Aku Permaisurimu Tapi Juga Pelayanmu - Jodha Akbar ANTV

Posted by

Aku Permaisurimu Tapi Juga Pelayanmu - Jodha Akbar ANTV. Ketika Jalal mengetahui Shivani kabur dengan lelaki lain di hari pernikahannya dengan Mirza Hakim, Jalal sangat marah. Ia gak tega melihat  Mirza Hakim kecewa dan terluka.  Dan ini semua karena ulah keluarga Jodha. Berkali-kali Jodha berusaha menemui Jalal untuk meminta maaf, tapi Jalal menolak bertemu denganya. Ketika mereka gak sengaja bertemu pun, Jalal segera berlalu dan gak memperdulikannya. Jodha sangat terluka, walaupun ia gak menyadari apa yanag terjadi di dalam hatinya, tapi ia sangat tersakiti dengan diamnya Jalal. Bahkan ketika suatu hari Jodha memaksa masuk ke kamar Jalal, Jalal seolah-olah tak perduli akan kehadiran Jodha. Jodha mencoba memecahkan kebisuan dengan memberi salam, ”Pranaam, shahenshah.” Tapi Jalal gak menjawabnya. Jodha melanjutkan, ”Shahenshah, kalau kamu ingin memarahiku silahkan, berteriaklah padaku seperti biasa bila saya membuat kesalahan, tapi tolonglah jangan mendiamkan saya seperti ini, shahenshah. Diam mu membunuhku dari dalam. Tolong katakan apa yang harus kulakukan untuk meminta maaf atas kesalahan adikku dan keluargaku? saya seorang Rajvansi shahenshah, lakukan apa saja padaku, saya akan menahannya.” Jalal menatap Jodha dengan penuh kebencian, ia menghabiskan minumnya dan segera berdiri menghadap Jodha, “Kau menantangku Ratu Jodha?” Jalal mendekatkan wajahnya ke wajah Jodha, Jodha gak menarik wajahnya sedikitpun dan memandang lurus ke mata Jalal. Jalal Jalal meninggalkan Jodha, dan berjalan ke arah jendela. Untuk sesaat Jodha seperti berhenti bernafas, otaknya gak dapat berfikir, badannya kaku. Ia mengumpulkan segenap keberaniannya dan berkata, ”Baiklah shahenshah, kamu gak akan menganggapku ada mulai hari ini, tapi tolong penuhi permintaanku yang satu ini,” Jodha menarik nafas sejenak dan berkata, “Mulai hari ini saya akan menjadi pelayanmu, saya akan melakukan semua tugas yang dilakukan pelayanmu, saya gak akan merasa lelah dan mengeluh, kamu boleh menganggapnya sebagai hukuman untukku, tapi saya akan selalu patuh pada perintahmu. Prenaam.”  Jalal memandang Jodha yang berlalu dari kamarnya, ia berkata dalam hati “ooh tidak, ratu Jodha. kamu gak akan tahan, saya akan memastikan kamu gak akan tahan dengan siksaanku!” Jalal menyeringai licik.
 
Jodha kembali ke kamarnya dan menceritakan semuanya kepada Moti, Pecahlah tangis Jodha, dan Moti pun memeluknya, ”Bertahanlah, Jodha. saya tahu saya pun tak bisa menghentikanmu, saya akan selalu membantumu mengerjakan tugas-tugas dari Kaisar.” Jodha dengan cepat menutup mulut Moti, “Tidak Moti, kamu gak boleh ikut campur, saya gak akan tahan jika Kaisar melampiaskan kemarahannya padamu, kali ini saya akan menahannya, saya gak akan membantahnya.” #sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

Keesokan harinya, Jodha tetap menjalankan rutinitas paginya berdoa pada Kanha dan melakukan puja di depan pohon tulsi. Jodha melihat Kaisar sedang berlatih pedang, ia pun bergegas menyelesaikan pujanya, ia tau Kaisar gak akan menerima Aarti-nya. Karena sejak beberapa hari yang lalu Kaisar sama sekali gak memperdulikannya. Jodha menarik nafas panjang. Ia berjalan ke arah pelayan yang biasa membawakan handuk dan baskom ketika jalal selesai berlatih. Dari sudut matanya Jalal menyadari kehadiran Jodha, Jodha pun berdiri tepat disamping Jalal, Jodha menyapanya, “Prenaam , Shahenshah, saya tahu kamu sudah selesai berlatih, silahkan cuci tanganmu dulu.” Jodha mengatakannya dengan sangat ceria, seolah-olah gak ada yang terjadi diantara mereka. Jalal menyerahkan pedangnya ke prajurit dan berkata “Takliyaa….” Jalal mencuci tangan dan mukanya kemudian melap nya dengan handuk. Jodha berkata,”aku sudah menyiapkanmu sarapan, kamu pasti sangat lapar.” Jalal berkata, ”apa yang membuatmu yakin saya akan memakannya?” Dengan percaya diri Jodha berkata “kau gak akan melakukannya shahenshah, karena saya juga mengajak ibumu  untuk makan bersama kita.” Dengan terkejut Jalal berkata “ Apaa??”

Terdengar suara hamida mengomentari keterkejutan jalal  dari arah yang lain, ”Kenapa kamu terkejut Jalal, saya senang sekali ketika Jodha mengatakan ia akan menyiapkan sarapanmu hari ini, mari masuk.” Jalal menatap Jodha dengan geram, dan Jodha hanya tersenyum dan menutupi senyumnya dg dupatta. Pagi itu Jalal menghabiskan makanannya dengan terpaksa. Sesekali ia melihat ke arah Ibunya yg tersenyum senang. Apa lagi yang kamu rencanakan Jodha Begum? Jalal memandang ke arah Jodha dan Jodha tersenyum seakan mengerti apa yang dipikirkan Jalal. Setelah selesai makan ia pun berpamitan pada Ibunya untuk mandi karena akan segera menjalankan kewajibannya di Dewaan e khaass. Ketika Jalal akan mandi, tiba-tiba Jodha masuk dan menyuruh para pelayan pergi. Jalal tersenyum licik melihatnya, ”kemarilah Ratu Jodha, saya tau kamu akan melayaniku juga pada rutinitasku yang satu ini.” Jodha mulai membasuh tangan jalal dengan air, dan mengambil bejana berisi susu, ia segera menyiramkannya ke tubuh jalal. Jodha berdiri setengah membungkuk dan gak menyadari bahwa dupatanya terinjak olehnya, ketika ia akan melangkah ke samping ia pun terpeleset dan jatuh ke bak mandi. Jalal segera menangkapnya. Separuh badannya sudah masuk ke dalam air, jodha terkejut sesaat. Jalal tersenyum menang dan berkata, ”jadi ini bagian dari rencanamu juga Ratu Jodha ? wow! kamu sangat berbakat.” Jodha gak kalah jahilnya, ”tentu saja shahenshah, bukankah para pelayanmu melakukannya juga padamu? saya akan mulai mengosok punggungmu, tanganmu, dadamu dan.....” Jodha berhenti sejenak melihat reaksi Jalal. Jalal membulatkan matanya dan segera berbalik, ”Aku rasa saya sudah selesai mandi, Ratu Jodha. Kalau gak saya akan terlambat ke Dewaan e Khass, saya gak suka melihat rakyatku menunggu.” Jalal mengatakannnya dengan setengah gugup. Jodha menyahut, ”Heemmh, baiklah shahenshah. Kita akan melakukannya lain kali.” Dalam hati Jodha tertawa kegirangan, kamu gak akan berhasil mengerjaiku Kaisar, saya tau walaupun katanya kamu itu kejam tapi kamu itu sangat polos, kamu gak akan berani menyentuhku tanpa seijinku. Jodhapun segera berlalu dari kamar mandi itu, kembali ke kamarnya dengan pakaian setengah basah.

Jodha sudah berganti pakaian memakai riasan lengkap dan terlihat cantik seperti biasanya. Sebelum bersama-sama dengan Jalal ke DEK, Jodha berbelok menuju kamar Kaisar para pelayan sedang memakaikan baju dan perhiasan Kaisar, melihat kehadiran Jodha, Jalal terkejut dan jahitan dipangkal tangannya robek karena terburu-buru memasukan tangannya. Jalal pura-pura memarahi pelayannya dan menyuruhnya mengambilkan baju yang lain. Jodha menyela, ”tidak usah! Itu akan memakan waktu lagi, Yang Mulia dan kamu akan terlambat. saya akan menjahitnya sebentar, dan kamu gak usah melepaskannya.” Jodha mengambil jarum dan benang yang di bawa pelayan, ia pun mulai menjahit robekan tadi. Jalal dan Jodha sangat dekat sekali, hingga jalal dapat mencium wangi tubuh Jodha. Untuk sejenak ia terpesona akan kecantikan Jodha. Ingin rasanya menyentuh wajahnya yang lugu itu. Jodha merasa jengah berdekatan dengan Kaisar, ia pun segera menyelesaikan jahitannya. Kata Jodha, ”sudah selesai, Yang Mulia.” Jalal terkejut dan lamunannya pun buyar. Jodha berkata, "jangan coba berkata ~kau berbakat juga dalam hal menjahit Ratu Jodha~" Jodha menirukan suara Jalal, dan Jalal berpaling menyembunyikan senyumnya. Jodha melanjutkan, ”semua pelayan akan bisa melakukannya, Shahenshah. Jangan terlalu terkejut.” Jodha memakaikan turban dan perhiasan Kaisar. Jalal masih terdiam dan bermain dengan pikirannya sendiri .Selama dalam perjalanan ke DEK, ia berfikir ia harus segera mengakhiri permainan Ratu Jodha, kalau gak ia sendiri yang akan terjebak.

Hari-hari setelah itu jodha masih terus melayani Jalal layaknya seorang pelayan setia. Hingga suatu hari Kaisar menyuruh Jodha untuk menemaninya juga pada malam hari. Jodha terkejut menerima perintah itu, ia berfikir untuk menghindar dengan alasan sakit. Tapi ia mengutuk dirinya sendiri karena berpikir terlalu jauh. Mungkin Kaisar hanya akan menyuruhnya menemani bermain catur atau menyuruhnya menyanyikan lagu pengantar tidur. Setelah menepis kekhawatirannya. Jodha setuju untuk pergi menemani Jalal malam ini.

Dikamar, Jalal sudah menunggunya, ia berdiri di samping jendela. Mendengar suara gelang kaki Jodha, Jalal menyapa  sambil tetap memandang keluar jendela, ”Masuklah Ratu Jodha, saya sangat terkejut kamu mau datang, mengingat harga diri dan ego mu yang sangat tinggi.” Jalal kemudian membalikan badan dan  menatap Jodha, ia sangat terkejut dengan kesederhanaannya malam ini. Jodha hanya memakai pakaian yang sederhana, dengan riasan seadanya, dan rambut yang tergerai lepas. Tapi itu malah menampilkan kecantikan yang sesungguhnya, hati Jalal bergetar. Dan untuk sementara waktu ia terdiam memandang Jodha tak tau harus berkata apa.

Jodha seakan tau apa yang dipikirkan Jalal, segera menjawab, ”Sebenarnya saya sudah akan tidur ketika pelayan menyampaikan pesanmu, maafkan saya karena saya munculdi hadapanmu seperti ini. Lagipula sebagai pelayan saya gak membutuhkan semua itu kan? Jadi katakan apa yang inginkan dariku?” Sebenarnya Jalal agak terganggu dengan kata-kata ‘Pelayan’ seolah-olah Jodha berpikir bahwa seperti itulah Jalal memperlakukan pelayan-pelayannya. Jalal sangat terluka, untuk kesekian kali Jodha merendahkan moralnya. Dengan agak keras ia berkata pada Jodha, "bukalah perhiasanmu dan tidur bersamaku malam ini, Ratu Jodha." Jalal mengira Jodha akan membantah perintahnya, tapi ia terkejut sendiri ketika melihat Jodha melepaskan perhiasannya dan beranjak ke tempat tidur. Jodha gak berkata apapun, ia hanya menurut dan melakukan yang di katakan Jalal. Jalal mulai berpikir ada apa di balik sikap penurutnya malam ini. Jalal ingin tahu dan segera menyusul Jodha ke tempat tidur, tanpa berkata apapun ia mulai memegang tangan jodha, dan menciumnya. Jalal menunggu reaksi Jodha , jodha menutup matanya dan memalingkan wajahnya, jalal meraihnya dan mengarahkan wajah Jodha kepadanya, jalal membelai rambut Jodha dan turun ke wajahnya. Jalal dapat melihat wajah sedih Jodha, ia pun mendekatkan wajahnya ke wajah Jodha, Jodha gak sanggup melihat Jalal dan memejamkan mata. Dengan suara lirih Jalal bertanya, “ Mengapa kamu mau melakukan ini , Ratu Jodha? Ini bertentangan dengan harga diri dan kehormatannmu yang selama ini kamu agung-agungkan.” Jodha menjawab, “aku hanya pelayanmu, shahenshah. Dan pelayan melakukan apapun perintah tuannya.” Jalal mulai kesal dan marah, “Jadi begitukah selama ini kamu memandangku, kamu menganggap rendah moralku, menganggap saya gak adil pada hidupmu? Tapi bukankah kamu tau, Ayahmu yang memintaku menikahimu, ayahmu yang menawarkanmu padaku demi menyelamatkan saudara-saudaramu dan rakyatmu. Dan kamu pun menyetujuinya, apa salahku sampai kamu membenciku sebesar itu? Baiklah saya memang kejam, saya mungkin gak punya hati, tapi pernahkah kamu berpikir, saya juga memenuhi segala yang kamu mau, saya menyelamatkanmu dari penghinaan orang-orang yang saya sayangi, saya menyelamatkanmu dari dunia, tapi gak ada satupun yang kamu lakukan dengan tulus kepadaku ?” Jalal berhenti sejenak, suaranya mulai parau, antara sedih dan kecewa, Jodha terkejut mendengar kebenaran perkataan Jalal. Jodha berpikir, " Apakah saya sekejam itu, wanita Rajvanshi rela mati untuk suami dan keluarganya, tapi Kaisar menganggapku serendah itu , hanya karena saya blm siap menyerahkan diriku seutuhnya padanya? Mengapa selalu perempuan yang harus bertanggung jawab demi keutuhan keluarga.” Jalal dengan suara tegas berkata, "Kau boleh memutuskan Pernikahan ini, kalau kamu mau, ratu Jodha. saya membebaskanmu! Kalau kamu sangat tersiksa hidup bersamaku , saya mengizinkamu untuk berlalu dari hidupku!.” Jalal sudah akan beranjak dari tempat tidur tapi Jodha menahan tangannya, “Tunggu yang mulia, kamu juga harus mendengarkanku, sekali dalam hidupku saya pernah mencintai seorang pria , dan demi bangsa, saya harus merelakan nyawanya. Demi keluargaku dan saudara2 lelakiku, saya harus meninggalkan tanah kelahiranku Ameer, gak mudah bagiku menerimamu yang Mulia. saya tahu mungkin bagimu terlihat sangat mudah. Dan saat ini demi menebus kesalahan shivani dan keluargaku, saya harus kembali membuang harga diriku dan menelan kebanggaanku, tapi kamu merendahkanku dengan semua pengorbananku, kamu gak cukup sabar untuk memenangkan hatiku. Tapi baiklah secara gak langsung kamu telah mengusirku Yang Mulia, saya berterimakasih padamu, kamu telah menjaga kehormatan keluargaku, saya berjanji saya gak akan menyusahkanmu lagi mulai saat ini. saya permisi. Prenaam.” Tanpa menoleh lagi, Jodha meninggalkan kamar Jalal. Hatinya sedih, remuk redam, dengan mudah kaisar menihilkan segala pengorbanannya, ia gak cukup kuat untuk gak menangis. Setengah berlari ia kembali ke kamarnya.

Setelah beberapa saat Jalal tersadar, ia berlari mengejar Jodha, Jodha berlari ke taman, beberapa prajurit mulai mengejarnya. Seakan sudah menjadi salah satu keahliannya untuk kabur dari istana , ia pun dengan mudah melewati penjagaan di pintu gerbang. Dengan mengendarai kuda salah satu prajurit, jodha melesat menuju hutan. Jalal segera memerintahkan prajurit mengambil kudanya, ia akan mencari Ratu Jodha sendiri. Jodha terjatuh dari kudanya dan berlari menuju sungai, ia sudah gak tahan dengan segala penderitaanya, ia sudah akan melompat kalau saja Jalal terlambat menahan tubuhnya. ”Tunggu Ratu Jodha! kamu memang sangat keras kepala. Sekali saja dalam hidupmu, tolong dengarkan aku!” Jalal membalikan tubuh Jodha, memegang wajahnya dan berkata, ”kau mungkin gak punya cinta untukku, tapi saya punya banyak cinta mu.  saya akan menunggumu sampai kapanpun Ratu Jodha. Jadi  tolong dengarkan aku, berjanjilah untuk gak menyakiti dirimu sendiri. Karena jika kamu melakukan itu, kamu bukan hanya melukai dirimu tapi juga menyakiti aku. kamu mau berjanji bukan? Kalau kamu belum siap menerimaku, saya siap menunggumu.” Jodha menangis di pelukan Jalal, Jalal pun menangis menyadari cintanya yang begitu besar kepada Jodha.


Tags: Berita Hot, Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Aku Permaisurimu Tapi Juga Pelayanmu - Jodha Akbar ANTV. Please share...!

Blog, Updated at: 15:08