Drona berkata pada Ashwathama bahwa dia tidak mau diperintah oleh anak kusir. Dia menambahkan dirinya masih membela Kurawa hanya karena Ashwathama yg terikat pada temannya, Duryudana. Lalu Ashwathama menggugat keputusan Duryudana yg menjadikan Karna sebagai panglima. Dia berkata Karna hanya bermimpi bisa mengalahkan Arjuna. Jadi Duryudana jangan menggantungkan hidup pada impian Karna. Duryudana meminta Ashwathama berpikir secara pandangan orang lain. Duryudana bertanya apa Ashwathama mendukungnya? Ashwathama menjawab "Tentu saja. kamu tau itu."
Lalu Duryudana mengingatkan Ashwathama pada masa kecil dulu Drona lebih memilih mengajarkan Brahmastra pada Arjuna.
Lalu Duryudana mengingatkan Ashwathama pada masa kecil dulu Drona lebih memilih mengajarkan Brahmastra pada Arjuna.
Krishna berbincang dengan Arjuna mengenai kesiapan berperang besok. Krishna menceritakan kehebatan Karna & kemungkinan Karna menggunakan senjata pemberian Dewa Indra pada Arjuna. Arjuna menjawab "Hidup & mati adalah takdir. Setelah memberiku pencerahan, kamu mencoba menakut-nakutiku."
Karna datang ke tempat Bhishma untuk minta diberkati.
Bhishma: Saya tidak punya berkat lagi buatmu.
Karna: Saya tau dari dulu Anda tidak menyukaiku.
Bhishma: Bodoh kau, putra Kunti.
Karna terkejut mendengarnya. Bhishma menjelaskan bahwa dari dulu dia & Vidura sudah tau itu. Bhishma dari dulu berusaha menjauhkan Karna dari Hastina.
Karna: Anda mengetahui rahasia kelahiranku. Tapi Anda tidak tau rahasia kehidupanku. Seseorang yg hidupnya ditolak oleh semua masyarakat maka seluruh kehidupannya adalah kebohongan. Seseorang yg nyaris tenggelam di sungai akan naik punggung buaya.
Bhishma: Adalah nasib burukmu kamu mendapat tempat di antara orang-orang jahat itu. Andai di arena dulu Saya menerimamu sebagai ksatria maka keadaannya akan berbeda.
Bhishma menawarkan Karna untuk tidak ikut berperang. Karna menolak sebab Duryudana yg telah memberinya kehidupan. Dia tidak mau jadi penyebab kematian Duryudana. Bhishma berkata dia tidak bisa memberkati Karna untuk menang. Maka Karna minta diberkati agar setelah kematiannya dia dihormati semua orang. Bhishma berkata untuk mendapat kehormatan maka kamu harus bertarung dengan sportif. "Itu berkatku untukmu."
Karna datang ke tempat Bhishma untuk minta diberkati.
Bhishma: Saya tidak punya berkat lagi buatmu.
Karna: Saya tau dari dulu Anda tidak menyukaiku.
Bhishma: Bodoh kau, putra Kunti.
Karna terkejut mendengarnya. Bhishma menjelaskan bahwa dari dulu dia & Vidura sudah tau itu. Bhishma dari dulu berusaha menjauhkan Karna dari Hastina.
Karna: Anda mengetahui rahasia kelahiranku. Tapi Anda tidak tau rahasia kehidupanku. Seseorang yg hidupnya ditolak oleh semua masyarakat maka seluruh kehidupannya adalah kebohongan. Seseorang yg nyaris tenggelam di sungai akan naik punggung buaya.
Bhishma: Adalah nasib burukmu kamu mendapat tempat di antara orang-orang jahat itu. Andai di arena dulu Saya menerimamu sebagai ksatria maka keadaannya akan berbeda.
Bhishma menawarkan Karna untuk tidak ikut berperang. Karna menolak sebab Duryudana yg telah memberinya kehidupan. Dia tidak mau jadi penyebab kematian Duryudana. Bhishma berkata dia tidak bisa memberkati Karna untuk menang. Maka Karna minta diberkati agar setelah kematiannya dia dihormati semua orang. Bhishma berkata untuk mendapat kehormatan maka kamu harus bertarung dengan sportif. "Itu berkatku untukmu."
