Membahas cerita Wayang dengan kisahnya keluarga Pandawa dan Mahabarata memperbutkan tahta mahkota Hastinapura memang gak ada habis-habisnya. Lakon tiap karakter pewayangan terlalu banyak dan mempunyai kelebihan dan kelamahan masing masing.
Pada postingan kali ini akan diluas, tokoh-tokoh pewayangan yang paling kuat baika pihak Kurawa dan Pandawa. Tokoh tersebut telah diklasifikasikan berdasrkan kemampuan, kekuatan, kecerdikan, dan ketrampilan memainkan senjata dalam berperang.
Tokok pewayangan yang paling kuat dan sakti adalah sebagai berikut :
1. Basudewa Krishna
Krishna adalah Narayani (titisan Dewa Wisnu), beliau mempunyai senjata Dewa bernama Cakra Baskara. Konon cerintanya Cakra Baskara gak ada yang mampu menandinginya bahkan para Dewa berhati-hati dengan senjata ini.
Cakra Baskara kekuatannya menyatu dengan amarah dan hati Krishna, semakin dia marah putaran Cakranya sebakin cepat. Krishna juga cerdik dan pintar, beliau menjadi ahli strategi perang dipihak Pandawa.
2. Balarama (Baladewa)
Balarama (Baladewa) mempunyai kekuatan yang sama dengan adiknya Krishna. Balarama tipe orang yang gak suka perang, beliau lebih memilih netral gak memihak Pandawa dan Kurawa.
Balarama mempunyai sifat tempramental, cepat marah, namun cepat meminta maaf bila salah. Balarama mempunyai pusaka Nanggala, dan Gada. Nanggala adalah senjata pusaka seperi bajak terbalik, senjata ini mampu memanggil petir. Nanggala jarang dikeluarkan Balarama, bila gak dalam kondisis terdesak.
3. BIMA
BIMA digambarkan sebagai sosok yang besar, tinggi, dan suara menggelegar. Sifatnya yang gak pernah bercanda, dan selalu serius menjadikannya tokoh paling ditakuti Kurawa. BIMA selalu berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan sumpahnya.
BIMA merupakan keturunan Dewa Bayu (Angin), BIMA pernah beguru kekuatan fisik pada saudara tertua yang sama-sama titisan Dewa Bayu yaitu Hanuman. BIMA mendapatkan pencerahan dari Hanuman cara membangkitkan kekuatan fisik, dan Hanuman berjanji akan selalu berada disamping BIMA tanpa dipanggail. Maksutnya Hanuman memberikan kekuatan yang berlipat-lipat tanpa terlibat perang.
BIMA terampil memainkan Gada, bahkan Duryudana dan ke 99 Kurawa tewas ditangannya. BIMA juga berhasil mengalahkan si Raja Gulat Jarasanda.
4. Arjuna
Sejak menjadi murit Guru Drona, Arjuna merupakan anak yang berbakat karena beliau mau berlatih melebihi teman-temannya. Arjuna mempunyai bakat dalam memainkan banyak senjata, jadi bukan hanya panah saja. Dewa Siswa juga pernah menguji kemampuannya dalam berbain pedang, sehingga membuat Dewa Siwa bangga dan diberi Pasupasastra.
Arjuna juga mempunyai senjata Dewa bernama Busur Gandiwa. Busur tersebut pemberian Dewa Agni (Api), busur inilah yang membunuh Karna. Kelebihan lain Arjuna sangat cerdik dalam menganalisa kelemahan lawan, bakat Arjuna juga menurun pada anaknya Abimanyu.
5. Adipati Karna
Sauadara tertua Pandawa ini sangat sakti, bahkan kemampuan memanahnya setara dengan Arjuna. Karena keturunan bathara Surya, tubuhnya selalu dilindungi rompi besi yang melekat pada kulitnya. gak ada senjata yang mampu menembusnya, bahkan panah Arjunaa.
Karna juga mempunyai senjata pemberian Dewa Indra yaitu Panah Kuntho. Panah ini hanya sekali pakai, Panah Kuntho dilepaskan Karna untuk membunuh Gatotkaca.
Kalau gak karena kutukan Gurunya Parasurama, dan Kutukan Arjuna mungkin Karna gak pernah dikalahkan Pandawa. Karna tewas ditangan Arjuna, pas mengenai lehernya dengan busur Gandiwa.
6. Guru Drona
Sang maha guru ini adalah guru Pandawa dan Kurawa. Beliau 100% mampu menguasai banyak senjata. Dalam perang Kurukshetra beliau kebal terhadap senjata, bahkan Gada BIMA dan panah Arjuna tiddak mampu meremukkan tulangnya.
Guru Drona hanya dapat dikalahkan dengan siasat Krishna, yang menyuruh Yudhistira untuk berkata dengan keras bawha Gajah Aswatama telah terbunuh. Sepanang hidupnya Yudhistira tidak pernah berbohong, maka Guru Drona percaya. Mendengar itu, ternyata Guru Drona salah tangkap pendengaran, dikira yang tewas adalah putranya Asawatama. Guru Drona menjadi tidak semangat bertarung, dan akhirnya Drestadyunma memenggal kepalanya.
7. BISMA
BISMA adalah paman dari Pandawa dan Kurawa, BISMA termasuk tokoh pewayangan yang diberi anugerah untuk memlilih hari kematiannya sendiri. BISMA terampil memainkan senjata, beliau lebih suka memegang panah. Saat terjadi pertempuran antara Arjuna dan Karna, BISMA mengeluarkan panahnya untuk menyerap kekuatan panah Arjuna dan BISMA.
Kelemahan BISMA tereletak pada perempuan. Beliau telah bersumpah gak akan mengangkat senjatanya bila berhadapan dengan perempuan. Beliau dapat kalah ketika Dewi Amba yang reigkarnasi mejadi Srikandi dalam pertempuran mendekati BISMA. Arjuna memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan panahnya ke pamannya sendiri saat BISMA gak mau menyerang Srikandi.
8. Aswatama
Asawatama adalah pura dari Drona, pendeta Drona adalah guru dari Pandawa dan Kurawa. Guru Drona mempunyai murit kesayangan bernama Arjuna. Dalam perang Kurukshetra Drona membantu Kurawa dengan terpaksa karena anaknya lebih membela Duryudana.
Kekuatan Aswatama, beliau mampu memanggil senjata Brahmastra yang bahkan Arjuna dan Krishna gak mampu menghentikannya. Aswatama merupakan tokoh pewayangan Kurawa yang kalahnya paling terakhir dalam perang Kurukshetra. Brahmastra Aswatama mampu membunuh semua bayi yang masih dalam kandunga. Aswatama juga mempunyai ajian kebal, saat sadewa menusuk dengan pedangnya luka tusukan tersebut tertutup kembali.
9. Jarasanda
Jarasanda sebenarnya gak memihak Pandawa dan Kurawa, namun Sangkuni mau mendekatinya untuk bergabung dikoalisinya. Disaat yang bersaam BIMA bersama Arjuna dan Krishna pergi menemui Jarasanda untuk melatih kekuatan gulatnya.
BIMA bertarung melawan Jarasanda dengan kekuatan penuh, namun ketika BIMA merobek tubuhnya, anggota tubuhnya tersambung kembali. Ternyata Jarasanda mempunyai ajian Rawa Rontek, 4 kali BIMA mencabik-tabik tubuhnya tersambung kembali. Berkat anjura Krishna untuk membuang anggota tubunhya dengan arah yang berlawanan akhirnya berhasil dibunuhnya.