Jalal yg terpukul maka mereka pun semakin menangis. Tiba2 kamera menampilkan tayangan arwah Jodha yg berdiri mendatangi penampakan sprititual anak kecil lelaki berpakaian bagaikan seorg Dewa. Wajah Jodha tampak tenang tak bekata apapun.Penampakan itu menyapa Jodha:”Ao Jodha mei tumhari pratiksha kara tatha”(Ayo Jodha siap pergi kah kau)?”.. Tanpa berkata apa pun penampakan itu mengulurkan tangannya dan Jodha pun tak memandangnya dlm hening kemudian memegang jari telunjuknya dan mereka pun berjalan pergi.

Kembali ke adegan Jalal dikamar Jodha. Ruqaiya yg tak tahan menyaksikan Jalal berkata:” Ab… Jodha begum kabhi nehi (Jodha sudah tak bersama kita lagi)”.Jalal malah terlihat kesal dan memarahi Ruqaiya: ”Jangan berkata begitu. Jodha selalu menepati janji nya. Ia akan segera bangun” Jalal memandangi Jodha lalu menggenggam tangannya Jalal memanggil2: ”Ayo Jodha! Ayo Jodha!”.Jalal terlihat panic dan berdiri memegang wajah Ruqaiya lalu Hamida. Jalal berkata kod mereka: ”Berhenti! Kalian berhentilah! Jangan menangis lagi. Tersenyum lah”. Sambil mendekat ke tubuh Jodha terlihat Jalal berusaha tersenyum dalam tangisannya.  Jalal menarik2 dan menggerak2an tangan Jodha lalu berkata: ”Lihat kemari. Ia akan bangun kembali”. Semua yg ada disana semakin tambah menangis bombay jadinya. Jalal kmd berkata dia telah membawa ramuan obat khusus untuk Jodha. Ia membuka bungkusan obat yg diterimanya dari seorang pendeta/musafir berbaju hitam: “Ayo Jodha! Ayo coba lah obat ini”. Jalal memasukan ramuan obat itu ke mulut Jodha sambil terus meremas2 tangan Jodha. Jalal tampaknya tak dapat menerima kenyataan pahit ini. Ia terus mengajak bicara Jodha: ”Jodha mohabbat karti hai (Jodha aku teramat mencintai mu)”.Jalal berlutut disamping Jodha dan memohon agar Tuhan tak membiarkan Jodha menanggung beban kesalahan2nya. Ia memohon Tuhan menyelamatkan Jodha.

Adegan kemudian berpindah ke arwah Jodha dan penampakan spiritual. Mrk berhenti berjalan dan Penampakan spiritual itu berkata kepada Jodha: ”Tumhara patni pukar raha hei. (coba dengar lah Jodha suara suami mu memanggil minta tolong). Jodha dia memanggil2 nama mu terus menerus. Jalal telah berhasil melalui semua halangan yg dihadapinya. Tampaknya ia terus memohon agar kamu kembali” .KembangTanjoeng. Sementara itu Jodha tampak tenang dan diam saja sejak tadi tak menjawab atau berkata apa pun. Penampakan itu lanjut berkata: “Kalian berdua tdk ditakdirkan untuk berpisah dlm keadaan seperti ini. Jalal telah memenuhi tugas2nya dan kamu pun harus menepati janji mu kepadanya”. Kamera menampakan Jalal yg terus menangis sambil memanggil2 Jodha. .KembangTanjoeng. Penampakan itu berkata kepada arwah Jodha: ” Jalal terus memanggil mu. Kini kamu harus kembali kepada nya”. Jalal terus menangis dipelukan Hamida. Sementara itu arwah Jodha terlihat bergerak kembali mendekati tubuhnya yg terbaring kaku. Penampakan itu menghilang dibelakang.  Tubuh Jodha yg tadinya diam  terbaring tiba2 terlihat menarik nafas dalam dan terbatuk.Semua yg ada disana terkejut. Jodha menggumamkan sesuatu: “Shahenshah...” itu lah kata yg pertama terdengar dari mulut Jodha. Jalal langsung berteriak: ”Lihat lah! Apa yg aku katakan tadi kepada kalian. Jodha tak akan meninggal kan aku sendirian”. Sambil terus menangis kali ini karena merasa bersyukur Jalal berjanji: “Tuhan aku tdk akan membuat kesalahan2 lagi. Tuhan aku amat bersyukur kamu telah mengembalikan Jodha ku”. Dan Jodha pun mulai siuman dan membuka matanya. Ia memandangi suami nya yg sedang menangis disisinya: ”Shahenshah .aku bersyukur kamu ada disini Shahenshah ...” Hamida, Ruqaiya dan Moti Bai terlihat masing2 berdoa syukur atas pulihnya Jodha.

Kamera kmd berpindah ke medan tempur. Salim berdiri sedang dibantu prajurit mengenakan baju besi pelindung kemudian Anarkali dtg menghampiri membawa obat untuk lukanya. Salim akan segera berangkat ke medan tempur krn para prajurit lebih membutuhkanya disana. Salim menolak perawatan katanya ia sudah tak memerlukan perawatan lagi. Salim kemudian meminta agar mereka tak lagi bermusuhan dan bahwa cinta nya murni. Ia menyatakan bhw ia tak pernah bermaksud sengaja menyakiti Anarkali. Salim pun pergi. Anarkali berdoa bagi keselamatan para prajutir Mughal.

Jodha tampak terbaring di tempat tidurnya ia terihat masih lemah dan pucat. Jalal datang menghampiri dan Jodha berusaha duduk dan menyambut kedatangan suaminya:” Pranam Shahenshah” sapa Jodha kepada Jalal. Jalal memohon agar Jodha berbaring istirahat. Dipegangnya kepala istri nya itu:”Bagaimana sekarang keadaan mu Jodha? Jodha:”Aku sudah membaik Shahenshah” jawab Jodha lirih. Jalal memandang penuh perhatian dan berkata:”Aku mohon Jodha kamu jangan pernah mengulang hal ini lagi. Aku tak akan sanggup menghadapinya hidup ini tanpa mu” .Jodha menjawab: ”Shahensha bukan kah aku sudah bersumpah tak akan pergi meninggalkan dirimu? Aku tak akan melanggar janji ku itu” Untuk pertama kalinya sejak Jodha sakit  Jalal tampak bisa tersenyum bahagia. Jodha: ”Shahenshah apakah jadinya dengan bangun benteng itu? Jalal: ”Aku tiba disana tepat waktu dan betrhasil mencegah penggusuran makam org suci itu. Tanah itu ku kembalikan kepada penduduk disana. Aku tak akan membangun benteng disana. Sang Tabib datang membawa ramuan obat2an untuk Jodha, ia akan merawat dan mengobati Jodha. Jalal memintanya karena dia sendiri yg akan merawat dan melayani istrinya tercinta itu. Jalal:”Aye kadha piche (Jalal meminta agar Jodha minum ramuan obat itu)”.KembangTanjoeng. Dengan lemah lembut Jalal meminta Jodha meminumnya perlahan: ”Aramse… aram se” Jodha protes ia bilang aku tak bisa meminumnya lebih banyak lagi.

Hamida dan Ruqaiya terlihat memasuki kamar Jodha dengan penuh senyum diwajah mrk. Dengan gaya manja mirip anak kecil Jodha mengadu kepada Hamida: ”Amijan ab ki … (Ibu aku ini …)”.KembangTanjoeng. Kelihatannya Ratu Jodha ingin mengadukan Jalal krn memaksanya minum obat. Hamida memohon demi dirinya agar Jodha minum seteguk saja lagi. Jalal dengan sabar meminumkan ramuan pahit itu ke Jodha. Aduh Ratu Jodha dan Raja Jalal manja-manjaan nih ye. So sweet na? Tapi kemudian Ruks yg iseng menggoda Jodha dengan berkata: ”Ayo sekrg lanjutkan habiskan semua ramuan obat itu. Supaya kamu lekas sembuh” Jalal tertawa dan lanjut ngerjain Jodha supaya menghabiskan obatnya: ”Ayo mari kita minum lagi. Bas … bas … bas… (cukup … cukup… cukup …)” canda Raja Jalal. Ratu Jodha tampak terbatuk2.

Hamida dan Ruks kmd pamit dan memohon Jodha untuk banyak beristirahat. Mrk berdua meninggalkan ruangan dan Raja Jalal berkata: “ Kalau begitu aku jg akan permisi juga” Ratu Jodha protes dengan menarik tangan Raja Jalal dan melarangnya pergi. Jodha menggoda Jalal: “Shahenshah pasti bertanya2 bukan? kamu pasti mengira arwah ku akan datang menghantui mu bukan? Jalal sambil menggoda:”Bertanya2? Aku malah takut jangan2 arwah mu akan mengganggu terus menerus sepanjang hidup ku. Lalu aku bisa berbuat apa terhadap arwah?” Jodha tampak ngambek krn muka nya langsung cemberut:” Jaiye .oke lah kalau begitu” lalu ia memalingkan kepalanya. Jalal merayunya: ”Ayo lah aku hanya menggoda mu. Ayo kamu hrs istirahat dulu” Jodha tertawa kecil lalu terbatuk. Jalal bilang tenang lah dan istirahat aku pergi dahulu. Jalal mencium kening Jodha dan pamit pergi. 

Salim berada di medan pertempuran bersama yang lain. Bhagwan das dan Qutub sama2 diserang prajurit musuh dari segala arah. Mirza Hakim tampak puas melihat mereka kewalahan. Akan tetapi senyum puas Mirza tak berlangsung lama. Ada teriakan yg mengatakan bahwa pasukan Raja Maan Singh telah tiba. Mann Singh langsung menghadang dan beradu pedang dengan Mirza Hakim. Mirza marah kepada Mann Singh: ”Mann Singh kamu bukan manusia yg setia. kamu pengkhianat!”  Mann Singh: ”Aku selalu setia kepada Shahenshah dan akan selamanya setia kepada nya!”.   Mirza pun terjatuh dari kudanya. Segera Mann Singh, Salim dan lainnya mengelilingi Mirza dan mengacamnya dengan pedang. Salim berkata: ”Kau sudah terkepung Mirza Hakim. Skrg kamu telah merasakan kekuatan kerajaan Mughal. Ayo menyerah kalah kau! Mau lari kemana kamu Mirza?" Murad terlihat sangat emosi dan siap menghunuskan pedangnya ke tubuh Mirza Hakim akan tetapi dicegah Salim: “Tidak! Jangan Murad. kamu tak boleh membunuhnya. Mirza sedarah dengan kita”.  Mirza Hakim malah menantang Murad. Ia bertanya kenapa Salim menghalangi Murad? Mirza dengan geram berkata menantang: ”Ayo silahkan bunuh aku skrg ini juga disini! Bukan kah ayah mu Jalal telah membunuh Ibu ku Ratu Mahachuchak?” .KembangTanjoeng. Bhagwan Das yg mengetahui kebenarannya menyela: ”Tidak sama sekali bukan begitu. Shahenshah tak membunuh Ratu  Mahachuchak! (Catatan sy: Ratu Mahachuchak dibunuh oleh Abu Mali sebelum Abu Mali tertangkap oleh Jalal saat persekongkolan & pemberontakan nya dengan MahaChuchak). KembangTanjoeng.  Salim berkata bhw Mirza telah kalah dlm perang ini akan tetapi kaum Mughal  akan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Salim tak akan membunuh Mirza. Prajurit datang dan menahan Mirza Hakim.  Para prajurit meneriakkan nama Salim & Mann Singh: ”Hidup putra mahkota Salim. Hidup Raja Maan Singh!” Catatan sy.: Perang ini jika mengikuti sesuai sejarah terjadinya sebelum ada Salim. Dan posisi Mann Singh saat pertempuran justru berada di pihak yg terjepit. Akan tetapi Mann Singh seorg kesatria Rajput sejati pantang menyerah dan malah bertarung gagah berani dan memenangkan pertempuran itu. Sejak itu Mann Singh dianugrahi byk gelar dan daerah kekuasaan oleh Jalal)

Adegan memperlihatkan Shah Manshur dibawa prajurit ke sidang. Shah Mansur kelihatan menangis ketakutan permohannya minta ampunan Jalal sia2. Jalal tak mempedulikannya. Jalal meneruskan pembicaraannya dengan Todar Mal dan menteri2 yg lain. Ia menggagaskan untuk membuka ruang sidang rutin tiap harinya mendengarkan dan memecahkan masalah2 yg dihadapi rakyat.

Adegan memperlihatkan Jalal and Jodha sedang berjalan perlahan dan menikmati keindahan taman. Mereka tampak bahagia. Jodha kelelahan dan meminta istirahat. Mereka pun duduk berdua dibangku taman. Jodha menyandarkan kepalanya dibahu Jalal. Ia lalu berkata: “Tahu  kah kamu suara siapa yg aku rindukan saat ini? Jalal bertanya terus memeluk Jodha :” Suara siapakah gerangan? Suara Tansen kah?” Jodha menjawab sambil menaruh telapak tangan kanannya ke dada Jalal: ”Nehi! Bukan itu. Ab ki dil ki aawaaz. Suara detak jantung mu adalah yg sangat aku sukai. Suara detak jantung mu membuat ku merasa tenang dan damai. kamu yg selalu menyelamatkan nyawa ku”. KembangTanjoeng.  Jalal tersenyum “ear to ear” alias tersenyum lebar krn bahagia mendengar perkataan istri tercinta nya itu.  Jalal: ”Bukan kah justru kamu Jodha yg telah menyelamatkan diri ku? Justru aku yg hrs nya bersyukur krn kamu telah membuka mata ku akan semua kesalahan2 ku. Krn kau! Aku berterima kasih untuk semua itu”   Jodha tampak tersenyum dan ia lalu bertanya tentang kapan mereka akan kembali ke Agra? Jalal berjanji bhw mereka akan kembali setelah Jodha sembuh benar dan cukup kuat untuk bepergian. Sepanjang adegan ini musik Inn Aankhon Mei Tum terdengar dilatar belakang. (hem rupanya mrk bkn di Agra? Sy blm tahu mereka sebenarnya ada di istana mana dlm cerita ini?  Kalau di Fatehpur Sikri seharusnya bukan peperangan melawan Mirza Hakim? Nanti akan sy telusuri deh) Hamida terlihat memdangi mereka berdua dari arah jendela. Hamida berkata kepada dirinya sendiri: “Hum sukriya Malik. Aku amat bersyukur wahai Yang Maha Maha Kuasa krn mereka bisa bersama lagi. Bukankan mrk berdua tampak sangat serasi bersama?” kembangTanjoeng.

Jalal kemudian terlihat sedang menyuapi Jodha dengan penuh bahagia. Jodha tersedak dan Jalal pun kaget dan memberikan Jodha minum dengan penuh perhatian. Jodha pun membalas dengan bergantian menyuapi Jalal.

Mann Singh, Bhagwan Das, Salim, Murad dan Qutub sedang duduk dekat kemah mereka. Bhagwan Das bertanya apakah rencana Salim terhadap Mirza Hakim? Salim menjawab Miza Hakim adalah pamannya, ia adalah adik Shahenshah maka kita akan memperlakukan nya dengan hormat dan dibawa ke Agra. KembangTanjoeng. Ditempat lain seorang wanita mengatakan kepada Anarkali bhw Salim itu orang yg baik hati. Bukan kah ia bisa saja membunuh Mirza Hakim? Akan tetapi hatinya yg bijak itu tak membiarkannya melakukan hal keji itu. Anarkali bingung ada apa dengan Salim yg selalu tampak berubah2 terkadang ia baik terkadang ia jahat? Kamera kembali ke Salim krn seorg prajurit menyampaikan surat dan dicaba oleh Qutub. Isinya dari Jalal yg mengabarkan bhw Jodha telah berhasil melewati masa kritisnya dan kembali pulih. Salim mengucapkan rasa syukurnya dan terimakasih nya kepada semua yg telah ikut dalam perang ini. Mereka akan segera kembali ke Agra.

Todar Mal melaporkan kepada Shahenshah bhw di seluruh pelosok negeri keadaan telah berhasil teratasi. Jalal terlihat tersenyum: ”Bohot ku. Syukria. Bagus sekali aku amat bersyukur kepada Sang Maha Kuasa atas semua ini”. Tak lama kemudian seorg prajurit pun tiba membawa kabar dari medan perang. Si Prajurit berkata bhw Mirza Hakim telah berhasil dikalahkan dan menyerah kepada Salim. Jalal tampak semakin bahagia. Todar Mal dan Jalal saling bertukar ucapan kegembiraan atas semua berita baik yg datang silih berganti memberi kebahagiaan yg telah lama hilang dr KerajaanMughal. KembangTanjoeng. Jalal mengakhiri pembicaraan dengan berkata: “Beshak! Beshak! Benar sekali. Benar sekali Todar Mal-saab!”(.)
Cuplikan Episode 471 Jalal terlihat berkata kepada Jodha: ”Aku memiliki sebuah kejutan untuk mu Jodha”. Sementara itu Ruks terlihat sedang berbincang dengan Hoshiyar (udah lama ya Hoshiyar ngak dapat screen shot. Kangen jg ihat lenggak lenggok rumpi dia). Hoshiyar berkata kepada Ruks kabarnya Shahenshah akan mengumumkan sesuatu yg penting dlm wkt dekat ini lho. Gossip nya ia akan mengadakan perayaan besar-besaran. Mungkin dia akan mengumumkan penganugrahan gelar Malika-Hindustan (Permaisuri India). Nah Ruks mulia deh kembali dengan raut wajahnya yg “sneaky” itu. Tampak nya ia geer atau bertanya2 siapa atau tepatnya apakah dia akan mendapat apa dr Jalal? Catatan sy: jika teman2 pernah nonton Jodha Akbar versi layar lebar nya yg thn 2008 (diperan kan Aishwarya Rai dan Hrithik Roshan) maka pasti ingat perayaan ini di tampilkan dalam skala besar2an dan serba megah. Dimana MUZ di arak diatas Gajah yg berhiaskan permata. MUZ tampikl dlm busana super indah dihias permata dari ujung kepala sampai ujung kaki. Taria2an dan nyanyian pujian yg berjudul "Azeem-O-Shann Shahenshah Baca Episode Selanjutnya : Sinospsis Jodha Akbar Antv Episode 471


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 470. Please share...!

Blog, Updated at: 14:25