Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 115. Ruqaiya mondar mandir di kamarnya menunggu kedatangan Jodha. Dengan tak sabar, Ruq bertanya pada Hoshiyar, "Hoshiyar, kamu sudah beritahu Ratu Jodha, kalau saya ingin bertemu dengannya?" Hoshiyar dengan berbelit-belit menjawab kalau sebagai pelayan dia akan mematuhi majikannya, tentu saja dia sudah memberitahu ratu Jodha. Ruq bertanya, "lalu kenapa dia belum kesini?" Belum juga Hoshiyar menjawab pertanyaan Ruq, Jodha sudah datang. Hoshiyar segera pergi meninggalkan keduanya setelah memberi salam. Jodha menapa Ruq, "salam ratu Ruqaiya, kamu ingin bertemu aku?" Ruq menjawab, "ya ratu jodha. Silahkan duduk. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."Jodha dan Ruq duduk berhadapan. Jodha bertanya , "ada apa?" Ruq secara lamgsung dan gamblang bertanya apakah Jodha ada perasaan terhadap jalal? Jodha menatap Ruq dengan tatapan tak mengerti dan meminta dia menjelaskan maksud dari pertanyaannya. Ruq tersenyum dan berkata, "baiklah. saya akan terus terang. Sekarang semua orang tahu kalau kamu gak mengandung anak Jalal. Apakah kamu menyesal karena gak akan melahirkan anaknya? Jalal berlinangan air mata saat bicara dengan rakyatnya. saya melihatmu menatapnya terus menerus. saya merasa kalau kamu juga merasakan penderitaan nya. Apakah kamu mulai jatuh cinta pada Jalal setelah menghabiskan banyak waktu bersamanya? Apakah kamu menyesal karena jalal gak menyentuhmu pada malam itu?"
Jodha menarik nafas dan menghembuskannya dengan cepat sembari berkata, "sepertinya kamu punya banyak pertanyaan, Ratu Ruqaiya. saya senang karena yang mulia melindungi kehormatanku. Dia menepati janjinya. Ya, saya sangat tersentuh saat dia bicara pada rakyatnya dengan berlinangan air mata. Karena sekarang saya gak marah atau membencinya. Dia telah memastikan kalau saya gak di hina di depan semua orang. saya bersyukur atas semua yang dia lakukan untukku. Tetapi jangan salah artikan rasa terima kasihku padanya sebagai cinta. Dan saya senang dia dekat denganmu bukan denganku. Karena dia adalah teman baikmu." Ruqaiya tersenyum mendegarnya dan berkata, "bagus. saya senang mendengarnya. Ku pikir kamu jatuh cinta pada Jalal. -tersenyum jengah dan tertunduk- saya gak keberatan Jalal menghabiskan waktu bersama wanita lain selain aku, Tetapi saya gak akan terima kalau Jalal lebih mencintai wanita lain selain aku." Jodha dengan tatapan menerawang berkata, "ada perbedaaan antara mencintai seseorang dan menghabiskan waktu denganya. Ratu Ruqaiya, kamu telah bertanya banyak padaku, sekarang saya ingin bertanya satu hal padamu. Katakan, apakah kamu sungguh mencintai yang mulia?" Ruq dengan ketus bertanya, "pertanyaan macam apa itu?" Jodha menjawab kalau itu hanyalah sebuah pertanyaan, "katakan padaku, apakah kamu mencintai yang mulia?" Ruq dengan cepat menajwab, "karena itulah saya menjadi istrinya dan tak seorangpun bisa merebut posisiku." Jodha menggeleng dan berkata, "itu bukan jawaban dari pertanyaanku. Jawablah pertanyaanku, apakah kamu sungguh mencintai yang mulia?" Ruq menjawab, "dia dalah teman masa kecilku." Jodha tertawa kecil dan berkata, "tidak. jangan jawab sebagai istri atau teman masa kecilnya. Jawablah sebagai seorang wanita, apakah kamu mencintai yang mulia? Apakah kamu akan tetap mencintainya jika dia gak lagi menjadi kaisar? Apakah kamu akan mencintai dia kalau kamu bukan istri atau temannya? Apakah kamu akan mencintai dia jika dia bukan kaisar atau kamu mencintainya karena dia kaisar?" Ruq dengan marah berdiri dari duduknya dan berkata, "cukup! saya sudah cukup mendengarmu Ratu Jodha. saya tak mau dengar lagi. Bukan urusanmu apakah saya mencintai Jalal atau tidak. kamu gak punya hak untuk mengetahui mengapa saya mencintainya, sejak kapan saya mencintainya, dengan alasan apa saya mencintainya atau berapa besar cint saya padanya. saya gak akan mengatakanya padamu dan gak merasa perlu memberitahumu. kamu boleh pergi sekarang." Jodha segera berdiri dan berkata, "kau yang memanggilku kesini dan kamu yang memint saya pergi. Tak apa, saya akan pergi. Tetapi sebelum pergi saya ingin katakan sesuatu. Ada perbedaan antara mendapatkan seseorang dan mencintai seseorang, Ratu Ruqaiya." Ruqaiya tersenyum dan berkata, "tentu. Itu juga berl saya untuk hubunganmu dengan Jalal." Jdoha tersenyum dan berkata, "jangan mengkhawatirkan aku. kamu mencintai kaisar atau tidak? kamu tak bisa menjawab pertanyaanku. Tetapi apa kamu bisa menjawabnya untuk dirimu sendiri? Apakah kamu mencintai yang mulia ataukah kamu mencintai statusmu sebagai istri yang mulia?" Ruq tak bisa menjawab pertanyaan Jodha. Dia hanya terdiam. Ruq dan Jodha berpandangan. tanpa berkata apa-apa Jodha kemudian meninggalkan Ruq.
Tasneem sedang bermain di halaman istana dengan anak-anak pelayan sebayanya ketika ibunya datang dan memarahi dia. Adham kebetulan lewat di situ. Ibunya menyuruh tasnem untuk kembali bekerja. Tasnem berkata kalau orang-orang di istana sangat baik dan gak menegurnya. Ibunya berkata apakah tasnem menunggu di tegur baru bekerja? Adham turun tangan dan menyuruh si ibu membiarkan Tasneem bermain karena dia terlalu muda untuk bekerja. Ibunya menurut dan hanya berpesan kalau selesai bermain kembali ke dapur. Lalu si ibu pergi. Adham juga menyuruh teman-teman tasnem melanjutkan pekerjaan mereka. Tinggal tasnem dan adham berdua. Moti melihat mereka berduaan. Adham bertanya pada tasnem kenapa dia gak memakai gelang atau kalung? Apakah dia gak suka berdandan? Tasnem berkata kalau dirinya hanya pelayan dan gak mampu membeli perhiasan. Adham mengajak tasnem kekamarnya, dia ada tugas untuk tasnem. Adham melangkah pergi, tasnem mengikutinya. Moti melihatnya dan terpikir sesuatu.
Jodha sedang melakukan arti tanaman tulsi. Moti menghampirinya sambil membawa keranjang berisi bunga. Tetapi moti sama sekali gak melihat Jodha, dia sedang mengawasi adham dan Tasnem. Jodha mengambil keranjang dari tangan moti dan melihat gelagatnya, Jodha turut melihat kearah yang di pandang moti dan bertanya, "apa yang kamu lihat, Moti?" Moti memberitahu Jodha kalau Adham pria yang gak tahu malu, "dia berusaha membujuk anak itu untuk kekamarnya." Jodha menyahut, "kau pasti salah paham." Moti berkata, "tidak. saya pernah mengalami ini, jadi saya tahu niatnya. Bagi dia, wanita taklebih dari sekedar barang. Dia pria bejat. Lihatlah itu." Jodha mendengarkan apa yang di katakan moti sembari berpikir, Tetapi gak mengeluarkan komentar apa-apa. Jodha mengambil piring arti dan mengembalikan keranjang bunga pada Moti, lalu melangkah pergi. Moti dan para pelayan mengikutinya.
Jodha sedang berjongkok sambil memberi makan merpati. Tak jauh darinya, Rahim sedang mencoba menerbangkan layang-layang. Jalal datang dan bertanya, "kenapa gak kamu terbangkan layang-layang mu, kanekhana?" Rahim menjawab kalau dia gak bisa menerbangkannya karena gak cukup angin. Jalal memberitahu Rahim kalau menerbangkan layangan saat gak ada angin adalah sebuah tantangan. Jalal mengambil layang-layang dari tangan Rahim dan menerbangkannya dengan mudah meski tak ada angin. Jodha melihatnya dan tersenyum. Moti jongkok di samping Jodha dan berkata, "sekarang saya tahu rahasia kekuatan yang mulia sebagai kaisar. Seseorang yang bisa menerbangkan layangan saat tak ada angin mampu melakukan apa saja, seperti melindungi kerajaanya." Jodha tersenyum mendengarnya.
Jalal menyerahkan benang layangan yang sudah terbang tinggi ke angkasa pada Rahim lalu melangkah pergi. Rahim gak tahu caranya bermain layangan, sehingga begitu benang layangan di pegang olehnya, layangan gak lagi terbang dengan sempurna. Bahkan terlihat kalau layang-layang menukik jatuh. Melihat itu Jodha segera berlari ke arah Rahim dan membantunya menarik-ulur benang layangan hingga lanyang-layang terbang dengan sempurna lagi. Jalal yang berada tak jauh dari tempat itu tersenyum melihatnya. Jodha memberikan benang layang-layang pada Rahim dan berkata, "pelan-pelan rahim. Saat kamu menerbangkan layangan dan memegang benangnya, matamu harus selalu fokus ke layangan, mengerti?" Jodha memberikan benang layang-layang kembali pada Rahim. Jalal mendekati Jodha, dan berkata, "sangat bagus, ratu Jodha. saya terkesan, kamu memahami arti tantangan. saya dengar kamu suka memberi makan burung." Jodha bertanya kenapa Jalal mengatakan itu? Jalal berkata, "alasannya adalah. saya ingin tahu, kenapa kamu meninggalkan burung-burung itu demi aku? Apa kamu lebih suka bersam saya atau ingin bicara denganku? Apa alasanmu mendekati aku?" Jodha menatap Jalal dengan tatapan tak percaya, "kau salah sangka. Kenapa saya butuh alasan untuk bicara denganmu? lagipula saya adalah istrimu." Jalal kemudian bertanya apa yang ingin di bicarakan Jodha? Jodha berpikir dan menyusun kata-kata, lalu dengan lembut dia berkata, " saya ingin bicara mengenai Bakshi Bano." Jalal langsung mengangkat tangannya, "hentikan, Ratu Jodha. Bakhsi bano adalah tersangka. saya perintahkan kamu untuk menghukum dia, dan saya juga sudah menghukum dia. Keadilan sudah di tegakkan. Jangan tabur garam di luk saya dengan mengingatkan saya peristiwa itu." Jodha menyahut, "yang mulia, saya hanya ingin katakan." Jalal memotong kata-kata Jodha, "ratu Jodha, masalah ini gak akan di bahas lagi. Berhentilah memikirkan Bakshi bano." Setelah berkata begitu, jalal bergegas pergi. Rahim memanggil Jodha karena layangannya turun. Jodha segera membatu Rahim menaikkan layang-layang itu lagi. Jalal menghentikan langkahnya dan menoleh. Jodha menarik-ulur benang layangan sambil melirik Jalal yang juga sedang manatapnya.
Javeda berdiri di depan cermin sambil memuji dirinya sendiri yang menurutnya terlihat sangat cantik dan merasa semua perhiasan cocok di tubuhnya. Tasnem masuk dan memberi salam. Javeda bertanya kenapa dia datang ke kamarnya. Tasnem berkata kalau komandan adham yang menyuruhnya datang. Javeda menanyakan penampilannya pada Tasnem. Tasnem menjawab kalau dia cantik sekali. Javeda sangat senang dan memuji kulitnya yang putih di bandingkan kulit Adham yang agak hitam karena turunan maham. Adham datang, javeda mengenalkan suaminya pada Tasnem. Adham memberikan seutas kalung pada Tasnem yang menerimanya dengan senang hati. Tasneem mengucapkan terima kasih dan berkata kalau Adham dan javeda sangat baik sekali. Adham mengatakan kalau tasnem bisa datang ke kamarnya kapan saja dan jangan ragu untuk memberitahu dia kalau butuh sesuatu. Javeda memuji adham karena sangat baik pada semua orang. Javeda berkata kalau mereka berdua punya anak, pasti seusia pelayan itu. Adham berkata kalau dirinya gak begitu tua sampai punya anak sebesar itu, karena gadis pelayan itu sudah dewa. Javeda membantahnya dengan mengatakan kalau gadis itu masih kecil. Adham menyuruhnya melupakan gadis itu. Javeda lagi-lagi memuji adham sangat tinggi dan merasa bangga karena punya suami seperti dia yang perhatian dan baik hati. Adham tersenyum licik.
Hamida sedang mengadakan pertemuan dengan para ratu dan maham membahas tentang ulang tahun Jalal. Hamida ingin mengadakan perayaan secara besar-besaran sehingga jalal bisa melupakan kesedihannya. Hamida memberi tugas pada Ruqaiya untuk mempersiapkan pesta ulang tahun Jalal semeriah tahun-tahun yang lalu. Semua orang setuju untuk mengadakan pesta yang semeriah tahun-tahun sebelumnya bahkan kalau bisa lebih meriah. Hamida berkata kalau semua akan sama seperti yang tahun-tahun-lala, yang membuatnya berbeda hanyalah bahwa tahun ini bakshi bano gak akan hadir. Gulbadan Begum keberatan kalau bakshi gak datang. Tetapi Maham setuju dengan hamida kalau Bakshi bano sebaiknya gak datang, karena dapat membuat Jalal marah. Hamida berkata kalau semua harus sesuai dengan yang dia perintahkan.
Maham sedang istirahat dan di pijat Resham ketika javeda datang tergopoh-gopoh menemuinya. javeda berkata kalau dirinya sangat bahagia hari ini. Maham berkata dengan ketus kalau dirinya sedang gak ingin bicara dengan Javeda. javeda berkata kalau Maham pasti akan senang mendengar kabar yang dibawanya. Maham bertanya ada apa? javeda menceritakan betapa baiknya adham pada seorang gadis pelayan sampai memberikan kalungnya yang sangat mahal. Javeda berpikir kalau adham melakukannya karena dia ingin punya anak, gadis itu sangat cantik seperti dirinya. Maham berpikir keras dan memcurigai niat adham membantu gadis pelayan itu.
Sharifudin sedang berada di tenda bersama rekannya. Mereka membicarakan rencana sharif yang gagal dalam upaya memisahkan Jodha dan Jalal. Rekannya bertanya kenapa Sharif melakukan itu? Sharif dengan marah berkata kalau rekannya itu gak tahu apa yang sudah di ingkari Jalal. Jalal pernah berjanji akan menghadiahkan Amer dan putri Jodha padanya. Tetapi dia malah menikahi Jodha untuk dirinya sendiri dan memberikan adiknya yang janda padanya. Karena itu dia ingin memisahkan Jodha dari jalal. Tetapi rencananya gagal. Kini dia bukan hanya gak mendapatkan Jodha Tetapi juga kehilangan posisinya sebagai komandan pasukan Mughal. Rekannya bertanya apakah Sharif gak akan kembali ke Agra? Sharif berkata kalau dia akan menunggu suasana tenang dulu.. NEXT Sinopsis Jodha Akbar episode 116
Tasneem sedang bermain di halaman istana dengan anak-anak pelayan sebayanya ketika ibunya datang dan memarahi dia. Adham kebetulan lewat di situ. Ibunya menyuruh tasnem untuk kembali bekerja. Tasnem berkata kalau orang-orang di istana sangat baik dan gak menegurnya. Ibunya berkata apakah tasnem menunggu di tegur baru bekerja? Adham turun tangan dan menyuruh si ibu membiarkan Tasneem bermain karena dia terlalu muda untuk bekerja. Ibunya menurut dan hanya berpesan kalau selesai bermain kembali ke dapur. Lalu si ibu pergi. Adham juga menyuruh teman-teman tasnem melanjutkan pekerjaan mereka. Tinggal tasnem dan adham berdua. Moti melihat mereka berduaan. Adham bertanya pada tasnem kenapa dia gak memakai gelang atau kalung? Apakah dia gak suka berdandan? Tasnem berkata kalau dirinya hanya pelayan dan gak mampu membeli perhiasan. Adham mengajak tasnem kekamarnya, dia ada tugas untuk tasnem. Adham melangkah pergi, tasnem mengikutinya. Moti melihatnya dan terpikir sesuatu.
Jodha sedang melakukan arti tanaman tulsi. Moti menghampirinya sambil membawa keranjang berisi bunga. Tetapi moti sama sekali gak melihat Jodha, dia sedang mengawasi adham dan Tasnem. Jodha mengambil keranjang dari tangan moti dan melihat gelagatnya, Jodha turut melihat kearah yang di pandang moti dan bertanya, "apa yang kamu lihat, Moti?" Moti memberitahu Jodha kalau Adham pria yang gak tahu malu, "dia berusaha membujuk anak itu untuk kekamarnya." Jodha menyahut, "kau pasti salah paham." Moti berkata, "tidak. saya pernah mengalami ini, jadi saya tahu niatnya. Bagi dia, wanita taklebih dari sekedar barang. Dia pria bejat. Lihatlah itu." Jodha mendengarkan apa yang di katakan moti sembari berpikir, Tetapi gak mengeluarkan komentar apa-apa. Jodha mengambil piring arti dan mengembalikan keranjang bunga pada Moti, lalu melangkah pergi. Moti dan para pelayan mengikutinya.
Jodha sedang berjongkok sambil memberi makan merpati. Tak jauh darinya, Rahim sedang mencoba menerbangkan layang-layang. Jalal datang dan bertanya, "kenapa gak kamu terbangkan layang-layang mu, kanekhana?" Rahim menjawab kalau dia gak bisa menerbangkannya karena gak cukup angin. Jalal memberitahu Rahim kalau menerbangkan layangan saat gak ada angin adalah sebuah tantangan. Jalal mengambil layang-layang dari tangan Rahim dan menerbangkannya dengan mudah meski tak ada angin. Jodha melihatnya dan tersenyum. Moti jongkok di samping Jodha dan berkata, "sekarang saya tahu rahasia kekuatan yang mulia sebagai kaisar. Seseorang yang bisa menerbangkan layangan saat tak ada angin mampu melakukan apa saja, seperti melindungi kerajaanya." Jodha tersenyum mendengarnya.
Jalal menyerahkan benang layangan yang sudah terbang tinggi ke angkasa pada Rahim lalu melangkah pergi. Rahim gak tahu caranya bermain layangan, sehingga begitu benang layangan di pegang olehnya, layangan gak lagi terbang dengan sempurna. Bahkan terlihat kalau layang-layang menukik jatuh. Melihat itu Jodha segera berlari ke arah Rahim dan membantunya menarik-ulur benang layangan hingga lanyang-layang terbang dengan sempurna lagi. Jalal yang berada tak jauh dari tempat itu tersenyum melihatnya. Jodha memberikan benang layang-layang pada Rahim dan berkata, "pelan-pelan rahim. Saat kamu menerbangkan layangan dan memegang benangnya, matamu harus selalu fokus ke layangan, mengerti?" Jodha memberikan benang layang-layang kembali pada Rahim. Jalal mendekati Jodha, dan berkata, "sangat bagus, ratu Jodha. saya terkesan, kamu memahami arti tantangan. saya dengar kamu suka memberi makan burung." Jodha bertanya kenapa Jalal mengatakan itu? Jalal berkata, "alasannya adalah. saya ingin tahu, kenapa kamu meninggalkan burung-burung itu demi aku? Apa kamu lebih suka bersam saya atau ingin bicara denganku? Apa alasanmu mendekati aku?" Jodha menatap Jalal dengan tatapan tak percaya, "kau salah sangka. Kenapa saya butuh alasan untuk bicara denganmu? lagipula saya adalah istrimu." Jalal kemudian bertanya apa yang ingin di bicarakan Jodha? Jodha berpikir dan menyusun kata-kata, lalu dengan lembut dia berkata, " saya ingin bicara mengenai Bakshi Bano." Jalal langsung mengangkat tangannya, "hentikan, Ratu Jodha. Bakhsi bano adalah tersangka. saya perintahkan kamu untuk menghukum dia, dan saya juga sudah menghukum dia. Keadilan sudah di tegakkan. Jangan tabur garam di luk saya dengan mengingatkan saya peristiwa itu." Jodha menyahut, "yang mulia, saya hanya ingin katakan." Jalal memotong kata-kata Jodha, "ratu Jodha, masalah ini gak akan di bahas lagi. Berhentilah memikirkan Bakshi bano." Setelah berkata begitu, jalal bergegas pergi. Rahim memanggil Jodha karena layangannya turun. Jodha segera membatu Rahim menaikkan layang-layang itu lagi. Jalal menghentikan langkahnya dan menoleh. Jodha menarik-ulur benang layangan sambil melirik Jalal yang juga sedang manatapnya.
Javeda berdiri di depan cermin sambil memuji dirinya sendiri yang menurutnya terlihat sangat cantik dan merasa semua perhiasan cocok di tubuhnya. Tasnem masuk dan memberi salam. Javeda bertanya kenapa dia datang ke kamarnya. Tasnem berkata kalau komandan adham yang menyuruhnya datang. Javeda menanyakan penampilannya pada Tasnem. Tasnem menjawab kalau dia cantik sekali. Javeda sangat senang dan memuji kulitnya yang putih di bandingkan kulit Adham yang agak hitam karena turunan maham. Adham datang, javeda mengenalkan suaminya pada Tasnem. Adham memberikan seutas kalung pada Tasnem yang menerimanya dengan senang hati. Tasneem mengucapkan terima kasih dan berkata kalau Adham dan javeda sangat baik sekali. Adham mengatakan kalau tasnem bisa datang ke kamarnya kapan saja dan jangan ragu untuk memberitahu dia kalau butuh sesuatu. Javeda memuji adham karena sangat baik pada semua orang. Javeda berkata kalau mereka berdua punya anak, pasti seusia pelayan itu. Adham berkata kalau dirinya gak begitu tua sampai punya anak sebesar itu, karena gadis pelayan itu sudah dewa. Javeda membantahnya dengan mengatakan kalau gadis itu masih kecil. Adham menyuruhnya melupakan gadis itu. Javeda lagi-lagi memuji adham sangat tinggi dan merasa bangga karena punya suami seperti dia yang perhatian dan baik hati. Adham tersenyum licik.
Hamida sedang mengadakan pertemuan dengan para ratu dan maham membahas tentang ulang tahun Jalal. Hamida ingin mengadakan perayaan secara besar-besaran sehingga jalal bisa melupakan kesedihannya. Hamida memberi tugas pada Ruqaiya untuk mempersiapkan pesta ulang tahun Jalal semeriah tahun-tahun yang lalu. Semua orang setuju untuk mengadakan pesta yang semeriah tahun-tahun sebelumnya bahkan kalau bisa lebih meriah. Hamida berkata kalau semua akan sama seperti yang tahun-tahun-lala, yang membuatnya berbeda hanyalah bahwa tahun ini bakshi bano gak akan hadir. Gulbadan Begum keberatan kalau bakshi gak datang. Tetapi Maham setuju dengan hamida kalau Bakshi bano sebaiknya gak datang, karena dapat membuat Jalal marah. Hamida berkata kalau semua harus sesuai dengan yang dia perintahkan.
Maham sedang istirahat dan di pijat Resham ketika javeda datang tergopoh-gopoh menemuinya. javeda berkata kalau dirinya sangat bahagia hari ini. Maham berkata dengan ketus kalau dirinya sedang gak ingin bicara dengan Javeda. javeda berkata kalau Maham pasti akan senang mendengar kabar yang dibawanya. Maham bertanya ada apa? javeda menceritakan betapa baiknya adham pada seorang gadis pelayan sampai memberikan kalungnya yang sangat mahal. Javeda berpikir kalau adham melakukannya karena dia ingin punya anak, gadis itu sangat cantik seperti dirinya. Maham berpikir keras dan memcurigai niat adham membantu gadis pelayan itu.
Sharifudin sedang berada di tenda bersama rekannya. Mereka membicarakan rencana sharif yang gagal dalam upaya memisahkan Jodha dan Jalal. Rekannya bertanya kenapa Sharif melakukan itu? Sharif dengan marah berkata kalau rekannya itu gak tahu apa yang sudah di ingkari Jalal. Jalal pernah berjanji akan menghadiahkan Amer dan putri Jodha padanya. Tetapi dia malah menikahi Jodha untuk dirinya sendiri dan memberikan adiknya yang janda padanya. Karena itu dia ingin memisahkan Jodha dari jalal. Tetapi rencananya gagal. Kini dia bukan hanya gak mendapatkan Jodha Tetapi juga kehilangan posisinya sebagai komandan pasukan Mughal. Rekannya bertanya apakah Sharif gak akan kembali ke Agra? Sharif berkata kalau dia akan menunggu suasana tenang dulu.. NEXT Sinopsis Jodha Akbar episode 116