Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 406. Siang itu Jalal sedang menikmati minumannya dikamarnya, tak berapa lama kemudian Ratu Amer datang ke kamarnya bersama beberapa pelayan, “Kami mempunyai ritual untuk saudara ipar kami yaitu memberikan tilak dan hadiah” , “Saya menghargai semua tradisi anda” ujar Jalal, semua pelayan menutup mukanya dengan dupatta mereka dan Jodha ada disalah satu diantara mereka. Kemudian Ratu Amer melakukan ritualnya, setelah semuanya selesai, Ratu Amer berpamitan ke Jalal dan berlalu meninggalkan Jalal, ketika mereka sedang menuju pintu kamar, Ratu Amer bilang ke Jodha “Apa saya bilang ia gak bisa mengenalimu” tetapi kemudian Jalal menghentikan salah satu pelayan tersebut dan ia adalah Jodha, kakak ipar Jodha tersenyum dan meninggalkan mereka berdua. Sesaat kemudian Jalal memegang tangannya “Tangan kamu sangat indah dan kamu kelihatannya juga sangat baik” dari balik dupattanya Jodha tersenyum, “Untungnya istriku sedang gak ada disini, karena kalau begitu saya gak bisa ngobrol sama kamu” Jodha mulai kesal dengan Jalal, “Kamu tahu istriku itu cerewet, bla bla bla bla .. ia selalu ngoceh sepanjang waktu dan membuat kepalaku pusing tetapi ketika saya curhat sama kamu, kamu diam mendengarkan, saya merasa telah menggenggam tanganmu selama hidupku” goda Jalal, Jodha sangat kesal sekali seketika itu juga membuka dupattanya dan menatap Jalal dengan kesal. “Kamu jadi sering berbuat seperti ini yaa kalau saya nggak ada ?” ujar Jodha dengan nada marah,sementara Jalal diam saja seperti gak ada rasa bersalah sedikitpun, “Dan tadi apa kamu bilang ? saya cerewet ? kamu suka main mata yaa ama pelayan ?” , “Tapi itu kan kamu” bela Jalal, “Tapi kamu kan nggak tau !” Jalal tertawa melihat Jodha cemburu seperti itu, “Memalukan ! kamu malah tertawa, saya pergi saja” ketika Jodha mau pergi Jalal langsung menyambar tangan Jodha dan menggegamnya erat sambil berkata menggunakan aksen seperti orang Gujrati “Bagaimana kamu bisa pergi begitu saja istriku sayang” , “Aku ini adalah suamimu, saya bisa merasakanmu dari jauh” , “Itu artinya kamu sudah mengenali aku, bagaimana caranya ?” , “Ketika saya cuci tangan, saya melihat wajahmu yang tertutup dupatta itu di dalam air”, “Jadi kamu bercanda dengan ku tadi ?”, “Kamu yang bisa bercanda, kalau saya nggak bisa, Ratu Jodha” goda Jalal, “Aku sudah bilang sama kakak ipar bahwa kamu pasti bisa mengenali aku”, “Lihat … saya bisa mengenali kamu, kamu terlihat cantik dengan pakaian Gujrati seperti ini, sekarang berikan saya hadiah karena saya bisa mengetahui penyamaranmu” ujar Jalal sambil berupaya untuk memeluk dan mencium Jodha tetapi Jodha langsung menghentikannya “Yang Mulia, jangan … malu … nanti dilihat orang lain” , “Tapi kamu harus tetap memberikan saya hadiah karena bercanda dengan aku” , “Biarkan saya pergi dulu, kakakku sepertinya memanggilku” Jalalpun mengijinkan Jodha pergi, Jodha segera berlalu dari sana sambil tersenyum.
Digurun yang tandus, Salim masih terus memperhatikan Anarkali yang pergi meninggalkannya, sesaat kemudian Farhan datang lalu mereka pergi meninggalkan tempat itu.
Dirumah Anarkali, Anarkali sedang tersenyum senyum sendiri membayangkan pertemuannya dengan Salim barusan, “Siapa namanya ?” tanya Zil Bahar ibu Anarkali sambil memberikan minyak rambut ke rambut Anarkali, “Kenapa kamu gak menghukumnya karena bagaimanapun juga ia sudah melempar kamu ke dalam kubangan lumpur” , “Itu bukan salahnya ibu, kudanya ketakutan ketika melihat ular, tetapi pada kenyataannya ia menolong aku” , “Siapa ia ya ?” tanya Zil Bahar penasaran, “Dia sepertinya orang Mughal” , “Apakah ia dari keluarga kerajaan ?”, “Kalalu ia dari keluarga kerajaan, saya akan menghajarnya, kamu tahu kan , bu … saya sangat membeni mereka, megapa kamu membicarakan tentang mereka ?” , “Kamu benar benar telah marah pada hal yang sepele” , “Jika ia dari keluarga kerajaan, ia gak mungkin akan menolongku, malah mungkin ia akan menertawakan aku, ia selalu puas menghinaku tetapi kalau yang ini sepertinya ia orang yang baik, bu … “ kata Anarkali, “Mengapa kamu gak bisa melupakan masalah lalu ?” , “Bagaimana bisa saya lupa pada semua yang telah kita lalui, bu … itu semua karena mereka dan kita harus meninggalkan Agra, saya harus meninggalkan bangku sekolah, ayah harus meninggalkan pekerjaannya, kita hidup seperti orang asing disana, itu semua karena mereka, buu ,,,” , “Lupakanlah masa lalu, nak … lagian ibu telah memperbaiki gelang kakimu, kenapa kamu gak konsentrasi pada tarianmu saja ?” bujuk ibunya, “Ibu tau kan ? saya menari karena saya menyukainya tetapi saya gak ingin membuatnya menjadi mata pencaharian, bu” , “Lalu apa yang akan kamu lakukan ? kita gak begitu kaya makanya kita gak bisa memberikanmu pendidikan layaknya anak anak anggota keluarga kerajaan” , “Ibu .. kamu tahu kan kalau saya pandai dalam hal merias wajah, tata rambut, saya jadi ingat … saya harus merias putri Maan Bai untuk perayaan pesta ini, ia sangat senang denganku, saya akan melakukan pekerjaan itu, bu” , “Aku harus menemui putri Bela” kata Anarkali sambil merias dirinya, “Kamu memanggilnya putri Bela ?” tanya ibunya penasaran, “Dia itu temanku, ibu” , “Iya … tetapi ia tetap keluarga kerajaan, jadi jangan lupa pada batasanmu dengan mereka” pinta ibunya, lalu Anarkali pamitan dan pergi meninggalkan ibunya.
Diistana Amer, Maan Bai kesal sama Maan Sigh karena ia gak membawakan Maan Bai kalung, “Aku gak mau bicara dengan kamu !” , “Kalau saya gak membawanya lalu kenapa ?” kata Maan Sigh sambil mengusili adiknya,sesaat kemudian Raja dan Ratu Amer datang menemui mereka, “Kamu sebentar lagi akan menjadi raja, kenapa bertingkah laku seperti anak kecil ?” ,”Ini ayah, Maan Bai mengganggu aku, nikahkan saja dia” , “Tidak ayah, Maan Sigh lah yang mengganggu saya dan saya gak akan meninggalkanmu, ayah … saya gak akan menikah dan meninggalkan ayah” kata Maan Bai sambil memeluk ayahnya, “Seorang anak perempuan harus meninggalkan rumahnya suatu saat nanti dan apa yang dikatakan Maan Sigh benar, sudah waktunya buatmu untuk menikah” ujar Raja Amer, “Tapi sama siapa, ayah ?” goda Maan Sigh, Maan Bai langsung merajuk ke ibunya “Ibuuu .. Maan Sigh selalu menggoda aku, ”Maan Sigh, jangan goda adikmu terus, kami akan menemukan pengantin pria yang terbaik untuknya” , “Ini gak akan berakhir sampai sini saja, saya akan meminta Salim untuk menggoda kamu juga, seperti dulu waktu kecil” kemudian mereka pergi meninggalkan tempat tersebut. Raja Bhagwandhas dan istrinya hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku anak anaknya, ”Salim dan Maan Bai memang pasangan yang serasi” , “Ini pasti akan lebih menyenangkan jika Jodha jadi mertua Maan Bai, masa depannya pasti akan lebih terjamin” kata Ratu Amer, “Aku akan bicarakan hal ini dengan raja Jalal” ujar raja Amer
Di tenda Salim, Salim mengenakan baju biasa, “Kenapa kamu mengenakan pakaian yang biasa, Salim ?” tanya Farhan, “Aku gak dalam posisi keluarga kerajaan” , “Kalian berdua yang selalu memposisikan saya diposisi tersebut” ujar Salim, “Bagaimana saya bisa, Salim ,,,aku hanyalah prajurit biasa” , “Sudah jangan beradu pendapat, Qutub kamu menemaniku kan ?” ujar Salim, tepat pada saat itu Jodha datang menemui mereka “Salim, kenapa kamu gak mengenakan baju kebesaran kerajaan yang telah ibu siapkan secara khusus buat kamu” , “Aku gak suka” ujar Salim,”Kamu selalu beradu pendapat tentang semua hal tetapi jangan bawa Farhan dan Qutub dalam posisi ini”, ”Aku adalah prajurit biasa juga, ibu jadi seharusnya gak kesana juga” ujar Salim tepat pada saat itu Jalal datang menghampiri mereka, “Salim ingin membawa teman temannya, ia adalah calon pewaris tahta kerajaan, ia nantinya yang akan menjadi raja, seharusnya ia gak berkeliaran bersama mereka” ujar Jodha, “Baiklah, saya gak akan kemana mana juga” , “Lihat … keras kepala sekali kan anakmu ini” kata Jodha kesal, “Keras kepala apanya, kalau ia mau sama teman temannya biarkan ia pergi dengan mereka” ujar Jalal, “Tapi ia kan harus bertemu dengan beberapa raja disini” kata Jodha, “Itulah mengapa saya gak ingin pergi kesana, ibu pasti meminta saya bertemu dengan para putri putri tersebut, saya gak tertarik, bu … mereka datang untuk bertemu dengan calon pewaris tahta kerajaan yang nantinya akan menjadi raja, saya ingin bertemu dengan seseorang yang ingin menemui Salim yang sederhana bukan pangeran Salim” kata Salim, “Ibu … apakah ibu menikahi ayah karena ia seorang raja ?” tanya Salim, “Tidak … dulu ibu membenci ayahmu tetapi ibu gak bisa mengijinkan kamu untuk kesana bersama teman temanmu, Salim” , “Tapi kamu juga membawa Moti sebagai temanmu kan Ratu Jodha, jadi bawalah teman temanmu, ayah mengijinkanmu” ujar Jalal, “Kalian berdua memang keras kepala !” kata Jodha kesal, kemudian berlalu meninggalkan mereka. “Jangan khawatir, ayah nanti yang akan mengurus ibumu, datanglah bersama teman temanmu, ayah pikir mungkin ibumu telah terbiasa memberikan perintah, pertama hanya sama ayah saja ia sering memberikan perintahnya tetapi sekarang ia memberikan perintahnya ke kamu juga” Salim dan Jalal sama tersenyum, “Tapi ayah suka ucapanmu tadi bahwa kamu seharusnya mencintai seseorang yang mencintaimu sebagai Salim bukan sebagai seorang raja, itu adalah pemikiran yang bagus” kata Jalal kemudian berlalu meninggalkan Salim, Salim memandangnya dengan tersenyum.
Diluar halaman Jodha bertemu dengan Birbal, ”Idemu sungguh luar biasa tuan Birbal, saya khawatir dengan gaya bicaraku ini karena saya gak mempercayai semua ini dan saya juga khawatir jika Yang Mulia tahu kalau saya cuma bersandiwara tetapi terima kasih banyak untuk semua ini” ujar Jodha, “Mereka telah memutarbalikkan masalah jadi kita harus memutarbalikkan ide, Yang Mulia Ratu …saat ini Salim mulai percaya pada Yang Mulia Raja, sekarang ia akan mendiskusikan semua masalahnya hanya dengan Yang Mulia saja, anda harus ketat dengan hal ini” ujar Birbal sambil mencoba meyakinkan Jodha.
Di kamar Maan Baisa. Maan Bai sedang berdandan tak lama kemudian Jagat Gosain memasuki kamarnya “Kenapa kamu belum siap juga sampai sekarang ?” , “Aku akan ketemu Salim setelah beberapa tahun lamanya, saya khawatir kalau nanti ia akan mengejek aku” ujar Maan sambil matanya berkaca kaca,”Maan Sigh juga telah menggodaku, ia telah memperingati saya bahwa ia akan membuat Salim menggodanya seperti yang dilakukan pada kanak kanak dulu” ujar Maan Bai. “Kalau begitu kita akan balik menggodanya juga, kita ini perempuan, kita jangan kalah dengan mereka, kita akan memberikan pelajaran ke Maan Sigh dan Salim !” kata Jagat Gosain, “Jangan ,,, nanti kalau Salim marah bagaimana ?” ,”Jangan khawatir, saya akan melakukan sesuatu sehingga perhatian Salim hanya padaku saja gak ke kamu, saya adalah Jagat Gosain …Salim mungkin telah bertemu dengan banyak putri kerajaan tetapi saya akan menunjukkan pada semua orang bahwa mata Salim akan tertuju hanya pada diriku” tepat pada saat itu Anarkali menemui mereka. Maan Bai langsung memeluk Anarkali begitu melihat kedatangannya, kemudian Anarkali memeluk Jagat Gosain “Kenapa kamu sangat terlambat hari ini ? saya kira kamu akan datang pada pesta ini secepat mungkin” ujar Maan Bai, “Maaf … tadi temanku memanggilku jadi saya harus kesana menemuinya” kata Anarkali, “Aku telah membuat sebuah baju buat kamu, yaaa bajunya bukan baju baru tetapi baju bekas pakai , gak papa kan ?” ujar Jagat Gosain, “Aku malah sangat bahagia mendapat hadiah dari kamu” , kemudian Maan Bai meminta Anarkali untuk mendadaninya, Maan Bai sangat bahagia sekali “Kamu ingat ketika dulu kamu menata rambutku, semua orang memuji aku, jadi bisakah saya meminta sesuatu, kamu juga berharap untuk bertemu dengan pangeran Salim kan ? mengapa gak ? setiap gadis menjadi gila karenanya” ujar Maan Bai senang, sementara raut muka Anarkali langsung berubah masam “Tidak ! saya gak suka dengannya!” kata Anarkali, “Yaaa kamu benar, impian yang gak bisa terpenuhi seharusnya gak diperlihatkan, juga posisi ini hanya untuk anggota keluarga kerajaan saja jadi buat apa Anarkali datang kesini ?” ucapan Jagat Gosain yang sedikit menyinggung dirinya gak digubrisnya sama sekali, karena Anarkali malah sedang berfikir keras “Bagaimana caranya menceritakan pada mereka bahwa saya datang kesini bukan karena ingin mendatangi pesta atau melihat Salim, saya kesini untuk memberikan sebuah pesan pada seseorang” bathinnya dalam hati..."BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 407
Dirumah Anarkali, Anarkali sedang tersenyum senyum sendiri membayangkan pertemuannya dengan Salim barusan, “Siapa namanya ?” tanya Zil Bahar ibu Anarkali sambil memberikan minyak rambut ke rambut Anarkali, “Kenapa kamu gak menghukumnya karena bagaimanapun juga ia sudah melempar kamu ke dalam kubangan lumpur” , “Itu bukan salahnya ibu, kudanya ketakutan ketika melihat ular, tetapi pada kenyataannya ia menolong aku” , “Siapa ia ya ?” tanya Zil Bahar penasaran, “Dia sepertinya orang Mughal” , “Apakah ia dari keluarga kerajaan ?”, “Kalalu ia dari keluarga kerajaan, saya akan menghajarnya, kamu tahu kan , bu … saya sangat membeni mereka, megapa kamu membicarakan tentang mereka ?” , “Kamu benar benar telah marah pada hal yang sepele” , “Jika ia dari keluarga kerajaan, ia gak mungkin akan menolongku, malah mungkin ia akan menertawakan aku, ia selalu puas menghinaku tetapi kalau yang ini sepertinya ia orang yang baik, bu … “ kata Anarkali, “Mengapa kamu gak bisa melupakan masalah lalu ?” , “Bagaimana bisa saya lupa pada semua yang telah kita lalui, bu … itu semua karena mereka dan kita harus meninggalkan Agra, saya harus meninggalkan bangku sekolah, ayah harus meninggalkan pekerjaannya, kita hidup seperti orang asing disana, itu semua karena mereka, buu ,,,” , “Lupakanlah masa lalu, nak … lagian ibu telah memperbaiki gelang kakimu, kenapa kamu gak konsentrasi pada tarianmu saja ?” bujuk ibunya, “Ibu tau kan ? saya menari karena saya menyukainya tetapi saya gak ingin membuatnya menjadi mata pencaharian, bu” , “Lalu apa yang akan kamu lakukan ? kita gak begitu kaya makanya kita gak bisa memberikanmu pendidikan layaknya anak anak anggota keluarga kerajaan” , “Ibu .. kamu tahu kan kalau saya pandai dalam hal merias wajah, tata rambut, saya jadi ingat … saya harus merias putri Maan Bai untuk perayaan pesta ini, ia sangat senang denganku, saya akan melakukan pekerjaan itu, bu” , “Aku harus menemui putri Bela” kata Anarkali sambil merias dirinya, “Kamu memanggilnya putri Bela ?” tanya ibunya penasaran, “Dia itu temanku, ibu” , “Iya … tetapi ia tetap keluarga kerajaan, jadi jangan lupa pada batasanmu dengan mereka” pinta ibunya, lalu Anarkali pamitan dan pergi meninggalkan ibunya.
Diistana Amer, Maan Bai kesal sama Maan Sigh karena ia gak membawakan Maan Bai kalung, “Aku gak mau bicara dengan kamu !” , “Kalau saya gak membawanya lalu kenapa ?” kata Maan Sigh sambil mengusili adiknya,sesaat kemudian Raja dan Ratu Amer datang menemui mereka, “Kamu sebentar lagi akan menjadi raja, kenapa bertingkah laku seperti anak kecil ?” ,”Ini ayah, Maan Bai mengganggu aku, nikahkan saja dia” , “Tidak ayah, Maan Sigh lah yang mengganggu saya dan saya gak akan meninggalkanmu, ayah … saya gak akan menikah dan meninggalkan ayah” kata Maan Bai sambil memeluk ayahnya, “Seorang anak perempuan harus meninggalkan rumahnya suatu saat nanti dan apa yang dikatakan Maan Sigh benar, sudah waktunya buatmu untuk menikah” ujar Raja Amer, “Tapi sama siapa, ayah ?” goda Maan Sigh, Maan Bai langsung merajuk ke ibunya “Ibuuu .. Maan Sigh selalu menggoda aku, ”Maan Sigh, jangan goda adikmu terus, kami akan menemukan pengantin pria yang terbaik untuknya” , “Ini gak akan berakhir sampai sini saja, saya akan meminta Salim untuk menggoda kamu juga, seperti dulu waktu kecil” kemudian mereka pergi meninggalkan tempat tersebut. Raja Bhagwandhas dan istrinya hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku anak anaknya, ”Salim dan Maan Bai memang pasangan yang serasi” , “Ini pasti akan lebih menyenangkan jika Jodha jadi mertua Maan Bai, masa depannya pasti akan lebih terjamin” kata Ratu Amer, “Aku akan bicarakan hal ini dengan raja Jalal” ujar raja Amer
Di tenda Salim, Salim mengenakan baju biasa, “Kenapa kamu mengenakan pakaian yang biasa, Salim ?” tanya Farhan, “Aku gak dalam posisi keluarga kerajaan” , “Kalian berdua yang selalu memposisikan saya diposisi tersebut” ujar Salim, “Bagaimana saya bisa, Salim ,,,aku hanyalah prajurit biasa” , “Sudah jangan beradu pendapat, Qutub kamu menemaniku kan ?” ujar Salim, tepat pada saat itu Jodha datang menemui mereka “Salim, kenapa kamu gak mengenakan baju kebesaran kerajaan yang telah ibu siapkan secara khusus buat kamu” , “Aku gak suka” ujar Salim,”Kamu selalu beradu pendapat tentang semua hal tetapi jangan bawa Farhan dan Qutub dalam posisi ini”, ”Aku adalah prajurit biasa juga, ibu jadi seharusnya gak kesana juga” ujar Salim tepat pada saat itu Jalal datang menghampiri mereka, “Salim ingin membawa teman temannya, ia adalah calon pewaris tahta kerajaan, ia nantinya yang akan menjadi raja, seharusnya ia gak berkeliaran bersama mereka” ujar Jodha, “Baiklah, saya gak akan kemana mana juga” , “Lihat … keras kepala sekali kan anakmu ini” kata Jodha kesal, “Keras kepala apanya, kalau ia mau sama teman temannya biarkan ia pergi dengan mereka” ujar Jalal, “Tapi ia kan harus bertemu dengan beberapa raja disini” kata Jodha, “Itulah mengapa saya gak ingin pergi kesana, ibu pasti meminta saya bertemu dengan para putri putri tersebut, saya gak tertarik, bu … mereka datang untuk bertemu dengan calon pewaris tahta kerajaan yang nantinya akan menjadi raja, saya ingin bertemu dengan seseorang yang ingin menemui Salim yang sederhana bukan pangeran Salim” kata Salim, “Ibu … apakah ibu menikahi ayah karena ia seorang raja ?” tanya Salim, “Tidak … dulu ibu membenci ayahmu tetapi ibu gak bisa mengijinkan kamu untuk kesana bersama teman temanmu, Salim” , “Tapi kamu juga membawa Moti sebagai temanmu kan Ratu Jodha, jadi bawalah teman temanmu, ayah mengijinkanmu” ujar Jalal, “Kalian berdua memang keras kepala !” kata Jodha kesal, kemudian berlalu meninggalkan mereka. “Jangan khawatir, ayah nanti yang akan mengurus ibumu, datanglah bersama teman temanmu, ayah pikir mungkin ibumu telah terbiasa memberikan perintah, pertama hanya sama ayah saja ia sering memberikan perintahnya tetapi sekarang ia memberikan perintahnya ke kamu juga” Salim dan Jalal sama tersenyum, “Tapi ayah suka ucapanmu tadi bahwa kamu seharusnya mencintai seseorang yang mencintaimu sebagai Salim bukan sebagai seorang raja, itu adalah pemikiran yang bagus” kata Jalal kemudian berlalu meninggalkan Salim, Salim memandangnya dengan tersenyum.
Diluar halaman Jodha bertemu dengan Birbal, ”Idemu sungguh luar biasa tuan Birbal, saya khawatir dengan gaya bicaraku ini karena saya gak mempercayai semua ini dan saya juga khawatir jika Yang Mulia tahu kalau saya cuma bersandiwara tetapi terima kasih banyak untuk semua ini” ujar Jodha, “Mereka telah memutarbalikkan masalah jadi kita harus memutarbalikkan ide, Yang Mulia Ratu …saat ini Salim mulai percaya pada Yang Mulia Raja, sekarang ia akan mendiskusikan semua masalahnya hanya dengan Yang Mulia saja, anda harus ketat dengan hal ini” ujar Birbal sambil mencoba meyakinkan Jodha.
Di kamar Maan Baisa. Maan Bai sedang berdandan tak lama kemudian Jagat Gosain memasuki kamarnya “Kenapa kamu belum siap juga sampai sekarang ?” , “Aku akan ketemu Salim setelah beberapa tahun lamanya, saya khawatir kalau nanti ia akan mengejek aku” ujar Maan sambil matanya berkaca kaca,”Maan Sigh juga telah menggodaku, ia telah memperingati saya bahwa ia akan membuat Salim menggodanya seperti yang dilakukan pada kanak kanak dulu” ujar Maan Bai. “Kalau begitu kita akan balik menggodanya juga, kita ini perempuan, kita jangan kalah dengan mereka, kita akan memberikan pelajaran ke Maan Sigh dan Salim !” kata Jagat Gosain, “Jangan ,,, nanti kalau Salim marah bagaimana ?” ,”Jangan khawatir, saya akan melakukan sesuatu sehingga perhatian Salim hanya padaku saja gak ke kamu, saya adalah Jagat Gosain …Salim mungkin telah bertemu dengan banyak putri kerajaan tetapi saya akan menunjukkan pada semua orang bahwa mata Salim akan tertuju hanya pada diriku” tepat pada saat itu Anarkali menemui mereka. Maan Bai langsung memeluk Anarkali begitu melihat kedatangannya, kemudian Anarkali memeluk Jagat Gosain “Kenapa kamu sangat terlambat hari ini ? saya kira kamu akan datang pada pesta ini secepat mungkin” ujar Maan Bai, “Maaf … tadi temanku memanggilku jadi saya harus kesana menemuinya” kata Anarkali, “Aku telah membuat sebuah baju buat kamu, yaaa bajunya bukan baju baru tetapi baju bekas pakai , gak papa kan ?” ujar Jagat Gosain, “Aku malah sangat bahagia mendapat hadiah dari kamu” , kemudian Maan Bai meminta Anarkali untuk mendadaninya, Maan Bai sangat bahagia sekali “Kamu ingat ketika dulu kamu menata rambutku, semua orang memuji aku, jadi bisakah saya meminta sesuatu, kamu juga berharap untuk bertemu dengan pangeran Salim kan ? mengapa gak ? setiap gadis menjadi gila karenanya” ujar Maan Bai senang, sementara raut muka Anarkali langsung berubah masam “Tidak ! saya gak suka dengannya!” kata Anarkali, “Yaaa kamu benar, impian yang gak bisa terpenuhi seharusnya gak diperlihatkan, juga posisi ini hanya untuk anggota keluarga kerajaan saja jadi buat apa Anarkali datang kesini ?” ucapan Jagat Gosain yang sedikit menyinggung dirinya gak digubrisnya sama sekali, karena Anarkali malah sedang berfikir keras “Bagaimana caranya menceritakan pada mereka bahwa saya datang kesini bukan karena ingin mendatangi pesta atau melihat Salim, saya kesini untuk memberikan sebuah pesan pada seseorang” bathinnya dalam hati..."BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 407