Sinopsis Abad Kejayaan ANTV Episode 8 Part 2. Hurrem dan Khatijah mengunjungi pengrajin istana. Disana mereka memilih hadiah yang akan diberikan untuk Sultan Suleiman dan Ibrahim….
Sinopsis Abad Kejayaan Episode 8.2 – Pangeran Mustafa sedang belajar dengan Professor Eelebi, Ibrahim melihatnya dari pintu masuk. Tiba tiba Khatijah sudah berdiri dihadapannya.
Khatijah memberikan kotak souvenir yang kemaren dipilihnya bersama Hurrem, Khatijah mengambil peniti dan memasukkannya kedalam Kotak itu. Ibrahim menerimanya dengan gembira, akan tetapi apa yang dikatakan Khatijah selanjutnya membuatnya kecewa Khatijah mengatakan kepadanya bahwa Dia akan segera dinikahkan.
Sinopsis Abad Kejayaan Episode 8.2 – Pangeran Mustafa sedang belajar dengan Professor Eelebi, Ibrahim melihatnya dari pintu masuk. Tiba tiba Khatijah sudah berdiri dihadapannya.
Khatijah memberikan kotak souvenir yang kemaren dipilihnya bersama Hurrem, Khatijah mengambil peniti dan memasukkannya kedalam Kotak itu. Ibrahim menerimanya dengan gembira, akan tetapi apa yang dikatakan Khatijah selanjutnya membuatnya kecewa Khatijah mengatakan kepadanya bahwa Dia akan segera dinikahkan.
Ibrahim bertanya kepadanya…”Siapa laki laki yang beruntung itu …”Tanya Ibrahim
Ibu suri memandang anak Piri Pasha, Mehmet Eelebi untuk menjadi calon suami yang pantas bagi Khatijah. Mehmet Elebi adalah Lulusan mesir. Seorang laki laki muda yang pintar, berpendidikan dan seorang guru kata Ibu suri kepada Suleiman.
Mendengar penuturan ibunya, Sultan berniat untuk menemui pria yang Ibunya maksudkan.
Dari tempat nya mengajari Mustafa, Professor Eelebi melihat kearah pintu dimana Khatijah sedang berdiri. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adek sultan ini.
Dikamarnya Gulnihal menangis sepanjang hari, Dia menyalahkan Sumbul atas apa yang menimpanya. Gara gara Dia mengikuti kata kata Sumbul dan Nigal sekarang dia malah bermusuhan dengan Hurrem.
Salju turun lebat sekali, cuaca sangat dingin. Hurrem mendatangi kamar Gulnihal, mantel dari suleiman ada disana. Hurrem memegang mantel tersebut dengan lembut…banyak sekali yang Dia pikirkan saat ini.
Ibu suri memberitahu Khatijah tentang calon suaminya. Khatijah hanya diam dan pergi berlalu meninggalkan ibunya. Ibu suri menjadi bingung dengan sikap Khatijah…
Hurrem mengembalikan mantel bulu Gulnihal dan Dia memaafkannya, kata Hurrem kepada Nigal, tetapi siapa yang tahu rencana Hurrem.
Suleiman mendatangi Hurrem dikamarnya. Mereka berpelukan saling melepas rindu…Keduanya sedang berdiri didepan cermin.
“Ketika kau melihat kearah cermin ini, kau akan melihat cinta Hurrem…”
Mereka berdua kemudian berciuman….
Gulnihal menerima mantel bulunya kembali, Aise menyuruhnya memakai mantel bulu itu. Gulnihal tersenyum dan tidur dengan memakai mantel bulu dilehernya…
Tengah malam Gulnihal bangun, Dia kaget melihat dirinya dicermin. Mukanya rusak, karena panik Dia berlari sampai terjatuh.
Jeritan di harem terdengar dari kamar Hurrem, Sultan berniat melihatnya, tetapi Hurrem mencegah…kemudian mereka bercinta kembali.
Khatijah sakit
Khatijah yang sedang sedih menunggu Ibrahim di balkon kamarnya. tetapi Ibrahim tak muncul juga…ia menunggu terus sampai salju menutupi rambutnya. Sampai akhirnya Ibrahim muncul lalu Dia pingsan….Ibrahim yang melihatnya menjadi bingung harus bagaimana…..akhirnya Dia melihat Gulfem membawa Khatijah masuk.
Dalam pingsannya, Khatijah mengigau menyebut nama Ibrahim…
Dokter yang memeriksa Gulnihal mengatakan bahwa Dia telah diracuni. Daye mendengar penjelasan Nigal kemudian melapor kepada Ibu suri, bahwa ini semua perbuatan Hurrem. Ibu suri mengatakan bahwa Hurrem susah diperbaiki dan dia harus dihukum.
Dikamarnya..suleiman tertidur. Hurrem meletakkan mehmet diantara mereka…
Dalam tidurnya Hurrem bermimpi bertemu dengan ibunya, ibunya tak mengakui Hurrem sebagai anaknya karena Dia sudah bersimbah dosa, iblis telah memasukinya. Sekali Dia berbuat jahat maka dia takkan pernah bisa berhenti…
Suleiman menenangkannya. Malam itu kebahagiaan menyelimuti Suleiman dan Hurrem…
Ibu suri yang semula berniat menghukum Hurrem menjadi lupa ketika mendengar kabar bahwa Khatijah panas tinggi.
Nigal menemui Hurrem dikamarnya, Dia mengatakan bahwa Hurrem yang harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Gulnihal. Dia akan melihat Hurrem membayar atas perbuatannya.
Hurrem mendatangi Gulnihal dikamarnya, Dia menjadi teringat akan kebaikan Gulnihal ketika mereka menjadi tawanan dikapal.
Hurrem berniat menjenguk Khatijah tetapi Daye melarangnya. Bahkan ketika Hurrem berniat mencium tangan Ibu suri, Ibu suri menolaknya. Akhirnya Dia berkata bahwa apa yang terjadi bukan salahnya, rumor yang ada di Harem adalah kebohongan….Ibu suri akhirnya luluh, Dia mengijinkan Hurrem menemui Khatijah.
Didalam kamar Khatijah, Hurrem dan Mahi bertemu.Mereka terlibat percakapan yang panas. …seperti biasanya.
Permaisuri Mahi mengetahui bahwa Khatijah mencintai Ibrahim. Dia mendengar Khatijah mengigau…
Hurrem kaget begitu melihat Mehmet tak ada dikamar, Dia marah sampai mendorong pelayannya.
Suleiman dan Ibrahim melihat Professor Eelebi yang sedang mengajari Mustafa. Suleiman tampak senang dan cocok dengan Professor Eelebi, Dia benar benar seperti yang dikatakan ibunya.
Hurrem memarahi Daye karena membawa anaknya tanpa seijinnya. Dia melihat Mehmet disusui oleh orang lain, Dia tak terima. Ibu suri yang mendengar itu memegang dagu Hurrem dan mengancamnya…akhirnya Hurrem pergi meninggalkan Mehmet yang sedang disusui.
Hurrem keluar kamar dan terduduk dilantai sambil menangis. Mengapa Dia selalu dipisahkan dengan anaknya.
BACA SELANJUTNYA ABAD KEJAYAAN EPISODE 9 BAGIAN 1
Ibu suri memandang anak Piri Pasha, Mehmet Eelebi untuk menjadi calon suami yang pantas bagi Khatijah. Mehmet Elebi adalah Lulusan mesir. Seorang laki laki muda yang pintar, berpendidikan dan seorang guru kata Ibu suri kepada Suleiman.
Mendengar penuturan ibunya, Sultan berniat untuk menemui pria yang Ibunya maksudkan.
Dari tempat nya mengajari Mustafa, Professor Eelebi melihat kearah pintu dimana Khatijah sedang berdiri. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adek sultan ini.
Dikamarnya Gulnihal menangis sepanjang hari, Dia menyalahkan Sumbul atas apa yang menimpanya. Gara gara Dia mengikuti kata kata Sumbul dan Nigal sekarang dia malah bermusuhan dengan Hurrem.
Salju turun lebat sekali, cuaca sangat dingin. Hurrem mendatangi kamar Gulnihal, mantel dari suleiman ada disana. Hurrem memegang mantel tersebut dengan lembut…banyak sekali yang Dia pikirkan saat ini.
Ibu suri memberitahu Khatijah tentang calon suaminya. Khatijah hanya diam dan pergi berlalu meninggalkan ibunya. Ibu suri menjadi bingung dengan sikap Khatijah…
Hurrem mengembalikan mantel bulu Gulnihal dan Dia memaafkannya, kata Hurrem kepada Nigal, tetapi siapa yang tahu rencana Hurrem.
Suleiman mendatangi Hurrem dikamarnya. Mereka berpelukan saling melepas rindu…Keduanya sedang berdiri didepan cermin.
“Ketika kau melihat kearah cermin ini, kau akan melihat cinta Hurrem…”
Mereka berdua kemudian berciuman….
Gulnihal menerima mantel bulunya kembali, Aise menyuruhnya memakai mantel bulu itu. Gulnihal tersenyum dan tidur dengan memakai mantel bulu dilehernya…
Tengah malam Gulnihal bangun, Dia kaget melihat dirinya dicermin. Mukanya rusak, karena panik Dia berlari sampai terjatuh.
Jeritan di harem terdengar dari kamar Hurrem, Sultan berniat melihatnya, tetapi Hurrem mencegah…kemudian mereka bercinta kembali.
Khatijah sakit
Khatijah yang sedang sedih menunggu Ibrahim di balkon kamarnya. tetapi Ibrahim tak muncul juga…ia menunggu terus sampai salju menutupi rambutnya. Sampai akhirnya Ibrahim muncul lalu Dia pingsan….Ibrahim yang melihatnya menjadi bingung harus bagaimana…..akhirnya Dia melihat Gulfem membawa Khatijah masuk.
Dalam pingsannya, Khatijah mengigau menyebut nama Ibrahim…
Dokter yang memeriksa Gulnihal mengatakan bahwa Dia telah diracuni. Daye mendengar penjelasan Nigal kemudian melapor kepada Ibu suri, bahwa ini semua perbuatan Hurrem. Ibu suri mengatakan bahwa Hurrem susah diperbaiki dan dia harus dihukum.
Dikamarnya..suleiman tertidur. Hurrem meletakkan mehmet diantara mereka…
Dalam tidurnya Hurrem bermimpi bertemu dengan ibunya, ibunya tak mengakui Hurrem sebagai anaknya karena Dia sudah bersimbah dosa, iblis telah memasukinya. Sekali Dia berbuat jahat maka dia takkan pernah bisa berhenti…
Suleiman menenangkannya. Malam itu kebahagiaan menyelimuti Suleiman dan Hurrem…
Ibu suri yang semula berniat menghukum Hurrem menjadi lupa ketika mendengar kabar bahwa Khatijah panas tinggi.
Nigal menemui Hurrem dikamarnya, Dia mengatakan bahwa Hurrem yang harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Gulnihal. Dia akan melihat Hurrem membayar atas perbuatannya.
Hurrem mendatangi Gulnihal dikamarnya, Dia menjadi teringat akan kebaikan Gulnihal ketika mereka menjadi tawanan dikapal.
Hurrem berniat menjenguk Khatijah tetapi Daye melarangnya. Bahkan ketika Hurrem berniat mencium tangan Ibu suri, Ibu suri menolaknya. Akhirnya Dia berkata bahwa apa yang terjadi bukan salahnya, rumor yang ada di Harem adalah kebohongan….Ibu suri akhirnya luluh, Dia mengijinkan Hurrem menemui Khatijah.
Didalam kamar Khatijah, Hurrem dan Mahi bertemu.Mereka terlibat percakapan yang panas. …seperti biasanya.
Permaisuri Mahi mengetahui bahwa Khatijah mencintai Ibrahim. Dia mendengar Khatijah mengigau…
Hurrem kaget begitu melihat Mehmet tak ada dikamar, Dia marah sampai mendorong pelayannya.
Suleiman dan Ibrahim melihat Professor Eelebi yang sedang mengajari Mustafa. Suleiman tampak senang dan cocok dengan Professor Eelebi, Dia benar benar seperti yang dikatakan ibunya.
Hurrem memarahi Daye karena membawa anaknya tanpa seijinnya. Dia melihat Mehmet disusui oleh orang lain, Dia tak terima. Ibu suri yang mendengar itu memegang dagu Hurrem dan mengancamnya…akhirnya Hurrem pergi meninggalkan Mehmet yang sedang disusui.
Hurrem keluar kamar dan terduduk dilantai sambil menangis. Mengapa Dia selalu dipisahkan dengan anaknya.
BACA SELANJUTNYA ABAD KEJAYAAN EPISODE 9 BAGIAN 1