Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 374

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 374. Masih didalam ruang sidang, Jalal bertanya pada Nadira : “Nadira, apakah kau saksi yang melihat Salim menyerang Qadir dengan anak panahnya ? tolong jawab pertanyaan saya” kata Jalal, “Yaa.Yang Mulia, saya memang berada disana, Qadir sedang memetik buah mangga di kebun istana dan saya berdiri dibawah pohon kemudian saya melihat dengan mata kepala saya sendiri Salim mengarahkan anak panahnya kearah Qadir, Qadir jatuh dari pohon, lalu Salim berlari menjauh setelah melihat Qadir terkena anak panahnya” jelas Nadira.Jalal benar benar murka, amarahnya mulai memuncak dan langsung berteriak kearah Salim : “Sekhu Baba ! kenapa kau berbohong tadi ke ayah  ayah gak tahu siapa yang berbohong diantara kalian, apakah anak perempuan ini atau kau !” bentak Jalal, “Sekhu Baba ! katakan sejujurnya !” bentak Jalal lagi,
“Waktu itu.waktu itu.aku hanya mau memanah buah mangga, ayah.aku gak tahu kalo ternyata anak panahku mengenai Qadir, saya gak sengaja memanah dia, ayah.maaf kan aku, ayah …” ujar Salim ketakutan sambil menangis . ”Sebuah kesalahan dilakukan secara sengaja atau gak sengaja itu gak menjadi masalah tetapi kenapa kau bohong sama ayah, Sekhu Baba !” bentak Jalal, perasaan Jalal benar benar gak menentu saat itu di satu sisi dia adalah ayah dari pelaku tetapi disisi lain dia adalah seorang Raja yang harus bisa memberikan keadilan untuk rakyatnya.
http://informasidiary.blogspot.com/2014/11/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-374.html
“Nenek, maafkan kami atas semua yang terjadi pada cucumu ini tetapi saya berjanji bahwa pelakunya pasti akan saya hukum ! saya akan memberikan keputusannya besok ! Pangeran Salim akan di tahan di dalam istana dan dia hanya boleh didalam kamarnya saja !” kata Jalal kemudian Jalal menyuruh Todar Mal untuk mengawasi Salim, Salimpun mulai menangis, Jalal sangat marah melihat Salim dan langsung mengakhiri sidang pada hari itu.
Dikamar Jodha, “Salim, kemarin ibu bertanya sama kamu, kau bilang gak apa apa dan sekarang kau berbohong dipengadilan, kenapa Salim ???” tanya Jodha. “Aku takut sama ayah, ibuuu …. saya gak sengaja memanahnya, sungguh ibuuu …” kata Salim sambil berderaian air mata, “Lalu kenapa kau lari setelah memanah anak itu, Salim . kau adalah pewaris tahta Kerajaan Mughal, kau seharusnya faham dengan situasi yang parah seperti itu” ujar Jodha,
“Yang Mulia bukan hanya ayah kau saja, Salim, dia mempunyai tanggung jawab terhadap rakyatnya …. Ibu gak tahu apa yang akan Yang Mulia putuskan besok” ujar Jodha lagi, Salim semakin menangis meratapi nasibnya “Ibuuu …. Mintalah pada ayah untuk gak menghukumku ibuuu” rengek Salim, Jodha merasa iba dengan anaknya, segera dipeluknya Salim erat erat.

Malam itu nenek Qadir hanya bisa menangis meratapi nasibnya, untungnya para tetangga datang memberikan dukungan untuk sang nenek, saat itu mereka sedang mengobrol di depan teras gubuk nenek Qadir, tak berapa lama kemudian Jalal dan Todar Mal datang kesana dalam penyamaran, Jalal mendengar semua keluhan si nenek, “Aku gak tahu lagi bagaimana keadaaan Qadir, apakah dia akan sembuh atau tidak, dialah yang membantuku selama ini, kalo dia gak bisa bekerja bagaimana keadaan kami ??? ujar nenek pada para tetangganya, Jalal yang mendengarkan semua itu merasa iba dengan penderitaan yang dialami oleh nenek dan cucunya itu, tetapi dilain pihak hatinya juga merasa gamang karena dia harus menentukan keputusan yang tepat untuk anak yang sangat dicintainya.
Dirumah Zil Bahar, Zil Bahar menegur Nadira karena telah menceritakan kenyataan sebenarnya di pengadilan tadi, “Salim adalah pewaris tahta kerajaan, Nadira.tapi kenapa kau selalu membenci dia ???” tegur Zil Bahar, “Sudahlah Zil Bahar, jangan khawatir semuanya akan baik baik saja” ujar Rashid, “Kita sebaiknya meninggalkan tempat ini” kata Zil Bahar lagi sambil mengambil semua pakaian mereka dan mengemasnya satu per satu “Jika kita ingin tetap hidup, kita harus pergi.anakmu telah membuat seluruh keluarga Kerajaan melawan kita dan mulai sekarang kita gak akan aman” ujar Zil Bahar lagi sambil terus mengemas pakaian pakaian dari dalam lemari,
tiba tiba gelang kaki Nadira jatuh ke lantai terbawa oleh pakaian pakaian yang diambil oleh Zil Bahar, Nadira langsung mengambil gelang kakinya, “Aku gak mau meninggalkan tempat ini, buuu …” kata Nadira, “Aku hanya mengatakan apa yang benar dan saya gak melakukan kesalahan apapun” kata Nadira lagi sambil memegang gelang kakinya, “Yaaa.tapi karena kamu, Ratu Rukayah telah memecat ayahmu, mungkin bisa jadi dia akan melenyapkan kita dari muka bumi ini, Nadira” ujar Zil Bahar,
“Semua yang terjadi ini karena takdir Yang Maha Kuasa, jika Yang Mulia ingin membalas dendam pada kita maka dia gak bisa melakukannya, dan jika kita lari dari sini maka kebenaran yang diungkapkan Nadira bisa dianggap sebagai kebohongan, jangan khawatir, buuu” bujuk Rashid. Sesaat Zil Bahar kembali teringat akan ramalan Shagnui Bai ketika dia mengandung Nadira “Saatmu tinggal didalam gubuk ini akan segera berakhir dan kau akan masuk ke dalam istana” begitu ramalan Shagnui Bai.

Malam itu seperti biasa apabila Jalal sedang dirundung masalah, Jalal suka sekali menyendiri di halaman istana dimana terdapat timbangan besar disana, Jalal gelisah …. hatinya gundah gulana, sebagai ayah rasanya gak sampai hati untuk menjatuhkan hukuman untuk Salim anaknya tercinta tetapi sebagai Raja, Jalal harus bisa berlaku adil dan bijaksana untuk semua rakyatnya. Jalal kembali teringat akan nenek tua yang datang padanya meminta keadilan tetapi terbayang pula wajah Salim yang penuh dengan ketakutan, Jalal berfikir keras didepan timbangan besar tersebut,
dari arah belakang Jodha datang menemui Jalal dan langsung menyentuh pundaknya, “Aku tahu.kamu pasti akan berada disini,Yang Mulia”, ujar Jodha.Jalal nampak sekilas menoleh begitu tahu bahunya disentuh, “Aku tahu kau pasti sedang memikirkan hukuman apa yang akan kau berikan untuk Salim, disatu sisi kau adalah ayahnya tetapi disisi lain kau adalah seorang Raja yang harus bisa menegakkan keadilan, seorang Raja memang merupakan jabatan yang sangat besar dan dia juga mempunyai permasalahan yang besar” ujar Jodha lagi,
Jalal hanya diam mendengarkan apa yang sedang diutarakan Jodha. “Besok, kau harus memberikan keadilan untuk rakyatmu, apapun keputusanmu.tapi ingatlah.Salim melakukan kesalahan ini gak sengaja, Yang Mulia” ujar Jodha. Begitu mendengar kata kata Jodha, Jalal langsung berbalik arah menghadap ke Jodha,
“Ratu Jodha, saat ini saya sedang memikirkan bagaimana memberikan keadilan untuk rakyatku dan kau datang kesini dengan kata katamu tentang anakmu yang gak bersalah itu ???” kata Jalal lantang, “Jangan lupa Ratu Jodha ! kau adalah Marium Uz Zamani bukan hanya ibunya Salim, semua anak di negara ini adalah anak anakmu juga !” bentak Jalal dengan nada marah, Jodha hanya bisa diam memandangi suaminya yang saat ini sedang sangat tertekan atas kasus Salim, sehingga semua kekesalannya ditumpahkannya malam itu,
“Aku tahu, Ratu Jodha.tanggung jawabku sebagai seorang Raja dan jika saya mencoba untuk mengubah pikiranku tentang keadilan dan kemudian meninggalkan semua ini, saya ingin Marium Uz Zamani mendukungku, gak hanya sebagai ibunya Salim” kata Jalal lagi, “Salim gak akan menjadi anak yang gak bersalah jika dia menerima perbuatannya didepanku, Ratu Jodha.tapi dia telah berbohong padaku, itu adalah suatu kejahatan ! saya ingin Salim mengerti bagaimana tanggung jawab seorang Raja, oleh sebab itu saya berbuat demikian, Ratu Jodha” ujar Jalal,
“Maafkan aku, Yang Mulia …. saya hanya ingin mengatakan bahwa Salim bukanlah seorang anak yang dengan sengaja melukai anak yang lain, dia bahkan juga bisa merasakan kesakitan ketika dia menolong seekor merpati tempo hari dan jika kau masih berfikir bahwa Salim adalah seorang penjahat, berilah hukuman padanya, sebagai seorang Raja, kau memang harus menghukumnya” kata Jodha
tepat pada saat itu Salim sedang berada dibelakang mereka dan mendengarkan ucapan Jodha, dalam hatinya berkata : “Apaaa? ibu juga akan memberikan hukuman juga buatku ???” bathin Salim lalu dia berlari menjauh dari Jodha dan Jalal tanpa sepengetahuan mereka berdua, sementara itu kata kata Jodha tadi sempat membuat Jalal terharu,
“Salim baru berusia 9 tahun, Yang Mulia.dan dia memang telah melakukan kesalahan, seorang pewaris tahta Kerajaan yang bisa menghentikanmu menghukum para pengkhianat, jangan tekan dia dengan keputusanmu, Yang Mulia” kata Jodha sambil berlalu meninggalkan Jalal, Jalal langsung menoleh memperhatikan Jodha yang telah menjauh darinya, Jalal benar benar berada di dilemma yang cukup besar.

Di kamar Rukayah, Rukayah sedang berbicara pada dirinya sendiri, kemarin Ratu Jodha telah berpihak pada Rashid dan keluarganya dan sekarang dia tahu sendiri bahwa akulah yang benar” ujarnya dengan senyum sinisnya. Tiba tiba saja Salim datang sambil berlari tergopoh gopoh dan langsung memeluk Rukayah. “Bariammi.tolong akuuuu, ibu dan ayah akan memberikan hukuman buatku, apakah kau juga akan menghukumku ???” kata Salim sambil menangis sesenggukkan, “Tidak ! tentu gak Salim, kau adalah hidupku, kau adalah pewaris tahta Kerajaan dan gak ada seorangpun yang bisa menghukummu” ujar Rukayah,
“Lalu mengapa ibu gak bisa menghentikan ayah ? ayah selalu mendengarkan semua yang ibu katakana, saya takuuuttt Bariammi.aku gak sengaja melakukan itu, tolonglah aku, ibuu Rukayah …. Apakah ayah akan menghancurkan kepalaku dibawah kaki gajah ???” rengek Salim sambil terus menangis, Rukayah mencoba untuk menghiburnya
“Sudah.sudah Salim, tenang tenang.jangan menangis lagi.ibu ada disini untukmu, gak akan terjadi apa apa, ibumu mungkin gak bisa berbuat banyak tetapi aku.aku adalah ibumu yang terbaik dan saya gak akan membiarkanmu dihukum, kau aman bersama ibu, Salim” kata Rukayah sambil memeluk Salim kembali, dalam hatinya Rukayah berbicara : “Ini akan menjadi kemenangan pertamaku dari Jodha, dia akan tahu bagaimana sakitnya ketika dia merenggut anakku, saya akan membuat Salim menjadi anakku dan Jodha hanya sebagai Mariam Uz Zamani.
Di desa, semua orang membicarakan tentang Jalal yang akan segera memberikan keputusan untuk Salim atau tidak, mereka semua merasa penasaran akankah Jalal bisa memberikan keadilan untuk anaknya sendiri yang telah berbuat kesalahan.
Dipengadilan Kerajaan Mughal, semua orang dari berbagai penjuru datang ke ruang siding, mereka ingin melihat kasus ini dari dekat dan tak lama kemudian Jalal memasuki ruang siding, begitu pula Salim dan semua anggota keluarga Kerajaan termasuk ibu Ratu Hamida. Saat itu Salim mencari cari Rukayah, dalam hatinya bertanya tanya “Dimana ibu Rukayah ??? dia bilang dia akan menyelamatkanku di sidang ini” bathin Salim sambil terus merasa ketakutan dan gemetaran apalagi begitu melihat Jalal.

“Kesultanan Mughal terkenal dengan keadilannya, saya telah melakukan keadilan dengan duduk diatas singgasana selama ini dan saya akan memberikan keadilan pada hari ini juga” kata Jalal lantang, “Dan keputusanku adalah …. “ belum kelar Jalal menyelesaikan perkataannya seseorang tiba tiba saja memanah kearah nya, semua yang hadir disana terkejut , “Siapa yang melakukan itu ???”bentak Jalal, “Aku !!!” teriak Rukayah dari luar, “Apa apaan ini ! prajurit tangkap Ratu Rukayah !” perintah Jalal,
“Ratu Rukayah kenapa kau memanah kearah Yang Mulia ??” tanya ibu Ratu Hamida, “Maafkan saya ibu, target saya sebenarnya bukan Yang Mulia tetapi pemegang api yang berada dibelakangnya, jika tadi Yang Mulia gak mengelak kemudian dia terluka oleh anak panah saya, itu kan bukan kesalahan saya” ujar Rukayah, “Kamu telah melakukan tindakan kejahatan karena kau menggunakan senjata di ruang sidang, Ratu Rukayah!” bentak Jalal
“Kamu harus dipenjara atas perbuatanmu ini !”bentak Jalal lagi,semua yang hadir disana kembali terkejut dengan ucapan Jalal, “Yang Mulia, Ratu Rukayah hanya ingin memperlihatkan padamu apa yang terjadi pada Salim, Ratu Rukayah bisa melihat kau tetapi Salim saat itu gak melihat Qadir ada diatas pohon itu, Yang Mulia” bela Jodha, “Ini ruangan persidangan Ratu Jodha ! dan gak ada seorangpun yang boleh menggunakan senjatanya disini ! tangkap Ratu Rukayah !” para prajurit langsung menahan Rukayah.
SELANJUTNYA
Sinopsis Jodha Akbar episode 375

ARTIKEL MENARIK TENTANG ZODIAK KLIK DISINI


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 374. Please share...!

Blog, Updated at: 00:15