Sinopsis Mahabharata ANTV Episode 239-242. Arjuna marah besar begitu mengetahui Abhimanyu dibunuh karena Jayadratha yg mendapat anugerah gak terkalahkan dari Mahadewa. Tanpa pikir panjang Arjuna langsung menyerbu ke kemah Kurawa. Di sana Jayadratha dilindungi oleh Dursasana, Ashwathama, Sengkuni, Shalya. Arjuna menghajar mereka. Lalu datanglah Bima, Nakula & Sadewa untuk membantu Arjuna. Arjuna akhirnya dapat menghajar Jayadratha. Melihat Jayadratha tak berdaya, Drona menenangkan & menasihati Arjuna bahwa berperang setelah matahari terbenam adalah adharma. Awalnya Arjuna gak mau menurutinya karena gurunya itu juga telah melewati batas dharma. Namun begitu dikatakan "JIka kamu berbuat adharma, Yudhistira akan meninggalkan tahta."
Akhirnya Arjuna melepaskan Jayadratha lalu bersumpah besok dia akan membunuh Jayadratha, jika gak bisa membunuhnya maka Arjuna akan bunuh diri.
Akhirnya Arjuna melepaskan Jayadratha lalu bersumpah besok dia akan membunuh Jayadratha, jika gak bisa membunuhnya maka Arjuna akan bunuh diri.
Pada perang hari ke-14 Arjuna menghancurkan formasi perang Kurawa lapis demi lapis. Pertama dia dihadang Guru Drona. Guru Drona bisa disingkirkan. Kemudian Arjuna juga menyingkirkan Karna. Duryudana berkata Arjuna gak akan bisa membunuh Jayadratha karena mereka sudah melindunginya. Krishna menggunakan trik yaitu menutup matahari dengan cakra Sudarsana sehingga langit menjadi gelap seolah matahari telah terbenam. Ini untuk memancing agar Jayadratha keluar dari persembunyian. Benar saja Jayadratha muncul ke medan perang. Di saat itulah Sengkuni menyadari ini adalah triknya Krishna. Krishna membenarkannya & dia mengambil cakra Sudarsana untuk disimpan kembali. Matahari masih bersinar di langit & Jayadratha terperangkap. Akhirnya Arjuna memanahnya tepat di lehernya. Dia juga mengirim kepala Jayadratha ke sisi ayahnya yg sedang bertapa.
Akhirnya Abhimanyu dikremasi. Saat semua orang berkumpul di tempat kremasi, Kurawa menyerang Raja Wirata. Raja Wirata gugur seketika. Dalam sehari Utari menjadi janda sekaligus yatim. Pandawa bersiap membalas serangan Kurawa. Krishna menyarankan Bima memanggil Gatotkaca sebab raksasa sangat kuat hanya pada saat malam hari. Bima awalnya gak setuju karena meminta bantuan raksasa adalah adharma. Namun Krishna meyakinkan bahwa melakukan sesuatu yg terlihat gak benar diperlukan untuk menegakkan dharma.
Bima menyayat telapak tangan lalu meneteskan darah di api suci sambil memanggil nama Gatotkaca maka sang putra hadir di hadapannya. Duryudana menyuruh Karna menggunakan senjata dewata untuk menyerang Arjuna. Karna sedang membaca mantra untuk mengaktifkan senjata dewata itu tiba-tiba bumi berguncang. Ternyata itu terjadi gara-gara Gatotkaca melangkah.
Gatotkaca sangat sulit dikalahkan. Gatotkaca menyemburkan api dari mulutnya untuk menghalau pasukan Kurawa. Ashwathama berinisiatif melindungi Duryudana sedangkan Drona melindungi adik-adik Duryudana. Berkali-kali Karna memanah Gatotkaca namun gak mempan. Duryudana panik sebab jika dibiarkan Kurawa akan kehilangan pasukan. Dia menyuruh Karna menggunakan senjata pemberian Dewa Indra itu. Namun Karna menolak sebab senjata dewata itu adalah perwujudan dari harapan & impiannya untuk mengalahkan Arjuna. Gatotkaca mengangkat Duryudana ke genggamannya sedangkan Pancapandawa menangkap 20 Kurawa. AKhirnya Karna menggunakan senjata dewata untuk membunuh Gatotkaca. Hati Bima hancur melihat putranya meregang nyawa & Krishna menitikkan air mata.
Pada pagi harinya Gatotkaca yg telah gugur badannya jadi mengecil. Bima berduka lalu dia langsung bertekad untuk mengakhiri perang hari ini juga. Bima bermaksud menyerang Duryudana namun dihentikan oleh Karna yg memanahnya dari belakang. Bima menganggap panah itu lemah seperti rasa sakit yg berasal dari tetusuk jarum saat menjahit. Arjuna mengejek Karna bahwa "Ku pikir panah itu untukku."
Karna membalas bahwa memanggil Gatotkaca adalah rencana Krishna. "Hanya karena ingin tetap hidup kamu mengorbankan keponakan laki-lakimu?"
Arjuna menanyakan hal itu pada Krishna & Krishna membenarkannya. Gatotkaca gak dikremasi Tetapi hanya dibacakan mantra lalu diteteskan darah dari telapak tangan Bima. Kemudian sekumpulan awan hitam mengambil jasad Gatotkaca.
EPISODE SELANJUTNYA KLIK DISINI
Akhirnya Abhimanyu dikremasi. Saat semua orang berkumpul di tempat kremasi, Kurawa menyerang Raja Wirata. Raja Wirata gugur seketika. Dalam sehari Utari menjadi janda sekaligus yatim. Pandawa bersiap membalas serangan Kurawa. Krishna menyarankan Bima memanggil Gatotkaca sebab raksasa sangat kuat hanya pada saat malam hari. Bima awalnya gak setuju karena meminta bantuan raksasa adalah adharma. Namun Krishna meyakinkan bahwa melakukan sesuatu yg terlihat gak benar diperlukan untuk menegakkan dharma.
Bima menyayat telapak tangan lalu meneteskan darah di api suci sambil memanggil nama Gatotkaca maka sang putra hadir di hadapannya. Duryudana menyuruh Karna menggunakan senjata dewata untuk menyerang Arjuna. Karna sedang membaca mantra untuk mengaktifkan senjata dewata itu tiba-tiba bumi berguncang. Ternyata itu terjadi gara-gara Gatotkaca melangkah.
Gatotkaca sangat sulit dikalahkan. Gatotkaca menyemburkan api dari mulutnya untuk menghalau pasukan Kurawa. Ashwathama berinisiatif melindungi Duryudana sedangkan Drona melindungi adik-adik Duryudana. Berkali-kali Karna memanah Gatotkaca namun gak mempan. Duryudana panik sebab jika dibiarkan Kurawa akan kehilangan pasukan. Dia menyuruh Karna menggunakan senjata pemberian Dewa Indra itu. Namun Karna menolak sebab senjata dewata itu adalah perwujudan dari harapan & impiannya untuk mengalahkan Arjuna. Gatotkaca mengangkat Duryudana ke genggamannya sedangkan Pancapandawa menangkap 20 Kurawa. AKhirnya Karna menggunakan senjata dewata untuk membunuh Gatotkaca. Hati Bima hancur melihat putranya meregang nyawa & Krishna menitikkan air mata.
Pada pagi harinya Gatotkaca yg telah gugur badannya jadi mengecil. Bima berduka lalu dia langsung bertekad untuk mengakhiri perang hari ini juga. Bima bermaksud menyerang Duryudana namun dihentikan oleh Karna yg memanahnya dari belakang. Bima menganggap panah itu lemah seperti rasa sakit yg berasal dari tetusuk jarum saat menjahit. Arjuna mengejek Karna bahwa "Ku pikir panah itu untukku."
Karna membalas bahwa memanggil Gatotkaca adalah rencana Krishna. "Hanya karena ingin tetap hidup kamu mengorbankan keponakan laki-lakimu?"
Arjuna menanyakan hal itu pada Krishna & Krishna membenarkannya. Gatotkaca gak dikremasi Tetapi hanya dibacakan mantra lalu diteteskan darah dari telapak tangan Bima. Kemudian sekumpulan awan hitam mengambil jasad Gatotkaca.
EPISODE SELANJUTNYA KLIK DISINI