Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 167. Jalal mendekati mandir (kuil/tempat sembahyang) Jodha. Jalal teringat saat dirinya dan Jodha saling mengejek. Terdengar suara Jodha saat ia menghentikan langkahnya, jalal bertanya, "kenapa?" Jodha berkata apakah kau gak melihat kalo saya sedang melakukan puja? Jalal hendak masuk kedalam, tapi jodha menyuruhnya untuk melepas sandal. Jalal protes dan bilang kalo ia seorang raja, saya gak perlu melepas sandal untuk siapapun. Namun pada kenyataanya, Jalal melepas sandalnya dam masuk kedalam mandir Jodha. ia seperti melihat bayangan dirinya dan Jodha sedang berbicara. Jalal bertanya kenapa kau melakukan puja sepanjang waktu? Jodha menjawab, "kau juga melakukan sholat 5 kali sehari, itu berarti kaupun kerap kali meminta sesuatu dari-Nya. Apakah kau mengucapkan terima kasih untuk apa yang telha Ia berikan padamu?" Jalal berkata bahwa ia suka dengan pertanyaan balik Jodha. Jodha berkata "caramu bertanya salah. Aku berdoa untuk keluarga dan agar mendapatkan ketenangan." Jalal tertawa mengejek, "ketenangan? kau bercanda? kau menikah dengan orang seperti diriku." Jodha bertanya dengan kesal apakah Jalal sudah puas mengejeknya? Jalal mengajak Jodha keluar. Jodha berkata ia akan keluar setelah menyalakan Diya (lillin minyak), ia menyuruh Jalal pergi. Lalu kedua bayangan itu menghilang, meninggalkan Jalal sendirian, sesaat ia terlihat bingung dan menatap sekeliling. Tiba-tiba angin bertiup memadamkan diya. Jalal duduk di depan patung dewa krisna, menghidupkan diya , memegangnya dan melakukan arti. Jalal mengangkat tangan untuk berdoa, tapi ia teringat cara Jodha berdoa adalah dengan merapatkan tangan di dada. Jalal melakukannya, ia berdoa sambil menangis. Hamida melihat jalal berdoa sambil menangis, ia menghampirinya. Jalal berdiri dan memeluk hamida. Hamida menenangkannya. Hamida memintanya agar kuat, karena segalanya akan baik-baik saja. Setelah agak tenang, Jalal melepaskan pelukannya dan meninggalkan hamida di mandir Jodha.
Segala cara di lakukan untuk menyelamatkan Jodha. tapi sepertinya gak satupun yang berhasil. Satu hal terakhir yang bisa di lakukan untuk mengeluarkan racun dari tubuh Johda adalah mengasapinya. Tubuh Jodha di ikat pada sebuah balok lalu diguling-gulingkan diatas uap air panas. Sesekali tabib (hakim saiba) mengusap cairan hijau yang meleleh dari mulutnya. Di amer, dadisa tiba-tiba terbangun dan meriakkan nama Jodha. ia mengatakan sesuatu yang buruk telah terjadi pada jodha. ia ingin bertemu denganya. Sementara itu Jodha sendiri masih diasapi.
Di kamar, Ruqaiya terlihat tegang. Hoshiyar melihatnya dan berkata pada Ruq, kenapa ia tegang? kalo jodha sekarat, biarkan saja ia meninggal. Ruq membentak hoshiyar dan menamparnya. Ruqaiya gak suka mendengar kata-kata Hoshiyar. Karena bagaimanapun Jodha telah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Jalal.
Jodha masih di asapi. Semakin lama cairan hijau yang keluar dari mulutnya semakin banyak. Jalal datang ke klinik melihat apa yang telah di lalui Jodha. Airmatanya gak dapat di bendung. ia menangis dalam diam. Atgah memangil hakim saiba. Jalal bertanya bagaimana keadaan Jodha. Tabib mengatakan bahwa ia telah mencoba segala cara dan dalam beberapa waktu mereka akan tahu. Tapi tabib mempunyai pikiran lain. Jalal bertanya apa itu? Tabib berkata kadang doa lebih mujarab daripada obat. Jalal menatap tubuh Jodha yang masih di guling-gulingkan diatas uap panas. Jalal berkata pada Atgah kalo ia ingin mengumpulkan rakyatnya.
Dadisa mengunjungi shaguni bai dan bertanya tentan keadaan jodha, karena ia mendapat firasat gak baik. Shaguni mengatakan bahwa malam ini semuanya akan berubah. Malal ini adalah malam yang panjang dan gelap. Malam ini sangat sulit bagi Jodha dan tampaknya seseorang akan kehilangan kehidupannya. Dadi bertanya apakah Jodha akan selamat? Sesuatu pasti terjadi baik pada jodha ataupun pada firasat buruk anda. Lalu dadisa berdoa sambil menangis, memohon pada dewi agar melindungi Jodha.
Rakyat berkumpul di halaman istana. Jalal berdiri diatas balkon. Dengan suara berat Jalal menyapa rakyatnya. ia mengatakan kondisi yang saat ini dialami oleh keluarganya. ia tau rakyat mencintainya. Dengan rendah hati Jalal memohon agar rakyat berdoa untuk keselamatan Jodha, Karena ia telah menyelamatkan nyawa Jalal, raja mereka. Dan semuanya serentak mengangkat tangan untuk berdoa demi keselamatan Jodha. Di istana para ratu terlihat tegang dan gelisah. Moti menangis, hamida dan salima berduka, dan Ruq gak berhenti meneteskan air mata. Bahkan maham angga terlihat gelisah dan gundah. Jodha masih belum sadarkan diri. Hakim saiba mengatakan ia telah mencoba segalanya. Tetapi sepertinya Jodha gak ingin hidup atau gak memiliki alasan untuk hidup, karena itu ia gak berusaha melawan racun itu. Mendengar kata-kata hakim saiba, Jalal menyuruh semua orang pergi. Ruqaiya ingin mengatakan sesuatu tetapi Jalal menyuruhnya pergi.
Jalal membelai kepala Jodha dan tangan satunya lagi mengenggam jemari Jodha. Jalal meminta Jodha untuk membuka mata. Tangis jalal tak terbendung. ia membayangkan dirinya dan Jodha ada di suatu tempat yang asing. Jodha sedang berjalan seorang diri. Jalal meraih tanganya. Jodha menyuruhnya pergi. Jalal mengenggam tangan Jodha dan berkata gak jodha. Bayangan Jodha bertanya, "Kenapa? kau bahkan pernah berkata kalo gak akan melihat ku ketika aku mati. Mengapa menghentikan ku? Aku telah melakukan tugasku, menyelamatkan hidup mu. aku telah memenuhi janji yang kuberikan pada masa (ibu) dan sekarang saya akan pergi." Bayangan Jodha berbalik hendak pergi. Tapi Jalal memegangi tanganya dan mengatakan kalo Jodha keras kepala. Tapi kali ini ia gak akan membiarkan Jodha pergi. Jalal berkata.."benar aku gak mendengarkanmu, tapi kenyataannya setiap kali aku menutup mata, aku hanya melihat dirimu. Yang sebenarnya adalah aku selalu berpikir tentangmu. Aku selalu mengatakan aku membencimu tapi sesungguhnya adalah....aku mencintaimu. Aku mempunyai perasaan padamu dan ini semua karena kau meletakan hati dalam diriku dan sekarang kau gak memiliki hak untuk meninggalkan aku seperti ini,...aku membutuhkan dirimu. Ini adalah perintah raja agar kau gak pergi kemanapun." Bayangan Jodha berkata bahwa perintah jalal gak berlaku disini, gak di hadapan raja semesta alam. Bayangan Jodha berkata, "aku telah memenuhi tanggung jawabku. Aku telah berjanji, jika saat menyelamatkan dirimu aku kehilangan hidupku, gak apa-apa. Aku telah menyelamatkan dirimu, sekarang aku harus pergi." Jalal menahan Jodha berkata kalo Jodha gak boleh melakukan ini. Jodha gak punya hak atas hidup nya sendiri. Jika kau pergi maka aku akan mati. Sekarang kita adalah satu. Tanpa dirimu aku bukan siapa-siapa, tanpa aku kau bukan apa-apa. Bayangan Jodha berkata kalo gak ada yang bisa melawan takdir. Jalal mengatakan ia gak percaya. ia akan bertarung melawan takdir dan gak akan mundur. ia akan melawan semuanya. Jodha berkata Jalal gak akan bisa berbuat apa-apa. Jalal berkata, "Tapi ia akan melakukannya, pada siapa kau berdoa, pada siapa kau bersujud. Jika ia ada maka ia akan menyelamatkan dirimu, ia gak akan membiarkanmu pergi." Jalal dan Jodha saling bertatapan.
Terdengar suara Jiwa Jalal dari kedalaman masa depan, ia berkata: "aku gak bisa melupakan malam itu, itu adalah malam terburuk dalam hidupku, aku gak bisa melihat pagi pada malam itu...."
Bayangan Jodha lenyap, Jalal telah kembali pada realita dan masih duduk di sisi Jodha. Jalal membelai rambut Jodha, sambil menangis Jalal berkata, "kematian ini milik ku, dan kau mengambilnya. Kini hidupku adalah milikmu, akau hanya akan hidup bersamamu. Tolong bukalah matamu..." Tak henti-hentinya Jalal berdoa dengan derai airmata. Tiba-tiba....jemari Jodha bergerak. Jalal mempererat genggamanya. jalal mengamati wajah Jodha, bibir Jodha bergerak... dan nafasnya naik turun. Jalal tertegun......SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 168
Di kamar, Ruqaiya terlihat tegang. Hoshiyar melihatnya dan berkata pada Ruq, kenapa ia tegang? kalo jodha sekarat, biarkan saja ia meninggal. Ruq membentak hoshiyar dan menamparnya. Ruqaiya gak suka mendengar kata-kata Hoshiyar. Karena bagaimanapun Jodha telah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Jalal.
Jodha masih di asapi. Semakin lama cairan hijau yang keluar dari mulutnya semakin banyak. Jalal datang ke klinik melihat apa yang telah di lalui Jodha. Airmatanya gak dapat di bendung. ia menangis dalam diam. Atgah memangil hakim saiba. Jalal bertanya bagaimana keadaan Jodha. Tabib mengatakan bahwa ia telah mencoba segala cara dan dalam beberapa waktu mereka akan tahu. Tapi tabib mempunyai pikiran lain. Jalal bertanya apa itu? Tabib berkata kadang doa lebih mujarab daripada obat. Jalal menatap tubuh Jodha yang masih di guling-gulingkan diatas uap panas. Jalal berkata pada Atgah kalo ia ingin mengumpulkan rakyatnya.
Dadisa mengunjungi shaguni bai dan bertanya tentan keadaan jodha, karena ia mendapat firasat gak baik. Shaguni mengatakan bahwa malam ini semuanya akan berubah. Malal ini adalah malam yang panjang dan gelap. Malam ini sangat sulit bagi Jodha dan tampaknya seseorang akan kehilangan kehidupannya. Dadi bertanya apakah Jodha akan selamat? Sesuatu pasti terjadi baik pada jodha ataupun pada firasat buruk anda. Lalu dadisa berdoa sambil menangis, memohon pada dewi agar melindungi Jodha.
Rakyat berkumpul di halaman istana. Jalal berdiri diatas balkon. Dengan suara berat Jalal menyapa rakyatnya. ia mengatakan kondisi yang saat ini dialami oleh keluarganya. ia tau rakyat mencintainya. Dengan rendah hati Jalal memohon agar rakyat berdoa untuk keselamatan Jodha, Karena ia telah menyelamatkan nyawa Jalal, raja mereka. Dan semuanya serentak mengangkat tangan untuk berdoa demi keselamatan Jodha. Di istana para ratu terlihat tegang dan gelisah. Moti menangis, hamida dan salima berduka, dan Ruq gak berhenti meneteskan air mata. Bahkan maham angga terlihat gelisah dan gundah. Jodha masih belum sadarkan diri. Hakim saiba mengatakan ia telah mencoba segalanya. Tetapi sepertinya Jodha gak ingin hidup atau gak memiliki alasan untuk hidup, karena itu ia gak berusaha melawan racun itu. Mendengar kata-kata hakim saiba, Jalal menyuruh semua orang pergi. Ruqaiya ingin mengatakan sesuatu tetapi Jalal menyuruhnya pergi.
Jalal membelai kepala Jodha dan tangan satunya lagi mengenggam jemari Jodha. Jalal meminta Jodha untuk membuka mata. Tangis jalal tak terbendung. ia membayangkan dirinya dan Jodha ada di suatu tempat yang asing. Jodha sedang berjalan seorang diri. Jalal meraih tanganya. Jodha menyuruhnya pergi. Jalal mengenggam tangan Jodha dan berkata gak jodha. Bayangan Jodha bertanya, "Kenapa? kau bahkan pernah berkata kalo gak akan melihat ku ketika aku mati. Mengapa menghentikan ku? Aku telah melakukan tugasku, menyelamatkan hidup mu. aku telah memenuhi janji yang kuberikan pada masa (ibu) dan sekarang saya akan pergi." Bayangan Jodha berbalik hendak pergi. Tapi Jalal memegangi tanganya dan mengatakan kalo Jodha keras kepala. Tapi kali ini ia gak akan membiarkan Jodha pergi. Jalal berkata.."benar aku gak mendengarkanmu, tapi kenyataannya setiap kali aku menutup mata, aku hanya melihat dirimu. Yang sebenarnya adalah aku selalu berpikir tentangmu. Aku selalu mengatakan aku membencimu tapi sesungguhnya adalah....aku mencintaimu. Aku mempunyai perasaan padamu dan ini semua karena kau meletakan hati dalam diriku dan sekarang kau gak memiliki hak untuk meninggalkan aku seperti ini,...aku membutuhkan dirimu. Ini adalah perintah raja agar kau gak pergi kemanapun." Bayangan Jodha berkata bahwa perintah jalal gak berlaku disini, gak di hadapan raja semesta alam. Bayangan Jodha berkata, "aku telah memenuhi tanggung jawabku. Aku telah berjanji, jika saat menyelamatkan dirimu aku kehilangan hidupku, gak apa-apa. Aku telah menyelamatkan dirimu, sekarang aku harus pergi." Jalal menahan Jodha berkata kalo Jodha gak boleh melakukan ini. Jodha gak punya hak atas hidup nya sendiri. Jika kau pergi maka aku akan mati. Sekarang kita adalah satu. Tanpa dirimu aku bukan siapa-siapa, tanpa aku kau bukan apa-apa. Bayangan Jodha berkata kalo gak ada yang bisa melawan takdir. Jalal mengatakan ia gak percaya. ia akan bertarung melawan takdir dan gak akan mundur. ia akan melawan semuanya. Jodha berkata Jalal gak akan bisa berbuat apa-apa. Jalal berkata, "Tapi ia akan melakukannya, pada siapa kau berdoa, pada siapa kau bersujud. Jika ia ada maka ia akan menyelamatkan dirimu, ia gak akan membiarkanmu pergi." Jalal dan Jodha saling bertatapan.
Terdengar suara Jiwa Jalal dari kedalaman masa depan, ia berkata: "aku gak bisa melupakan malam itu, itu adalah malam terburuk dalam hidupku, aku gak bisa melihat pagi pada malam itu...."
Bayangan Jodha lenyap, Jalal telah kembali pada realita dan masih duduk di sisi Jodha. Jalal membelai rambut Jodha, sambil menangis Jalal berkata, "kematian ini milik ku, dan kau mengambilnya. Kini hidupku adalah milikmu, akau hanya akan hidup bersamamu. Tolong bukalah matamu..." Tak henti-hentinya Jalal berdoa dengan derai airmata. Tiba-tiba....jemari Jodha bergerak. Jalal mempererat genggamanya. jalal mengamati wajah Jodha, bibir Jodha bergerak... dan nafasnya naik turun. Jalal tertegun......SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 168