Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 135

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 135. Ruq duduk di beranda istana sambil menghisap hookah dan papan catur yang di siap di mainkan di depannya. Hoshiyar bertanya, "maaf ratu, apa Saya  boleh tahu siapa yang akan main catur dengan anda?" Ruq menjawab, "Yang Mulia." Resham bertanya, "tapi dia sedang sibuk dengan permainan yang lain. Saya  dengar Yang Mulia akan menemui Benazir malam ini." Ruq dengan rasa ingin tahu bertanya, "maksudmu benazir si pelayan itu?" Hoshiyar mengangguk. Ruq tertawa terbahak-bahak. Salima datang padanya dan memberi salam. Ruq membalas salam Salima dan mempersilahkan dia duduk. Ruq bertanya, "ada apa anda kesini?" Salima menjawab, "Saya  punya hadiah untukmu." Ruq tertarik, "sungguh? Apa itu?" Salima menjawab, "Saya  telah mengumpulkan puisi di buku ini." Ruq meminta Salima membacakannya. Salima membacakan kumpulan puisinya. - gak ada di alam semesta ini yang bisa bertahan dengan waktu, waktu mengubah segalanya, matahri terbit dan menerangi fajar, bahkan hari yang cerah bis amenjadi gelap-. Ruq memuji puisi yang di bacakan Salima, "puisi yang sangat indah, mempunyai makna yang dalam." Salima memgucapkan terimakasih.  Ruq mengajak Salima main catur denganya. Salima setuju, "tentu. ratu Ruqaiya, jangan salah paham. Saya  ingin tahu alasan mengapa Saya  tersenyum." Ruq tertawa, "Saya  punya alasannya. Hoshiyar memberitahuku kalau yang Mulia akan pergi menemui Benazir dan akan bermalam bersamanya. -Ruq tertawa- Hoshiyar, Saya  janji padamu. Jika yang mulia menemuinya, kamu akan menjadi Ratu selama sehari, dan Saya  akan melayanimu." Hoshiyar terkejut dan berkata, "yang mulia, kalau begitu Saya  berdoa semoga Saya  kalah dalam taruhan ini. Lebih baik mati daripada harus di layani oleh majikan." Salima dengan penasaran bertanya, "ratu Ruqaiya, boleh kamu beritahu sesuatu? Yang Mulia memilih duduk di samping benazir saat malam perayaan, apakah hubungan mereka sedang dalam masalah?" Ruq menyahut, "Saya  setuju denganmu. Apapun alasannya, Saya  yakin satu hal, Yang Mulia tdiak akan menemui Benazir, pelayan yang harus menemui yang mulia. Bukan sebaliknya." Salima berpikir, "apa yang membuat yang mulia mempermalukan Jodha di depan semua orang? Saya  harus bicara tentang hal ini dengan Ratu Jodha."
http://informasidiary.blogspot.com/2014/12/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-135.html
Javeda sedang asyik menulis. Zakira menemui Javeda dan bertanya, "nyonya, apakah anda ingin bertemu denganku?" Javeda menjawab tanpa menoleh kearah Zakira, "ya. Tapi Saya  gak menyuruhmu duduk." Zakira tersenyum dan berkata, "Saya  gak duduk, Saya  sedang berdiri." Javeda masih gak menoleh, "jangan bohong, Saya  tahu kamu duduk tanpa seizinku." Zakira bersikukuh, "tidak, Nyonya. Saya  sedang berdiri." Javeda segera menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah Zakira. Dia sangat terkejut melihat tubuh Zakira yang mungil. "ya Allah. Apakah kamu setinggi ini?" Zakira dengan malu menyahut, "ya, nyonya." Javeda berkata, " gak apa. Kalau begitu Saya  akan duduk." Javeda lalu duduk di depan Zakira dan menarik tubuh mungil Zakira agar duduk di pangkuannya. Javeda bertanya tentang rahasia kecantikannya, "kau akan beritahu aku?" Zakira menatap Javeda dengan heran lalu tertawa, "terima kasih sudah memujiku..." Javeda balik menatap zakira dengan heran, "maksudku kecantikan Benazir, bodoh! Apa kamu akan beritahu Saya  rahasia kecantikannya?" Zakira memberitahu Javeda kalau Benazir banyak menggunakan minyak dan sari buah untuk menjaga kecantikannya. Javeda ingin tahu semua produk yang dia gunakan. Zakira mengangguk. Lalu Javeda mengusirnya. Zakira hendak pergi, tapi maham datang dan bertanya pada zakira, "apa hobi Benazir?" Zakira menjawab, "dia suka menari dan berburu." Maham tersenyum, "Saya  dengar dia memang suka berburu. Dan dia cukup lihai memburu korbannya. Dia membidik jantungnya menggunakan kecantikannya. -Maham tertawa- kamu boleh pergi." Zakira pun pergi.

Lalu javeda dengan gembira memberitahu Maham kalau dia akan tahu rahasia kecantikan Benazir, dantaklama lagi dia akan menjadi wanita tercantik di istana ini. San semua orang akan memuji Maham karena telan bermenantukan dirinya. Maham gak tertarik dan terlihat terganggu. Maham dengan sinis tertawa, "ya Javeda, semoga saat itu akan tiba. Untuk mendapatkan itu, kamu harus lakukan sesuatu yang sangat penting. -Javeda menatap Maham dengan heran- kamu harus meminta pada matahari agar terbit dari barat dan tenggelam di timur. kamu mengerti?" Javeda menggeleng. Maham sambil pergi menyuruh Javeda memikirkannya. Javeda benar-benar memikirkannya dan dia bingung sendiri, "mengapa matahari akan menuruti perintahku? Kurasa ibu semakin hari semakin aneh. Hari ini Saya  tahu kalau ibu sudah bertambah tua setiap harinya."

Benazir sedang menari ketika maham datang dan memuhinya, "wah.. bagus sekali benazir. Assalamualaikum." Benazir  menyahut, "waalaikumsalam." Maham kemudian mengusir seluruh pelayan. Benazir berkata, "perdana menteri, kalau kamu ingin betemu denganku, anda bisa memanggilku."  Maham tersenyum dan membalas, "Benazir, kenapa kamu yang menemuiku, kalau Saya  yang ingin menemuimu?" Benazir berkata, "ya khuda, Saya   gak ingin menghina perdana menteri." Maham tertawa, "kau tahu bagaimana menyanjung seseorang. Saya  kesini untuk membahas sesuatu yang penting denganmu. Ap ayang kamu bicarakan dengan ratu Jodha?" Benazir menjawab, "hanya masalah biasa." Maham memaksa, "Saya  hanya ingin tahu apa yang kamu bicarakan denganya." Benazir ingin tahu, "mengapa anda tertarik?" Maham menyela, "Saya  dengar kamu punya mulut yang tajam. Akan lebih baik jika kamu  gak gunakan mulutmu untuk menentangku." Benazir menunduk hormat, "maaf, Saya  punya firasat, kalau Ratu Jodha gak suka dengan kehadiranku di istana ini. Mungkin dia gak seperti itu kalau yang mulia gak memilihku untuk duduk di sampingnya. Saya  berusaha untuk menghiburnya." Maham memuji, "kau memang seperti yang kukira. kamu wanita cerdas, Saya  suka itu." Benazir menyahut, "orang yang nada sukai mempunyai kedudukan yang lebih tinggi di istana, bukan?"

Maham tertawa, "tentu." benazir melanjutkan, "kalau begitu, menurutku kedudukan ratu Jodha di samping Yang Mulia sedang terancam. Menurutku, kamu gak menyukainya atau ada yang gak anda sukai." Maham memuji, "Benazir, selain cantik, kamu juga cerdas. Saya  suka itu. Tapi mulutmu lebih tajan daripada pikiranmu. Maaf jika Saya  gak suka itu. Seseorang yang ingin maju dalam hidupnya, harus menjaga cara bicaranya. Patuhi Saya  jika kamu ingin mendapat kedudukan yang takkan bisa kamu dapatkan. kamu harus patuh padaku. Ingatlah, yang mulia menganggapku seperti ibunya sendiri. Oleh karena itu, jangan beri Saya  alasan untuk membencimu. Buat Saya  senang. Turuti Saya  jika kamu ingin mendekati Jalal." Sambil tertawa maham pergi meninggalkan Benazir setelah mengucapkan sampai jumpa.

Jodha duduk di taman. Rahim datang menghampirinya dan menyapa, "choti amijaan.." Jodha bertanya, "kenapa kamu belum tidur?" Rahim dengan polos menjawab, "Saya   gak bisa tidur jika gak mendengarkan cerita darimu. Ceritakan Saya  sebuah kisah." Jodha menolak, "Saya  sedang gak ingin bercerita malam ini. bagaimana jika Saya  ceritakan besok?" Rahim menuntut, "tidak. Mengapa kamu gak mau? Saya  gak mau pergi sebelum kamu bercerita padaku" Salima datang dan berkata, "Rahim, ratu Jodha sudah beritahumu kalau dia sedang gak enak badan. Mengapa kamu keras kepala? Dia akan menceritakan kisah padamu besok malam. Dan lagi mengapa kamu keluar tanpa memakai baju hangat? Ayo masuk!" Rahim marah, "Saya  gak ingin bicara dengan ibu, Saya  juga gak mau bicara dengan ratu Jodha." Setelah berkata begitu, rahim berlari pergi dengan kesal. Ratu Salima duduk di depan Jodha, dengan lembut bertanya, "ada apa? kamu terlihat sedih." Jodha menjawab, "Saya  merasa gak bahagia. Saya   gak bisa memahami sifat yang mulia. kadang dia sangat menghormatiku hingga Saya  merasa itu gak perlu. Kadang dia menghinSaya  hingga Saya  merasa ingin pergi dari isni. kadang Saya  merasa kalau Saya  gak ada baginya." Salima bertanya, "apa masalahmu? Apakah yang mulia marah padamu?" Jodha dengan antusias ingin memberitahu Salima, "Ratu Salima, aku..." tapi Jodha  gak sanggup mengatakannya. Melihat itu, ratu salima berkata, "jika kamu  gak bisa mengutarakannya, mungkin sebaiknya kamu diam saja. Saya  mengerti yang kamu alami." Jalal keluar dari kamarnya dan berdiri di balkon istana sambil memandang Jodha. Dia sepertinya penasaran pada apa yang dibicarakan Jodha dan ratu Salima. Tiba-tiba Zakira datang menghampirinya, " salam, Yang Mulia. Benazir sudah menunggu anda."

Jodha berkata pada Salima, "ratu salima, Saya  tahu kamu kesini karena kuatir denganku. Sejujurnya, Saya   gak ingin membahas masalah ini sekarang. Jika  gak keberatan, bisakan kamu meninggalkan Saya  sendiri?" Salima menyahut dengan penuh pengertian, "tentu saja. Sampai jumpa." Jodha membalas salam Salima. Taoi sebelum pergi Salima menatap Jodha sambil berpikir, "mengapa ratu Jodha sangat tertekan? Kurasa masalah ini sangat rumit."

Pada Zakira Jalal berkata, "jika dia ingin menemuiku, dia harus datang. Saya  takkan menemuinya atas permintaanya. Jika dia ingin menemuiku dia bisa datang ke angori bagh.." Zakira kemudian berpamitan.

Zakira sedang membantu Benazir berdandan. Benazir berkata, "Saya  gak percaya. Yang mulia sepertinya orang yang menarik. Jika itu pria lain, dia pasti akan langsung menemuiku. Dia akan segera terpana dengan kecantikanku. Tapi kaisar jalal sama sekali gak tertarik padaku." Zakira dengan suara genitnya bertanya, "apakah menurutmu yang Mulia akan terpana dengan kecantikamu malam ini?" Benazir tersenyum dan berkata, "itu yang ingin kuketahui, Zakira.  gak ada yang bisa mengabaikan kecantikanku. Tapi, Raja Jalal sedikit berbeda dengan pria lain itu. Jika Saya  bisa membujuknya, maka Saya  menang." Benazir berdiri, Zakira hendak mengikutinya, tapi Benazir melarang karena malam ini dia ingin menemui Jalal seorang diri.

Jodha berdiri di angori bagh sambil menatap langit dengan wajah galau. Jalal berdiri  gak jauh di belakangnya sambil menatapnya dengan penuh kekaguman dan kebencian. Jodha gak tahu akan keberadaan jalal. Benazir datang dan memberi salam pada Jalal. Jalal menoleh kearah Benazir dan tersenyum. lalu dia kembali menatap Jodha sambil berkata keras-keras, "syukurlah udara malam ini sangat sejuk. Rambutmu tergerai indah saat terkena hembusan angin." Jodha mendengar suara jalal, mencoba melirik dengan ekor matanya. Jodha seperti merasa kalau kata-kata itu di tujukan padanya. Dan ingin menoleh. Mendengar kata-kata Jalal yang di tujukan pada Jodha, Benazir berkata dalam hati, "Saya  paham. Dia menggunakan Saya  untuk memuji kecantikan orang lain. Gara-gara ratu Jodha, Yang Mulia kembali mengabaikan aku." lalu dengan volume yang sama, Jalal berkata pada Benazir, "Saya  sudah menunggumu." Benazir menyahut, "maaf, sudah membuat anda menunggu." Jalal tersenyum, "tidak apa-apa. Semakin lama menunggu semakin ingin bertemu." Mendengar percakapan benazir dan jalal, Jodha gak tahan untuk tiak menoleh kebelakang. Saat dia menoleh, saat itu juga, Jalal dan Benazir sedang menatap kearah dirinya." Jalal terpana menatap Jodha. Dengan perasaan  gak suka, Jodha akan beranjak pergi. Benazir yang merasa di abaikan oleh Jalal mencoba menarik perhatiannya dengan menceburkan diri ke kolam. Mendengar suara gedebur, Jodha mengurungkan langkahnya ddan berbalik arah melihat ke kolam. Jalal terperanjat binggung. Benazir dari dalam kolam berteriak-teriak minta tolong. Dengan sangat terpaksa, jalal menceburkan diri ke kolam untuk membantunya.

Jalal mengendong Benazir keluar dari dalam kolam dan mendudukannya di sofa Angori Bagh. Jodha menyaksikan semua itu dengan tatapan cemburu. Tubuh Benazir mengigil. Jalal menggosok telapak tangan Benazir untuk memberinya kehangatan sambil berkata, " gak apa, kamu baik saja." Benazir menjawab dengan suara bergetar, "Saya  kedinginan." jalal menoleh kearah pelayan Jodha dan  memarahinya karena hanya melihat aja. Jalal menyuruh mereka membawa kan syal dan air hangat. Jodha terlihat gak terima pelayannya di bentak-ben gak Jalal. Jodha masih berdiri melihat, ikut kena marah Jalal, "apa yang kamu lihat? Bantu aku, gosok tangan yang satunya." Jodha terlihat binggung tapi  gak mengubrisnya. Untung moti segera datang membawa air hangat. Jalal menyuruh Moti meletakkannya di meja. Benazir mencelupkan tangannya ke dalam baskom air hangat itu dan berteriak kesakitan, "airnya terlalu panas, Yang Mulia." Mendengar itu, Jalal memaki Moti, "bodoh! -Moti kaget sampai terlonjak mundur, Jodha terlihat gak senang- Apa kamu  gak tahu air panas bisa membuat kulitnya terbakar? Bawa kembali!" Moti mengambil baskom berisi air panas itu dan meletakkannya di samping Jodha. Jalal kemudian mengambil sal dan membungkus tubuh benazir sambil memintanya untuk tenang. Moti membei isyarat pada Jodha agar merasakan air panas yang di bawanya. Jodha gak merasa kalau air itu terlalu panas. Jalal berteriak pada pelayan dan menyuruh mereka mengantar Benazir ke kamarnya. Moti dan para pelayan bergegas mengantarkan benazir ke kamarnya.

Jalal melangkah ke dekat Jodha sambil matanya menatap kepergian Benazir. Kesempatan itu di gunakan oleh Jodha untuk memasukan tangan Jalal kedalam baskom air hangat. Jalal kaget dan memben gak Jodha, "apa yang kamu lakukan?" Jodha menyahut, "Saya  hanya menunjukanmu kalau air hangat ini gak terlalu panas sampai bisa merusak kulitnya." Setelah berkata begitu, Jodha meletakkan baskom kembali pada tempatnya dan bergegas pergi meninggalkan Jalal. Jalal mengantar kepergian Jodha dengan berbagai peraaan berkecamuk di hatinya. Jalal berkata, "Saya  tahu airnya gak terlalu panas. Tapi Saya  bisa lihat jelas kalau itu membuat Jodha gak senang. Dengan memperhatikan seorang pelayan. Saya  akan membuat dia di penuhi rasa iri. Saya  akan membuat dia semakin cemburu. Dengan begitu dia akan merasakan betapa malunya diriku saat dia menolakku."

Benazir sedang berendam dalam bak mandi air hangat di temani Zakira. Zakira bertanya, "mengapa kamu membahayakan dirimu, Benazir?" Benazir menyahut, "seseorang harus lakukan pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang besar. Jika Saya  gak memgambil resiko, yang mulia gak akan merangkulku. Saya  bisa melihat ratu Jodha gak senang yang mulia kuatir padaku. Tapi apa yang dia lakukan? Dia  gak bisa menghentikan Yang Mulia menyelamatkan nyawaku." Zakira bertanya, "Mengapa kamu kuatir dengan ratu Jodha? Mengapa dia sangat penting bagimu?" Benazir berkata kalau Jodha adalah rintangan terbesar dalam niatnya untuk mencapai tujuan, "yang mulia  gak bisa mengalihkan pandangannya dari Ratu Jodha. Meski Saya  berdiri di sebelahnya. Saya  gak terima itu. Itu sebabnya Saya  gunakan trik untuk mendapatkan perhatiannya. Lalu Saya  melompat ke danau. Secara langsung, Yang Mulia memperhatikan aku."

Di kamarnya, di hadapan Moti, Jodha sedang uring-uringan, "dia sengaja melompat ke danau demi mendapatkan perhatian yang Mulia. Benazir sangat licik. Saya  yakin dia bisa berenang. Tapi dia pura-pura tenggelam agar di selamatkan Yang Mulia."

Di kamar mandi, benazir masih membicarakan Jalal, "dan rencanSaya  berhasil. Yang Mulia melompat kedanau dan menyelamatkan aku." Zakira bertanya lagi, "apa gunanya melakukan itu? kamu  gak mendapatkan apa yang kamu inginkan." Benazir memberitahu Zakira kalau kesabaran itu sangat penting. Jika Saya  menggoda yang Mulia malam ini, itu gak akan membantuku meraih tujuanku. Bersabarlah. Kita sudah semakin dekat dengan tujuan kita. Saya  hanya perlu menunggu semalam lagi."

Sinopsis Jodha Akbar episode 135. Jodha masih uring-uringan di kamarnya, "Saya   gak peduli dengan siapa yang Mulia tidur. Saya  kuatir, ini sudah yang ketiga kalinya Benazir, membuat hubunganku dengan yang mulia semakin rusak. -Jodha melepas semua perhiasannya- Pertama Saya  di permalukan saat pertunjukan Ramtanu. Kedua, dia menghinSaya  dengan memberikan pakaian dan perhiasanku. Dan hari ini kejadian ini. Saya   gak mengerti mengapa dia mencoba merusak hubnganku."

DI kamarnya benazir berkata, "ratu Jodha menciptakan sebuah masalah bagiku. Setiap kali Saya  ingin mendekati Yang Mulia, dia selalu menghalangi. Tapi lain kali, saat Saya  mendekati Yang Mulia, Saya  takkan biarkan dia menghalangiku. Kautahu sesuatu, Zakira?" Zakira bertanya, "apa?" Benazir berkata, "untuk pertama kalinya Saya  merasa cemburu pada seorang wanita."

Jodha tersen gak dan membalikan badan membelakangi Moti, "cemburu? Apa maksudmu, Moti? Mengapa Saya  cemburu pada Benazir? Dia hanya pelayan. kamu salah, Moti."

Jalal dan Jodha sama-sama telah bersiap untuk pergi tidur. Masing-masing gelisa di tempat tidurnya membayangkan peristiwa yang baru saja terjadi. Jalal teringat bagaimana Jodha menyentuh tanganya dan memasukannya kedalam baskom air hangat. Jodah juga begitu, dia  gak bisa memejamkan mata terbayang bagaimana Jalal meminta Benazir duduk di sampingkan di pesta dan ketika Jalal memberikan gelangnya pada Benazir. Dengan kesal, Jodha terduduk dan berpikir, "mengapa Saya  kuatir dengan sikapnya, mengap Saya  gelisah? Dia raja, dia bisa memilih siapapun untuk bersama dengannya." Di atas pembaringannya, Jalal juga berpikir, "dia  gak ingin diri ku dekat dengannya, namun dia juga  gak ingin Saya  bersama orang lain. Apa yang kamu mau dariku, Ratu Jodha? Mengapa dia merasa cemburu? Jika dia  gak ingin bersamaku?" Jalal terbayang bagaimana dia memaksa untuk membuka mantel tidur Jodha dan Jodha mendorongnya. Membayangkan itu Jalal tersen gak dengan sendirinya dan berpikir keras...BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 136


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 135. Please share...!

Blog, Updated at: 01:07